Anda di halaman 1dari 20

SISTEM ENDOKRIN

SEMINAR 17 | Ns. Nilam Noorma, S.Kep., M.Kep


Anggota Kelompok
Ayu Delia
Emma Nur Hanisah
Widhi Maia Amavisca
Widya
Pengertian Sistem Endokrin
Sistem endokrin adalah sistem kontrol kelenjar tanpa
saluran (dectless) yang menghasilkan hormon yang
tersikulasi di tubuh melalui aliran darah untuk
mempengaruhi organ-organ lain.

Kelenjar endokrin adalah kelenjar yang mengirim


hasil sekresinya langsung ke dalam darah yang beredar
dalam jaringan, kelenjar ini tidak memiliki saluran tapi
mensekresi (mengeluarkan) hormon langsung ke dalam
darah sehingga dapat mencapai setiap sel darah di dalam
tubuh.

S
Macam macam kelenjar endokrin
1. HIPOFISIS
Kelenjar hipofisis disebut kelenjar pengendali
(master of gland). Kelenjar hipofisis terletak pada
dasar otak besar.
Kelenjar hipofisis di bagi menjadi tiga lobus yaitu:
1. Lobus Anterior (depan) : Menghasilkan
hormon FSH, LH, prolactin, growth hormon,
TSH, ACTH.
2. Lobus Intermediate (tengah) : Menghasilkan
melanosit stimulating hormon (MSH).
3. Lobus Posterior (belakang) : Menghasilkan
oksitosin dan vasopressin.
2.Tiroid (Kelenjar Gondok)
Tiroid merupakan kelenjar yang
berbentuk cuping kembar dan di
antara keduanya terdapat daerah
yang tersusun berlapis seperti susunan
genting pada atap rumah. Kelenjar ini
terdapat di bawah jakun di depan
trakea.
Kelenjar tiroid menghasilkan tiga
jenis hormon yaitu Triiodotironin
(T3), Tiroksin (T4), dan Kalsitonin.
Tiroksin mengandung banyak yodium. Kekurangan yodium pada makanan
dalam waktu Panjang mengakibatkan pembesaran kelenjar gondok karena
kelenjar ini harus bekerja keras untuk membentuk tiroksin

Produksi tiroksin yang berlebihan menyebabkan penyakit eksoftalmik tiroid


(Morbus Basedowi) dengan gejala sebagai berikut; kecepatan metabolisme
meningkat, denyut nadi bertambah, gelisah, gugup, dan merasa demam. Gejala
lain yang nampak adalah bola mata menonjol keluar (eksoftalmus) dan kelenjar
tiroid membesar.
3. Paratiroid / Kelenjar Anak Gondok

Paratiroid menempel pada kelenjar tiroid. Kekurangan


hormon ini meyebabkan : kadar kapur dalam darah
menurun, kejang di tangan dan kaki, jari-jari tangan
membengkok ke arah pangkal, gelisah, susah tidur, dan
kesemutan. Tumor paratiroid menyebabkan kadar
parathormon terlalu banyak di dalam darah. Hal ini
mengakibatkan terambilnya fosfor dan kalsium dalam
tulang, sehingga urine banyak mengandung kapur dan
fosfor.
4.Kelenjar Adrenal / Suprarenal / Anak Ginjal
Kelenjar ini berbentuk bola, menempel pada bagian
atas ginjal. Pada setiap ginjal terdapat satu kelenjar
suprarenal yang dibagi menjadi dua bagian, yaitu
bagian luar (korteks) dan bagian tengah (medula).

Kelenjar bagian medula menghasilkan hormon


adrenalin dan hormon nonadrenalin. Hormon adrenali
menyebabkan meningkatnya denyut jantung, kecepatan
pernapasan, dan tekanan darah (menyempitkan
pembuluh darah). Hormon nonadrenalin bekerja secara
antagonis terhadap adrenalin, yaitu berfungsi
menurunkan tekanan darah dan denyut jantung.
Kerusakan pada bagian korteks mengakibatkan penyakit Addison dengan
gejala-gejala seperti timbul kelelahan, nafsu makan berkurang, mual, muntah-
muntah, terasa sakit di dalam tubuh. Dalam keadaan ketakutan atau dalam
keadaan berbahaya, produksi adrenalin meningkat sehingga denyut jantung
meningkat dan memompa darah lebih banyak.

Gejala lainnya adalah melebarnya saluran bronkiolus, melebarnya pupil mata,


kelopak mata terbuka lebar, dan diikuti dengan rambut berdiri.
5. Kelenjar Timus
Kelenjar timus memiliki peran penting
dalam pertumbuhan manusia. Kelenjar ini
dapat ditemukan di dalam mediastinum,
tepatnya disekitar trakea.

