Anda di halaman 1dari 17

Konsep Perilaku

dalam Pendidikan
Dosen Pengampu: Apt. Ratna Sari Dewi
Kelompok 02

1. Feni Dwina Putri (2000062)


2. Inda Andayani (2000066)
3. Rizka Maharani (2000082)
Pengertian Perilaku
Perbuatan, dan laku berarti perbuatan, kelakuan, cara
menjalankan. Belajar dapat didefinisikan sebagai satu proses
dimana suatu organisasi berubah perilakunya sebagai akibat
pengalaman. Skinner membedakan perilaku menjadi dua,
yakni :
- perilaku yang alami (innate behavior), yaitu perilaku
yang dibawa sejak lahir lahir berupa refleks-refleks dan
insting-insting.
- perilaku operan (operant behavior) yaitu perilaku yang
dibentuk melalui proses belajar.
Perilaku adalah keteraturan tertentu dalam hal perasaan
(afeksi), pemikiran (kognisi), dan predisposisi suatu tindakan
(konasi) seseorang terhadap aspek di lingkungan sekitarnya.
Macam-macam etika
Ada dua macam etika yang harus kita pahami dalam menentukan baik
dan buruknya perilaku manusia :
1. ETIKA DESKRIPTIF, yaitu etika yang berusaha meneropong
secara kritis dan rasional sikap dan prilaku manusia dan apa
yang dikejar oleh manusia dalam hidup ini sebagai sesuatu yang
bernilai. Etika deskriptif memberikan fakta sebagai dasar untuk
mengambil keputusan tentang perilaku atau sikap yang mau
diambil.
2. ETIKA NORMATIF, yaitu etika yang berusaha menetapkan
berbagai sikap dan pola perilaku ideal yang seharusnya dimiliki
oleh manusia dalam hidup ini sebagai sesuatu yang bernilai.
Etika normatif memberi penilaian sekaligus memberi norma
sebagai dasar dan kerangka tindakan yang akan diputuskan.
Menurut Sonny Keraf, etika dapat dibagi menjadi
a. ETIKA UMUM, berbicara mengenai kondisi-kondisi dasar bagaimana manusia
bertindak secara etis, bagaimana manusia mengambil keputusan etis, teori-teori
etika dan prinsip-prinsip moral dasar yang menjadi pegangan bagi manusia dalam
bertindak serta tolak ukur dalam menilai baik atau buruknya suatu tindakan
b. ETIKA KHUSUS, merupakan penerapan prinsip-prinsip moral dasar dalam bidang
kehidupan yang khusus. Penerapan ini bisa berwujud :1) Bagaimana saya
mengambil keputusan dan bertindak dalam bidang kehidupan dan kegiatan khusus
yang saya lakukan, yang didasari oleh cara, teori dan prinsip-prinsip moral dasar.2)
Namun, penerapan itu dapat juga berwujud : Bagaimana saya menilai prilaku saya
dan orang lain dalam bidang kegiatan dan kehidupan khusus yang dilatarbelakangi
oleh kondisi yang memungkinkan manusia bertindak etis : cara bagaimana manusia
mengambil suatu keputusan atau tindakan, dan teori serta prinsip moral dasar yang
ada dibaliknya.
Etika farmasi

Etika farmasi pada dasarnya menitikberatkan pada kode etik atau etika sosial
yang hanya berlaku bagi kelompok profesi tertentu.
Etika untuk profesi apoteker di Indonesia disusun menjadi Kode Etik
Apoteker Indonesia (KEAI) yang memiliki tujuan untuk menyeimbangkan
antara hak dan kewajiban seperti menjunjung tinggi martabat profesi, menjaga
dan memelihara kesejahteraan anggota lahir batin, mengator anggota agar
melakukan praktek secara professional, menghindari masyarakat menerima
pelayanan yang tidak professional, dan juga menjamin mutu produk farmasi
sampai ke tangan pasien.(Prof. Marchaban).
Prinsip-Prinsip etika
farmasi
 Prinsip tanggung jawab
 prinsip keadilan,
 prinsip otonomi
 prinsip integritas moral.

Sedangkan kode etik untuk apoteker, Prof. Marchaban mengatakan


bahwa berisi empat bagian utama. Pertama, kewajiban apoteker secara umum.
Kedua, kewajiban apoteker kepada masyarakat dalam melakukan praktek
kefarmasian. Ketiga, kewajiban apoteker terhadap rekan sejawat dan
Keempat, kewajiban apoteker terhadap rekan sejawat kesehatan lainnya
Pendidikan Kesehatan
• Pendidikansecara umum adalah segala upaya yang
direncanakan untuk mempengaruhi orang lain.baik individu,
kelompok ataupun masyarakat.sehingga mereka melakukan apa
yang diharapkan oleh pelaku kesehatan
• Pendidikan kesehatan adalah proses memampukan
individu/masyarakat dalam memelihara dan meningkatkan
kesehatannya
Tujuan Pendidikan Kesehatan
1. Perubahan perilaku adalah merubah perilaku-perilaku masyarakat yang tidak sesuai
dengan nilai-nilai kesehatan menjadi perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai
kesehatan, atau dari perilaku negatif ke perilaku yang positif. Perilaku-perilaku yang
merugikan kesehatan perlu dirubah.
2. Pembinaan perilaku Ditujukan utamanya kepada perilaku masyarakat yang sudah
sehat agar dipertahankan, artinya masyarakat yang sudah mempunyai perilaku sehat
tetap dilanjutkan/dipertahankan.
3. Pengembangan perilaku Utamanya ditujukan kepada kebiasaan hidup sehat bagi
anak-anak.perilaku sehat bagi anak ini sebaiknya dimulai sedini mungkin, karena
akan langsung berpengaruh kepada perilaku anak selanjutnya.
Unsur-unsur Pendidikan
● INPUT
Sasaran pendidikan (individu,kelompok,dan masyarakat) sesuai
dengan latar belakangnya dan pelaku pendidikan
● PROSES
Upaya yang direncanakan untuk mempengaruhi orang lain.
Mekanisme dan interaksi terjadinya perubahan kemampuan (perilaku)
pada diri subjek tersebut
● OUTPUT Hasil belajar itu sendiri yaitu berupa kemampuan atau
perubahan perilaku dari subjek belajar.
Perilaku dipengaruhi oleh 3 faktor

