OBAT
KORTIKOSTEROID
Dosen pengampu: Apt. Novia Sinata, M.Sc
Nama kelompok :
1. Astuti Armeliya (2000052)
2. Devi Fitriani (2000057)
3. Feni Dwina Putri ( 2000062)
4. Gita Yureski ( 2000064)
5. Indah Permata Sari ( 2000067)
6. Ledis Enjela Simoragkir (2000071)
7. Mela Azara (2000074)
8. Revina Septhia ( 2000081)
9. Salsa Widya Safitri (2000086)
10. T. Muhammad Yusuf(2000091)
POKOK BAHASAN
1 2
Pengertian
Penggolongan
kortikosteroid
kortikosteroid
3
Mekanisme 4
kerja Contoh obat
kortikosteroid kortikosteroid
01.
Pengertian
kortikosteroid
Pengertian kortikosteroid
Kortikosteroid merupakan hormon yang dihasilkan korteks adrenal zona
fasikulata, atas pengaruh dari ACTH (Hormon adrenokortikotropik) yang
disekresikan oleh kelenjar hipofise anterior dengan mekanisme feed back. Korteks
adrenal mengubah asetat menjadi kolesterol, yang kemudian dengan bantuan
berbagai enzim diubah lebih lanjut menjadi kortikosteroid dengan 21 atom karbon
dan androgen lemah dengan 19 atom karbon.
1 2
Glukokortikoid MINERALOKORTIKOID
(kortisol) (Aldosteron)
GLUKOKORTIKOID
Sintesis dan sekresi kortisol diregulasi secara ketat oleh sistem saraf pusat,
dan sensitif terhadap umpan balik negatif oleh kortisol dan glukokortikoid sintetik
(eksogen) dalam peredaran. Pada orang dewasa normal tanpa stres, disekresikan
10-20 mg kortisol setiap hari. Laju sekresinya berpuncak pada dini hari dan
sesudah makan. Di dalam plasma, kortisol terikat pada protein dalam peredaran.
Kebanyakan kortisol dimetabolisasi di hati.
GLUKOKORTIKOID SINTETIK
Biasanya disintesis dari asam folat yang didapat dari ternak atau
steroid sapogenin yang ditemukan pada tanaman.
Glukokortikoid kortisol/hidrokortison.Hormon ini mengendalikan
karbohidrat, metabolisme protein dan antiinflamasi, dengan mencegah
pelepasan fosfolipid, menurunkan aksi eosinofil dan mekanisme lainnya.
Penamaan glukokortikoid (glukosa+korteks+steroid) regulator glukosa yang
disintensis pada korteks adrenal dan mempunyai struktur steroid
Sintesa glukokortikoid terjadi Zona fasciculate korteks adrenal (bagian
tengah)Sekresi glukokortikoid diatur oleh penurunan hipotalamus hipofisis.
MINERALOKORTIKOID
Aldosteron
Laju sekresinya dipengaruhi oleh berbagai keadaan seperti stimulasi oleh
ACTH, aktivitas angiotengsin, serta variasi independen antar sekresi
aldosteron-kortisol.
Deoksikortikosteron (DOC)
Dalam keadaan normal, deoksikortikosteron disekresikan dalam jumlah sekitar
200 mcg/hari. Pengendalian sekresinya dikendalikan oleh ACTH. Sekresi DOC
dapat meningkat pada kondisi abnormal .
Fludrokortison
Merupakan mineralokortikoid yang paling banyak digunakan. Mempunyai
aktivitas retensi garam yang kuat dan efek anti-inflamasi yang berarti
walaupun digunakan dalam dosis yang sedikit.
Mineralokortikoid
Mineralokortikoid (misalnya hormon aldosteron) dibentuk pada zona
Glomerulosa korteks adrenal(bagian paling luar). Produksi aldosteron
dipengaruhi oleh sistem Renin-AngiotensinHormon ini mengatur
keseimbangan elektrolit dengan meningkatkan retensi natrium dan
ekskresi kalium. Aktivitas fisiologis membantu dalam mempertahankan
tekanan darah normal dan curah jantung.
Defisiensi mineralokortikoid mengarah pada hipotensi, hiperkalemia,
penurunan curah jantung, dan dalam kasus akut, syok,kelebihan
mineralokorkoid mengakibatkan hipertensi dan hipokalemia.
KEGUNAAN
GLUKOKORTIROID
Mempengaruhi metabolisme karbohidrat dan protein, Hormon ini
disentesis dalam sel-sel zona fasikulata dan zona retikularis yang
mengatur metabolisme karbohidrat. Sekresi dipengaruhi oleh ACTH
(Adreno Corticotropin Hormon).
MINERALOKORTIKOID
Mempunyai aktivitas menahan garam dan disintesis dalam sel-
sel zona glomerulosa yang mengatur keseimbangan elektrolit.
Sekresi dipengaruhi oleh kadar mineral (Na+ dan K+) dan volume
plasma.
