Anda di halaman 1dari 4

Sementara pada double-beam spektrofotometer UV-Vis, prinsip kerja dari instrument ini

diawali dengan adanya pemisahan komponen panjang gelombang cahaya yang berasal
dari sumber radiasi UV-Visible oleh prisma ataupun diffraction grating. Kemudian berkas
sinar monokromatis akan terbagi menjadi dua bagian dengan intensitas yang sebanding
dengan mirror dan dipantulkan. Berkas cahaya yang dipantulkan masing-masing
melewati cuvette berisi larutan referensi (berisi pelarut dari larutan uji) dan cuvette berisi
larutan uji,kemudian berkas cahaya yang melewati keduacuvette ini dideteksi oleh
detektor. Kedua proses yang bersamaan ini kemudian dibandingkan.

Instrumen pada spektrofotometri UV-Vis terdiri dari 6 komponen pokok, yaitu :


1.

sumber radiasi

2.

Monokromator

3.

wadah sampel (sel atau kuvet)

4.

Detektor

5.

Recorder

6.

Read out

sumber radiasi

Lampu deuterium (= 190nm-380nm, umur pemakaian 500 jam)

Lampu

tungsten,

merupakan

campuran

dari

flamen

tungsten

dan

gas

iodine.

Pengukurannya pada daerah visible 380-900nm.

Lampu merkuri, untuk mengecek atau kalibrasi panjang gelombang pada spectra UV-VIS
pada 365 nm.
2.

Monokromator
Monokromator berfungsi sebagai penyeleksi panjang gelombang yaitu mengubah

cahaya yang berasal dari sumber sinar polikromatis menjadi cahaya monokromatis.
Alat yang paling umum dipakai untuk menghasilkan berkas radiasi dengan satu
panjang gelombang. Monokromator untuk UV-VIS dan IR serupa, yaitu mempunyai celah,
lensa, cermin dan prisma atau grating.
wadah sampel (sel atau kuvet)
Wadah sampel umumnya disebut kuvet. Sel sampel berfungsi sebagai tempat
meletakan sampel. Kuvet biasanya terbuat dari kuarsa atau gelas, namun kuvet dari kuarsa
yang terbuat dari silika memiliki kualitas yang lebih baik. Cuvet biasanya berbentuk persegi
panjang dengan lebar 1 cm.
4.

detektor
Detektor

berfungsi

menangkap

cahaya

yang

diteruskan

dari

sampel

dan

mengubahnya menjadi arus listrik. Radiasi yang melewati sampel akan ditangkap oleh
detektor yang akan mengubahnya menjadi besaran terukur. Berikut jenis-jenis detektor
dalam sperktrofotometer UV-VIS.
(a) Barrier layer cell (photo cell atau photo voltaic cell)
(b) Photo tube, lebih sensitif daripada photo cell, memerlukan power suplai yang stabil dan
amplifier
(c) Photo multipliers, Sangat sensitif, respons cepat digunakan pada instrumen double beam
penguatan internal
Detektor berfungsi menangkap cahaya yang diteruskan dari sampel dan mengubahnya
menjadi arus listrik. Syarat-syarat sebuah detektor :
Kepekaan yang tinggi
Perbandingan isyarat atau signal dengan bising tinggi

Respon konstan pada berbagai panjang gelombang.


Waktu respon cepat dan signal minimum tanpa radiasi.
Signal listrik yang dihasilkan harus sebanding dengan tenaga radiasi.
Macam-macam detektor :
Detektor foto (Photo detector)
Photocell, misalnya CdS.
Phototube
Hantaran foto
Dioda foto
Detektor panas
Syarat-syarat sebuah detektor :
Kepekaan yang tinggi
Perbandingan isyarat atau signal dengan bising tinggi
Respon konstan pada berbagai panjang gelombang.
Waktu respon cepat dan signal minimum tanpa radiasi.
Signal listrik yang dihasilkan harus sebanding dengan tenaga radiasi.

5. Recorder
Radiasi yang ditangkap detektor kemudian diubah menjadi arus listrik oleh recorder
dan terbaca dalam bentuk transmitansi.
6.

Read out

(a) Null balance, menggunakan prinsip null balance potentiometer, tidak nyaman, banyak
diganti dengan pembacaan langsung dan pembacaan digital
(b) Direct readers, %T, A atau C dibaca langsung dari skala
(c) Pembacaan digital, mengubah sinyal analog ke digital dan menampilkan peraga
angka Light emitting diode (LED) sebagai A, %T atau C. Dengan pembacaan meter seperti
gambar, akan lebih mudah dibaca skala transmitannya, kemudian menentukan absorbansi
dengan A = - log T.
C. Prinsip Kerja
Adapun prinsip kerja alat spektrofotometer uv-vis yaitu sumber radiasi untuk
spektroskopi UV-Vis adalah lampu tungsten. Cahaya yang dipancarkan sumber radiasi

adalah cahaya polikromatik. Cahaya polikromatik UV akan melewati monokromator yaitu


suatu alat yang paling umum dipakai untuk menghasilkan berkas radiasi dengan satu
panjang gelombang (monokromator). Monokromator radiasi UV, sinar tampak dan infra
merah adalah serupa yaitu mempunyai celah (slit), lensa, cermin dan perisai atau grating.
Gambar 3. Proses cahaya polikromatik menjadi monokromatik
Wadah sampel umumnya disebut sel/kuvet.Kuvet yang terbuat dari kuarsa baik
untuk spektrosokopi UV dan juga untuk spektroskopi sinar tampak.Kuvet plastik dapat
digunakan untuk spektroskopi sinar tampak.
Berkas-berkas cahaya dengan panjang tertentu kemudian akan dilewatkan pada
sampel yang mengandung suatu zat dalam konsentrasi tertentu. Oleh karena itu, terdapat
cahaya yang diserap (diabsorbsi) dan ada pula yang dilewatkan

Gambar 5. Proses penyerapan cahaya


Cahaya yang diserap diukur sebagai absorbansi (A) sedangkan cahaya yang
hamburkan diukur sebagai transmitansi (T), dinyatakan dengan hukum lambert-beer atau
Hukum Beer, berbunyi:
jumlah radiasi cahaya tampak (ultraviolet, inframerah dan sebagainya) yang
diserap atau ditransmisikan oleh suatu larutan merupakan suatu fungsi eksponen dari
konsentrasi zat dan tebal larutan.
Radiasi yang melewati sampel akan ditangkap oleh detektor yang berguna untuk
mendeteksi cahaya yang melewati sampel tersebut. Cahaya yang melewati detektor diubah
enjadi arus listrik yang dapat dibaca melalui recorder dalam bentuk transmitansi absorbansi
atau konsentrasi.

Anda mungkin juga menyukai