Kelenjar ini biasanya dapat membesar


seiring dengan berjalannya proses
pubertas, akan tetapi akan mengecil
kembali ketika dewasa. Timus juga
menghasilkan hormon pertumbuhan yang
akan berfungsi hingga remaja dan setelah
dewasa nanti hormon pertumbuhan tidak
akan berfungsi.
Adapun fungsi kelenjar timus adalah:
a. Untuk membantu pertumbuhan makhluk hidup.
b. Bertugas mengurangi aktivitas dari kelenjar kelamin.
c. Menghasilkan senyawa timosin yang bertugas
sebagai perangsang limfosit tubuh.
6. Kelenjar Pinealis
Kelenjar Pinealis merupakan kelenjar yang terdapat di
dekat pusat otak kita. Kelenjar ini menghasilkan
hormon yang bernama melatonin, dimana reproduksi
hormon ini bergantung dari seberapa lama tubuh
mendapatkan penyinaran.

Kelenjar pinealis yang menghasilkan hormon


melatonin memiliki fungsi sebagai antioksidan tubuh
yang efektif untuk memberikan perlindungan pada
sistem saraf otak dari serangan radikat bebas. hormon
ini memberikan pengaruh pada siklus pada seseorang,
maksudnya disini adalah siklus dari bangun hingga tidur
lagi atau kebiasaan makan pada seseorang.
7. Pankreas
Beberapa kelompok sel pada pankreas yang
dikenal pulau Langerhans. Bagian ini berfungsi
sebagai kelenjar endokrin yang menghasilkan
hormon insulin. Hormon ini berfungsi mengatur
konsentrasi glukosa dalam darah.

Kelebihan glukosa akan dibawa ke sel hati dan


selanjutnya akan dirombak menjadi glikogen
untuk disimpan. Kekurangan hormon ini akan
menyebabkan penyakit diabetes yang ditandai
dengan meningkatnya kadar glukosa dalam
darah.
8. Hormon yang dihasilkan kelenjar Gonad

Pada manusia testis dan ovarium


mensekresikan hormon seks yang berperan
dalam reproduksi sel-sel kelamin.
Esterogen
Hormon ini dihasilkan oleh Folikel de Graaf.
Pembentukan estrogen dirangsang oleh FSH.
Progesteron
Hormon ini dihasilkan oleh korpus luteum.
Pembentukannya dirangsang oleh LH.
Testis
Selain menghasilkan sperma, testis berfungsi sebagai kelenjar endokrin
yang menghasilkan hormon androgen, yaitu testosteron.
Berikut macam kelenjar endokrin dan hormon yang dihasilkan:
1. Kelenjar Hipofisis
2. Kelenjar tiroid (kelenjar gondok),
3. Kelenjar paratiroid (kelenjar anak gondok),
4. Kelenjar epifisis
5. Kelenjar timus,
6. Kelenjar adrenal bagian korteks, dan masih banyak lagi
Fungsi Kelenjar Endokrin

Saraf dan sistem endokrin Sistem endokrin mengatur


juga bekerja sama untuk pertumbuhan,perkembangan
memulai dan mengendalikan dan reproduksi dan menambah
semua gerakkan yang kapasitas tubuh menangani
melibatkan proses fisiologis. stress fisik dan psikologis.
Secara umum fungsi kelenjar endoktrin adalah:
1. Penghasil Hormon
2. Mengontrol Aktivitas
3. Merangsang Aktivitas
4. Pertumbuhan Jaringan
5. Mengatur Metabolisme
6. Metabolisme Zat
Fungsi sistem endokrin menurut (Laelasari, 2020)
antara lain:
1. Mengatur fungsi metabolisme tubuh
2. Mengatur laju reaksi kimia dalam berbagai sel
3. Mempengaruhi kemampuan zat untuk mengangkut
diri melalui membran sel
Mekanisme Kerja Hormon
Hormon hanya akan bertindak pada bagian tubuh jika itu cocok.
Hormon-hormon dapat memicu kaskade jalur sinyal lain dalam sel
menyebabkan efek langsung (misalnya, sinyal insulin menyebabkan
penyerapan yang cepat glukosa ke dalam sel-sel otot) atau efek yang
lebih tertunda (glukokortikoid mengikat unsur-unsur DNA dalam sel
untuk beralih pada produksi protein tertentu, yang membutuhkan
waktu untuk menghasilkan) Mekanisme Kerja Hormon Menurut
(Ronald, 2019) antara lain:
1. Sekresi endokrin
2. Neurosekresi
3. Neurotransmisi.
Mekanisme Kerja Enzim
Enzim bekerja secara spesifik dalam mengkatalisis suatu reaksi. Hanya
jenis reaksi tertentu yang dapat dikatalisis oleh enzim tertentu dan
hanya substrat tertentu yang dapat dikatilisis. Sifat komplementer enzim
dan substrat dikemukakan dengan teori pemodelan “lock and key “ dan
“induced fit”. Pada lock and key sisi aktif enzim memiliki kesesuaian hanya
dengan satu macam substrat saja, sama seperti dengan kunci yang
dapat masuk dengan tepat ke dalam gembok.

Selain bekerja secara spesifik, enzim juga bekerja dengan mempercepat


terjadinya suatu reaksi. Hal ini karena dalam suatu reaksi enzim bekerja
dengan menurunkan energi aktivasi, pada suhu tertentu menuju tingkat
transisi pada puncak batas energi.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai