Anda di halaman 1dari 31

SISTEM ENDOKRIN

Oleh :
Aji Bagus Widyantara
UNISA
Yogyakarta
A. Konsep Dasar
 Endokrin : Bahasa Yunani yang berarti ke dalam.
 Merupakan kelenjar tanpa saluran (buntu) & langsung masuk ke
dalam darah yang beredar di dalam jaringan kelenjar.
kelenjar
 Sistem endokrin berkaitan erat dengan sistem lainnya,
khususnya dengan sistem persyarafan yang berfungsi untuk
mengatur fungsi tubuh & memonitor perubahan yang terjadi di
dalam maupun di luar tubuh.
 Hormon : Sekret yg dihasilkan kelenjar endokrin. Alat untuk
merangsang jaringan target yang spesifik (mempertahankan
keseimbangan & mengatur aktivitas enzim).
.
B. Kategori Hormon
Kelenjar Endokrin
Dalam tubuh manusia ada enam kelenjar endokrin yg
penting, yaitu hipofisis, tiroid, paratiroid, kelenjar adrenal
(anak ginjal), pankreas, dan kelenjar reproduksi.

Kelenjar Hipofisis
Yg terletak di otak besar : master of gland (menghasilkan
bermacam-macam hormon yg mengatur kegiatan kelenjar
lainnya).
Dibagi menjadi tiga bagian : anterior, tengah, & posterior.
Bekerjasama dengan hipotalamus mengendalikan organ-
organ tubuh.
Hipofisis bagian anterior
Menghasilkan berbagai macam hormon : somatotropin,
tirotropin, adrenocorticotropic, lactogenic, & gonadotropin.
•Hormon smoatotropin : merangsang sintesis protein &
metabolisme lemak, serta merangsang pertumbuhan tulang
(terutama tulang pipa) & otot.
•Hormon triotropin:mengontrol pertumbuhan & perkembangan
kelenjar gondok atau tiroid serta merangsang sekresi tiroksin.
•Hormon andrenocorticotropic (ACTH) : mengontrol
pertumbuhan & perkembangan aktivitas kulit ginjal, merangsang
kelenjar adrenal untuk mensekresikan glukokortikoid (hormon
yang dihasilkan untuk metabolisme karbohidrat).
o Hormon lactogenic (LTH) : memelihara korpus luteum
(kelenjar endokrin sementara pada ovarium) untuk
memproduksi progesteron & ASI.
o Hormon gonadotropin pada wanita berfungsi merangsang
serta mempengaruhi pematangan folikel dalam ovarium &
menghasilkan hormon estrogen & progesteron. Sedangkan
Hormon gonadotropin pada pria berfungsi merangsang
terjadinya spermatogenesis (proses pematangan sperma) serta
merangsang sel-sel interstisial testis untuk memproduksi
testoteron dan androgen.
Hipofisis bagian tengah
Menghasilkan Melanosit Stimulating Hormone (MSH). Apabila
hormon ini banyak dihasilkan maka menyebabkan kulit menjadi
hitam. Sekresi MSH dirangsang oleh faktor pengatur yang disebut
faktor perangsang pelepasan hormon melanosit dan dihambat
oleh faktor inhibisi hormon melanosit (MIF).

Hipofisis bagian posterior


Menghasilkan oksitosin & vasopresin.
vasopresin
Oksitosin : merangsang otot polos yang terdapat di uterus.
Vasopresin disebut juga hormon antidiuretik (ADH)
berpengaruh pada proses reabsorpsi urine pada tubulus distal
sehingga mencegah pengeluaran urine yang terlalu banyak.
Kelenjar Tiroid
Terletak di daerah leher, di bagian depan kerongkongan.
Menghasilkan hormon tiroksin (T4), tirokalsitonin &
triiodotironin (T3) : mengatur
m metabolisme organik, mengatur
pertumbuhan dan perkembangan, serta mengatur aktivitas saraf.
Sintesis hormon T4 membutuhkan mineral iodium.
 Sekresi hormon dari kelenjar tiroid dapat menyebabkan
Hipotiroidisme. Hipotiroidisme semasa bayi dalam kandungan
atau semasa kanak-kanak akan menyebabkan timbulnya
Kretinisme.
Kretinisme Tanda-tandanya, antara lain dwarfisme (cebol) &
retardasi mental (kemunduran mental).
Fungsi hormon tiroksin
Meningkatkan kecepatan metabolisme sel2 untuk mencapai
kebutuhan fisiologi.
Mempengaruhi pertumbuhan/perkembangan & diferensiasi
organ2, khususnya tulang & otak.
Mempengaruhi beberapa bagian perkembangan mental.
Mempengaruhi distribusi & pertukaran air, elektrolit, protein.
Mempengaruhi glukoneogenesis.
Mempengaruhi aktivitas sistem saraf (refleks semakin peka,
kesadaran >>, jika tiroksin >>).
Mempengaruhi motilitas usus, menunjang aliran cairan
pencernaan (diare & konstipasi).
Mempengaruhi sistem kardiovaskular : meningkatkan kecepatan
denyut jantung.
Fungsi tirokalsitonin
Membantu memelihara kadar kalsium darah.
Menekan resorpsi kalsium dari tulang, shg menurunkan
pengambilan kembali kalsium dari tulang ke darah.
Sekresi tergantung kadar kalsium tubuh. Tergantung jika tinggi,
sekresi <<.

