Anda di halaman 1dari 13

ANATOMI SISTEM ENDOKRIN

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Anatomi dan Fisiologi Tubuh Manusia

Disusun Oleh:

Halda Syahla Fadhilah

P3.73.24.1.23.168

Kelompok 8 (RPL TK B)

PRODI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN

POLTEKKES KEMENKES JAKARTA III


TAHUN AJARAN 2023-2024

ANATOMI SISTEM ENDOKRIN

Kelenjar endokrin atau kelenjar buntu adalah kelenjar yang mengirimkan hasil sekresinya
langsung ke dalam darah yang beredar dalam jaringan. Kelenjar tanpa melewati duktus atau
saluran dan hasil sekresinya disebut hormon. Beberapa dari organ endokrin ada yang
menghasilkan satu macam hormon (hormon tunggal). Di samping itu juga ada yang
menghasilkan lebih dari satu macam hormon atau hormon ganda, misalnya kelenjar hipolise
sebagai pengatur kelenjar yang lain.

Berasal dari se-sel epitel yang melakukan proliferasi ke arah pengikat sel epitel yang telah
berproliferasi dan membentuk sebuah kelenjar endokrin, tumbuh dan berkembang dalam
pembuluh kapiler. Zat yang dihasilkannya disebut hormon, dialirkan langsung ke dalam
darah.

Beberapa fungsi dari kelenjar endokrin, adalah mengontrol dan merangsang aktifitas kelenjar
tubuh, merangsang pertumbuhan jaringan, menghasilkan hormon-hormon yang dibutuhkan
oleh organ-organ tertentu, mengatur oksidasi, metabolisme, dan meningkatkan penyerapan
(absorpsi) glukosa pada usus halus, mempengaruhi metabolisme lemak, hidrat arang, protein,
vitamin, dan mineral. Sedangkan fungsi dari hormon adalah mengendalikan proses-proses
dalam tubuh manusia seperti proses metabolisme, proses oksidatif, perkembangan seksual,
dan lain-lain. Menjaga keseimbangan fungsi tubuh (homeostasis).

Di dalam tubuh manusia, terdapat 8 kelenjar endokrin yang masing-masing berperan dalam
menghasilkan hormon-hormon tertentu sesuai dengan kebutuhan tubuh. Kelenjar-kelenjar
tersebut adalah sebagai berikut.

1. KELENJAR HIPOFISE
Suatu kelenjar endokrin yang terletak di dasar tengkorak yang memegang
peranan penting dalam sekresi hormon dari semua organ-organ endokrin. Dapat
dikatakan sebagai kelenjar pemimpin, sebab hormon-hormon yang dihasilkannya dapat
memengaruhi pekerjaan kelenjar lainnya. Kelenjar hipofise terdiri dari dua lobus.
a. Kelenjar Hipofisis Anterior (Adenohipofise), menghasilkan beberapa macam hormon,
antara lain sebagai berikut.
Hormon Somatotropin, yang berfungsi untuk merangsang metabolisme protein dan
lemak serta merangsang pertumbuhan tulang dan otot.
Hormon Tirotropin, yang berfungsi untuk merangsang pertumbuhan dan
perkembangan dari kelenjar gondok (kelenjar tiroid) dan juga untuk merangsang
sekresi tiroksin.
Hormon Adenocorticotropin (ACTH), yang berfungsi untuk mengontrol
perkembangan dan pertumbuhan aktifitas kulit ginjal dan merangsang kelenjar
adrenal untuk memproduksi hormon glukokortikoid (hormon untuk metabolisme
karbohidrat).
Hormon Lactogenic, yang berfungsi untuk memelihara korpus luteum (kelenjar
endokrin sementara pada ovarium) sehingga dapat menghasilkan progesteron (hormon
perkembangan dan pertumbuhan primer pada wanita) dan air susu ibu.
Hormon Gonadotropin, yang berfungsi untuk merangsang pematangan folikel
dalam ovarium (siklus mentruasi), menghasilkan hormon estrogen (pertumbuhan dan
perkembangan sekunder pada wanita), dan menghasilkan progesteron pada wanita.
Sedangkan pada pria, hormon gonadotropin berfungsi untuk merangsang terjadinya
spermatogenesis (siklus pembentukan sperma pada pria) serta merangsang sel-sel
interstitial testis untuk menghasilkan hormon androgen dan testosterone.
Luteinizing Hormon (LH), mengendalikan sekresi estrogen dan progesteron dalam
ovarium dan testosteron dalam testis.
Interstitial cell stimulating hormone (ICSH)

b. Kelenjar Hipofise Tengah


Kelenjar hipofise bagian tengah hanya memproduksi satu hormon yang disebut
dengan Melanosit Stimulating Hormon (MSH). Hormon ini bertanggung jawab
terhadap pewarnaan pada kulit manusia. Semakin banyak melanosit yang diproduksi,
maka semakin hitam kulit seseorang.
c. Kelenjar Hipofise Belakang (Neurohipofise)
Kelenjar hipofise bagian belakang menghasilkan 2 macam hormon, yaitu sebagai
berikut.
Hormon Vasopresin atau Hormon Diuretik (ADH), yang berfungsi untuk
mempengaruhi proses reabsorpsi urin pada tubulus distal ginjal guna mencegah terlalu
banyak urin yang keluar.
Hormon Oksitosin, yang berfungsi untuk merangsang otot polos yang terdapat di
uterus (alat reproduksi dalam wanita).
2. KELENJAR TIROID
Kelenjar tiroid terletak di bagian depan leher atau bagian depan kerongkongan tepat
dibawah kartilago krikoid antara fasia koli media dan fasia prevertebralis. Dalam ruang
yang sama juga terletak trakea, esofagus, pembuluh darah besar dan saraf. Kelenjar tiroid
melekat pada trakea dan melingkari dua pertiga sampai tiga perempat lingkaran.
Keempat kelenjar paratiroid umumnya terletak pada permukaan belakang kelenjar tiroid.
Pada orang dewasa berat tiroid kira-kira 18 gram.
Terdapat dua lobus kanan dan kiri yang dibatasi oleh isthmus. Masing-masing lobus
memiliki ketebalan 2 cm, lebar 2,5 cm, dan panjang 4 cm. Terdapat folikel dan para
folikuler. Mendapat sirkulasi dari arteri tiroidea superior dan inferior dan dipersarafi oleh
saraf adrenergik dan kolinergik. Pembuluh darah besar yang terdapat dekat kelenjar
tiroid adalah arteri karotis komunis dan arteri jugularis interna. Sedangkan saraf yang ada
adalah nervus vagus yang terletak bersama di dalam sarung tertutup di laterodorsal tiroid.
Nervus rekurens terletak di dorsal tiroid sebelum masuk laring. Kelenjar ini
menghasilkan dua bentuk hormon sebagai berikut.
Hormon Tiroksin, yang berfungsi untuk mengatur pertumbuhan dan perkembangan
tubuh manusia, mengatur aktivitas saraf, dan juga mengatur metabolisme organik.
Hormon Triiodontironin, fungsinya sama dengan hormon tiroksin.
Fungsi hormon tiroid antara lain mengatur laju metabolisme tubuh, pertumbuhan
testis,saraf dan tulang, mempertahankan sekresi GH dan gonadotropin, menambah
kekuatan kontraksi otot dan irama jantung, merangsang pembentukan sel darah merah,
mempengaruhi kekuatan dan ritme pernafasan,sebagai kompensasi tubuh terhadap
kebutuhan oksigen akibat metabolisme dan antagonis insulin.
3. KELENJAR PARATIROID
Kelenjar ini terletak di setiap sisi dari kelenjar tiroid dan berjumlah 4 buah yang
tersusun secara berpasangan. Kelenjar Paratiroid menghasilkan hormon parahormon
yang berfungsi untuk menjaga keseimbangan kalsium dalam darah dan juga mengatur
metabolisme fosfor.Kelenjar paratiroid tumbuh di dalam endoderm menempel pada
bagian anterior dan posterior kedua lobus kelenjar tiroid yang berjumlah 4 buah terdiri
dari chief cells dan oxyphill cells. Kelenjar paratiroid berwarna kekuningan dan
berukuran kurang lebih 3 x 3 x 2 mm dengan berat keseluruhan sampai 100 mg. Kelenjar
paratiroid mensintesa dan mengeluarkan hormon paratiroid (Parathyroid Hormon/PTH).
Sintesis PTH dikendalikan oleh kadar kalsium dalam plasma. Sintesis PTH dihambat
apabila kadar kalsium rendah.PTH bekerja pada tiga sasaran utama dalam pengendalian
homeostasis kalsiumyaitu di ginjal, tulang dan usus. Di dalam ginjal, PTH meningkatkan
reabsorbsi kalsium. Padatulang, PTH merangsang aktifitas osteoplastik, sedangkan di
usus, PTH meningkatkan absorbsi kalsium.

