Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

KIMIA FARMASI
HORMON STEROID DAN HORMON KELAMIN

DOSEN PEMBIMBING

Okkyana Kusuma Putri, M. Farm

DISUSUN OLEH

Kelompok 5 (D)

Afradin Khoiyuna Sekarini 17002

Evita Marleni 17035

Nuraini Widya Wulandari 17067

Teguh Aditya 17092

AKADEMI FARMASI BHUMI HUSADA

JAKARTA

2018
a. Hormon steroid kelamin
 Hormon steroid kelamin dibagi menjadi tiga kelompok utama
berdasarkan jumlah atom karbon yang dimiliki
 Tiga aspek stereokimia hormon kelamin yang penting diketahui
karena dapat mempengaruhi aktivitas
 Androgen (mekanisme kerja, pembagian berdasarkan aktivitas,)
 estrogen (mekanisme kerja, pembagian berdasarkan sumber
estrogennya,
 progestin (mekanisme kerja, struktur kimianya hormon progestin
dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu turunan progesteron dan
testosterone)
A. Hubungan Struktur-Aktivitas Hormon Steroid Kelamin

Estrogen dan progesterone umumnya disebut sebagai hormon wanita,


sementara testosterone disebut sebagai hormon pria, meski demikian testosterone
juga di produksi oleh wanita namun dalam jumlah yang lebih sedikit. Bila dilihat
dari proses biosintesis hormon sebagaimana yang ditunjukkan pada gambar di
bawah ini, progesterone merupakan precursor dalam biosintesis aldosteron dan
secara tidak langsung testosterone. Sementara testosterone merupakan precursor
dari estrogen. Progesterone dan estrogen diproduksi dalam jumlah besar pada
wanita, demikian pula testosterone diproduksi dalam jumlah banyak pada pria.
Hormon-hormon ini berperan penting dalam reproduksi, siklus menstruasi dan
memberikan karakteristik fisik pada wanita dan pria. Estrogen dan progesterone
digunakan secara meluas oleh para wanita sebagai kontrasepsi oral. Testosteron
memiliki dua efek utama yakni membentuk karakteristik fisik pria (androgen)
dan sebagai anabolik (senyawa pembentuk otot).
Ada tiga aspek stereokimia hormon kelamin yang penting diketahui karena dapat
mempengaruhi aktivitas , yaitu:

 Letak gugus pada cincin, aksial atau ekuatorial

 Posisi gugus pada bidang, konfiguarsi α atau β, dan isomer cis atau trans

 Konformasi cincin sikloheksan, bentuk kursi atau perahu

1. Hormon Androgen
Hormon androgen seperti testosterone dan drihidrostestosteron, terutama
dihasilkan oleh testis, dan dalam jumlah yang lebih kecil oleh korteks adrenalis dan
ovarium. Pada laki-laki hormon androgen mempunyai beberapa fungsi fisiologis,
seperti mengontrol perkembangan dan pemeliharaan organ kelamin, mempengaruhi
kemampuan penampilan seksual, untuk pertumbuhan tulang rangka dan otot
rangka, dan merangsang masa pertumbuhan pubertas. Penggunaan utama hormon
androgen adalah untuk pengobatan keadaan ketidakcukupan hormon pada laki-laki
(hipogonadisme, hipopituitarisme), impotensi, osteoporosis, dan tumor payudara.
Selain itu hormon androgen juga digunakan sebagai anabolik steroid untuk
meningkatkan pertumbuhan (pada anak-anak) karena mempercepat anabolisme
protein dan merangsang hematopoiesis untuk pengobatan anemia. Kadang-kadang
androgen, dalam dosis rendah digunakan untuk pengobatan dismenorhu,
menghambat laktasi dan pengobatan frigiditas pada wanita.
Penggunaan hormone androgen sebagai anabolic sering disalahgunakan,
misalnya untuk olahragawan. Efek samping yang ditimbulkan oleh hormone
androgen antara lain kelaki-lakian, tumbuh rambut sekunder, mual, berjerawat,
hiperkalsemia, gangguan fungsi hati, sembab, dan pada wanita akan terjadi
gangguan siklus menstruasi.

Mekanisme kerja hormon androgen


Hormon androgen dapat meningkatkan transkripsi dan atau transisi RNA
khas pada biosintesis protein. Testosterone oleh enzim 5α-reduktase diubah
menjadi 5α-dehidrotestosteron dan bentuk aktif ini dapat mengikat reseptor khas
yang terdapat pada testis, prostat, hipofisis dan hipotalamus. Pengikatan ini
menyebabkan perubahan konformasi dan menimbulkan pengaktifan kompleks
androgen-reseptor. Kompleks akan berpindah dari sitoplasma ke inti sel sasaran,
mengikat tempat aseptor pada inti kromatin dan mengaktifan proses translasi.
Pengaktifan ini merangsang sintesis mRNA khas, dan mRNA yang terbentuk
meninggalkan inti dan mulai mengatur sintesis protein serta merangsang
pertumbuhan sel. Berdasarkan aktivitasnya hormon androgen dibagi menjadi dua
kelompok,yaitu :
a. Senyawa androgenik, contoh : testosteron, metiltestosteron, fluoksimesteron,
mesterolon dan metandrostenolon.
b. Senyawa Anabolik, contoh : oksimetolon, stanozolol, nandrolon, dan
etilestrenol.
Contoh senyawa androgenik:
1. Metiltestosteron, dalam sediaan sering dikombinasi dengan vitamin (Androtol,
Neotestophos, Hormovition), untuk pengobatan impotensi pada laki-laki. Dosis
oral: 5mgdd.
2. Testosteron enantat (Testoviron-Depot), merupakan obat terpilih untuk
hipogonadisme, dan untuk pengembangan atau memelihara karakteristik seksual
sekunder pada pria yang kekurangan androgen. Testosteron enantatmerupakan
praobat dengan masa kerja panjang. Di tubuh obat terhidrolisis secara perlahan-
lahan melepaskan testosteron aktif. Kadar darah tertinggi dicapai 2-3 hari setelah
pemberian intramaskuler. Dosis I.M :200mg,tapi 2 minggu atau 400mg tiap 1
bulan. Testosteron propionat, mempunyai awal kerja lebih cepat dengan masa kerja
yang lebih pendek dibandingkan ester-ester testosteron lain. Dosis I.M :25mg 3 kali
per minggu.
3. Fluoksimesteron (Halotestin), merupakan androgen dengan aktifitas tinggi,5-10
kali lebih aktif dibanding testosteron. Dapat diberikan secara oral, terutama
digunakan untuk pria yang kekurangan androgen. Dosis oral :2-10 per hari.
4. Mesterolon (proviron), merupakan androgen yang dapat digunakan secara oral.
Dosis oral awal :25mg 3 dd, untuk pemeliharaan : 25mg 1 dd.

2. Hormon Estrogen
Estrogen adalah hormon kelamin wanita, pada wanita diproduksi oleh
ovarium, plasenta dan korteks adrenalis sedang pada laki-laki diproduksi oleh testis
dan korteks adrenalis. Sebagian besar hormon estogeron alami pada manusia adalah
estradiol, estron, dan estriol. Estradiol dikeluarkan oleh ovarium dan segara
mengalami dehidrogenasi menjadi esteron, kemudian dimetabolisis menjadi estriol
dan dikeluarkan melalui urin. Estron adalah hormon estrogen alami yang paling
yang paling banyak dalam darah. Di klinik hormon estrogen digunakan untuk
pengobatan ketidaknormalan sistem reproduksi wanita, pengobatan korsinoma
tertentu seperti tumor prostat dan payudara, dan untuk kontrasepsi oral, biasanya
dikombinasi dengan hormon progestin. Estrogen juga sangat berguna untuk
pengobatan dismenorhu, amenorhu, endometriosis, mensrtuasi yang tidak normal,
osteoporosis, kegagalan pengembangan ovarium dan untuk mengontrol sindrom
sesudah menopausa. Efek samping yang ditimbulkan antara lain mual, gangguan
saluran cerna, sakit kepala, ketegangan payudara, spoting, kegemukan dan
tromboemboli.
Mekanisme kerja hormon estrogen
Hormon estrogen dapat menyebabkan beberapa efek biologis pada organ
sasaran. Pada ovarium merangsang pertumbuhan folikular, pada uterus merangsang
pertumbuhan endometrium, pada vagina menyebabkan kornifikasi (pedangkalan),
sel epitel, pada serviks dapat meningkatkan sekresi lendir dan menurunkan
kekentalan lendir, dan pada kelenjar pituitari dapat merangsang pengeluaran
gonadotropin. Pengikatan estrogen dengan reseptor khas dalam sitoplasma atau
protein di luar inti menyebabkan perubahan bentuk konformasi protein sehingga
memudahkan penetrasi kompleks estrogen-reseptor ke dalam inti sel. Kompleks
kemudian mengikat sisi aseptor di kromosom, memicu sintesis mRNA dan protein,
sehingga meningkatkan pertumbuhan serta perkembangan jaringan saluran
reproduksi.
Berdasarkan sumbernya estrogen dibagi menjadi beberapa kelompok sebagai
berikut:
a. Estrogen Steroid
adalah senyawa yang dapat menimbulkan efek estrogenik dan mengandung inti
steroid.
1. Estrogen alami. Contoh: estradiol, estriol, dan estron.
2. Estrogen teresterifikasi. Contoh: estradiol benzoat, estradiol dipropionat,
estradiol valerate, estradiol sipionat dan estradiol enantat.
3. Estrogen terkonjugasi. Contoh: senyawa estrogen terkonjugasi.
4. Turunan semisintetik. Contoh: asam doisinolat, etinilestradiol, mestranol
dan kuinestrol.
b. Estrogen non steroid (Estrogen sintetik). Contoh: benzestrol, dienestrol,
dietilstilbestrol, heksestrol, klorotrianisen dan metalenestril.
Contoh hormon estrogen steroid
1. Estrogen terkonjugasi alami (Premarin), mengandung campuran sodium estron
sulfat (50-60%) dan sodium ekuilin sulfat (20-35%), didapat dengan cara ekstraksi
urin kuda hamil. Premarin digunakan untuk pengobatan gejala-gejala yang tidak
menyenangkan sesudah monopausa, osteoporosis dan atropi vaginitis dan uretritis.
Dosis oral : 1,252,5 mg 1-3 dd, selama 3 minggu per bulan.
2. Estradiol, aktivitasnya 3 kali lebih besar dibanding estron. Pada umumnya
digunakan dalam bentuk ester benzoat, valerat, sipionat atau dipropionat dan
diberikan secara intramuscular untuk meningkatkan masa kerja obat. Dosis oral :
0,2-0,5 mg 1-3 dd. Dosis bentuk ester I.M : ekivalen dengan 0,22-1,5 mg estradiol,
2-3 kali per minggu.
3. Etinilestradiol (Lynoral), secara oral aktivitasnya 15-20 kali lebih besar
dibanding estradiol. Etinilestradiol digunakan untuk pengobatan kekurangan
estrogen. Kombinasi dengan hormon progestin efektif untuk kontrasepsi oral. Dosis
oral : 0,05 mg 1-3 dd.
4. Mestranol, adalah bentuk 3-metilester dari etinilestradiol. Mestranol digunakan
sebagai kontrasepsi oral, kombinasi dengan hormon progestin seperti noretindron.
Dosis oral : 0,05 mg/hari.

b. Estrogen Non Steroid


Estrogen non steroid adalah senyawa yang dapat menimbulkan efek estrogenic
dan strukturnya tidak mengandung inti steroid. Contoh : dietilstilbestrol,
heksestrol, benzestrol, dienestrol dan klorotrianisen.

Contoh hormon estrogen non steroid.

Dietilstilbestrol (stilbestrol) , bentuk isomer trans mempunyai aktifitas ±10 kali


lebih besar dibanding isomer cis. Aktivitas estrogenik isomer trans kurang lebih
sama dengan aktivitas estron. Dietilstilbestrol juga mempunyai efek anti kanker,
di gunakan untuk pengobatan kanker payudara dan kanker prostat. Absorbsi obat
dalam saluran cerna cukup baik, di tubuh mengalami metabolisme secara
perlahan-lahan. Tidak boleh di berikan kepada wanita hamil karena meningkatkan
kecendrungan kanker serviks. Dosis oral untuk estrogenik : 0,2-2mg 1 dd, untuk
kanker payudara : 15mg 1 dd, untuk kanker prostat1-3mg 1 dd.

