Dosen pembimbing
Kartini S.,S.ST.,M.Keb
Disusun oleh :
NIM : 042022009
FAKULTAS KESEHATAN
TAHUN 2022/2023
1) KELENJAR HIPOFISE /PITUITARI (LOBUS ANTERIOR)
Thyroid stimulating hormone (TSH) adalah hormon yang dihasilkan oleh kelenjar
pituitari dan berfungsi merangsang kelenjar tiroid untuk memproduksi hormon thyroxine
(T4) dan triiodothyronine (T3).
C. Adrenokortikotropin (ACTH)
Peran utama ACTH adalah menstimulasi sintesis dan sekresi glukokortikoid dan
androgen pada korteks adrenal melalui pencerap ganda protein-G yang bergantung
pada mekanisme cAMP.[2] Sebelum berlangsungnya sintesis steroid, ACTH akan
meningkatkan konsentrasi kolesterol esterase dan mendifusikan kolesterol melalui
membran mitokondria dan smeningkatkan intesis pregnenolon.
Mengontrol sekresi aldosteron dan hormon steroid lainnya dalam korteks adrenal.
Steroid akan dihasilkan dari pengaktifan sel adrenokortikal oleh ACTH melalui
peningkatan CAMP (cyclic adenosine monophospat). Karena ACTH, konsentrasi
kolesterol esterase akan meningkat sebelum sintesis steroid terjadi dan dengan
melalui membran mitokondria ACTH akan mendifusikan kolesterol tersebut
sehingga sintesis pregnenolon dan progesteron meningkat, dan dapat
menstimulasi pembentukan glukokortikoid dan androgen adrenalis.
Kolesterol yang tersedia untuk sel-sel dari korteks adrenal yang disebabkan
meningkatnya penyerapan lipoprotein ke dalam sel kortikal.
Meski FSH ditemukan pada kedua jenis kelamin, istilah “follicle-stimulating” berasal dari
fungsinya pada sistem reproduksi wanita. Yakni, untuk memicu pematangan sel telur di
dalam folikel ovarium. Hormon ini mulai dihasilkan oleh kelenjar pituitari saat seorang
gadis mencapai pubertas. Efeknya, antara lain pematangan ovarium sehingga dapat
memulai fungsinya, perkembangan karakteristik seks sekunder, dan kemunculan haid
yang pertama (menarche).
Seperti pada wanita, produksi FSH pada pria juga dimulai saat pubertas. Hormon ini
mengaktifkan fungsi testis (buah zakar) dan dimulainya produksi sel sperma. Secara
paralel, testis juga mulai menghasilkan hormon androgen (testosteron), yang memicu
perkembangan karakteristik seks sekunder pada remaja pria berusia 11-12 tahun.
Luteinizing hormone (LH) adalah salah satu jenis gonadotropin yang diproduksi
oleh kelenjar pituitari atau hipofisis di otak. Baik pria maupun wanita memiliki hormon
ini.
- Fungsi hormon LH Pada Wanita
Hormon LH mulai diproduksi oleh kelenjar pituitari ketika wanita telah mencapai
kematangan seksual, yang ditandai dengan kemunculan haid yang pertama (menarche).
Produksinya diatur oleh gonadotropin-releasing hormone (GnRH) pada hipotalamus.
Seperti pada wanita, produksi LH pada pria juga dimulai saat pubertas. Hormon ini
bertanggung jawab terhadap produksi hormon seks pria, yakni androgen, yang memicu
perkembangan karakteristik seks sekunder pria.
F. Prolaktin
Fungsi hormon prolaktin adalah untuk meningkatkan produksi ASI. Selain itu,
hormon prolaktin juga berperan dalam produksi sperma pada pria. Bila jumlah hormon
prolaktin di dalam tubuh kurang atau justru berlebihan, bisa muncul beragam gangguan
kesehatan.
A. Antiduretik (Vasopresin)
Dilansir dari WebMD, hormon ADH yang disebut juga vasopresin adalah hormon
yang bertugas mengontrol penyerapan kembali air oleh ginjal saat menyaring limbah
dari darah. Ketika hormon ADH berada di ginjal, hormon tersebut memberikan sinyal
untuk menghemat air dan menghasilkan urin yang lebih pekat.
B. Oksitosin
Semakin meningkatnya hormon oksitosin di dalam tubuh pasangan suami istri dapat
menambah kepercayaan, rasa simpati, komunikasi yang baik, memori positif, dan
hubungan yang lebih kuat.
3) KELENJAR TIROID
A.Tiroksin
Hormon Pertama yang diproduksi oleh kelenjar tiroid adalah hormon tiroksin atau
disebut dengan T4.Fungsi utamanya adalah untuk mengatur metabolisme tubuh Hampir
semua sistem tubuh dipengaruhi oleh hormon tiroksin ini. Hormon tiroksin juga
berfungsi untuk memastikan otak tetap terjaga, waspada, dan sensitif terhadap
keadaan di sekitar dan rangsangan yang diterima oleh tubuh. Ketika hormon tiroksin
dan T3 berkurang, maka tubuh akan menjadi lebih mudah mengantuk dan sulit
berkonsentrasi.
B. Kalsitonin
1. mengatur keseimbangan kadar kalsium yang terdapat dalam darah sehingga apa
yang terjadi adalah dapat mencegah kalsium keluar dari tulang.
2. Selain dari pada itu, fungsi hormon kalsitonin adalah menjaga kenormalan kadar
vitamin D dalam darah serta mengatur dan meningkatkan penyerapan kembali
kalsium dari magnesium ginjal sehingga ekskresi kalsium meningkat melalui urin.
4. Fungsi hormon kalsitonin menekan aktivitas sel dalam tulang yang disebut
osteoklas. Osteoklas melarutkan jaringan tulang yang digantikan oleh jaringan
baru yang dibentuk oleh sel yang disebut osteob
4) PARATIROID
Fungsi hormon paratiroid mengatur kadar kalsium dalam darah dengan memengaruhi
beberapa bagian tubuh, yakni:
1. Tulang: Hormon paratiroid merangsang pelepasan sejumlah kecil kalsium dari tulang
ke dalam aliran darah.
2. Ginjal: Hormon paratiroid memungkinkan produksi vitamin D aktif (kalsitriol) di ginjal.
Paratiroid juga memberi sinyal kepada ginjal untuk menahan kalsium dalam tubuh dan
tidak membuangnya melalui urine.
3. Usus halus: Hormon paratiroid memberi sinyal pada usus kecil untuk menyerap lebih
banyak kalsium dari makanan.
5) KELENJAR ADRENAL
Kelenjar adrenal terdiri dari dua bagian, yaitu korteks adrenal (bagian luar) dan
medula adrenal (bagian dalam). Korteks adrenal bertanggung jawab memproduksi tiga
jenis hormon, yaitu mineralokortikoid (kortisol) yang mengatur natrium dalam tubuh,
glukokortikoid yang meningkatkan kadar glukosa darah, dan gonadokortikoid yang
mengatur hormon seks.
Jika korteks adrenal berhenti berfungsi, proses metabolisme yang penting untuk
kehidupan kita pun akan terhenti dan mengakibatkan kematian. Sedangkan medulla
adrenal mengeluarkan hormon epinefrin (adrenalin) dan norepinefrin (noradenalin) pada
saat stres.
1) Fungsi mineralokortikoid
2) Fungsi glukokortikoid
Glukokortikosteroid adalah kelas lain dari hormon steroid yang memainkan peran
penting dalam mengatur metabolisme glukosa. Glukokortikosteroid diproduksi di
fasikulata zona korteks adrenal, contohnya adalah kortisol.
Sejumlah kecil hormon wanita juga diproduksi oleh korteks adrenal. Namun, efek
dari steroid androgenik disekresikan oleh korteks adrenal dapat tertutupi oleh
jumlah yang lebih besar dari testosteron dan estrogen yang disekresi oleh
masing-masing testis dan ovarium.
1) Epinefrin
Hal ini juga dapat meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah, dan
mengendurkan otot-otot polos pada paru-paru dan saluran pencernaan. Hormon
ini melebarkan arteri kecil jantung, paru-paru, ginjal, dan otot-otot. Semangat,
stres fisik dan mental, dan gangguan emosional memicu sekresi hormon ini,
yang mempersiapkan tubuh kita untuk respon ‘fight or flight’ disebut juga
‘melawan atau lari.
2) Norepinefrin
6) KELENJAR PANKREAS
A. Insulin
Insulin adalah hormon alami yang dihasilkan oleh tubuh, tepatnya organ
pankreas. Fungsi utama dari insulin yaitu membantu tubuh mengontrol kadar gula
dalam darah sekaligus mengelola glukosa sebagai sumber energi melalui sel otot,
lemak dan hati.
Selain pengaturan glukosa, insulin juga berperan di area tubuh lainnya. Fungsinya
sebagai berikut:
Membangun otot setelah sakit atau cedera melalui pengangkutan asam amino
ke jaringan otot, yang diperlukan untuk memperbaiki kerusakan otot dan
meningkatkan ukuran dan kekuatan. Ini membantu mengatur penyerapan asam
amino, replikasi DNA, dan sintesis protein.
Mengelola sintesis lipid dengan penyerapan ke dalam sel-sel lemak, yang diubah
menjadi trigliserida.
Penyerapan asam amino dan kalium ke dalam sel yang tidak dapat berlangsung
tanpa adanya insulin.
B. Gluksgon
Glukagon adalah hormon protein yang diproduksi dalam pankreas yang berfungsi
sebagai penyeimbang insulin.
Tingkat glukosa dalam darah biasanya akan berkurang 4-6 jam setelah makan.
Penurunan glukosa dalam darah memicu produksi glukagon dalam pankreas. Ketika
pankreas mengeluarkan glukagon, produksi insulin akan ditekan.
Fungsi hormon glukagon adalah memberi tanda pada hati dan otot untuk
memecah glikogen menjadi glukosa dan mengeluarkannya kembali ke dalam
aliran darah. Hal ini bertujuan untuk menjaga kadar gula darah Anda agar
tidak turun terlalu rendah.
C. Somatostatin
Somatostatin adalah hormon peptida yang dihasilkan oleh sel D usus halus.
Hormon ini berfungsi menghambat pelepasan asam lambung dan hormon pencernaan
lainnya, termasuk ghrelin dan gastrin. Hormon somatostatin juga memperlambat
gerakan kantong empedu dan usus, serta menghambat pelepasan hormon lipase dari
pankreas.
7) OVARIUM
A. Estrogen
Pada wanita
Hormon estrogen memainkan penting dalam perkembangan sistem reproduksi wanita.
Pada saat wanita memasuki masa pubertas, hormon ini berperan terhadap perubahan
fisik seperti tumbuhnya payudara, rambut kemaluan, dan bulu ketiak. Selain itu, hormon
estrogen juga berperan dalam siklus menstruasi.
Pada pria
Terkait dengan sistem reproduksi, hormon estrogen berperan dalam menentukan gairah
seksual dan kualitas sperma pria. Kadar hormon estrogen yang terlalu rendah diketahui
dapat menyebabkan penurunan hasrat seksual.
Sementara itu, kadar hormon estrogen yang terlalu tinggi dapat menyebabkan
penurunan kualitas sperma dan berdampak pada kesuburan. Risiko mengalami
disfungsi ereksi juga bisa dialami pria ketika kadar estrogen berada pada level yang
tinggi.
B. Progesteron
Pada wanita
Pada wanita, fungsi hormon estrogen dan progesteron sebenarnya saling berkaitan
dalam mengatur siklus menstruasi. Nah, tugas utama dari hormon progesteron pada
wanita ialah mempersiapkan tubuh untuk melalui masa kehamilan.
Saat seorang wanita hamil, kadar hormon progesteron dalam tubuh akan meningkat.
Fungsi hormon progesteron pada wanita hamil adalah untuk menjaga otot rahim tetap
rileks dan menjaga ketebalan dinding rahim selama janin berkembang.
