PENGERTIAN STEROID
STRUKTUR STEROID
TERDIRI ATAS 3 CINCIN PIRAN DAN 1 CINCIN FURAN
17 ATOM KARBON
Kerangka Dasar Sama = SIKLOPENTANO PERHIDROFENANTREN
1,2-Siklopenteno-perhidrofenantren
Kerangka dasar karbon steroid
Gambar 1.
Steroid
Struktur
Perbedaan
antara berbagai kelompok steroid
ditentukan pada subtituen R1, R2, dan R3
Perbedaan dalam satu kelompok tergantung
juga pada :
Panjang subtituen R1
Gugus fungsi subtituen R1, R2, dan R3
Jumlah dan posisi ikatan rangkap
STEREOKIMIA STEROID
Gambar 1. Lanosterol
Gambar 2. Sikloartenol
(Sumber : Chemspider.com)
Ecdysteroids seperti
ecdysterone
Steroid hormon
Hormon Seks
Kortikosteroid
Steroid Anabolik
Kolesterol
Phytosterols
Brassinosteroids
Ergosterol
Steroid Pada
Serangga
Ecdysteroids seperti
ecdysterone
Steroid
Hormon
Steroid
Seks
Kortikostero
id
Steroid
Anabolik
Kolesterol
Steroid Pada
Tumbuhan
Phytoster
ols
Steroid Pada
Tumbuhan
Brassinosteroi
ds
Ergosterol
Ergosterol
(ergosta-5
,7,22-trien-3-ol)
adalah sterol yang ditemukan dalam jamur, dan
nama untuk ergot Ini adalah komponen dari ragi
dan jamur membran sel , melayani fungsi yang
sama kolesterol melayani dalam binatang sel .
BIOSINTESIS
O
CH3 C
CH3 C
O
CH3 C
SCoA
SCoA
Asetil Coenzim A
2 NAP+ + CoA-HS
CH2
C
H3C
SCoA
CH3 C
SCoA
Asetoasetil CoA
O
HO
H2
C
2 NADPH + 2 H+
O
H2
CH2 C OH
HO
OH
Asam Mevalonat
O
CH2
C
H3C
CH2 C
SCoA
OH
3 ATP
3 ADP
O
HO
H2
C
H3C
H2
C
H2
C O
OPO3H
O
P
O
O
O-
P
O-
CO2
O-
H2PO4
H2C
C
H3C
H2 H2
C C O
O
P
O-
O
O
P
O-
3-Metil-3-butenil-Pirofosfat
O-
OPP
OPP
DMAP
GERANIL PIROFOSFAT
OPP
IPP
ISOPREN
DMAP / IPP
OPP
FARNESIL PIROFOSFAT
PPO
OPP
SESQUITERPEN
-2 OPP
H+ O
SKUALEN
2,3-EPOKSI SKUALEN
+H
H
H
CH2
H
HO
H
HO
- H+
HO
- H+
HO
Sikloartenol
Lanosterol
-3C
FITOSTEROL
KOLESTEROL
HO
H
H
R2
HO
R3
LANOSTEROL
H
H
H
H
H
HO
H
SIKLOARTENOL
STEROID
R1
FUNGSI-FUNGSI STEROID
Pada umunya steroid berfungsi sebagai hormon
Dapat digunakan sebagai obat
SIFAT-SIFAT STEROID
Beberapa contoh reaksi steroid yang dipengaruhi oleh faktor
stereokimia molekul akan diuraikan dibawah ini
1. Pengaruh Konformasi Terhadap Kestabilan
Pada sikloheksan monosiklik kesetimbangan konformasi
mudah dicapai, dimana substituen yang besar ukurannya
akan mengambil kedudukan ekuatorial. P
Pada turunan sikloheksan berikut, kesetimbangan mudah
dicapai dimana substituen R yang ukurannya lebih besar
daripada hidrogen akan mengambil kedudukan ekuatorial
daripada aksial
(Lanjutan)
Laju
esterifikasi
gugus
hidroksil yang terdapat pada
posisi
yang
berlainan
seringkali
berbeda
pula.
