Anda di halaman 1dari 17

BIOMEDIK DASAR

ANATOMI DAN FISIOLOGI


SISTEM ENDOKRIN
Oleh :
Astutiyani Cholisoh (201107011044)
Dosen Pengampu :
Ade Saputra Nasution, S.K.M., M.Kes
SISTEM ENDOKRIN

 Sistem endokrin merupakan suatu system yang bekerja dengan perantara hormone yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin.

 Kelenjar endokrin merupakan kelenjar buntu → hasil sekresi langsung masuk ke dalam darah & cairan limfe → beredar
dalam jaringan tanpa melalui ductus (saluran) yang hasil sekresinya disebut dengan hormon.
KELENJAR ENDOKRIN
 Organ utama yang terdapat dalam sistem endokrin :
 Hipotalamus

 Kelenjar hipofise

 Kelenjar pineal

 Kelenjar tiroid

 Kelenjar paratiroid

 Kelenjar suprarenal

 Kelenjar pankreas

 Kelenjar adrenal

 Kelenjar timus

 Testis&Ovarium
Hipotalamus

 Merupakan pusat tertinggi system endokrin yang menjalankan fungsinya melalui hormonal
dan saraf.

 Hipotalamus menghasilkan faktor R (releasing) dan I (inhibiting) yang mengontrol sintesa &
sekresi hormon hipofiseanterior.
Kelenjar Hipofise
Kelenjar hipofise terdiri dari 3 lobus :

 Lobus anterior

 Terdiri dari jaringan epitel kelenjar sehingga disebut juga adenohipofisis.

 Membentuk hormon sendiri yang kemudian akan dibebaskan dalam darah

 Hipofisis anterior mengeluarkan 6 hormon peptide utama, yaitu :

 Growth Hormone / Somatotropik

 Hyroid Stimulating Hormone(TSH)

 Adrenokortikotropik Hormone(ACTH)

 Hormon Gonadotropin

 Prolaktin (PRL)

 Melanocyte Stimulating Hormone(MSH)


 Lobus posterior

Terdiri dari jaringan saraf sehingga disebut juga neurohipofisis.

Secara fungsional dan anatomis, hipofisis posterior sebenarnya merupakan perpanjangan dari hipotalamus.

Hipofisis posterior tidak menghasilkan hormon apapun, hanya menyimpan & setelah mendapat rangsangan yang

sesuaiakan mengeluarkan dua hormon peptide kecil yaitu:

1. Vasopresin(ADH)

2. Oksitosin
1. Vasopresin / anti deuretik hormone (ADH) :

Meningkatkan reabsorbsi air oleh tubulus distal & tubulus koleduktus ginjal sehingga menurunkan
produksi urine

2. Oksitosin :

Merangsang pengeluaran ASI, kontraksi uterus pada saat persalinan

 Lobus Intermediate

Terletak diantara lobus anterior dan posterior

Menghasilkan endorphin : mengendalikan reseptor rasa nyeri .


Kelenjar Pineal

 Kelenjar pineal adalah kelenjar di dalam otak yang berfungsi menghasilkan hormon melatonin.

 Hormon ini berperan untuk menimbulkan kantuk dan mengatur irama tidur alami (irama sirkadian). Itulah
sebabnya, jika fungsi kelenjar pineal terganggu, dapat terjadi insomnia atau sulit tidur.
Kelenjar Tiroid
 Kelenjar tiroid yang menghasilkan hormon tiroid terletak di bagian bawah leher. Di belakang kelenjar
tiroid terletak kelenjar paratiroid.

 Hormon tiroid ini ada 2 macam, yaitu tiroksin (T4) dan triiodotironin (T3).

 Selain detak jantung, kehadiran hormon tiroid juga penting dalam membantu mengatur tekanan darah,
suhu tubuh, dan proses mengubah makanan menjadi energi. Kehadiran kelenjar tiroid sangat penting,
karena hormon yang dihasilkannya berdampak kepada fungsi tiap sel dalam tubuh. Kerja kelenjar tiroid ini
dikontrol oleh hormon TSH (Thyroid Stimulating Hormone) yang diproduksi oleh kelenjar hipofisis di
otak.
Kelenjar Paratiroid

 Kelenjar paratiroid adalah kelenjar penghasil hormon paratiroid yang berperan penting dalam mengatur
kadar kalsium dalam darah.

 Jika kelenjar ini mengalami gangguan, maka berisiko mengalami berbagai masalah kesehatan, salah
satunya adalah gangguan tulang.
Kelenjar Suprarenal
 Terletak di kutub atas ginal sehingga disebut juga suprarenal

 Terbagi menjadi 2 lapisan :

1. Lapisan medulla adrenal menghasilkankatekolamin

2. Kortek adrenal menghasilkan steroid

 Kortek Adrenal dibagi menjadi 3 bagian yaitu :

1. Zona Glomerulosa (lapisan luar)

2. Zona Fasiculate(lapisan tengah)

3. Zona Retikularis
Kelenjar Pankreas
 Terletak di retriperitoneal rongga abdomen bagian atas termentang hiorosontal dari duodenum ke lien /
organ limfatik

 Jaringan utama pancreas terdiri atas :

1. Selasini : menghasilkan enzim pencernaa

2.Pulaulangerhans : terdiri dari sel alfa,beta dan delta


Kelenjar Adrenal
 Kerja kelenjar adrenal di dalam tubuh diatur oleh organ lain, salah satunya kelenjar pituitari di otak.

 Kelenjar adrenal terdiri dari dua bagian utama, yaitu korteks adrenal (bagian luar) dan medula adrenal
(bagian dalam).

 Korteks adrenal bertanggung jawab dalam memproduksi tiga jenis hormon, yaitu aldosteron yang
mengatur elektrolit dalam tubuh dan tekanan darah, kortisol yang mengontrol kadar gula darah dan
metabolisme, dan gonadokortikoid yang mengatur hormon seks.

 Jika korteks adrenal berhenti berfungsi, maka proses metabolisme di dalam tubuh pun akan terhenti dan
mengakibatkan munculnya penyakit.
Kelenjar Timus
 Kelenjar timus memiliki peranan penting dalam sistem kekebalan tubuh.

 Jika kelenjar timus tidak bekerja dengan baik, maka sel kanker dan berbagai jenis mikroorganisme, seperti
bakteri, virus, parasit, dan jamur, akan dengan mudahnya menyerang tubuh.

 Kelenjar timus adalah kelenjar yang terletak di tengah rongga dada, tepatnya di belakang tulang dada dan
di antara paru-paru.

 Bentuknya menyerupai tabung kecil dan terdiri atas dua bagian yang berukuran sama. Kelenjar timus ini
ukurannya akan berubah seiring bertambahnya usia.
Kelenjar Testis
 Kelenjar Testis terletak di bagian interstitial testis.

 Kelenjar ini dibentuk oleh sel-sel Leydig dan menghasilkan 2 hormon, yaitu :

 Ralaksin : Berperan mengatur relaksasi otot-otot yang berkaitan dengan sifat kelamin.

 Testoteron : Berperan penting dalam pengaturan pembentukan sperma.

 Berikut macam sel pada testis :

1. Spermatogonia

2. Leydig

3. Sertoli
Kelenjar Ovarium

Ovarium menghasilkan 2 macam hormon, yaitu :

1. Hormon Estrogen : Berperan penting dalam mengatur siklus menstruasi dan system reproduksi

2. Hormon Progesteron : Berperan penting dalam mengatur siklus menstruasi, perkembangan ovum
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai