Soxhlet 24 jam
Ekstrak, pekatkan
+ CHCl3
• Sterol
• Asam empedu
• Glikosida jantung
• Hormon steroid
• - hormon seks
• - hormon adrenokortikoid
• Vitamin D
Sterol
Senyawa golongan steroid dengan rantai
samping panjang (C27-C29)
Stereos (Yunani) = padat
Banyak ditemukan fraksi lipid jaringan hewan
atau tumbuhan
Berdasarkan asalnya:
zoosterol hewan
fitosterol tumbuhan, sebagai materol,
kampesterol, dll
mikosterol jamur
marinsterol organisme laut
Karakteristik senyawa sterol
Rantai isoprenoid pada atom C17
Gugus hidroksil pada atom C3
Ikatan rangkap pada atom C5 dan C22
Ada gugus metil pada C10 dan C13
Sterol yang banyak terdapat pada tumbuhan:
* kolesterol
* stigmasterol
* kampesterol
* sitosterol
* ergotamin (provit D)
* 7 dehidrokolesterol
Kolesterol, stigmasetol, kampesterol, dan
sitosterol tidak dapat dipisahkan dengan
TLC, bisa dipisahkan dengan HPLC atau GC
Identifikasi sterol
• Sitosterol, kolesterol, dan stigmasterol
dapat dipisah bila dikromatografi sebagai
asetat pada pelat Anasil B (fase gerak
heksana-eter:97-3)
• Sterol umum dapat dipisahkan dari turunan
dihidronya (mis. sitosterol dari sitostanol)
dengan KLT-AgNO3, fase gerak CHCl3,
deteksi H2SO4-air (1:1)
Vitamin D
• Berperan dalam penyerapan dan penggunaan kalsium
dan fosfat untuk pembentukan tulang dan gigi
• Defisiensi: rickets (anak2)
osteomalasia (dewasa)
• Ergocalciferol (vit D2) tumbuhan, turunan dari
ergosterol (fortified susu, roti, sereal, dll)
• Cholecalciferol (vit D3) hewan, turunan dari 7-
dehidro kolesterol
• Disebut sunshine vitamin antiarchitic vitamin
• Diserap di usus halus (cholecalciferol > ergocalciferol)
Asam Empedu
Dibuat dalam hati & dikumpulkan dalam
empedu, merupakan hasil degradasi
kolesterol menjadi C24-karboksil
Asam empedu utama yang dihasilkan hati:
# asam kholat
# asam khenodeoksikholat
Asam empedu yang tidak dihasilkan hati,
namun dalam usus dengan bantuan mikroba:
# asam deoksikholat dari asam kholat
# asam lithokholat dari asam khenodeoksikholat
Dalam usus, asam empedu tidak berada dalam
keadaan bebas, namun terkonjugasi dengan
ikatan peptida pada glisin atau taurin
Berperan sebagai emulsifying agent dalam
proses penyerapan lemak dalam usus.
Glikosida jantung
Payah jantung: curah jantung lemah gagal
dalam memompa darah ke seluruh tubuh
udema (bendungan sirkulasi)
Glikosida jantung memiliki efek yang kuat dan
spesifik terhadap otot jantung
Sifat glikosida jantung:
* mempertahankan tonus jantung
* meningkatkan tonus syaraf adrenergik
* meningkatkan kontraksi dan frekuensi denyut
jantung mempertahankan volume darah yang
beredar
Struktur menyerupai asam empedu
Terdapat dalam bentuk glikosida, gula
terikat pada posisi 3 inti steroid
Gula meningkatkan kelarutan, absorbsi,
dan distribusi dalam tubuh
Gugus hidroksi mempercepat onset of
action dan disposisi dari dalam tubuh
Penyebaran terbatas pada famili
Schropulariaceae, Apocinaceae, Liliaceae
Berdasarkan tipe aglikon (genin), glikosida
jantung terdiri dari 2 tipe:
1. kardenolida
2. bufadienolida
Tipe kardenolida
paling banyak terdapat di alam
steroid C23 dengan rantai samping pada 17β berupa
αβ-unsaturated 5-membered lactone ring
Tipe bufadienolida
C24 homolog kardenolida
mengandung rantai rangkap ganda pada posisi 17 6-
membered lactone ring
namanya diturunkan dari kata generik Bufo = katak
(senyawa prototipe bufalin diisolasi pertama kali dari
kulit katak)
kardenolida
bufadienolida
Beberapa contoh glikosida jantung
1. Digitoksin
- glikosida kardiotonik dari daun Digitalis purpurea, D. lanata, dan spesies lain
- hidrolisis digitoksigenin + 3 digitoksosa
digitoksin:
kristal bentuk lempeng
larut dalam aseton, amil alkohol, & piridin
sukar larut dalam PE, eter, & air
digitoksigenin:
bentuk prisma, tl: 2350C
larut dalam etanol, kloroform, & aseton
sukar larut dalam etil asetat
sangat sukar larut dalam eter &air
- onset of action: 1-4 jam, konsentrasi puncak pada 8-14 jam
- 50-70 % diubah dalam hati menjadi genin inaktif
- potensi tinggi handle with care!! (> 35 ng/ml gejala toksisitas)
- merupakan glikosida yang paling larut lemak
- t ½ = 168-192 jam disposisi secara lengkap oleh ginjal setelah
3 minggu
Beberapa contoh glikosida jantung
2. Digoksin = Lanoxin
- paling banyak digunakan, diperoleh dari daun D. lanata.
- hidrolisis digoksigenin + 3 digitoksosa
digoksin: kristal putih
- tablet digoksin diabsorbsi sebesar 60-80 %
- hampir 10-40 % digoksin yang diminum per oral diubah
oleh mikroflora intestinal menjadi dihidrodigoksin yang
inaktif
- kapsul cair diabsorbsi 90-100 %
peningkatan bioavailabilitas dapat menurunkan inaktivasi akibat bakteri
- onset of action: 30 menit – 2 jam, konsentrasi puncak
pada 2-6 jam
- t1/2 = 30-40 jam disposisi lengkap melalui ginjal
adalah 6-8 hari
- dosis terapi: 0,5-2 ng/ml handle with care!!
(> 2,5 ng/ml timbul gejala toksisitas)
Identifikasi glikosida jantung
Cara yang dipakai tergantung pada kerumitan struktur
glikosida jantung
Glikosida jantung jenis Strophanthus
KLT satu arah: fase diam: silika
fase gerak: etil asetat-piridin-air (5:1:4)
28 kardenolida pada Digitalis purpurea
KLT dua arah: fase diam: silika
fase gerak: etil setat-metanol-air (16:1:1)
kloroform-piridina (6:1)
Campuran dalam Nerium oleander & Scilla maritima
fraksinasi dengan KLT partisi
fase gerak: metil etil keton-toluena-air-metanol-asam asetat
( 40 : 5 : 3 : 2,5 : 1 )
Hormon steroid
Dibagi menjadi 2: - hormon seks
- hormon adrenokortikoid
Hormon seks
# diproduksi di gonad
# berperan dalam pertumbuhan, perkembangan, dan fungsi saluran
reproduksi dan organ seks
# berdasarkan perbedaan kimiawi dan fisiologisnya, dibagi menjadi 3:
* estrogen & progesteron hormon wanita
* androgen hormon pria
Hormon adrenokortikoid
# diproduksi di korteks adrenal
# berdasarkan aktivitas biologis, dibagi menjadi 2:
* mineralokortikoid berperan dalam ekskresi cairan & elektrolit
* glukokortikoid mempengaruhi metabolisme intermediate
Hormon steroid terikat dengan protein (terutama albumin)
untuk dapat ditranspor dalam darah
Ikatan protein-steroid bersifat inert dan berfungsi
melindungi steroid dari inaktivasi akibat metabolisme
Produksi hormon steroid dipengaruhi oleh mekanisme umpan
balik
Hypothalamus
Feedback regulation Releasing factor
Anterior pituitary
Tropic hormone
Adrenal cortex or gonads
Steroid hormone
Target tissue
Biosintesis hormon steroid
Menggunakan jalur asetat-mevalonat
kolesterol
kolesterol Enzim desmolase,
O2, NADPH
pregnenolon
progesteron
Hormon androgen
adrenokortikoid
Pregnenolon dan progesteron:
klasik prekursor hormon
estrogen
steroid yang lain
Biosintesis & biokonversi
hormon steroid
Identifikasi steroid
• Pemurnian akhir estron dapat dicapai dengan KLT
• Pengembang:
• sikloheksana-etil asetat (1:1)
• metilena diklorida-aseton (7:3)
• Deteksi:
• uv : fluorescensi hijau
• penampak bercak H2SO4 50 %,
• panaskan estron menunjukkan warna jingga khas