Perbedaan laju esterifikasi ini
disebabkan oleh halangan
ruang (faktor sterik) yang
menghalangi
terjadinya
serangan
pada
gugus
hidroksil itu.
Kereaktifan
suatu
gugus
hidroksil
terhadap
reaksi
esterifikasi
ditentukan
oleh
orientasi gugus itu, aksial atau
ekuatorial.
Tanpa
kecuali,
gugus hidroksil yang ekuatorial
lebih
mudah
diesterifikasi
daripada gugus hidroksil yang
aksial, yang terikat pada posisi
yang sama.
lebih
mudah
3. Oksidasi Steroid
ABSTRAK
The isolation of steroid compounds from bark of Aegle marmelos (L.) Correa
has been carried out by methanol solvent using maceration technique. The
crude extract formed was extracted partition by n-hexane-water (1:1). The
extract of n-hexane yielded was put into column chromatography by using
silica gel 60 G (Art Merck107734) 30-70 mesh. It was eluted with n-hexaneethyl acetate with comparison (7:3, v/v). n-hexane-ethylacetate (7:3) fraction
yielded crystal. The crystal resulted form white needle amount 18 mg with
m.p 170-171oC. Crystal was analyzed with the infrared and NMR-1H
spectroscopy. The result of analysis shown that the compound was assumed
to be steroid and the basis of comparison of its spectrum with literature data
thec ompound was stigmasterol.
Keywords : A. marmelos, Rutaceae, Steroid, Stigmasterol
PENDAHULUAN
Aegle
marmelosberupapohon
dengan batang lurus, sampai
300 m di ataspermukaan laut,
dahan banyak duri. Durinya ada
didalam ketiak daun dengan
panjang 2-3 cm(Sastroamidjojo,
1997).
PENDAHULUAN
Ekstrak
metanol
dari
daunA.
Marmelos menunjukkan aktivitas
antiviral
dengan
mortalitas75%
pada
dosis
150
mg/kg
BB
(Balasubramanian et al., 1997),
menunjukkan
aktivitas
toksit(Veerappanet al., 2007),
PENDAHULUAN
ALAT
BAHAN
3. PROSEDUR KERJA
.
3. PROSEDUR KERJA
(lanjutan)
HASIL PEMBAHASAN
Isolat murni yang diperoleh dari fraksi
n-heksana sebanyak 18 mg berupa
kristal berwarnaputih berbentuk
jarum dengan titik leleh 170-171oC.
Uji fitokimia dengan menggunakan
pereaksi Liebermann-Burchard
memberikan warna hijau,
menunjukkan bahwa isolat tersebut
positif steroid.
HASIL PEMBAHASAN
HASIL PEMBAHASAN
Bila dibandingkan dengan spektrum
NMR-1H standar senyawa sterol,
spektrum ini mirip dengan senyawa
stigmasterol seperti terlihat pada
Gambar 3.
KESIMPULAN
1. Uji fitokimia terhadap fraksi vial 15-22 dengan pereaksi
Liebermann-Burchard
memberikan
warna
hijau,
menunjukkan bahwa isolat adalah senyawa steroid
2. Spektrum inframerah mempunyai beberapa serapan
karakteristik
seperti
O-H
pada
daerahbilangan
gelombangv
3429,6
cm-1
yang
diperkuat
oleh
serapanv1054,2 cm-1; C-Hpada 2871,6 - 2956,5 cm-1
merupakan serapan ulur dari CH2dan CH3 yang diperkuat
oleh 1371,2 - 1460,1 cm-1 merupakan serapan tekukan
dari CH3dan CH2; CC nonkonjugasi pada 1654,9 cm-1
22
diperkuat
969,3 cm-1 untuk
C-H (pada
)
Spektrum
NMR oleh
- 1H menunjukkan
dua singlet
H 1,259
3. yang
5
dan
835,5
cm-1
untuk (CH
C-H
(pada
). 5,323; 5,372
(CH-19)
dan
1,059
-18),
doublet
3
DAFTAR PUSTAKA