PENDAHULUAN
Hormon seks steroid, dikenal pula sebagai steroid gonad, adalah hormon steroid yang
berinteraksi dengan reseptor androgen. Efeknya dimediasi oleh mekanisme genomik yang
lambat melalui reseptor inti dan juga oleh mekanisme nongenomik yang cepat melalui reseptor
terkait membran dan kaskade sinyal. Dua kelas utama steroid seks adalah androgen dan
estrogen. Androgen dianggap "hormon seks laki-laki", karena mereka memiliki efek maskulin,
sementara estrogen dan progestogen dianggap "hormon seks wanita”. Meskipun semua jenis
hadir pada setiap jenis kelamin, meski pada tingkat yang berbeda.
Androgen
o Androstendion
o Dehidroepiandrosteron
o Dihidrotestosteron
o Testosteron
Estrogen
o Estradiol
o Estriol
o Estron
Progestogen
o Progesteron
Steroid seks diproduksi oleh gonad (ovarium atau testis), disintesis dari kolesterol yang
berasal dari sintesis asetat, dari kolesterol ester pada jaringan steroidogenik, dan sumber
makanan. Sekitar 80% kolesterol digunakan untuk sintesis hormon seks steroid.( Frye CA,
2009). Hormon seks steroid berada di sitoplasma bergabung dengan protein reseptor spesifik.
Semua steroid dalam sitoplasma bergabung dengan protein Reseptor spesifik untuk tiap-
tiap steroid. Bisa juga terikat secara kompetitif membentuk kompleks Hormon-reseptor.
dan terikat pada kromatin (reversibel) DNA yang selanjutnya sebagai bahan untuk membuat
mRNA pada sintesis protein atau enzim. Steroid pada konsentrasi tinggi bekerja langsung pada
Androgen
berasal dari sel-sel zona retikularis. Pengatur androgen adalah ACTH. Fungsi utama androgen
Adrenal merupakan sumber utama DHEA (pria dan wanita). Pada wanita memiliki
sedikit DHEA, sehingga DHEA yang disintesis sebagai prazat estrogen jumlahnya lebih sedikit
dari pria. Androgen diekskresi sebagai senyawa 17-keto, termasuk DHEA (sulfat) dan
androtenedion beserta metabolitnya. Testosteron (sedikit dari adrenal), bukan hanya berasal dari
17 keto, tetapi hepar mengubahnya menjadi androsteron (50%) dan etiokolonolon yang
berbentuk senyawa 17-keto. Androgen sintetik dapat dijumpai dalam bentuk fluoxy mesteron
dan 2-metil dehidrotestosteron. Bentuk ekskresi di urin dalam bentuk androsteron, etiokolanolon
(17 ketosterol), keduanya dalam jumlah besar dan sedikit DHEA. Dalam urin androgem
berkonyugasi dengan sulfat dan glukoronat. Sejumlah 1/3 androgen berasal dari testis yang
membentuk struktur dan sifat fungsional testis, penyusunnya antara lain dalam bentuk
Hormon yang disekresi oleh kelenjar adrenal terdiri atas 3 golongan yaitu
2. Mineralkortikoid, berasal dari dari sel-sel zona glomerulosa, berperan dalam transport/
3. Androgen dan estrogen, berasal dari sel-sel zona retikularis dan zona fasikulata, berperan
Testosteron (C-19 ketosteroid) disintesis di sel-sel leydig testis, melalui 3 tahapan yaitu : (1)
androstenedion, testosteron dan (3) DHEA dapat langsung menjadi testosteron tanpa melalui
atau 19-hidroksiandrostenedion, oksidasi C19 ini membentuk derivat keto dan liolisis aldehid
membentuk gugus keto, akibatnya pada C19 hilang membentuk cincin aromatik. Dalam
mekanisme ini senyawa metirapon merupakan inhibitor proses hidroksilasi dengan menghambat
enzim 19-hidroksilase. Hal ini merupakan salah satu penyebab pembentukan testosteron
terhambat.
terlebih dahulu. DHEA-sulfat dalam adrenal dihasilkan 400x dalam plasma yang membentuk
sedikit. Pada testis DHEA-SO4 melepas DHEA bebas serta mensintesis testosteron. Fungsi testis
dalam pembentukan testosteron di regulasi oleh FSH, LH dan prolaktin melalui mekanisme
Jika proses ini terganggu, maka akan terjadi kondisi abnormal seperti feminisasi testi,
dehidrotestosteron (aktif) dengan bantuan enzim redukstase. Dalam plasma 99% testosteron
terikat dengan protein membentuk testosteron binding protein (TBG), selanjutnya akan
meningkat pada kondisi tertentu seperti masa kehamilan dan pada saat pemberian estrogen (guna
Estrogen
Estrogen (C-18 ketosteroid) mempunyai cincin asam amino aromatik, terdiri dari struktur
estradiol (paling aktif), estron dan estriol (tidak aktif). Estrogen dapat disintesis dalam testis,
ovarium, adrenal, plasenta, prekusornya berupa testosteron dan androstenedion. Estrogen utama
yang terdapat diurin dalam bentuk estriol. Estrogen akan disintesis dalam plasenta pada masa
kehamilan.
Kadar estriol dalam urin dipakai untuk menilai keadaan hubungan fetus dan plasenta pada
kondisi distres (kegawatandaruratan janin), dalam hal ini kadar estriol dalam urin wanita hamil
menurun dengan cepat. Estriol dihidroksilasi dari estron pada C-11 serta mengalami reduksi
keton pada C-17. Estriol dalam urin berkonyugasi dengan sulfat dan glukoronat. Senyawa
katekolamin normal. Contoh senyawa kompleks tersebut yaitu katekolamin yang meningkat
Progesteron dibentuk di corpus lutein sel graaf dan plasenta, sebagai prekusor hormon-
hormon C19 dan C21. Dibentuk oleh pregnenolon. Trimetilandrostenolon yang merupakan
analog pregnenolon yang sifatnya menghambat progesteron. Dalam darah terikat dengan protein
Relaxin-progestational
plasenta, relaksasi simpanan pubis menjelang dan waktu melahirkan untuk memperluas jalan
lahir.
Androgen
Pembentukan testis, mulai dari sekitar 4 minggu, berasal dari mesoderm bersaaam dengan
proses perkembangan ginjal. Pada sekitar 6 minggu, korda seks epitel berkembang
dalam testis membentuk dan menggabungkan sel germinal saat mereka bermigrasi ke gonad.
Pada laki-laki, gen kromosom Y tertentu, khususnya SRY, mengontrol perkembangan fenotip
laki-laki, termasuk konversi dari gonad bipotensial awal ke testis. Pada laki-laki, korda seks
Sel-sel epitel korda seks yang berasal dari mesoderm dalam perkembangan testis menjadi
sel Sertoli, yang akan berfungsi mendukung pembentukan sel sperma. Populasi minor sel
nonepitel tampak antara tubula mulai 8 minggu perkembangan janin manusia. Ini adalah sel
Leydig. Segera setelah mereka berdifrensiasi, sel Leydig mulai meng-hasilkan androgen.
Fungsi androgen sebagai hormon parakrin (paracrine) diperlukan oleh sel Sertoli untuk
janin laki-laki (termasuk penis dan pembentukan skrotum). Di bawah pengaruh hormon
androgen, sisa-sisa mesonephron itu, saluran Wolffian, berkembang menjadi epididimis, vas
Sintesis androgen ini didukung oleh hormone dari sel Sertoli, Müllerian inhibitory
hormone (MIH), yang mencegah duktus mullerian embrio berkembang menjadi saluran tuba dan
jaringan saluran reproduksi wanita lain dalam embrio laki-laki. MIH dan androgen bekerja sama
Sebelum produksi hormon hipofisis hormon luteinisasi (LH) oleh embrio dimulai sekitar
minggu ke 11-12, human chorionic gonadotropin (hCG) akan merangsang proses diferensiasi
sel Leydig dan produksi androgen pada minggu ke 8. Mekanisme androgen pada jaringan target
produksinya meningkat dan korda seks akan membentuk tubulus seminiferus, sel-sel germinal
mulai berdiferensiasi menjadi sperma. Sepanjang masa dewasa, androgen dan FSH secara
Pria biasanya memiliki lemak tubuh lebih sedikit daripada perempuan. Hasil studi terbaru
Pria biasanya memiliki lebih banyak massa otot kerangka ketimbang wanita. Androgen
mempromosikan perlebaran sel-sel otot kerangka dan mungkin bertindak dengan cara yang
terkoordinasi dengan fungsi dengan bertindak atas beberapa jenis sel[6] yang menghantar sinyal
hormon untuk menghasilkan otot, mioblas, dalam satu proses yang berkaitan dengan kadar
reseptor androgen.
Otak
Kadar androgen yang bersirkulasi dapat mem-pengaruhi prilaku manusia karena beberapa neuron
sensitif terhadap hormon steroida. Kadar androgen telah berdampak dalam pengaturan agresi
dan libido manusia. Memang, androgen mampu mengubah struktur otak pada beberapa spesies,
termasuk tikus, tikus kecil, dan primata, menghasilkan perbedaan jenis kelamin. Sejumlah
laporan telah menunjukkan androgen saja mampu mengubah struktur otak, namun identifikasi
mana perubahan dalam batang neuroanatomi berasal dari androgen atau estrogen sulit, karena
Estrogen
Estrogen terdiri dari tiga jenis hormon yang berbeda, yaitu estron, estradiol, dan estriol. Pada
wanita normal, estrogen banyak diproduksi oleh folikel selama proses ovulasi dan korpus luteum
selama keharmilan. Pada saat keluar dari sirkulasi, hormon steroid berikatan dengan protein
plasma. Estradiol berikatan dengan transpor globulin yang dikenal dengan seks hormone
binding globulin (SHBG) dan berikatan lemah dengan albumin, sedangkan estrone berikatan
Pada awal siklus ovulasi - produksi estradiol akan menurun sampai titik terendah, tetapi karena
pengaruh hormon FSH estradiol akan mulai meningkat. Sebelum fase mid cycle kadar estradiol
dibawah 50 pg/mL, tetapi akan terus meningkat sejalan dengan pematangan ovum. Estradiol
akan mencapai puncaknya sebesar 250-500 pg/mL pada hari ke 13-15 siklus ovulasi. Pada fase
luteal, kadar estrogen akan menurun sampai 125 pg/mL. Progesteron yang dihasilkan oleh
korpus luteum bersarna-sarna dengan estrogen akan memberikan umpanbalik negatif pada
hipotalamus dan hipofise antenior. Kadar dibawah 30 pg/mL menunjukan keadaan oligomenore
atau amenore sebagai indikasi kegagalan gonad. Hormon estradiol dipenganihi oleh ritme
sirkadian yaitu adanya variasi diurnal pada wanita pasca menopause yang diperkirakan. karena
Kadar estrogen meningkat pada keadaan ovulasi, kehamilan, pubertas prekoks, ginekomastia,
atropi testis, tumor ovarium., dan tumor adrenal. Kadarnya akan menurun pada keadaan
anoreksia nervosa, keadaan stres, dan sindroma testikular ferninisasi pada wanita.
Progesteron
seks hormon wanita. Pada awal menstruasi dan fase folikular kadar progesteron sekitar 1 ng/mL.
Pada saat sekresi LH, konsentrasi progesteron dapat bertahan selama 4-5 hari di dalam plasma
dan mencapai puncaknya yaitu sebesar 10-20 ng/mL selama fase luteal.
ovulasi. Jika kadar progesteron lebih dari 4-5 ng/mL kemungkinan sudah terjadi ovulasi .
Progesteron berperan di dalam organ reproduksi termasuk kelenjar mamae dan endometrium
serta peningkatkan suhu tubuh manusia. Organ target progesteron yang lain adalah uterus,
uterus dan mempersiapkan mamae untuk proses laktasi. Pada umumnya kadar progesterone akan
meningkat pada kehamilan, ovulasi, kista ovarium, tumor adrenal, tumor ovarium, mola
hidatidosa, dan menurun pada keadaan amonorea, aborsi, dan kematian janin.