Anda di halaman 1dari 27

SISTEM ENDOKRIN

- DEVANTRY JANUARTIKA
- SAVIRA JULIAN P
- CHANDRA MAHARDIKA

S1 KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS GALUH CIAMIS
Sistem Endokrin

Adalah sistem kontrol kelenjar tanpa saluran (ductless) yang


menghasilkan hormon yang tersirkulasi di tubuh melalui aliran darah
untuk mempengaruhi organ-organ lain. Hormon bertindak sebagai
"pembawa pesan" dan dibawa oleh aliran darah Ke berbagai sel
dalam tubuh, yang selanjutnya akan menerjemahkan "pesan“ tersebut
menjadi suatu tindakan.
Sistem endokrin tidak memasukkan kelenjar eksokrin seperti kelenjar
ludah, kelenjar keringat, dan kelenjar-kelenjar lain dalam saluran
gastrointestin.
Sistem endokrin meliputi suatu sistem dalam tubuh manusia yang
terdiri dari sejumlah kelenjar penghasil zat yang dinamakan hormon.
Kelenjar ini dinamakan 'endokrin' karena tidak mempunyai saluran
keluar untuk zat yang dihasilkannya.
FUNGSI KELENJAR ENDOKRIN

1. Menghasilkan hormon-hormon yang dialirkan ke


dalam darah yang diperlukan oleh jaringan-jaringan
dalam tubuh tertentu.
2. Mengontrol aktifitas kelenjar tubuh.
3. Merangsang aktifitas kelenjar tubuh.
4. Merangsang pertumbuhan jaringan.
5. Mengatur metabolisme, oksidasi, meningkatkan
absorpsi glukosa pada usus halus.
6. Mempengaruhi metabolisme lemak, protein, hidrat
arang, vitamin, mineral dan air.
ORGAN ENDOKRIN
1. Kelenjar Hipofise
2. Kelenjar Tiroid
3. Kelenjar Paratiroid
4. Kelenjar Pancreas
5. Kelenjar Adrenal
6. Kelenjar Timus
7. Kelenjar Gonad
1. Kelenjar Hipofise

Suatu kelenjar endokrin yang terletak didasar tengkorak


yang memegang peranan penting dalam sekresi hormon dari
semua organ-organ endokrin.
Dapat dikatakan sebagai KELENJAR PEMIMPIN sebab
hormon-hormon yang dihasilkannya dapat mempengaruhi
pekerjaan kelenjar (organ endokrin) lainnya.
Kelenjar Hipofise terdiri 2 bagian
1) Lobus Anterior (Adenohipofise)
2) Lobus Posterior (Neurohipofise)
Lobus Anterior (Bagian Depan)
Menghasilkan hormon berikut:
a. Growth hormon, yang berfungsi untuk mempengaruhi pertumbuhan
b. Tiroid stimulating hormone, untuk mengekskresikan tiroksin
c. Adrenokortikotropik, untuk merangsang korterks ginjal agar
berproduksi
d. Prolaktine, merangsang glandula mamae untuk berproduksi
e. Gonadotropin, mempunyai sasaran pada gonad
Lobus Posterior (Bagian Belakang)
Menghasilkan :
a. Oksitosin, berfungsi menstimulasi kontraksi otot polos pada rahim
selama proses melahirkan
b. Hormon ADH (Antidiureutik Hormone), menurunkan volume urine dan
meningkatkan tekanan darah dengan cara menyempitkan pembuluh
darah
c. Pitresin, mempertinggi tekanan darah
2. Kelenjar Thyroid
Kelenjar tiroid atau kelenjar gondok berbentuk mirip kupu-kupu
yang menempel di bagian depan batang tenggorok (trachea). Kelenjar
ini ikut naik turun pada waktu menelan.
Pembesaran kelenjar tiroid disebut goiter atau struma.
Pembesaran ini dapat disebabkan oleh kebanyakan produksi hormone
atau karena kekurangan iodium hingga produksi hormon berkurang, dan
pada kasus lain karena tumor. Kadang-kadang tiroid agak membesar
pada wanita menjelang saat menstruasi.
Fungsi kelenjar tiroid, terdiri dari:
1) Bekerja sebagai perangsang proses oksidasi.
2) Mengatur penggunaan oksigen (oksidasi).
3) Mengatur pengeluaran karbondioksida.
4) Metabolik dalam hal pengaturan susunan kimia dalam jaringan.
5) Pada anak mempengaruhi perkembangan fisik dan mental.
 Hipofungsi dapat menyebabkan penyakit kretinismus (pada anak)
dan penyakit miksedema (pada dewasa).

 Hiperfungsi menyebabkan penyakit eksotalmik goiter. Sekresi tiroid


diatur oleh sebuah hormon dari lobus anterior kelenjar hipofise yaitu
oleh hormon tirotropik.
3. Kelenjar Parathyroid

Kelenjar ini berukuran sebesar beras, beIjumlah 4, terletak di


sudut-sudut kelenjar tiroid, karena itu kadang-kadang ikut terpotong
pada operasi tiroid. Jika itu terjadi, bagi yang bersangkutan tidak
terlalu menjadi masalah jika masih ada 1-2 kelenjar yang tertinggal.
Tanpa kelenjar ini yang bersangkutan akan mengalami kejang otot
karena gangguan kadar calcium darah.
Fungsi kelenjar Parathyroid
1) Mengatur metabolisme fospor.
2) Mengatur kadar kalsium darah.