c. Antiestrogen
Antiestrogen (antagonis estrogen) adalah senyawa yang di gunakan sebagai
perangsang ovulasi karena mempunyai efek langsung terhadap hipotalamus dalam
meningkatkan produksi Folicle Stimulating Hormon (FSH).
Mekanisme kerja antiestrogen di duga melalui pemblokan hambatan kembali dari
estrogen yang di hasilkan oleh ovarium. Contoh :
1. Klomifen sitrat ( profertil , mestrolin ) di gunakan untuk pengubatan
ketidaksuburan pada wanita (infertilitas) dan pengobatan oligosperma pada pria.
Efek samping yang di timbulkan antara lain pembesaran ovarium,
ketidaknyamanan pada abdominal, mual, depresi, sakit kepala, insomnia dan
kehamilan kembar dengan insiden ± 10%. Dosis : 50mg 1 dd, selama 5 hari,
dimulai 5 hari setelah siklus menstrurasi. Bila kehamilan tidak terjadi dosis dapat
di tingkatkan sampai 100mg/hari pada siklus mensturasi berikutnya.
2. Human menopausal gonadotropin (HMG) adalah ekstrak yang di dapat
dari kelenjar pitutari atau dari urin wanita postmenopausa. HMG di gunakan untuk
pengobatan ketidaksuburan wanita (infertilitas) dan pengobatan oligosperma pada
pria. Efek saping yang di timbulkan antara lain : pembesaran ovarium,
ketidaknyamanan pada perut dan kehamilan kembar dengan insiden 10-20%. Dosis
: 75-150IU, 2-3 kali per minggu.
3. Hormon progestin
Progestin adalah hormon kelamin laki-laki. Secara alamiah di keluarkan
terutama oleh korpus luteum dan plasenta. Bagian terbesar dari progestin alami
adalah progesteron, sebagai hasil biosintesi kolestrol. Progesteron, biasanya
berhubungan dengan estrogen, terlibat dalam beberapa proses fisiologi penting,
seperti perdarahan pada mensturasi normal, pelepasan ovum dan pembuatan
endometriu uterus untuk menerima ovum yang telah mengalam fertilasi, menekan
ovulasi pada kehamilan, meningkatkan pergerakan uterus menunjang
pengembangan jaringan payudara dan memelihara kehamilan.
Progestin digunakan untuk pengobatan pada keadaan ketidak cukupan
progesteron, seperti amenorhu, dismenorhu, ketidaknormalan perdarahan uterus
dan endometriosis. Efek samping yang di timbulkn antara lain : depresi, sakit
kepala, kegemukan, gangguan siklus menstrurasi dan spoting amenorhu.
Mekanisme kerja
Progestin terdapat pada sejumlah jaringan seperti uterus, ovarium, hati,
ginjal, servis, kelenjar adrenalis, hipotalamus, dan vagina. Reseptor sitoplasma khas
terdapat pada uterus. Efek progestin biasanya berhubungan dengan hormon
estrogen , yang melibatkan beberapa proses fisiologi penting seperti perdarahan
normal pada mensturasi, pelepasan ovum, menyiapkan endometrium uterus untuk
menerima ovum, meningkatkan kontrasi uterus, memelihara kehamilan, dan
menunjang perkembangan jaringan payudara. Efek pemblokan terhadap kontraksi
miometrium uterus kemungkinan di sebabkan oleh peningkatan potensial
membran, penghambatan pengangkutan ion kalium pada membran sel atau
penghambatan pernapasan mitokondria.
Berdasarkan struktur kimianya hormon progestin dibagi menjadi 2 kelompok,
yaitu turunan progesteron dan testosteron.
a. Turunan progesteron
 Progestin alami dan esternya, contoh: progesteron dan
hidroksiprogesteronkaproat.
 Turunan progesteron, contoh: klormadinon asetat, didrogesteron,
medroksiprogesteron asetat dan megestrol asetat.
 Turunan 19-nonprogesteron, contoh: amadinon asetat dan nomegestrol
asetat.
b. Turunan testosteron
 Turunan testosteron, contoh: dimetisteron dan etisteron.
 Turunan 19-nortestoteron, contoh: alilestrenol,etinodiol diasetat,
levonorgestel, linestrenol, noretindron, noretinodrel, norgestrel dan
kuingestanol asetat.
1. Turunan progesteron
Progesteron didapat dari hasil ekstraksi ovarium hewan atau dibuat sintetik
dari diosgenin. Progesteron cepat dimetabolisis dalam tubuh,waktu paruhnya
kurang lebih 15 menit,sehingga tidak efektif bila diberikan secara oral.
Pemberian secara intramuskular aktivitasnya 12 kali lebih besr dibanding secara
oral.