4. KELENJAR TIMUS

Terletak di dalam mediastinum di belakang os sternum, kelenjar timus hanya dijumpai


pada anak-anak di bawah 18 tahun. Kelenjar timus terletak di dalam toraks kira-kira
setinggi bifurkasi trakea, warnanya kemerah-merahan dan terdiri atas 2 lobus. Pada bayi
baru lahir sangat kecil dan beratnya kira-kira 10 gram atau lebih sedikit. Ukurannya
bertambah pada masa remaja dari 30-40 gram kemudian berkerut lagi.
5. KELENJAR ANAK GINJAL (ADRENAL/SUPRARENAL)
Kelenjar suprarenal jumlahnya ada 2, terdapat pada bagian atas dari ginjal kiri dan
kanan. Ukurannya berbeda-beda, beratnya rata-rata 5-9 gram. Kelenjar supra-renal ini
terbagi atas 2 bagian yaitu:
Bagian luar yang berwarna kekuningan menghasilkan kortisol yang disebut korteks.
Bagian medula menghasilkan adrenalin (epinefrin) dan noradrenalin (norepinefrin).
Korteks adrenal mensintesa 3 hormon, yaitu sebagai berikut.
a. Mineralokortikoid (aldosteron), berfungsi mengatur keseimbangan elektrolit dengan
meningkatkan retensi natrium dan eksresi kalium. Membantu dalam
mempertahankan tekanan darah normal dan curah jantung.
b. Glukokortikoid, berfungsi dalam metabolisme glukosa (glukosaneogenesis) yang
meningkatkan kadar glukosa darah, metabolisme cairan dan elektrolit, inflamasi dan
imunitas terhadap stressor.
c. Androgen/hormon seks (androgen dan estrogen). Kelebihan pelepasan androgen
mengakibatkan virilisme (penampilan sifat laki-laki secara fisik dan mental pada
wanita) dan kelebihan pelepasan estrogen mengakibatkan ginekomastia dan retensi
natrium dan air.

Sedangkan bagian medulaberfungsi untuk menghasilkan 2 hormon sebagai berikut.

a. Hormon Adrenalin, yang berperan dalam segala hal yang berhubungan dengan
peningkatan fisiologis manusia, seperti meningkatkan denyut jantung, meningkatkan
kecepatan pernapasan, dan menyempitkan pembuluh darah manusia.
b. Hormon Noradrenalin, yang fungsinya adalah kebalikan dari hormon Adrenalin.
6. KELENJAR PIENALIS
Kelenjar pienalis (epifise) ini terdapat di dalam otak (ventrikel) berbentuk kecil merah
seperti sebuah cemara. Fungsinya belum diketahui dengan jelas. Kelenjar ini
menghasilkan sekresi interna dalam membantu pankreas dan kelenjar kelamin.
Fisiologi kelenjar pienalis. Mekanisme kerja insulin:
a. Meningkatkan transpor glukosa dalam sel/jaringan tubuh
b. Meningkatkan transpor asam amino ke dalam sel
c. Meningkatkan sintesis protein di otak dan hati.
d. Menghambat kerja hormon yang sensitif terhadap lipase dan meningkatkan sintesis
lipid
e. Meningkatkan pengambilan kalsium dari cairan sekresi
7. KELENJAR PANKREAS
Kelenjar ini terdapat di belakang lambung di depan vertebra lumbalis I dan II terdiri dari
sel-sel alfa dan beta. Sel alfa menghasilkan hormon gtukagon sedangkan sel-sel beta
menghasilkan hormon insulin. Hormon yang diberikan untuk pengobatan diabetes,
insulin merupakan sebuah protein yang dapat turut dicerna oleh enzim-enzim pencernaan
protein.

Kelenjar pankreas berfungsi sebagai endokrin dan eksokrin. Sebagai organ endokrin
karena di pankreas terdapat pulau-pulau Langerhans yang terdiri dari 3 jenis sel yaitu sel
beta (B) 75 %, sel alfa (A) 20 %dan sel delta (D) 5 %. Sekresi hormon pankreas
dihasilkan oleh pulau Langerhans. Setiap pulau Langerhans berdiameter 75-150 mikron.
Sel alfa menghasilkan glukagon dan sel beta merupakan sumber insulin, sedangkan sel
delta mengeluarkan somatostatin, gastrin dan polipeptida pankreas. Glukagon juga
dihasilkan oleh mukosa usus menyebabkan terjadinya glikogenesis dalam hati dan
mengeluarkan glukosa ke dalam aliran darah.
Fungsi insulin terutama untuk memindahkan glukosa dan gula lain melalui membran sel
ke jaringan utama terutama sel otot, fibroblast dan jaringan lemak. Bila tidak ada glukosa
maka lemak akan digunakan untuk metabolisme sehingga akan timbul ketosis dan
acidosis. Dalam meningkatkan kadar gula dalam darah, glukagon merangsang
glikogenolisis (pemecahan glikogen menjadi glukosa) dan meningkatkan transportasi
asam amino dari otot serta meningkatkan glukoneogenesis (pembentukan glukosa dari
yang bukan karbohidrat). Dalam metabolisme lemak, glukagon meningkatkan lipolisis
(pemecahan lemak)
Efek anabolik dari hormon insulin adalah sebagai berikut.
a. Efek pada hepar, yaitu meningkatkan sintesa dan penyimpanan glukosa, menghambat
glikogenolisis, glukoneogenesis dan ketogenesis meningkatkan sintesa triglicerida
dari asam lemak bebas di hepar.
b. Efek pada otot, yaitu meningkatkan sintesis protein, meningkatkan transfortasi asam
amino dan meningkatkan glikogenesis.
c. Efek pada jaringan lemak, yaitu meningkatkan sintesa trigliserida dari asam lemak
bebas, meningkatkan penyimpanan trigliserida dan menurunkan lipolisis.

Kelenjar ini terletak di dalam rongga peritoneal (rongga perut) manusia dan terdiri dari
sel alpha dan sel betha. Masing-masing sel ini menghasilkan hormon tersendiri, yaitu

a. Sel Alpha, yang menghasilkan hormon Glukagon yang berperan dalam produksi
glukosa dalam darah.
b. Sel Betha, yang menghasilkan hormon insulin yang berperan dalam menurunkan
kadar glukosa dalam darah.
8. KELENJAR GONAD (KELENJAR REPRODUKSI)
Kelenjar gonad terbentuk pada minggu-minggu pertama gestasi dan tampak jelas pada
minggu pertama. Keaktifan kelenjar gonad terjadi pada masa prepubertas dengan
meningkatnya sekresi gonadotropin (FSH dan LH). Kelenjar ini disebut juga dengan
kelenjar reproduksi karena produknya yang berhubungan dengan alat reproduksi
manusia. Kelenjar ini terletak di bagian alat reproduksi pria dan wanita. Jika pada pria,
terdapat di testis, dan wanita terdapat di ovarium.
Testis terdiri dari dua buah dalam skrotum. Testis mempunyai dua fungsi yaitu
sebagai organ endokrin dan reproduksi. Sebagai organ endokrin, testis menghasilkan
hormon testoteron dan estradiol di bawah pengaruh LH. Efek testoteron pada fetus
merangsang diferensiasi dan perkembangan genital ke arah pria. Pada masa pubertas
akan merangsang perkembangan tanda-tanda seks sekunder seperti perkembangan
bentuk tubuh, distribusi rambut tubuh, pembesaran laring, penebalan pita suara,
pertumbuhan dan perkembangan alat genetalia. Ovarium berfungsi sebagai organ
endokrin dan reproduksi. Sebagai organ endokrin, ovarium menghasilkan sel telur
(ovum) yang setiap bulannya pada masa ovulasi siap dibuahi sperma. Estrogen dan
progesteron akan mempengaruhi perkembangan seks sekunder, menyiapkan
endometrium untuk menerima hasil konsepsi serta mempertahankan laktasi.Beberapa
macam hormon yang dihasilkan oleh kelenjar ini, antara lain sebagai berikut.
a. Hormon Estrogen, yang berfungsi dalam pertumbuhan dan perkembangan alat
reproduksi sekunder wanita seperti perkembangan payudara, perkembangan pinggul,
dan lain-lain.
b. Hormon Progesteron, yang berfungsi dalam perkembangan dan pertumbuhan alat
reproduksi primer wanita, seperti perkembangan uterus, dan lain-lain.
c. Hormon Androgen, yang berfungsi dalam pertumbuhan dan perkembangan primer
pada pria, seperti pembentukan sperma.
d. Hormon Testosteron, berperandalampertumbuhan dan perkembangan sekunder pria,
seperti perubahan suara, pertumbuhan jakun, dan lain-lain.
Ada 4 kelenjar endokrin yang terdapat di dalam tubuh yang dapat menghasilkan hormon
reproduksi, yakni Kelenjar Hipofisa, Kelenjar Ovarium, Endometrium, dan Testis.
Hormon-hormon yang dihasilkan oleh empat kelenjar tersebut, antara lain Kelenjar
Hipofisa, yang masing-masing bagian anterior meghasilkan tiga macam hormon
reproduksi yaitu, Follicle Stimulating Hormone (FSH), Luteinizing Hormone dan
Luteotropic Hormone, serta bagian posterior yang menghasilkan dua macam hormon
yakni oksitoksin dan vasopressin.Hormon ini dinamakan gonadotropoin hormon yang
diproduksi oleh hipofisis akibat rangsangan dari GnRH. FSH akan menyebabkan
pematangan dari folikel. Hormon ini ujuga dihasilkan oleh hipofisis akibat rangsangan
dari GnRH. Berfungsi untuk merangsang sekresi kelenjar Gonade / Foliclle menjadi
matang pecah dan ovulasi.GnRH merupakan hormon yangdiproduksi oleh hipotalamus
diotak. GNRH akan merangsang pelepasan FSH di hipofisis.
Kelenjar Ovarium yang menghasilkan tiga hormon yaitu estrogen, progesteron, dan
relaksin. Hormon Estrogen dihasilkan oleh ovarium, Estrogen berguna untuk
pembentukan ciri-ciri perkembangan seksual pada perempuan yaitu pembentukan
payudara, lekuk tubuh, rambut kemaluan, dan lain-lain. Hormon Progesteron
mempertahankan ketebalan endometrium sehingga dapat menerima implantasi zygot,
mengatur pembentukan plasenta dan produksi air susu.

FISIOLOGI REPRODUKSI WANITA

Fungsi seksual darI reproduksi wanita dibagi dalam dua fase yaitu:

1. Persiapan tubula untuk konsepsi dan kehamilan.


2. Periode kehamilan:
Hormon releasing hipotalamus (LHRH): Hormon dari hipotalamus yang dihasilkan
di perikarion neuron hipotalamus terikat oleh reseptor gonadotropin yang merangsang
produksi hormon luteinizing dah hormon perangsang folikel dan penurunan produksi
pelepasan gonodotropin.
Hormon hipofise anterior (PSH dan LH): Disekresi akibat respons terhadap
releasing hormone di hipotalamus, memicu sintesis steroid di ovarium. Selama proses
ovulasi dalam sel granulosa terjadi perubahan sintesis steroid dari estrogen menjadi
progesteron dalam proses pemecahan folikel sampai terjadinya ovulasi.
Hormon ovarium (estrogen dan progesteron): Disekresi oleh ovarium akibat
respons terhadap hormon estrogen dan progesteron dari kelenjar hipofise. Korpus
luteum membuat steroid estrogen dan progesteron merangsang pertumbuhan dan
diferensiasi saluran reproduksi wanita.

Estrogen alami adalah estradiol yang dihasilkan ovarium. Selama kehamilan estrogen
diproduksi oleh plasenta dan beredar terikat pada protein plasma. Urine wanita hamil
banyak mengandung estrogen, khasiatnya merangsang DNA melalui RNA sehingga
terjadi peningkatan sintesis protein.

Progesteron, metabolisme utama dalam urine ialah pregnadiol, senyawa ini dibuang
sebagai glukorunid. Khasiat umum adalah mempersiapkan tubuh untuk menerima
kehamilan dan merupakan syarat mutlak untuk konsepsi dan implantasi. Khasiat khusus:

a. Perubahan sekretori endometrium.


b. Pengaruh progesteron mengurangi getah serviks menjadi kental.
c. Menurunkan tonus miometrium kontraksi berjalan lambat. Dalam kehamilan khasiat
ini bermanfaat membuat uterus menjadi tenang.
d. Relaksin hormon yang larut dalam air yang terdapat di ovarium, plasenta dan uterus
memiliki aktivitas relaksin yang telah diisolasi dari ekstra air ovari yang dimurnikan.

KONTROL ENDOKRIN TERHADAP OVARIUM

Ovarium merupakan organ otonom yang dipengaruhi oleh banyak rangsang luar yang
disalurkan ke sistem saraf pusat dan bereaksi secara langsung. Estrogen menggratkan
jaringan pada jaringan aksesori dengan merangsang pembelahan sel dari lapisan lebih
dalam, merupakan suatu faktor predisposisi jaringan untuk menjadi kanker. Perubahan
siklik pada sistem reproduksi diatur oleh hormon hipofise anterior dan gonad.
Hipotalamus otak bereaksi menggiatkan pelepasan hormon yang berbeda kecepatannya.
Aktivitas hipotalamus disiapkan oleh rangsangan lingkungan luar dan kadar hormon
steroid. Organ seks aksesori kebanyakan memiliki sifat seks sekunder di bawah kontrol
hormon gonad yang dipersiapkan oleh gonadotropin hipofisis.
Thyrotropin releasing hormone (TRH) menghasilkan prolaktin berupa laktotrof.
Mormon ini dijumpai dalam plasma wanita. Hormon hipofise mengeluarkan prolaktin
dalam bentuk sekresi dopamin ke dalam pembuluh portal. Sekresi prolaktin dikendalikan
oleh dopamin (hasil sekresi norepinefrin) yang disekresi ke dalam pembuluh aorta.
Rangsangan fisiologis prolaktin berasal dari isapan bayi ketika menyusui, juga
dirangsang oleh taktil pada puting yang menimbulkan refleks neuroendokrin yang
menyebabkan pengeluaran prolaktin.

ENDOKRINOLOGI KEHAMILAN

Pada kehamilan, korpus luteum akan dipertahanlan oleh hormon chorion gona-
dotropin (HCG) sampai 2 bulan kehamilan. Selajutnya fungsi korpus luteum diambil alih
oleh plasenta.

a. Estrogen: Kadarnya meningkat, dibentuk oleh sel-sel trofoblast plasenta. Plasenta


tidak mempunyai enzim hidroksilase yang mengubah progesteron menjadi estrogen
sehingga diperlukan dehidroergotaminandrosteron (DHEA) yang dibentuk oleh janin
menjadi estrogen dan berfungsi untuk meningkatkan aliran darah ke plasenta.
b. Progesteron: Dihasilkan oleh korpus luteum, pada kehamilan dihasilkan oleh sel-sel
trofoblast plasenta. Fungsinya menjaga miometrium dalam keadaan istirahat,
mencegah reaksi imunologik antigen asing.
c. HCG: Konsentrasi mencapai puncak pada minggu ke-10 dan menurun paling rendah
pada minggu ke-19-20 kehamilan. Fungsinya mengatur produksi endrogen pada janin
dan membentuk korpus luteum menstruasi menjadi korpus luteum kehamilan.

Anda mungkin juga menyukai