Anda di halaman 1dari 9

Bagaimana anatomi Sistem Endokrin pada

manusia ?

kireiFebrina Calysta Kirei

Mar '18

Sistem Endokrin adalah sistem kontrol kelenjar tanpa saluran (ductless) yang


menghasilkan hormon yang tersirkulasi di tubuh melalui aliran darah untuk memengaruhi
organ-organ lain. Hormon bertindak sebagai “pembawa pesan” dan dibawa oleh aliran darah
ke berbagai sel dalam tubuh, yang selanjutnya akan menerjemahkan “pesan” tersebut menjadi
suatu tindakan.

Sistem endokrin tidak memasukkan kelenjar eksokrin seperti kelenjar ludah, kelenjar


keringat, dan kelenjar-kelenjar lain dalam saluran gastroinstestin. Sistem endokrin terdiri dari
sekelompok organ (kadang disebut sebagai kelenjar sekresi internal), yang fungsi utamanya
adalah menghasilkan dan melepaskan hormon-hormon secara langsung ke dalam
aliran darah. Hormon berperan sebagai pembawa pesan untuk mengkoordinasikan kegiatan
berbagai organ.

Sistem endokrin meliputi suatu sistem dalam tubuh manusia yang terdiri dari sejumlah
kelenjar penghasil zat yang dinamakan hormon. Kelenjar ini dinamakan “endokrin” karena
tidak mempunyai saluran keluar untuk zat yang dihasilkannya. Hormon yang dihasilkannya
itu dalam jumlah sedikit pada saat dibutuhkan dan dialirkan ke organ sasaran melalui
pembuluh darah bercampur dengan darah. Kelenjar yang produknya disalurkan melalui
pembuluh khusus (seperti kelenjar ludah) dinamakan kelenjar eksokrin.

Kelenjar Endokrin Dan Hormon Yang Dihasilkan
Dalam tubuh manusia ada tujuh kelenjar endokrin yang sangat penting yaitu, kelenjar
hipofisis, paratiroid, tiroid, kelenjar adrenalin (anak ginjal), pancreas, ovum, dan testis.
image.jpg700×300 83.7 KB

Gambar Kelenjar Endokrin

1. Kelenjar Hipofisis

Kelenjar hipofisis (pituitary) juga disebut master of gland atau kelenjar pengendali karena


menghasilkan hormone-hormone yang mengatur kinerja hormone lain. Terletak didasar
tengkorak, di dalam fossa hipofisis tulang sfenoid. Kelenjar ini berbentuk bulat dan berukuran
kecil dengan diameter 1,3 cm. Hipofisis dibagi menjadi hipofisis bagian anterior, hipofisis
bagian tengah (pars intermedia), dan hipofisis bagian posterior.
Gambar Hormon yang dihasilkan pada Kelenjar Hipofisis

1. Hipofisis Lobus Anterior

Hormon yang dihasilkan lobus Anterior antara lain :

 Hormon pertumbuhan (Growth Hormone / GH)


Hormon pertumbuhan berfungsi untuk merangsang pertumbuhan tulang, terutama tulang pipa
dan otot. Kekurangan hormon ini pada anak-anak akan menghambat pertumbuhan
(kerdil/kretinisme), jika kebanyakan akan menyebabkan pertumbuhan raksasa (gretinisme).
Jika kelebihan saat dewasa akan menyebabkan pertumbuhan tidak seimbang antara tulang jari
tangan, kaki, rahang, ataupun tulang hidung.
 Prolaktin (PRL) atau Lactogenic Hormone (LTH)
Prolaktin (PRL) berfungsi untuk membantu kelenjar dan memelihara sekresi susu oleh
kelenjar susu.
 Hormon Tirotropin (Thyroid Stimulating Hormone)
Hormon Tirotropin berfungsi untuk mengontrol pertumbuhan dan perkembangan kelenjar
gondok serta merangsang sekresi insulin.
 Adrenocorticorotripic Hormone (ACTH)
Adrenocorticorotripic Hormone (ACTH) berfungsi untuk mengontrol pertumbuhan dan
perkembangan aktivitas kulit ginjal dan merangsang kelenjar adrenal untuk mensekresikan
glukokortiroid (hormone yang dihasilkan untuk metabolism karbohidrat).
 Hormon Gonadotropin pada wanita
1. Folicle Stimulating Hormone (FSH), berfungsi untuk merangsang pematangan folikel dalam
ovarium, menghasilkan estrogen.
2. Luteinizing Hormone (LH), berfungsi untuk mempengaruhi pematangan folikel dalam
ovarium, menghasilkan progestron.

 Hormon Gonadotropin pada pria


1. FSH, berfungsi untuk merangsang terjadinya spermatogenesis (proses pematangan sperma)
2. Intersitial Cell Stimulating Hormone (ICSH), berfungsi untuk merangsang sel-sel intersitial
testis untuk memproduksi testosterone dan androgen.

2. Hipofisis Bagian Tengah (Pars Media)

Hormon yang dihasilkan Hipofisis Bagian Tengah (Pars Media) adalah :

 Melanosit Stimulating Hormone (MSH)


Melanosit Stimulating Hormone (MSH) berfungsi untuk mempengaruhi warna kulit individu dengan
cara menyebarkan butiran-butiran melanin, apabila hormone ini banyak dihasilkan maka kulit akan
menjadi hitam.

3. Hipofisis Lobus Posterior

Hormon yang dihasilkan lobus posterior antara lain :

 Oksitosin
Oksitosin berfungsi untuk menstimulasi kontraksi otot polos pada Rahim wanita selama
proses kelahiran
 Hormon ADH
Hormon ADH berfungsi untuk menurunkan volume urine dan meningkatkan
tekanan darah dengan cara penyempitan pembuluh darah.

Banyak sedikitnya cairan yang masuk akan dideteksi oleh hipotalamus. Jika cairan (plasma)
dalam darah sedikit maka hipofisis akan mensekresikan ADH untuk melakukan reabsorpsi
sehingga darah mendapatkan cairan dari reaksi tersebut. Dengan demikian kadar cairan
(plasma) dalam darah dapat kembali seimbang.

2. Kelenjar Tiroid

Gambar Kelenjar Tiroid dan hormon yang dihasilkan

Tiroid merupakan kelenjar-kelenjar yang terdiri dari folikel-folikel dan terletak di depan
trakea. Struktur: terdiri atas sejumlah besar vesikel yang dibatasi oleh epitelium silinder,
mendapat persediaan darah berlimpah-limpah dan yang disatukan oleh jaringan ikat. Sel itu
mengeluarkan secret cairan yang bersifat lekat yaitu koloida tiroid (yang mengandung zat
senyawa yodium). Zat aktif yang utama dari senyawa yodium ialah hormone tiroxin.
Kekurangan yodium dalam makanan dalam jangka waktu yang lama akan mengakibatkan
pembesaran gondok sebanyak 15x. Kelenjar tiroid menghasilkan dua macam hormone, yaitu
tiroksin (T4) dan triodontiroin (T3)

Hormon Dari Kelenjar Tiroid antara lain :

 Tiroksin, berfungsi untuk mengatur metabilisme, pertumbuhan, perkembangan dan


kegiatan system saraf.
 Triodontironin, berfungsi untuk mengatur metabilisme, pertumbuhan, perkembangan dan
kegiatan system saraf.
 Kalsitonin, berfungsi untuk menurunkan kalsium dalam darah dengan mempercepat absorpsi kalsium
oleh tulang|

Jenis Penyakit Kelenjar Tiroid

1. Hipertiroidisme : Bila kelenjar tiroid kurang mengeluarkan secret pada waktu bayi
mengakibatkan suatu keadaan yang dikenal sebagai kretinisme (hambatan
pertumbuhan mental dan fisik). Pada orang dewasa mengakibatkan mixudema; proses
metabolic mundur, kulitmenjadi tebal dan kering, rambut rontok dan menjadi jarang.
2. Hipersekresi : kecepatan metabolism naik dan suhu dapat lebih tinggi dari normal.
Pasien turun beratnya, gelisah dan mudah marah, kecepatan denyut nadi naik dan
kegagalan jantung.

3. Kelenjar Paratiroid

image.jpg700×300 76.7 KB

Gambar Kelenjar Paratiroid dan hormon yang dikeluarkan

Kelenjar paratiroid adalah empat kelenjar-kelenjar seukuran kacang polong yang berlokasi
pada kelenjar tiroid di leher. Terletak disetiap sisi kelenjar tiroid yang terdapat di dalam leher,
kelenjar ini berjumlah 4 buah yang bersusun berpasangan yang menghasilkan hormon pada
tiroksin. Masing-masing melekat pada bagian posterior kelenjar tiroid. Salah satu dari jenis
sel ini mensekresi hormone parathormon.

