MANUSIA II
Kelenjar Adrenal
Kelenjar Adrenal
Kelenjar Adrenal
Epinefrin
norepinefrin dopamin
Medula Adrenal
Biosintesis Epinefrin
3,4-
L-dihidroksifenilalanin
Tirosin dihidroksifeniletilamin
(L-dopa)
(dopamin)
Epinefrin Norepinefrin
Pengaturan Sekresi Medula Adrenal
Adrenomedula
●
Dehidroepiandos-
●
Aldosteron ●
Kortisol dan
teron (DHEA)
●
Deoksikortikosteron kostikosteron ●
androstenedion
Korteks Adrenal
Mineralokortikoid
Aldosteron
Desoksikortikosteron
Kortikosteron
9α-Fluorokortisol
Kortisol
Kortison
Korteks Adrenal
Kortikosteron
Aldosteron 18-hidroksikortikosteron
Kontrol Sekresi Aldosteron Korteks Adrenal
Transportasi Aldosteron Korteks Adrenal
Aldosteron berikatan secara lemah dengan albumin sehingga kira-kira 50 persen terdapat dalam bentuk bebas.
Kortikosteron dan 11-deoksikortikosteron, yaitu hormon steroid lainnya dengan efek mineralokortikoid, terikat pada
CBG.
Hormon-hormon ini, baik dalam bentuk terikat maupun bentuk bebas diangkut melewati kompartemen cairan
ekstraselular.
Pada umumnya, hormon-hormon ini menetap dalam jaringan target atau dihancurkan dalam waktu kira-kira 30 menit
Steroid adrenal terutama dipecahkan dalam hati dan dikonjugasi terutama oleh glukuronida dan sedikit sulfat. Kira-kira
25 persen jumlah tersebut dieksresi ke dalam empedu dan setanjutnya ke dalam feses, dan sisanya, 75 persen dikeluarkan
dalam urine.
bentuk konjugasi dari hormon-hormon ini tidak aktif. Konsentrasi normal aldosteron dalam darah kira-kira 6 nanogram
per desiliter, dan kecepatan sekresinya kira-kira 150-250 μg/hari.
Mekanisme Kerja Aldosteron Korteks Adrenal
Korteks Adrenal
Efek Aldosteron
Progesteron 17α-hidroksiprogesteron
11-deoksikortisol
Kortisol
Kontrol Sekresi Kortisol Korteks Adrenal
Transportasi Kortisol Korteks Adrenal
Kortisol beredar dalam plasma dalam bentuk terikat protein dan dalam bentuk bebas.
Protein pengikat utama dalam plasma disebut trans-kortin atau globulin pengikatkortikosteroid
(CBG=Cortocosteroid-binding globulin)
CGB mengikat sebagian besar hormon tersebut bila kadarnya dalam plasma berada pada kisaran normal.
Kortisol dalam jumlah yang lebih kecil akan terikat ke albumin.
Kortisol terikat erat pada CBG dan memiliki t ½ 1,5-2 jam, sedangkan kortikosteron yang kurang terikat erat
mempunyai t ½ kurang dari 1 jam.
Kortisol akan dibawa menuju sel target untuk melakukan transkripsi DNA
Mekanisme Kerja kortisol Korteks Adrenal
Efek Metabolik
Peni
ngk
atan
kon
sent
rasi
gluk
osa
dara
h,
dan
diab
etes
adre
nal.
Efek Metabolik
Peningkatan Asam
Amino Darah
Berkurangnya Peningkatan
Pengangkutan Asam Amino Pengangkutan Asam
ke Sel-Sel Ekstrahepatik
Amino ke Sel Hati
Efek Metabolik
●
Mobilisasi Asam Lemak
●
Kegemukan akibat kortisol
Efek Antiinflamasi dan Imunosuprsif
Mengurangi
jumlah Tingkat kekebalan
terhadap benda asing
eosinotil dan yang
yang masuk
masuk kedalam
kedalam
limfost tubuh berkurang
Untuk
Untuk mencegah
mencegah
imunologik
imunologik pada
pada saat
saat
Meningkatkan transplantasi
transplantasi jantung,
jantung,
ginjal,
ginjal, dan
dan jaringan
jaringan lain
lain
produksi sel-
sel darah
merah
Korteks Adrenal
Hipersekresi Kortisol
Dehidroepiandrostrenon
(DHEA)
Androstenedione
11-
hydroxyandrostenedione
Korteks Adrenal
Androgen (Seks)
Androgen
Dehidroepiandrostrenon
(DHEA)
Perkembangan dan
Pertumbuhan rambut Penguatan lonjakan
pemeliharaan dorongan
pubis dan ketiak pertumbuhan masa remaja
seks wanita
Biosintesis Androgen Korteks Adrenal
Testosteron Estrogen
Korteks Adrenal
Wanita
hirsutisme Pseudoherma-froditisme
Korteks Adrenal
Sindrom Adrenogenital
Penurunan sekresi kortisol menghilangkan efek umpan balik negatif pada hipotalamus dan hipofisis anterior.
kadar CRH dan ACTH meningkat.
Korteks adrenal yang defektif tidak mampu berespons terhadap peningkatan ACTH .
dengan meningkatkan sekresi kortisol tetapi mengalihkan prekursor-prekursor kolesterolnya ke jalur
androgen.
Akibatnya adalah produksi DHEA-Androgen yang berlebihan ini tidak menghambat ACTH tetapi
menghambat gonadotropin.
Pertumbuhan gamet tidak terangsang
Memperlihatkan gejala-gejala defisiensi kortisol
Korteks Adrenal
Insufiensi Adrenokorteks
Primer
Perusakan oleh Defisiensi Kortisol
otoimun korteks dan Aldosteron