03
Mekanisme kerja
kortikosteroid
Kortikosteroid diklasifikasikan sebagai:
Glucocorticoids (anti-inflamasi) yang menekan peradangan
dan kekebalan dan membantu dalam pemecahan lemak,
Methylprednisolone, dengan
Prednisolone, dengan merek obat Prednison, dengan merek obat
merek obat
Lexacort, Pehacort,
Prednox, Tropidrol, Metrison, Eltazon, Lupred, Klorfeson,
Prednison, Trifacort
Lexcomet, Sanexon Chloramfecort
Prednisone
Prednison, yaitu obat golongan kortikosteroid yang berfungsi untuk mengurangi peradangan
dalam beberapa kondisi medis, seperti artritis, asma, kelainan sistem kekebalan tubuh, kelainan
darah, gangguan paru dan pernapasan, alergi parah, penyakit persendian dan otot, serta penyakit
kulit
Indikasi : keadaan alergi, peradangan, penyakit lain yang perlu pengobatan dengan glukokortikoid
seperti rematik, penyakit kolagen, penyakit kulit.
Kontraindikasi : penderita hipersensitif terhadap prednison, saraf, ginjal, jantung, infeksi sistematik,
herpes simpleks okuler.
Efek samping : gangguan cairan dan elektrolit, muskuloskeletal, gastrointestinal, dermatologi,
neurologi, endokrin, metabolik, reaksi hipersensitif.
Dosis : dewasa : sehari 1-4 tablet; 1 tablet mengandung dosis 5 mg
Nama dagang : eltazon, prednisone, tifacort
Metilprednisolone
Metilprednisolone adalah obat untuk mengatasi penyakit yang menyebabkan peradangan, seperti
lupus dan multiple sclerosis. Methylprednisolone juga digunakan untuk meredakan reaksi alergi,
seperti penyakit asma.
Indikasi : supresi inflamassi dan gangguan alergi, udema serebral hubungkan dengan keganasan,
penyakit rematik.
Kontraindikasi : infeksi jamur sistemik, baru menerima imunisasi dan hipersesifitas, penderita ulkus
peptikum dan ulkus duodenum, osteoporosisi, penderita dengan riwayat psikosis, herpes,
tuberkulosis.
Efek samping : gangguan cairan elektrolit, kelemahan otot, gangguan proses penyembuhan luka,
peningktan tekanan darah, posterior sub capsular cataracts, gangguan pertumbuhan pada anak-
anak, insufisiensi adrenal, cusing sindrom.
Dosis :Dewasa dosis awal 4-48 mg sehari; Anak-anak 0,8 mg sampai 1,1 mg/kgBB per hari.
Nama dagang: prednicort ,metisol
Betamethasone
Betamethasone adalah jenis obat kortikosteroid yang bekerja menekan sistem kekebalan tubuh,
serta meredakan gejala peradangan atau alergi pada penyakit radang sendi, lupus, psoriasis, kolitis
ulseratif, dan asma.
Indikasi : Terapi manifestasi inflamasi dan pruritus dari psoriasis resisten atau berat dan dematitis
lain yang responsif terhadap kortikosteroid.
Efek smping :
- wajah membulat
- tumbuh rambut-rambut
-Peningkatan berat badan
-Meningkatkan nafsu makan, keringat berlebihan
- Berisiko terkena infeksi
- Tulang muncul pembuluh darah berwarna merah pada kulit
Dosis :
Krim dan salep oleskan selapis tipis untuk menutupi area yang terinfeksi 1 atau 2 kali per hari pagi
dan malam.
Tablet Kondisi: Alergi, peradangan, dan hiperplasia adrenal kongenital
Dewasa: Untuk penanganan jangka pendek, dosis diberikan 2-3 mg per hari, selama beberapa hari
Anak-anak: Dosis akan ditentukan oleh dokter dan dibagi secara proporsional dari dosis orang
dewasa
Merk dagang : betason, betason-n
Efek Katabolik dan Antianabolik
Efek Katabolik dan Antianabolik Meskipun glukokortikoid merangsang RNA dan sintesis
protein, juga memiliki efek katabolik dan antianabolic di
phoid dan jaringan ikat, otot, lemak perifer, dan kulit. Jumlah suprafisiologis glukokortikoid
menyebabkan penurunan massa otot dan kelemahan serta penipisan kulit.
Katabolik dan efek antianabolik pada tulang adalah penyebab osteoporosis pada
sindrom Cushing dan memaksakan batasan utama dalam jangka panjang penggunaan terapi
jangka glukokortikoid.
Pada anak-anak, glukokortikoidcoids mengurangi pertumbuhan. Efek ini dapat dicegah
sebagian dengan pemberian hormon pertumbuhan dalam dosis tinggi, tetapi penggunaan
an •
•
•
•
Alergi
Asma
Peradangan
Penyakit Mata
a
• Kulit
• Saluran Cerna
INTERAKSI OBAT
KORTIKOSTEROID
Obat diuretik mengakibatkan hipokalemia
Dengan makanan yang mengandung kalsium akan
menurunkan efek pada obat deksametason
Meningkatkan resiko hipokalemi
PENANGANAN EFEK SAMPING KORTIKOSTEROID