Sekresi tiroid diatur oleh hormon tirotropik/TSH


Kelenjar Paratiroid (Kelenjar Anak Gondok)
• Menghasilkan hormon parahormon yg berperan menjaga
keseimbangan kalsium dalam darah.
• Kelebihan hormon ini menyebabkan kalsium dalam tulang
terambil sehingga terjadi pengendapan kalsium &
menyebabkan batu ginjal.
• Kekurangan hormon ini akan menyebabkan gejala kadar
kapur dalam darah menurun, kejang tangan dan kaki, jari-
jari tangan membengkok ke arah pangkal, kesemutan dan
sukar tidur.
Kelenjar Adrenal (Kelenjar Anak Ginjal)
• Kelenjar ini berbentuk bola, menempel pada bagian atas ginjal. Pada setiap ginjal
terdapat satu kelenjar suprarenal yang dibagi menjadi dua bagian, yaitu bagian luar
(korteks) dan bagian tengah (medula).
• Kelenjar bagian korteks menghasilkan hormon kortison yang terdiri atas
mineralokortikoid yang membantu metabolisme garam natrium dan kalium serta
menjaga keseimbangan hormon seks; dan glukokortikoid yang berfungsi membantu
metabolisme karbohidrat.
• Kelenjar bagian medula menghasilkan hormon adrenalin & hormon noradrenalin.
Hormon adrenalin menyebabkan meningkatnya denyut jantung, kecepatan
pernapasan, dan tekanan darah (menyempitkan pembuluh darah). Hormon
noradrenalin bekerja secara antagonis terhadap adrenalin, yaitu berfungsi
menurunkan tekanan darah dan denyut jantung.
Kerusakan pada bagian korteks mengakibatkan penyakit
Addison dengan gejala-gejala: timbul kelelahan, nafsu makan
berkurang, mual, muntahmuntah, terasa sakit di dalam
tubuh. Dalam keadaan ketakutan atau dalam keadaan
bahaya, produksi adrenalin meningkat sehingga denyut
jantung meningkat dan memompa darah lebih banyak.
Gejala lainnya adalah melebarnya saluran bronkiolus,
melebarnya pupil mata, kelopak mata terbuka lebar, dan
diikuti dengan rambut berdiri.
Kelenjar Pankreas
 Kelenjar pankreas memiliki fungsi ganda. Selain menghasilkan
enzim pencernaan, pankreas juga menghasilkan hormon insulin.
 Hormon insulin diproduksi pankreas di bagian yang disebut Pulau
Langerhans. Hormon insulin yang berfungsi mengurangi kadar gula
darah yang melebihi normal dengan cara mengubah gula darah
menjadi gula otot (glikogen). Kekurangan hormon insulin
menyebabkan pengaturan kadar gula darah tidak berlangsung
normal, gula darah cenderung di atas normal. Keadaan ini mudah
menimbulkan penyakit kencing manis (Diabetes Mellitus).
Kelenjar Reproduksi (Kelenjar Gonad)
• Ovarium merupakan alat reproduksi wanita, hormon yang
dihasilkan oleh ovarium adalah hormon estrogen dan hormon
progesteron.
• Hormon estrogen berfungsi untuk menimbulkan dan
mempertahankan tanda-tanda kelamin sekunder pada wanita.
Tanda-tanda kelamin sekunder adalah tanda yang membedakan
antara wanita dengan pria tanpa melihat kelaminnya.
• Hormon progesteron berfungsi menyiapkan dinding uterus agar
dapat menerima telur yang sudah dibuahi, atau menyebabkan
penebalan dinding uterus. Selama kehamilan, estrogen dan
progesteron terus dihasilkan oleh plasenta sehingga kehamilan
dapat terus dipertahankan.
Testis merupakan organ reproduksi khusus pria. Testis menghasilkan
hormon androgen, yaitu testosteron. Testosteron berfungsi
menimbulkan ciri-ciri seksual pad pria. Misalnya, dada menjadi bidang,
tumbuh kumis, dan suara menjadi lebih berat.
Perbedaan Sistem Endokrin dan Sistem Saraf
Sistem endokrin bekerja sama dengan sistem saraf pada