01 02 03

Faktor Predisposisi Faktor Pemungkin Faktor Penguat


Faktor Predisposisi
Faktor-faktor ini mencakup:pengetahuan dan sikap masyarakat
terhadap kesehatan, tradisi dan kepercayaan masyarakat
terhadap hal-hal yang berkaitan dengan kesehatan, sistem nilai
yang dianut masyarakat, tingkat pendidikan, tingkat sosial
ekonomi. Mis : pemeriksaan kehamilan bagi ibu hamil untuk
memeriksakan kehamilannya diperlukan pengetahuan

Faktor Pemungkin Faktor Penguat


Faktor-faktor ini mencakup Faktor-faktor ini meliputi faktor sikap dan perilaku
ketersediaan sarana dan prasarana tokoh masyarakat,tokoh agama, dan petugas
atau fasilitas kesehatan bagi kesehatan. Disini juga termasuk undang-undang,
masyarakat peraturan-peraturan baik dari pusat maupun daerah
yang terkait dengan bidang kesehatan. Mis :
perilaku contoh dari para toma,toga, dan petugas
kesehatan.
Ruang lingkup pendidikan kesehatan
Berdasarkan dimensi sasaran
Berdasarlam dimensi tingkat
pendidikan
pelayanan
- Pendidikan kesehatan individual “menurut level and clark”
- Pendidikan kesehatan keluarga - Pembatasan kecacatan (disability
- Pendidikan kesehatan masyarakat limitation)
- Rehabilitas

Berdasarkan dimensi tempat


pelaksanaan
- Tatanan keluarga
- Tatanan sekolah
- Tatanan tempat kerja
- Tatanan tempat umum
- Fasilitas kesehatan
Tata Tertib Mahasiswa Farmasi
1. Mahasiswa memakai busana yang sopan dan memakai sepatu.
2. Mahasiswa menyapa teman, pegawai, dan dosen dengan sopan dan tidak berlebihan
3. Mahasiswa yang datang ke tempat layanan akademik ataupun menghadap dosen terlebih
dahulu memperkenalkan dirinya, kemudian menyampaikan tujuannya.
4. Sangat dianjurkan mahasiswa membuat janji terlebih dahulu jika ingin menemui dosen.
5. Jika sudah membuat janji, datanglah lebih awal dari jam yang telah disepakati. Jika dosen
anda sedang sibuk dan belum bisa menangani anda,silahkan menunggu dengan sabar.
6. Jika mahasiswa melakukan konsultasi atau diskusi secara virtual menggunakan fasilitas
meeting online, chat, atau via email, mahasiswa memplotkan waktu sesuai dengan jadwal
waktu luang dosen
Lanjutan…

7. Disarankan tidak mengirim chat yang teksnya sangat panjang, kecuali diinstruksikan
demikian. Susunlah kata-kata yang singkat, ringkas, dan sesuai dengan tujuan yang dimaksud.
8. Mahasiswa tidak menggunakan singkatan yang tidak lazim atau emoticon tidak lazim.
9. Pada chat, selalu diawali dengan salam, nama, tujuan menghubungi dosen, dan ucapan
terimakasih.
10. Jika konsultasi melalui email, tuliskan subyek yang singkat jelas sesuai tujuan mengirim
email.Tuliskan pengantar maksud konsultasi sebagai pelengkap mengirim file.
11. Jika konsultasi daring, sebisa mungkin nyalakan kamera anda. Sampaikan permintaan
maaf jika ternyata jaringan anda kurang baik supaya bisa menutup kamera dengan sopan.
12. Jika mahasiswa diberikan arahan oleh satu dosen kemudian ingin mencari second opinion
kedosen yang lain, tidak perlu membanding-bandingkan jawaban antara dosen tersebut. Cukup
anda gunakan sebagai bahan pertimbangan mengambil keputusan.
Strategi Pelaksanannya adalah:

Strategi pelaksanaannya adalah:2. Memberikan


materi mengenai etika mahasiswa pada saat
mahasiswa barumasuk perkuliahan, sebagai satu
bagian dari rangkaian proses penerimaanmahasiswa
baru3. Membuat peraturan mengenai tata tertib
perkuliahan daring4. Menyampaikan mengenai
attitude mahasiswa melalui dosen PA5. Mewajibkan
setiap dosen pengajar memasukkan nilai afektif
dalam setiapmata kuliah yang diajar
THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai