MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH
Fisiologi Reproduksi
Yang dibina oleh ibu Dr. Umie Lestari, M.Si, dan ibu Dra. Hj. Nursasi Handayani, M.Si.
Disajikan pada 31 Agustus 2018
2. Kajian Pustaka
2.1 Definisi Hormon Steroid
Hormon steroid termasuk ikatan hormon hidrogen, yang mempunyai
bermacam-macam pengaruh yang khas, tergantung dari perbedaan dalam susunan
gugus metal, ikatan rangkap, hidroksi atau kelompok keton. Hormon ini termasuk zat
lipofil yang sedikit larut dalam air. Kolesterol adalah prekursor dari semua hormon
steroid.
2. Mineralocorticoids (Garam)
Aldosteron adalah hormon steroid yang disekresi oleh kelenjar adrenal.
Aldosteron berfungsi sebagai regulator utama dari keseimbangan garam dan air
dari tubuh sehingga dikategorikan sebagai mineralokortikoid. Ini juga memiliki
efek kecil pada metabolisme lemak, karbohidrat, dan protein. Aldosteron
disintesis dalam tubuh dari kortikosteron, steroid berasal dari kolesterol. Produksi
aldosteron (pada manusia dewasa, sekitar 20-200 mikrogram per hari) di zona
glomerulosa korteks adrenal diatur oleh sistem renin-angiotensin.
3. Progesterones
Hormon progesteron diproduksi oleh korpus luteum. Progesteron
mempertahankan ketebalan endometrium sehingga dapat menerima implantasi
zygot. Kadar progesteron terus dipertahankan selama trimester awal kehamilan
sampai plasenta dapat mebentuk hormon HCG.
2. Gonad
Lintasan utama untuk produksi testosteron dalam testis adalah sel-sel Leydig
dari pregnenolon menjadi DHEA dan androstenediol, androstenedion menjadi
testosteron, dan DHEA menjadi androstenedioi dan kemudian testosteron melalui
kerja 17 β - hidroksisteroid dehidrogenase. Banyak kerja androgen diperantarai
oleh dehidrotestosteron; steroid ini sebagian besar dihasilkan dalam jaringan
target melalui aktivitas dari 5 α -reduktase, dan sangat sedikit sekali yang dibuat
di testis.
Dalam ovarium , sel-sel granulosa tidak mempunyai sitokrom P450c11,
P450c17, dan P450c21 dan karena itu sebagian besar menghasilkan progesteron.
Progesteron ini kemudian diambil oleh sel-sel teka yang berdekatan, yang
mengubahnya menjadi androstenedion, yang kemudian kembali ke sel granulosa,
di mana ia diubah menjadi estron oleh kerja dari aromatase. Enzim ini juga
mengubah testosteron menjadi estradiol; konsentrasi dari aromatase dalam sel
granulosa sedemikian rupa sehingga hampir semua testosteron diubah menjadi
estradiol dan dilepaskan sedikit testosteron. Estron dan estradiol dapat juga
dihasilkan dari DHEA dan androstenedion dalam jaringan perifer seperti jaringan
adiposa karena adanya aromatase.
Jika sudah disintesis, steroid yang baru disintesis dilepaskan dengan cepat.
Tidak seperti pada kelas hormon lain, terdapat sedikit cadangan steroid oleh
kelenjar, dan pelepasan steroid yang meningkat selalu mencerminkan
peningkatan sintesis.
3. Penutup
4.1 Simpulan
Mekanisme pembentukan hormone steroid diawali dengan pegambilan
kolesterol dari sintesis de novo atau LDL melalui reseptor LDL. LDL kolestrol
diambil dari sirkulasi oleh sel – sel steroidogenik melalui reseptor permukaan sel yang
dapat mengenali protein permukaan yang spesifik pada LDL (apoprotein ). Setelah
berada dalam sel, kolesterol diangkut melalui suatu rangkaian perubahan enzimatik
untuk menghasilkan produk akhir hormon steroid: progestin, androgen, estrogen,
glukokortikoid, mineralokortikoid.
4.2 Saran
Masih banyak kajian yang perlu dibahas mengenai mekanisme pembentukan
hormone steroid, sehingga penelitian mengenai hormone steroid perlu untuk dikaji
lebih mendalam sehingga nantinya dapat bermafaat bagi kehidupan manusia.
Daftar Rujukan
Capper, Cameron P, et all. 2016. The Metabolism, Analysis, And Targeting Of Steroid
Hormones In Breast And Prostate Cancer. Horm Cancer. 7(3): 149–164. (online)
www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4860032/
Evans RM. 1988. The steroid and thyroid hormone receptor superfamily. USA : Science
Speroff L, Fritz MA. 2005) Hormone biosynthesis, metabolism and mechanism of action. In
Clinical Gynecologic endocrinology and infertility. Seven Ed