pengaturan kerja tubuh. Hanya sedikit perbedaan
mekanisme kerja antara sistem saraf dan sistem hormon,
diantaranya adalah:
• Sistem saraf mengatur respons terhadap rangsangan dari
luar tubuh. Sedangkan sistem hormon mengatur repons
terhadap rangsangan dari dalam tubuh.
• Sistem saraf bekerja secara cepat. Sedangkan sistem
hormon bekerja secara lambat.
• Sistem saraf disalurkan melalui sel-sel saraf. Sedangkan
sistem hormon disalurkan melalui pembuluh darah, cairan
limfe, cairan ekstra sel.
• Seperti halnya sistem saraf, rangsang yang datang akan ditangkap
oleh bagian tubuh yang memiliki sel-sel reseptor, maka sel-sel target
dan organ sasaran dalam sistem hormon harus memiliki reseptor
hormon agar dapat merespons rangsang yang dibawa oleh hormon
yang bersangkutan.
• Bentuk koordinasi antara sistem saraf dan sistem hormon dapat
dikatakan sebagai koordinasi timbal balik. Artinya, sistem saraf dapat
menjadi pengendali sistem hormon, juga menjadi bagian target atau
sasaran dari sistem hormon. Dengan kata lain, sistem hormon dapat
menjadi pengendali bagi sistem saraf, sekaligus menjadi target
sasaran dari sistem saraf.
• Secara struktural, letak kelenjar utama (master gland) menunjukkan
bahwa sistem endokrin memang bekerja sama dengan sistem saraf.
Pada saraf pusat, yaitu otak, terdapat bagian otak yang bekerja sama
dengan sistem endokrin.
• Kebanyakan hormon endokrin dipertahankan pada tingkat
tertentu dalam plasma, yang tidak berwarna, bagian cairan
darah di mana sel-sel darah dan zat-zat lain yang
ditangguhkan. Sel-sel reseptor di lokasi seluruh tubuh
memantau tingkat hormon.
• Jika level terlalu tinggi atau terlalu rendah, kelenjar yang
bertanggung jawab untuk produksi diberitahu dan bertindak
untuk memperbaiki situasi.
 Secara struktural hormon ada yang bermolekul besar dan kecil.
Hormon yang bermolekul besar seperti : tiroksin, parathormon,
hormon tropik, kelenjar hypofisis (kecuali TSH dan gonadotropin),
vasopresin, insulin, glukogen dan epineprin tidak dapat menembus
membran sel. Hormon sel tersebut harus mengikat reseptor khusus di
permukaan luar membran sel.
 Hormon steroid (bermolekul kecil) dapat langsung menembus pori
membran sel dan masuk ke dalam sel, berikatan dengan reseptor
protein, masuk ke dalam inti sel dan berikatan dengan kromatin dan
mempengaruhi transkripsi DNA.
Fungsi utama sistem endokrin adalah membantu
mempertahankan dan mengatur fungsi vital yaitu :
Reaksi terhadap stress dan cidera

Bila terjadi stress dan cidera sistem endokrin memacu


serangkaian reaksi yang ditujukan untuk mempertahankan
tekanan darah dan mempertahankan hidup. Yang berperan
pada reaksi ini adalah hypotalamus, hipofisis dan adrenal.

Pertumbuhan dan perkembangan


Reproduksi

Yang berperan pada pertumbuhan dan kedewasaan


adalah : hipotalamus, hipofisis dan gonadotropin.
Mempertahankan Homeotatis Ionik
Sangat berperan dalam pengaturan lingkungan interna (sel
dan jaringan hidup) melalui keseimbangan natrium, kalium,
air dan asam basa yang berperanan hormon aldosteron dan
antidiuretik (ADH). Sedangkan kelenjar paratyroid
mengandung kseimbangan calsium.

Mengatur Metabolisme
Yang berperan adalah : Hormon tyroid.
Sistem endokrin terdiri dari beberapa kelenjar endokrin utama
dengan hormon yang dihasilkan dan jaringan sasarannya.
Terima kasih
Maturnurnuwun
Kamsia 0....

Anda mungkin juga menyukai