Pada pria
Kadar progesteron di dalam tubuh pria terbilang lebih rendah daripada wanita. Meski
demikian, hormon ini tetap memiliki fungsi yang penting, yaitu membantu proses
spermatogenesis, yakni proses pembentukan sperma. Selain itu, hormon progesteron
juga berperan dalam proses pembentukan hormon testosteron pada pria dan menjaga
massa otot tubuh.
8) TESTIS
A. Testosteron
Hormon testosteron merupakan hormon steroid yang dihasilkan oleh testis atau
buah zakar pada laki-laki dan ovarium pada perempuan. Umumnya hormon testosteron
dikenal sebagai hormon laki-laki karena fungsi dan jumlahnya lebih besar dibandingkan
pada perempuan. Selain itu, testosteron dikenal sebagai hormon seks pada laki-laki dan
merupakan steroid anbolik.
Testosteron memiliki sejumlah fungsi vital bagi tubuh pria. Berikut beragam fungsi hormon
testosteron yang perlu Anda ketahui, di antaranya:
Pembentukan tulang dan otot pada laki-laki tidak terlepas dari fungsi hormon
testosterone, hal ini mengacu pada pernyataan dalam sebuah Journal of
Osteoporosis bahwa testosteron mampu mendorong pertumbuhan jaringan otot,
di lain hal jika kadar hormon hormon testosteron di dalam tubuh rendah maka
seseorang akan rentan mengalami patah tulang dan kerusakan tulang.
Fungsi testosterone yang tidak kalah penting ialah untuk memicu sumsum tulang
memproduksi sel darah merah, dan memberi efek positif pada jantung. Menurut
penelitian dari Harvard School seseorang yang kekurangan testosteron akan
mengalami masalah kekurangan sel darah merah dan ketidaksuburan karena
hormon inilah yang membantu proses pematangan sperma laki-laki.
Fungsi hormon testosteron yang perlu Anda ketahui selanjutnya adalah sebagai
pembentuk perilaku seseorang. Ini karena testosterone terhubung dengan sistem
saraf untuk mengirimkan pesan dari otak melalui aliran darah. Seseorang yang
kekurangan kadar testosteron dipercaya akan kehilangan kepercayaan diri,
cenderung sedih dan sulit untuk konsentrasi.
SIKLUS MENSTRUASI
Siklus menstruasi adalah rangkaian perubahan yang terjadi secara alamiah dan
berulang pada sistem reproduksi perempuan, khususnya indung telur (ovarium) dan
rahim (uterus), yang memungkinkan terjadinya kehamilan. Siklus menstruasi mencakup
siklus ovarium dan siklus uterus. Siklus ovarium mengatur produksi beserta pelepasan
sel telur dan pelepasan estrogen dan progesteron secara teratur, sedangkan siklus
uterus mengatur persiapan dan pemeliharaan lapisan rahim dalam menerima telur yang
telah dibuahi sebagai tempat berlangsungnya kehamilan. Kedua siklus ini terjadi
bersamaan dan terkoordinasi, biasanya berlangsung selama 21–35 hari pada
perempuan dewasa dengan nilai tengah 28 hari, dan terjadi selama sekitar 30–45 tahun.
Perubahan suhu tubuh, kadar hormon, serta kondisi folikel dan rahim yang terjadi selama siklus
menstruasi
Setiap siklus memiliki beberapa fase yang didasarkan pada peristiwa di indung
telur (siklus ovarium) atau rahim (siklus uterus). Siklus ovarium terdiri atas fase
folikuler, ovulasi, dan fase luteal, sedangkan siklus uterus terdiri atas fase
menstruasi, proliferasi, dan sekretori. Pada sekitar hari keempat belas, sel telur
biasanya dilepaskan dari ovarium. Menarke (haid pertama) biasanya terjadi pada
usia 12 tahun.
Dikutip dari Encyclopaedia Britannica (2015), menstruasi adalah keluarnya darah dari
vagina. Darah keluar bersamaan dengan lapisan dinding rahim yang luruh.
Dinding rahim luruh karena tidak dibuahi. Ini mengapa wanita hamil tidak menstruasi.
Namun menstruasi tak cuma seputar pendarahan. Lebih dari itu, menstruasi bagian dari
siklus bulanan wanita. Proses kesuburan ini disebut siklus menstruasi.