Hubungan struktur dan aktivitas


a. Djerassi(1953),telah dapat mensintesis 19-norprogesteron yang pada
pemberian
secara intramuskular ternyata mempunyai aktivitas 8 kali lebih besar dari pada
progesteron.
b. Bentuk ester dari 17α-hidroksiprogesteron mempunyai aktivitas lebih tinggi dan
masa kerja yang lebih panjang dibanding progesteron.hal ini disebabkan gugus
17α- ester dapat mencegah reduksi gugus keton pada C20 menjadi gugus alkohol
yang tidakaktif. Selain itu bentuk ester dapat meningkatkan kelarutan senyawa
dalam lemak, membentuk depo, dan ester dilepaskan secra perlahan lahan.bentuk
ester tersebut kemudian mengalami hidrolisis melepaskan obat aktif sehingga
masa kerja obat menjadi lebih panjang.
c. Adanya gugus metil pada posisi C6a dapat menurunkan kecepatan reduksi
ikatan.
Contoh Obat Turunan Progesteron
a. Progesteron,pada pemberian secara oral mempunyai aktivitas yang rendah
sehingga hanya diberikan secara intramuskular.progesteron digunakan untuk
pengobatan gangguan menstruasi.dosis I.M: 5-25 mg 1 dd,diberikan 8-10 hari
sebelum menstruasi.pemberian melalui bukal hanya sedikit lebih aktif dibanding
secara oral.
b. Hidroksiprogesteron kaproat(proluton depot),digunakan untuk pengobatan
gangguan menstruasi dan kanker uterus.aktivitasnya lebih besar dan memiliki masa
kerja yang lebih panjang dibanding progesteron.dosis untuk gangguan mestruasi
I.M: 375 mg/bulan,untuk kanker uterus I.M: 1 gram/minggu.
c. Medroksiprogesteron asetat(provera),aktif secara oral,digunakan untuk
pengobatan amenorhu sekunder,gengguan menstruasi,endometriosis dan kanker
uterus.bentuk suspensinya( Depo-Provera) diberikan secara intramuskular,efektif
sebagai obat
kontrasepsi selama kuran lebih 3 bulan.dosis oral: 2,5-10 mg/hari,untuk
endometriosis I.M: 50 mg/minggu,untuk kanker uterus I.M: 0,4-1 g/minggu.
d. Didrogesteron(Duphaston), digunakan untuk mencegah keguguran,utuk
pengobatan kelainan menstruasi (amenorhu dan dismenorhu),endometriosis dan
ketidaksuburan. Dosis:10mg 2 dd.
2. Turunan testosteron
Turunan testosteron adalah progetin sintetik pertama yang digunakan secara oral
untuk pengobatan ketidaknormalan menstruasi.turunan tersebut disintesi dari
androstan(hormon kelamin pria).
Contoh :
1. Noretindron (norestisteron=primolut N)adalah senyawa progestin yang aktif
secara oral mempunyai sifat estrogenic dan androgenic lemah sehingga efek
samping yang di timbulkan relatif rendah. Noretindron digunakan terutama untuk
pegobatan amenorhu, perdarahan uterus endometriosis,obat pengganti estrogen
untuk mengatasi sindrom sesudah menopausa,hiperlipoproteinemi dan untuk
kontrasepsi local. Selama pengobatan tidak terjadi menstruasi dan ovulasi.
2. Norgestrel, mempunyai aktivitas penghambat ovulasi lebih besar di banding
noretindron dan juga mempunyai efek androgenik. Norgestrel digunakan untuk
kontrasepsi oral dalam bentuk tunggal atau di kombinasi dengan etinilestradiol,
untuk mengontrol kelainan menstruasi dan pengobatan endometriosis.
3. Etinodiol diasetat,terutama digunakan untuk kontrasepsi oral dikombinasi
dengan etinilestardiol.
4. Linestrenol (endrometil), terutama digunakan untuk pengobatan kelainan
menstruasi, seperti amenorhu, dismenorhu dan perdarahan uterus, serta untuk
pengobatan endometriosis dan karsinoma endometrium.
5. Alilestrenol (gestanon),dapat menigkatkan produksi hormon – hormon
plasenta,seperti hormon estrogen dan progesterone,dan oksitokinase. Selain itu
Alilestrenol juga mengatifkan lapisan trofoblastik plasenta. Alilestrenol digunakan
untuk mencegah keguguran dan memelihara kehamilan.
6. Gestrinon (drimetrioso),terutama digunakan untuk pengobatan endometriosis.

Anda mungkin juga menyukai