I. TUJUAN :
1. Mengetahui peristiwa plasmolisis pada sel tombuhan.
2. Mengetahui pengaruh perbedaan kadar glukosa/ sukrosa terhadap
plasmolisis.
3. Mengetahui peristiwa deplasmolisis pada sel tumbuhan.
1
IV. CARA KERJA
1. Mengambil larutan glukosa/ sukrosa dari konsentrasi 0,14 s.d. 0,24 dengan
pipet masing masing 3 tetes dan masing-masing letakaan ke cawan
petridish.
2. Mengambil daun Rhodescolor permukaan bawah dan menyayat setipis
mungkin dengan silet, kemudian meletakkan di masing-masing cawan
petridish.
3. Membiarkan preparat berada dalam larutan sukrosa/ glukosa selama 20
menit.
4. Mengambil preparat satu persatu secara berurutan mengamati di bawah
mikroskop, menggambar dan menghitung jumlah total sel yang masih ada
warna ungu, kemudian menghitung yang berwarna ungu penuh dan
menghitung sel yang warna ungunya tinggal sebagian (mengalami
plasmolisis), menggambar sel secara proporsional. Catatan, warna sel
kosng/ putih tak dihitung, mengapa?
5. Menglangi kegiatan (4) untuk preparat yang direndam dalam glukosa/
sukrosa 0,14 M, 0,16 M, 0,18 M, 0,20 M, 0,22 M, dan 0,24 M.
6. Mengambil preparat dari salah satu cawan petridish, misalnya 0,24 M,
mengamati dibawah mikroskop, menghitung sel yang mengalami
plasmolisis kemudian tetesi dengan 2 tetes air amati sehingga warna ungu
muncul penuh, lalu menghitung waktu yang diperlukan dari plasmolisis
ditetesi air menjadi deplasmolisis.
7. Menghitung presentase sel yang mengalami plasmolisis yaitu = sel yang
mengalami plasmolisis dibagi total dikalikan 100%.
8. Membuat grafik hubungan antara molaritas dengan persentase plasmolisis
2
V. HASIL PENGAMATAN
Keterangan
1. Total sel : 112
2. Sel normal : 94
3. Sel terplasmolisis : 18
Persentase Plasmolisis: 16,07 %
3
Keterangan
1. Total sel : 98
2. Sel normal : 18
3. Sel terplasmolisis : 80
Persentase Plasmolisis: 18,36 %
4
Keterangan
1. Total sel : 162
2. Sel normal : 102
3. Sel terplasmolisis : 60
Persentase Plasmolisis:37,03 %
Keterangan
1. Total sel : 53
2. Sel normal : 22
3. Sel terplasmolisis : 31
Persentase Plasmolisis: 41,5 %
5
Gambar Preparat Epidermis Rhodescolor dalam larutan sukrosa 0,24M (
ditetesi air)
Keterangan
1. Total sel : 55
2. Sel normal : 27
3. Sel terplasmolisis : 22
Persentase Plasmolisis: 40 %
Gambar Preparat Epidermis Rhodescolor dalam larutan sukrosa 0,24 M
(setelah penuh)
6
Keterangan
1. Total sel : 55
2. Sel normal : 55
3. Sel terplasmolisis : -
Persentase Plasmolisis: 100 %
Waktu yang diperlukan untuk deplasmolisis : 43 menit
VI. DISKUSI DAN PERTANYAAN
7
2. Dari kegiatan ini mana sel yang paling banyak mengalami plasmolisis dan
yang paling sedikit mengalami plasmolisis? Jelaskan!
Dari kegiatan ini sel yang paling banyak mengalami plasmolisis adalah saat
ditetesi larutan sukrosa 0,24 M, sedangkan yang paling sedikit mengalami
plasmolisis adalah preparat saat ditetesi dengan larutan sukrosa 0,14 M dan
0,16 M dikarenakan pengaruh tekanan osmosis.
4. Apa yang terjadi jika tanaman kekurangan air? Dan mengapa setelah
disiram menjadi segar?
Jika tanaman kekurangan air, maka tanaman akan menjadi layu. Tanaman
akan tampak segar jika disiram air karena isi sel menekan dinding sel sehingga
tegang (tekanan turgor tinggi).
8
1. Plasmolisis adalah peristiwa keluarnya air dalam sel sehingga membran
sel menjadi mengkerut dan lepas dari dindisng sel karena tekanan
turgornya rendah.
2. Kadar glukosa/sukrosa dapat mempengaruhi plasmolisis karena semakin
tinggi kadarnya maka semakin banyak sel terplasmolissis karena tekanan
osmosisnya semakin tinggi.
3. Deplasmolisis adalah peristiwa sel menyerap air masuk ke dalam sel dan
menyebabkan membran sel menjadi tegang dan menempel kembali ke
dinding sel karena tekanan turgor tinggi.
4. Dalam keadaan tekanan turgor tinggi, maka tanaman akan tampak segar
karena isi sel menekan dinding sel.
DAFTAR PUSTAKA