Pharathormon berfungsi untuk mengatur ion kalsium dari usus, ekskresi kalsium
pada ginjal dan ekskresi pelepasan tulang. Hormon paratiroid meningkatkan
kalsium darah dengan cara merangsang reabsorpsi kalsium di ginjal dan dengan
cara induksi sel-sel tulang osteoklas untuk merombak matriks bermineral pada osteoklas dan
pada tulang sejati, dan melepaskan kalsium ke dalam darah. Jika kekurangan hormone ini
akan menyebabkan kekejangan yang disebut tetanus. Jika kelebihan maka akan berakibat
kadar kalsium dalam darah meningkat, hal ini dapat terjadi endapan kapur pada ginjal.

Struktur Kelenjar Paratiroid

Kelenjar paratiroid menempel pada bagian anterior dan posterior kedua lobus kelenjar tiroid
oleh karenanya kelenjar paratiroid berjumlah empat buah. Kelenjar ini terdiri dari dua jenis
sel yaitu chief cells dan oxyphill cells. Chief cells merupakan bagian terbesar dari kelenjar
paratiroid, mensintesa dan mensekresi hormon paratiroidatau parathormon disingkat PTH.

Fungsi Kelenjar Paratiroid

1. Mengatur metabolism fosfor


2. Mengatur kadar kalsium darah

4. Kelenjar Adrenalin (Anak Ginjal)

image.jpg700×244 80.7 KB

Gambar Kelenjar Adrenalin

Kelenjar ini berbentuk bola, menempel pada bagian atas ginjal. Setiap ginjal ada satu kelenjar
adrenal dan dibagi atas dua bagian, yaitu bagian luar (korteks) dan bagian dalam (medulla).
Korteks suprarenal berasal dari jaringan mesodermis. Hormon terpenting disekresikan oleh
kortex adrenal adalah hidroktison, aldosterone, dan kortikosteron. Pada korteks diidentifikasi
tiga zona jaringan terpisah, yaitu :
1. Zona Glomerulosa
2. Zona Fasikulata
3. Zona Retikularis

Hormon Dari Anak Ginjal

 Bagian korteks adrenal:


1. Mineralokortikoid, berfungsi untuk mengontrol metabolism ion anorganik.
2. Glukokortikoid, berfungsi untuk mengontrol metabolism glukosa.

 Bagian Medula Adrenal

Adrenalin (epinefrin) dan noradrenalin, Kedua hormone tersebut bekerja sama dalam hal :

1. Dilatasi bronkiolus
2. Vasokonstraksi pada arteri
3. Vasodilatasi pembuluh darah dan otak
4. Mengubah glikogen menjadi glukosa dalam hati.
5. Gerak peristaltik

Gambar Regulasi Hormon Adrenal
Gambar Regulasi Hormon Medula Adrenal

5. Kelenjar Kelamin (Ovum dan Testis)

Regulasi Hormon di Ovarium

image.jpg700×300 90.9 KB

Gambar Hormon di Ovarium

Ovarium merupakan kelenjar kelamin wanita yang berfungsi menghasilkan sel telur, hormone
estrogen dan progestron Sekresi estrogen dihasilkan oleh folikel de Graaf yang dirangsang
oleh FSH. Estrogen berfungsi menimbulkan dan mempertahankan tanda-tanda kelamin
sekunder pada wanita. Misalnya perkembangan pinggul, payudara, serta kulit menjadi halus.
Progesteron dihasilkan oleh korpus luteum yang dirangsang oleh LH. Progesteron berfungsi
mempersiapkan dinding agar siap menerima sel telur yang telah dibuahi. Plasenta membentuk
estrogen dan progesterone selama kehamilan guna mencegah FSH dan LH.

Regulasi Hormon Jantan

Gambar Hormon Jantan

Testis mensekresikan hormone testosterone yang berfungsi merangsang pematangan sperma


(spermatogenesis) dan pembentukan tanda-tanda kelamin pria. Seperti
tumbuhnya rambut kumis, rambut dada, dan jakun, dada terlihat bidang, suara semakin
membesar. Sekresi hormone tersebut dirangsang oleh ICTH yang dihasilkan oleh hepofisis
bagian anterior.

2.b. Fungsi Umum Sistem Endokrin


• Membedakan system syaraf pussat dan system syaraf reproduktif pada janin yang sedang
berkembang.
• Menstimulasi urutan perkembaangan
• Mengkoordinasikan system reproduksi
• Memelihara linhkungan internal optimal
• Melakukan respons korektif dan adatif ketika terjadi stimulasi darurat.

Anda mungkin juga menyukai