• Hipofungsi : mengakibatkan penyakit tetani.


• Hiperfungsi : mengakibatkan kelainan-kelainan seperti;
 Kelemahan pada otot-otot,
 sakit pada tulang,
 kadar kalsium dalam darah meningkat begitu juga dalam urin,
 dekalsifikasi dan deformitas,
 dapat juga terjadi patah tulang spontan.
Kelainan-kelainan di atas dapat juga terjadi pada tumor kelenjar paratiroid.
4. Kelenjar Pancreas

Kelenjar pancreas melalui pulau-pulau langerhans yang tersebar di


dalamnya menghasilkan hormon insulin dan glucagon. Kedua hormon ini
mengatur kadar dan penggunaan glukosa dalam darah. Gangguan
produksi honnon insulin mengakibatkan terjadinya penyakit diabetes
mellitus.
5. Kelenjar Adrenal/Supra Renal
Kelenjar suprarenal jumlahnya ada 2, terdapat pada bagian
atas dari ginjal kiri dan kanan.
Ukurannya berbeda-beda, beratnya rata-rata 5-9 gram.
Kelenjar suprarenal ini terbagi atas 2 bagian yaitu:
1) Bagian luar yang berwarna kekuningan yang menghasilkan kortisol
yang disebut korteks.
2) Bagian medula yang menghasilkan adrenalin (epinefrin) dan nor
adrenalin (nor epinefrin).
Beberapa hormon terpenting yang disekresikan oleh korteks
adrenal adalah :
 Hidrokortison,
 Aldosteron

 Kortikosteron.

Semuanya bertalian erat dengan metabolisme, pertumbuhan fungsi


ginjal dan kondisi otot.
Fungsi kelenjar supra renalis bagian korteks yaitu :

1) Mengatur keseimbangan air, elektrolit clan garamgaram.


2) Mengatur/mempengaruhi metabolisme lemak, hidrat arang dan
protein.
3) Mempengaruhi aktifitas jaringan limfoid.
Hipofungsi
Dapat menyebabkan penyakit Addison.
Hiperfungsi
Kelainan-kelainan yang timbul akibat hiperfungsi mirip dengan tumor
suprarenal bagian korteks dengan gejala-gejala pada wanita biasa,
terjadinya gangguan pertumbuhan seks sekunder.
Fungsi kelenjar suprarenalis bagian medula terdiri dari :

1) Vaso konstriksi pembuluh darah perifer.


2) Relaksasi bronkus.
3) Kontraksi selaput lendir dan arteriole pada kulit sehingga
berguna untuk mengurangi perdarahan pada operasi kecil.
6. Kelenjar Thymus
Thymus terletak di belakang tulang dada anak-anak hingga usia
pubertas. Setelah usia pubertas kelenjar ini mengecil dan tidak
ditemukan lagi. Selama masih aktif, kelenjar ini menghasilkan sel darah
putih yang disebut Tlymphocyte. Sel ini selanjutnya akan menetap di
dalam tubuh dan mempunyai memoryatau ingatan terhadap benda
asing yang pemah masuk tubuh dan sel tubuh yang abnormal (termasuk
sel kanker).Jika zat yang sama masuk tubuh maka sel ini akan
memperbanyak din menetralkan efek zat itu terhadap tubuh.
Fungsi kelenjar thymus:

Kelenjar thymus memiliki tugas penting dalam kerja sistem kekebalan


tubuh, yaitu mengolah sel-sel darah putih yang diproduksi di sum-sum
tulang dan mengubahnya menjadi sel limfosit.
7. Kelenjar Gonad (kelamin)
Gonad yang terdiri dari testis pada laki-laki dan indung telur
(ovary) pada wanita menghasilkan hormon seks pria atau wanita. Pada
setiap laki-Iaki dan wanita sebenarnya terdapat hormon seks wanita
dan pria bersama-sama, dihasilkan oleh gonad dan kelenjar suprarenal.
Pada wanita keseimbangannya terletak pada hormon wanita yang lebih
banyak dan pada hormon laki-laki.
Struktur kelenjar gonad:
• Kelamin wanita (ovarium)

• Kelamin laki-laki (testis)

Fungsi kelenjar gonad:


• Ovarium, berfungsi sebagai kelenjar yang memproduksi sel-sel

kelamin dan berfungsi sebagai pemberi sifat kewanitaan ( pinggul


yang membesar, bahu sempit, pertumbuhan payudara, dll)
• Testis, fungsi utamanya juga sebagai penghasil sel-sel kelamin dan
juga mempunyai fungsi sebagai penghasil hormon testosterone
Kesimpulan
Sistem endokrin dalam kaitannya dengan sistem saraf, mengontrol
dan memadukan fungsi tubuh. Sistem endokrin memiliki fungsi untuk
mempertahankan homeostatis, membantu mengsekresikan hormon-
hormon yang bekerja dalam sistem persyarafan,pengaturan
pertumbuhan dan perkembangan seksual dan reproduksi.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai