Anda di halaman 1dari 50

SISTEM ENDOKRIN

Kelenjar Gonad (ovarium dan


Kelenjar Adrenal (suprarenal)
testis)

Kelenjar Pancreas Kelenjar pineal


KELENJAR ADRENAL
Kelenjar adrenal adalah 2 struktur kecil yang terletak sejajar dengan
tulang punggung thorax ke 12. kelenjar ini kaya akan persediaan darah.
Kelenjar Adrenalin berpengaruh terhadap penyempitan pembuluh
darah sehingga mengakibatkan tekanan darah dan denyut jantung
meningkat, Selain itu adrenalin juga mengubah glikogen(gula otot)
menjadi glukosa(gula darah). Berat kelenjar yaitu sekitar 4-5 gram
Struktur dan Bagian Kelenjar Adrenal
(Anak Ginjal)
1. Korteks Adrenal
Korteks adrenal merupakan salah satu bagian luar dari kelenjar ini. Bagian korteks merupakan penyusun
terbesar kelenjar adrenal, 90% massa kelenjar disusun oleh pagian korteks. Korteks adrenal dapat dibagi
menjadi 3 zona dan setiap zona menghasilkan hormon yang berbeda beda, diantaranya yakni :
• Zona Glomerulosa
• Zona Fasikulata
• Zona Retikularis
Struktur dan Bagian Kelenjar Adrenal
(Anak Ginjal)
Zona Retikularis : Gonadokortikoid merupakan hormon seks. Hormon gonadokortikoid utama adalah
androgen, diproduksi dalam jumlah kecil oleh kelenjar adrenal. Efek yang ditimbulkan oleh androgen
yang diproduksi kelenjar adrenal tidak lah kuat dan tidak memberikan banyak perubahan fisik. Androgen
yang utama yaitu dehidroepiandrosteron dan delta-4-androstenedion

Zona Glomerulosa : Fungsi utama dari mineralokortikoid adalah untuk mengatur kadar natrium dan
keseimbangan cairan dalam tubuh. Hormon mineralokortikoid yang paling penting adalah aldosteron
yang berfungsi untuk mengatur konsentrasi natriu, dalam urin, keringat, air ludah dan pankreas. Kerja
dari aldosteron berhubungan erat dengan tekanan darah. Sekresi aldosteron dipicu oleh : kandungan
Na+ dalam darah menurun, kandungan K+ dalam darah meningkat, volume darah menurun, tekana
darah menurun, angiotensin II

Zona Fasikulata : Fungsi utama dari glukokortikoid adalah untuk meningkatkan glukosa di dalam darah
serta mengurangi respon inflamasi tubuh. Ada tiga hormon glukokortikoid utama, yaitu Kortisol,
Kortikosteron, Kortison. Hormon glukokortikoid merangsang pembentukan glukosa melalui proses
glukoneogenesis yaitu proses membuat komponen non-karbohidrat menjadi glukosa.
Struktur dan Bagian Kelenjar Adrenal
(Anak Ginjal)
2. Medula Adrenal
Medula Adrenal merupakan bagian dalam kelenjar adrenal yang bentuknya tidak beraturan,
berhubungan erat dengan pembuluh darah dan pembuluh saraf. Terdapat dua jenis sel sekretori utama
pada bagian medula adrenal, yakni sel yang mensekresikan hormon epinefrin (adrenalin) dan sel yang
mensekresikan norepinefrin (noradrenalin).
Epinefrin adalah hormon utama pada medula, jumlahnya mencapai 75-80 % dari hasil sekresi. Fungsi
epinefrin dan norepinefrin berhubungan dengan saraf simpatis. Keduanya berperan dalam pengaturan
denyut jantung, laju pernapasan, kontraksi otot jantung, tekanan darah, dan kadar glukosa dalam darah.
Fungsi Kelenjar Adrenal

• Sebagai kelenjar yang mengatur metabolisme tubuh


• Sebagi penghasil hormon penyebab stress.
• Memproduksi dan mengatur hormone seks
• Penghasil hormone estrogen.
• Mensekresikan hormone yang sangat penting.
• Mengatur kadar natrium dan keseimbangan cairan tubuh.
• Meningkatkan glukosa dalma darah serta mengurangi inflamasi.
• Mempersiapkan tubuh dalam menghadapi keadaan yang darurat,
sehingga jaringan atau kelenjar yang ada dalam tubuh bisa saling
memberikan informasi berupa rangsangan kepada setiap
komponen tubuh yang lainnya.
Kelainan Pada Kelenjar Adrenal
Hiperfungsi Adrenal 

Hiperfungsi korteks adrenal  Hiperfungsi medula adrenal


a. Sindrom Cushing - glukokortikoid  a. Feokromositoma - epinefrin & NE
b. Aldosteronisme - aldosteron
c. Hirsutisme - androgen

Insufisiensu Korteks Adrenal

Primer Sekunder
a. Penyakit Addison a. Panhipopituitarisme (yg menyebabkan
b. Infeksi (TBC, HIV) penurunan ACTH)
b. Penghentian mendadak obat kortikosteroid
eksogen
Hiperfungsi Korteks Adrenal
SINDROM CHUSING
Kumpulan gejala yang muncul akibat terlalu tingginya kadar hormon kortisol di dalam tubuh. Gejala-gejala ini dapat
muncul mendadak atau bertahap, dan bisa semakin memburuk jika tidak ditangani.

Penyebab eksternal sindrom Cushing


• Penyebab sindrom Cushing adalah penggunaan obat kortikosteroid dalam dosis tinggi atau untuk jangka panjang.
• Obat kortikosteroid yang sering menyebabkan sindrom Cushing adalah obat yang diminum dan disuntik. Namun,
pada kasus yang jarang terjadi, kortikosteroid yang dioleskan dan dihirup juga dapat menyebabkan sindrom Cushing.

Penyebab internal sindrom Cushing


Sindrom Cushing juga dapat terjadi akibat tingginya kadar hormon adrenokortikotropik (ACTH), yaitu hormon yang
mengatur pembentukan hormon kortisol. Kadar hormon ACTH yang berlebihan ini dapat disebabkan oleh:
• Tumor di kelenjar hipofisis atau pituitari
• Tumor di pankreas, paru-paru, kelenjar tiroid, atau kelenjar timus
• Tumor di kelenjar endokrin yang terkait dengan faktor keturunan
• Penyakit kelenjar adrenal, seperti tumor di korteks adrenal (adenoma adrenal)
Hiperfungsi Korteks Adrenal
SINDROM CHUSING
Pengobatan Sindrom Cushing
Pengobatan sindrom Cushing bertujuan untuk mengurangi kadar kortisol di dalam tubuh. Metode
pengobatan yang dipilih akan disesuaikan dengan penyebab yang mendasarinya. Berikut ini adalah
beberapa metode pengobatan yang dapat dilakukan oleh dokter untuk mengatasi sindrom Cushing:
• Mengurangi dosis kortikosteroid secara bertahap atau mengganti kortikosteroid dengan obat lain, jika
sindrom Cushing disebabkan oleh penggunaan kortikosteroid dalam dosis tinggi atau dalam jangka
panjang
• Menjalankan prosedur bedah pengangkatan tumor, jika sindrom Cushing disebabkan oleh tumor
• Melakukan prosedur terapi radiasi (radoterapi), jika masih ada tumor yang tersisa setelah bedah atau
jika bedah tidak dapat dilakukan
• Memberikan obat-obatan pengontrol kadar hormon kortisol, seperti ketoconazole, metirapon, mitotane,
dan mifepriston, jika bedah dan radioterapi tidak efektif mengobati pasien
Hiperfungsi Korteks Adrenal
HIPERALDOSTERONISME

Hiperaldosteron dapat dibagi menjadi primer dan sekunder. Hiperaldosteron primer (Sindroma Conn) dapat
dikarenakan oleh adanya tumor/neoplasma adrenokorteks yang meningkatkan sekresi aldosteron. Mekanisme ini
belum jelas, pada hiperaldosteron sekunder, pelepasan aldosteron terjadi sebagai respon atas pengaktifan system
renin-angiotensin.

Disebabkan oleh
•Hiperaldosteronisme primer disebabkan oleh masalah pada satu atau kedua kelenjar adrenal. Kadang-kadang
disebut juga sebagai sindrom Conn. Beberapa orang dilahirkan dengan adrenalin yang terlalu aktif. Namun beberapa
orang mungkin mengalami hiperaldosteronisme primer karena:
•Tumor jinak di salah satu kelenjar adrenal
•kanker adrenokortikal
•aldosteronisme yang dapat diatasi dengan glukokortikoid
•jenis masalah bawaan lainnya yang mempengaruhi kelenjar adrenal
•Hiperaldosteronisme sekunder disebabkan oleh sesuatu di luar kelenjar adrenal. Hal ini biasanya dikaitkan dengan
berkurangnya aliran darah ke ginjal Anda. Beberapa hal dapat menyebabkan kondisi ini, termasuk:
•penyumbatan atau penyempitan arteri ginjal
•Penyait hati kronis
•Gagal jantung
•Obat dieuretik
Hiperfungsi Korteks Adrenal
HIPERALDOSTERONISME

Pengobatan Sindrom Cushing


Mengobati hiperaldosteronisme biasanya berfokus pada pengurangan kadar aldosteron atau
memblokir efek aldosteron, tekanan darah tinggi, dan kalium darah yang rendah. Ada beberapa cara
untuk mengatasinya yang tergantung pada apa yang menyebabkan hiperaldosteronisme Anda.
•Obat-obatan : Dokter Anda mungkin akan meresepkan obat antagonis reseptor mineralokortikoid,
seperti spironolakton. Jenis obat ini dapat memblokir efek aldosteron pada tubuh Anda, seperti
tekanan darah tinggi dan kalium darah yang rendah. 
•Operasi : Jika Anda memiliki tumor pada salah satu kelenjar adrenalin Anda, dokter Anda mungkin
dapat mengangkat kelenjar adrenalin yang terkena tumor. Dengan melakukan prosedur, yang
disebut adrenalektomi.
•Perubahan gaya hidup : Selain pengobatan dan pembedahan, ada beberapa perubahan gaya hidup
yang dapat Anda lakukan untuk memberikan manfaat kesehatan tambahan dan membantu
mengatasi efek dari banyaknya hormon aldosteron.
•Perubahan gaya hidup tersebut dapat termasuk: Mengkonsumsi makanan yang sehat, berolahraga
yang teratur, mengurangi konsumsi alkohol dan kafein, berhenti merokok.
Hiperfungsi Korteks Adrenal
HIRSUTISME
Hirsutisme adalah pertumbuhan rambut tebal pada wanita di tempat di mana area rambut halus biasa tumbuh. Rambut berlebih ini
bisa muncul di atas bibir, di dagu, dada, perut, dan punggung. Kondisi ini terjadi akibat peningkatan kadar hormon pria (androgen).

Disebabkan oleh
Peningkatan kadar androgen atau kepekaan berlebihan pada folikel rambut terhadap androgen dapat menyebabkan hirsutisme.
Berikut ini adalah beberapa penyebab hirsutisme : -
• Gen : Jika ibu atau saudara perempuan Anda memilikinya, kemungkinan besar Anda akan mendapatkannya.
• Hormon : Androgen dalam tubuh wanita adalah sesuatu yang normal jika berada pada tingkat yang rendah.
• Sindrom Ovarium Polikistik (PCOS) : Kondisi ini yang sering dimulai di masa pubertas dan menyebabkan ketidakseimbangan hormon
seks.
• Sindrom Cushing : Kondisi ini terjadi ketika tubuh seorang wanita terpapar hormon kortisol tingkat tinggi. Hal ini dapat berkembang
dari kelenjar adrenalin yang membuat terlalu banyak kortisol, atau dari minum obat-obatan seperti prednison.
• Hiperplasia Adrenal Kongenital : Kondisi yang diturunkan ini ditandai oleh produksi hormon steroid yang abnormal, termasuk kortisol
dan androgen oleh kelenjar adrenal.
• Tumor : Tumor yang mensekresi androgen di ovarium atau kelenjar adrenal dapat menyebabkan hirsutisme.
Hiperfungsi Korteks Adrenal
HIRSUTISME
Pengobatan hirsutisme
• Perawatan Rumahan
• Mencabut rambut berlebih adalah metode yang baik untuk menghilangkan beberapa helai rambut, tetapi tidak berguna untuk menghilangkan sebagian
besar rambut. Rambut yang dicabut biasanya tumbuh kembali. Metode ini dapat dilakukan dengan pinset, benang tipis (threading) atau perangkat lain
yang dirancang untuk mencabut rambut.
• Mencukur adalah tindakan yang cepat dan murah, tetapi perlu diulangi secara teratur.
• Waxing melibatkan pengolesan wax hangat pada kulit di mana rambut yang tidak diinginkan tumbuh. Setelah wax mengeras, Anda menariknya dari kulit
untuk menghilangkan rambut. Waxing menghilangkan rambut dari area yang luas dengan cepat, tetapi cara ini menimbulkan rasa sakit sementara dan
kadang-kadang menyebabkan iritasi atau kemerahan pada kulit.
• Depilasi merupakan pembuangan helai rambut dengan membiarkan akar rambut tetap utuh. Prosedur ini dilakukan dengan menerapkan zat kimia khusus
di area kulit dengan rambut berlebih. Produk-produk ini tersedia dalam berbagai bentuk, seperti gel, krim atau lotion. Perlu diwaspadai, teknik ini dapat
mengiritasi kulit dan menyebabkan dermatitis. Anda harus mengulangi pencabutan secara teratur untuk mempertahankan efeknya.
• Bleaching dilakukan dengan mencerahkan warna rambut, membuatnya kurang terlihat pada orang dengan kulit terang. Pemutih rambut biasanya
mengandung hidrogen peroksida sehingga bisa menyebabkan iritasi kulit. Sebelum menggunakan langsung dalam jumlah banyak, tes terlebih dahulu
pada area kecil di kulit.

• Obat-obatan
• Kontrasepsi Oral Pil KB atau kontrasepsi hormonal lainnya yang mengandung estrogen dan progestin, bisa digunakan untuk mengobati
hirsutisme yang disebabkan oleh androgen. Kemungkinan efek samping termasuk mual dan sakit kepala.
• Anti-androgen menghalangi androgen menempel pada reseptor yang ada di dalam tubuh. Obat ini kadang-kadang diresepkan setelah enam
bulan menggunakan kontrasepsi oral namun tidak cukup efektif mengatasi hirsutisme. Anti-androgen yang paling umum digunakan adalah
spironolactone. Efek samping menstruasi tidak teratur. Penting untuk diketahui, obat ini dapat menyebabkan cacat lahir, sehingga penting
untuk menggunakan kontrasepsi saat meminumnya.
• Krim Topikal Eflornithine adalah krim resep khusus untuk rambut wajah berlebih pada wanita. Krim ini diterapkan langsung ke area wajah yang
terkena dua kali sehari. Eflornithine membantu memperlambat pertumbuhan rambut baru tetapi tidak menghilangkan rambut yang ada.
Biasanya, krim ini digunakan dengan terapi laser untuk meningkatkan respon.
Hiperfungsi Medula Adrenal
FEOKROMATISOMA
Tumor yang biasanya bersifat jinak dan berasal dari sel-sel kromatin medula adrenal. Tumor tersebut timbul dalam medula kelenjar
adrenal, sedangkan pada pasien lain terjadi dalam jaringan kromatin extra adrenal yang berada di dalam atau dekat aorta, ovarium,
limpa atau organ lainnya.
Disebabkan oleh
Disebabkan oleh sekresi hormon epinefrin dan norepinefrin yang berlebihan. Adanya tumor ini menyebabkan :
• jantung berdenyut cepat
• kadar glukosa yang tinggi pada urin dan darah
• peningkatan Basal Metabolic Rate (BMR)
• muka yang kemerah-merahan
• berkurangnya rasa gugup
• Berkeringat
• penurunan motilitas gastrointestinal. Pengobatannya yaitu dengan tindakan bedah pemindahan tumor.
Hiperfungsi Medula Adrenal
FEOKROMATISOMA
Pengobatan Feokromatisoma
Pengobatan yang paling utama bertujuan untuk menghilangkan tumor. Sebelum melakukan pembedahan, dokter akan meresepkan
sejumlah obat untuk menurunkan tekanan darah. Obat yang dapat diberikan sebelum oprasi antara lain :
a. Golongan penyekat alfa
b. Golongan penyekat beta
Insufisiensi Korteks Adrenal (Primer)
PENYAKIT ADDISON
Penyakit Addison adalah kerusakan pada kelenjar adrenal sehingga tidak memproduksi hormon yang memadai untuk tubuh. Pada penyakit Addison,
kelenjar adrenal hanya sedikit memproduksi hormon kortisol serta hormon aldosteron. Jika kondisi ini dibiarkan tanpa pengobatan, penyakit Addison
dapat membahayakan tubuh.

Disebabkan oleh
Penyakit Addison terjadi saat korteks pada kelenjar adrenal mengalami kerusakan, Kondisi ini berdampak pada terganggunya produksi hormon kortisol
dan aldosteron yang dihasilkan oleh kelenjar adrenal. Berdasarkan penyebabnya, terdapat dua jenis penyakit Addison, yaitu insufisiensi adrenal primer dan
insufisisiensi adrenal sekunder.
• Insufiensi atau ketidakcukupan adrenal primer adalah penyakit Addison yang terjadi akibat rusaknya korteks pada kelenjar adrenal sehingga tidak
memproduksi hormon dalam jumlah yang memadai. Penyebab paling sering dari kondisi ini adalah penyakit autoimun, di mana sistem imun tubuh
menganggap korteks adrenal sebagai benda asing dan kemudian dihancurkan. Penyebab lainnya adalah:
• Infeksi pada kelenjar adrenal, termasuk tuberkulosis.
• Penyebaran kanker hingga ke kelenjar adrenal.
• Amiloidosis, yaitu penumpukan protein yang dihasilkan sel sumsum tulang yang merusak kelenjar adrenal.
• Pasca operasi kelenjar adrenal (adrenalektomi).
• Adrenoleukodistrofi (ALD), yaitu penyakit genetik yang memengaruhi kelenjar adrenal dan sel saraf pada otak.
• Efek samping pengobatan untuk sindrom Cushing.
• Insufiensi adrenal sekunder merupakan kondisi yang disebabkan oleh gangguan pada kelenjar pituitari atau hipofisis, biasanya akibat tumor. Kelenjar
hipofisis berada di bawah otak dan berfungsi mengatur produksi hormon kelenjar adrenal. Selain itu, insufiensi adrenal sekunder juga dapat dipicu oleh
penghentian terapi kortikosteroid secara tiba-tiba pada penderita penyakit kronis, seperti asma atau arthritis.
Insufisiensi Korteks Adrenal (Primer)
PENYAKIT ADDISON

Pengobatan Penyakit Addison


Penyakit Addison dapat diatasi melalui terapi hormon untuk menggantikan jumlah hormon steroid yang berkurang dan tidak bisa
diproduksi tubuh. Berikut ini adalah pilihan terapinya:
• Kortikosteroid tablet. Obat yang digunakan untuk menggantikan kortisol adalah prednison atau hydrocortisone.
Sedangkan fludrocortisone digunakan untuk menggantikan aldosteron.
• Kortikosteroid suntik. Biasanya diberikan pada penderita penyakit Addison yang mengalami gejala muntah, dan tidak bisa meminum
kortikosteroid tablet.
Umumnya pemberian obat pengganti hormon di atas tidak menimbulkan efek samping, kecuali jika dosis pemberiannya terlalu tinggi.
Efek samping yang dapat muncul adalah osteoporosis, perubahan suasana hati, dan insomnia. Sementara pada kasus krisis Addison,
penanganan yang akan dilakukan dokter adalah memberikan infus larutan melalui pembuluh darah vena. Larutan yang diberikan antara
lain adalah gula (dextrose) dan garam (saline).
Selama masa pengobatan, penderita penyakit Addison perlu memeriksakan diri secara rutin tiap 6 bulan atau 1 tahun agar dokter dapat
memantau perkembangan kondisinya, serta menyesuaikan dosis obat bila diperlukan.
Insufisiensi Korteks Adrenal (Primer)
I N F E K S I (T B C )

Tuberkulosis atau TBC adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis di paru-paru. Kondisi ini,
kadang disebut juga dengan TB paru. Bakteri tuberkulosis yang menyerang paru-paru menyebabkan gangguan pernapasan, seperti
batuk kronis dan sesak napas. Penderita TBC biasanya juga mengalami gejala lain seperti berkeringat di malam hari dan demam.

Disebabkan oleh :
Penyebab TBC adalah infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis di paru-paru. Penularan tuberkulosis terjadi ketika seseorang
menghirup udara yang terkontaminasi bakteri tuberkulosis. Bakteri dikeluarkan oleh penderita TBC saat batuk dan bersin dalam bentuk
droplet alias percikan lendir. Dilansir dari buku Tuberculosis, saat masuk ke dalam tubuh, bakteri Mycobacterium tuberculosis akan
melalui tiga tahapan infeksi TBC, yaitu:
1. Infeksi primer terjadi saat menghirup udara yang mengandung bakteri penyebab tuberkulosis. Bakteri masuk melalui mulut dan
hidung hingga mencapai paru-paru, lalu mulai memperbanyak diri.
2. Infeksi laten Pada tahap ini, orang yang terinfeksi tidak akan merasa sakit atau tidak menunjukkan gejala. Kondisi ini dikenal juga
dengan TB laten. Penderita TB laten tidak bisa menularkan penyakit TBC.
3. Infeksi aktif Kondisi aktifnya infeksi bakteri TBC ini adalah onset dari penyakit TB paru aktif, yaitu ketika infeksi TBC menunjukan
kemunculan gejala awal.
Insufisiensi Korteks Adrenal (Primer)
I N F E K S I (T B C / H I V)

Pengobatan TBC
Melalui kombinasi beberapa jenis antituberkulosis yaitu obat antibiotik yang khusus digunakan untuk menghentikan infeksi bakteri TBC.
Berikut adalah obat-obatan yang umumnya digunakan untuk mengatasi TBC disebut juga dengan obat tuberkulosis lini pertama:
• Isoniazid
• Rifampin (Rifadin, Rimactane)
• Ethambutol (Myambutol)
• Pyrazinamide
• Streptomisin
Obat lini kedua untuk TBC resistan obat
• Pyrazinamide
• Amikacin bisa diganti dengan kanamycin
• Ethionamide atau prothionamide
• Cycloserine atau PAS
• Capreomycin
• Para-aminosalicylic acid (PAS)
• Ciprofloxacin
• Ofloxacin
• Levofloxacin
Insufisiensi Korteks Adrenal (Primer)
PANHIPOPITUITARISME
Panhipopituitarisme adalah penurunan produksi seulurh hormon di dalam tubuh yang dapat menimbulkan keterbatasan pada fungsi
tubuh.
Disebabkan oleh
• Kongenital. Riwayat panhipopituitarisme yang terjadi sejak lahir yang disebabkan sebagai suatu komplikasi kelahiran.
• Genetik. Abnormalitas hormon bersifat genetik seperti kallmann syndtom juga dapat memcu terjadinya panhipopituitarisme
• Infeksi. Beberapa jenis infeksi seperi Mycobacterium tuberculosis, sifilis, dan beberapa jenis virus lainnya yang menyebabkan
inflamasi otak seperti meningitis, ensefalitis, dan abses otak
• Tumor. Adanya sel tumor yang menekan bagian otak dan jaringan di sekitar kelenjar hipofisis. Contohnya meningioma, glioma, dan
kanker yang bermetastase
• Kelainan pembuluh darah. Riwayat pendarahan
• Radiasi. Riwayat kontak dari ridasi lingkungan dapat berefek pada perubahan hormon ACTH dan TSH. Radiasi akibat penatalaksanaa
kasus tumor otak juga menjadi penyebab utama.
• Kelainan autoimun
Insufisiensi Korteks Adrenal (Primer)
PANHIPOPITUITARISME

Pengobatan Panhipituitarisme
Salah satu tatalaksana yang tepat untuk memperbaiki fungsi hormon adalah mengobati sumber penyebab dari panhipopituitarisme.
• Operasi. Operasi ditujukan pada adanya tumor pada otak yang memicu penenakanan kelenjar hipofisis sehingga produksi hormon
menjadi terganggu
• Terapi radiasi. Terapi radiasei juga berguna pada menghancurkan target sel tumor pada otak yang dapat menekan kelenjar hipofisis.
• Terapi hormon. Terapi hormon dengan pbat-obatan membantu mengembalikan fungsi produksi hormon embal semula. Tujuan
pemberian terapi seperti hormon replacement adalah untuk mengembalikan fungsi metabolisme tubuh. 
• Pemberian terapi hormon replacement dimulai dari pemberian hormon-hormon penting yaitu:
• Kortikosteroid pada defisit ACTH
• Hormon testosterone gel dan injeksi
• L-thyroxine pada defisit TSH
• Estrogen Replacement Therapy
• Intranasal desmopressin pada defisit hormon ADH
KELENJAR PANKREAS

Sekelompok sel yang tersebar di seluruh pankreas. Kelenjar pankreas adalah


sekelompok sel yang terletak pada pankreasdan kaya akan pembuluh darah,
yang juga dikenal dengan pulau – pulau Langerhans. Menghasilkan hormone
insulin dan glukagon.

Insulin berfungsi untuk mengubah gula


Glukagon berfungsi mengubah
darah(glukosa) menjadi gula otot (glikogen)
glikogen menjadi glukosa
di hati sehingga mengurangi kadar gula
dalam darah
Fungsi Kelenjar Pankreas

Menghasilkan Getah Kelenjar Pankreas Membantu Proses Produksi Hormon


Setelah getah kelenjar tersebut dihasilkan, Sebagai kelenjar yang memproduksi hormon
kemudian dialirkan ke dalam saluran dan enzim yang berguna untuk
pencernaan pada duodenum melalui doctus menghancurkan makanan yang ada dalam
coledochus bersama cairan empedu. perut manusia. Menghancurkannya sebelum
diproses ke proses pencernaan selanjtunya.

Sebagai Kelenjar Endoktrin yang Menghasilkan Hormon


Insulin dan Glukagon
Insulin dan glukagon tersebut bekerja untuk mengatur kadar
glukosa dalam darah. Bila kadar gukosa dalam darah tinggi
kelenjar pankreas akan mensekresikan hormon insulin yang
berfungsi sebagai perangsang hati untuk menyerap glukosa
dan mengubahnya menjadi glikogen.
Kelainan Pada Kelenjar Pankreas
Pankreatitis

Pankreatitis atau yang sering disebut dengan inflasmasi pankreas adalah penyakit serius yang terjadi pada bagian kelenjar pankreas yang
menimbulkan rasa nyeri diamna enzim pankreas diaktifkan secara prematur dan mengakibatkan autodigestive dari pankreas.
Penyebab Pankreatitis Akut
Pada sebagian besar kasus, pankreatitis akut disebabkan oleh adanya batu empedu dan kebiasaan mengonsumsi alkohol. Berikut adalah
penjelasannya:
• Batu empedu : bisa menyebabkan peradangan pada pankreas yang sifatnya akut. Hal ini terjadi jika batu empedu keluar dari kantung
empedu dan menyumbat saluran pankreas. Sekitar 40% kasus pankreatitis akut disebabkan oleh penyumbatan batu empedu.
• Kebiasaan mengonsumsi alkohol Walaupun belum diketahui mekanisme pasti dari konsumsi alkohol dengan munculnya pankreatitis akut,
ada dugaan bahwa konsumsi alkohol secara berlebihan membuat alkohol berubah menjadi senyawa kimia beracun yang dapat merusak
pankreas. Kecanduan alkohol menjadi penyebab dari 30% kasus pankreatitis akut.
Selain kedua hal di atas, beberapa kondisi berikut juga bisa meningkatkan risiko terjadinya pankreatitis akut, seperti:
• Kelainan bawaan dan genetik, seperti  cystic fibrosis.
• Kanker pankreas.
• Trigliserida tinggi.
• Efek samping obat-obatan
• Tingginya kadar kalsium dalam darah yang bisa disebabkan oleh hiperparatiroidisme.
• Obesitas.
• Infeksi virus, seperti campak dan gondongan.
• Efek samping pengangkatan batu empedu atau pemeriksaan pankreas.
Kelainan Pada Kelenjar Pankreas
Pengobatan
Manajemen medis pankreatitis akut ringan relatif mudah; Namun, pasien dengan pankreatitis akut
berat membutuhkan perawatan intensif. Perawatan suportif awal meliputi: Resusitasi cairan dan dukungan nutrisi.
Antibiotik (biasanya dari kelas imipenem) harus digunakan dalam
setiap kasus pankreatitis komplikasi nekrosis pankreas yang terinfeksi tetapi tidak boleh diberikan secara rutin untuk 
demam, terutama di awal. Profilaksis antibiotik pada pankreatitis berat kontroversial; penggunaan
rutin antibiotik sebagai profilaksis terhadap infeksi pada pankreatitis akut berat saat ini tidak dianjurkan
Intervensi bedah (terbuka atau minimal invasif) dilakukan ketika ada  komplikasi anatomi yang bisa
menerima intervensi mekanik. Prosedur yang tepat untuk kondisi tertentu yang melibatkan pankreatitis meliputi
berikut ini:
• Pankreatitis batu empedu: Kolesistektomi
• Gangguan duktus pankreatikus: penempatan dipandu-gambar perkutan dari tabung drainase ke
dalam pengumpulan cairan; stent atau penempatan tube melalui ERCP; dalam kasus-
kasus refrakter, pancreatectomy distal atau prosedur Whipple
• Pseudocysts: Tidak diperlukan dalam kebanyakan kasus; pseudocysts untuk besar
atau simptomatik, aspirasi perkutan, teknik endoskopik transpapillary atau transmural, atau manajemen operasi
• Nekrosis pankreas terinfeksi: aspirasi dipandu-gambar; necrosectomy
• Abses pankreas: Percutaneous kateter drainase dan antibiotik; jika tidak ada respon, debridement dan drainase.
Kelainan Pada Kelenjar Pankreas
Kanker Pankreas
Kanker pankreas merupakan tumor ganas yang berasal dari sel – sel yang melapisi saluran pada bagian
pankreas. Kanker pankreas ini secara umum seringkali terjadi pada pria
Penyebab Risiko Kanker Pankreas
Belum diketahui secara pasti apa yang menyebabkan kanker pankreas. Tetapi, ada beberapa faktor yang bisa
meningkatkan risiko seseorang terkena kanker pankreas, yaitu:
• Berusia di atas 55 tahun
• Memiliki berat badan berlebih
• Memiliki golongan darah A, B, atau AB
• Menderita diabetes, pankreatitis kronis, radang gusi (gingivitis), atau periodontitis
• Menderita infeksi bakteri Helicobacter pylori, hepatitis C, batu empedu, atau sirosis hati
• Memiliki riwayat kelainan genetik yang dapat meningkatkan risiko kanker, seperti 
neurofibromatosis tipe 1, riwayat kanker ovarium atau kanker payudara pada keluarga, dan riwayat
pankreatitis pada keluarga
• Memiliki keluarga dengan riwayat kanker pankreas
• Mengonsumsi terlalu banyak daging merah
• Mengonsumsi minuman beralkohol
• Merokok
Kelainan Pada Kelenjar Pankreas
Pengobatan
• Kemoterapi : pemberian obat-obatan khusus untuk membunuh sel kanker. Obat yang diberikan bisa berupa obat tunggal atau kombinasi, baik dalam bentuk
minum (oral), suntikan, atau infus. Kemoterapi bisa dilakukan pada kanker pankreas stadium awal atau lanjut untuk menyusutkan atau mengontrol
pertumbuhan kanker.
• Radioterapi : prosedur untuk menghancurkan sel kanker, dengan menggunakan sinar berkekuatan tinggi, seperti sinar-X dan proton. Terapi radiasi dapat
dilakukan sebelum atau setelah bedah. Radioterapi bisa dikombinasikan dengan kemoterapi (kemoradiasi). Biasanya, kombinasi ini dilakukan sebelum bedah
untuk menyusutkan ukuran kanker sehingga lebih mudah diangkat. Kemoradiasi juga bisa dilakukan setelah bedah untuk mengurangi risiko kanker pankreas
kambuh kembali. Selain itu, kemoradiasi juga bisa dilakukan pada kanker pankreas yang tidak dapat ditangani dengan operasi.
• Operasi : dilakukan pada kanker pankreas yang belum menyebar ke organ tubuh lain. Beberapa jenis operasi yang dapat dilakukan adalah:
• Operasi Whipple atau pankreatikoduodenektomi, yaitu operasi untuk mengangkat bagian kepala pankreas dan sebagian dari organ lain, seperti usus dua belas
jari, kandung empedu, saluran empedu, kelenjar getah bening, lambung, dan usus besar
• Pankreatektomi distal, yaitu operasi untuk mengangkat bagian kiri pankreas dan, bila diperlukan, limpa pasien
• Pankreatektomi total, yaitu prosedur untuk mengangkat seluruh pankreas
Perlu diketahui, tidak semua kanker pankreas dapat diatasi dengan operasi, seperti pada kanker yang telah menyebar ke pembuluh darah besar, atau jika
pasien juga menderita gagal hati atau gagal jantung tingkat lanjut. Pasalnya, pada kondisi tersebut, risiko terjadinya komplikasi akibat operasi akan lebih besar.
Selain metode di atas, ada juga beberapa metode pengobatan yang dapat dilakukan dokter untuk meredakan gejala, yaitu:
• Pemberian analgesik opioid untuk meredakan nyeri
• Pemberian antidepresan disertai konseling untuk meredakan depresi
• Operasi bypass dan pemasangan stent di saluran empedu, untuk meredakan gejala penyakit kuning, gatal-gatal, dan hilang nafsu makan

Pencegahannya dapat dilakukan dengan cara: 


• Mengurangi atau berhenti mengonsumsi minuman beralkohol.
• Mengonsumsi makanan sehat dan bergizi seimbang.
• Menghindari konsumsi makanan yang mengandung kolesterol tinggi.
Sel Beta Pankreas
berfungsi untuk menghasilkan hormon
Insulin. Yaitu untuk menurunkan kadar gula
dalam darah, apabila kadar gula dalam darah
berlebihan, maka insulin akan menyimpan
gula berlebih tersebut dalam hati.
Sel Alfa Pankreas Sel F Pankreas
berfungsi untuk menghasilkan berfungsi menghasilkan Polipeptida
Hormon Glukagon. Yaitu untuk Pankreas. Polipeptida ini dapat
meningkatkan kadar gula dalam berfungsi untuk memperlambat
darah, dan memecah cadangan gula penyerapan makanan, namun
dalam hati lalu membawanya ke fungsi utamanya masih belum
darah. diketahui.
Sel Delta Pankreas
berfungsi untuk menghasilkan somatostatin.
Yaitu untuk menghambat sekresi Glukagon
oleh sela Alfa pankreas, dan menghambat
sekresi Insulin oleh sel beta pankreas, serta
menghambat produksi polipeptida oleh Sel F
pankreas
Struktur Dan Bagian kelenjar Pankreas
• Kepala Pankreas  : terlihat menempel pada usus halus. Kepala merupakan
bagian terluas dari pankreas.
• Leher Pankreas : panjangnya sekitar 2,5 cm, terletak antara kepala - badan.
• Badan Pankreas : terletak diantara leher dan ekor, disebut juga bagian
yang paling penting dari pankreas.
• Ekor Pankreas : bagian meruncing yang terletak pada perut kiri, ekor
merupakan bagian terakhir dari tubuh pankreas.
• Saluran Pankreas : Duktus Pankreatikus, merupakan saluran dari pankreas
yang akan menyatu dengan duktus koledukus (saluran empedu) dan akan
bermuara di duodenum (Usus 12 jari).
KELENJAR GONAD
Kelenjar endokrin yang memproduksi dan mengeluarkan steroid yang mengatur pembangunan
tubuh dan mengendalikan karakteristik seksual sekunder. Organ yang memproduksi sel kelamin. Pada
pria, gonadnya adalah testes,dan pada wanita gonadnya adalah ovarium.
Kelenjar Kelamin (Kelenjar Gonad) wanita

• Estrogen dihasilkan oleh folikel graaf. Fungsinya merangsang


pertumbuhan cirri-ciri kelamin sekunder pada wanita.
•Progesterone dihasilkan oleh korpus luteum, perkembangan, dan
pertumbuhan kelenjar air susu.

Kelenjar gonad wanita dihasilkan dari ovarium. Ovarium berbentuk


memanjang, terletak dibawah atau disamping gelembung gas
yang terkadang berjumlah sepasang. Ovarium bergantung pada
bagian atas rongga tubuh dengan perantaran cheovaria.
Sebagai organ endokrin, ovarium menghasilkan hormon estrogen Kelenjar Kelamin (Kelenjar Gonad) laki-laki
dan progesteron. Estrogen dan progesteron akan mempengaruhi
perkembangan seks sekunder, menyiapkan endometrium untuk • Menghasilkan hormon testosterone yang dihasilkan dari testis
menerima hasil konsepsi serta mempertahankan proses laktasi.  (gonad jantan). Fungsinya merangsang pertumbuhan ciri-ciri
kelamin sekunder pada pria dan perilaku seksual.

Testis (gonad jantan) berbentuk memanjang dan menggantung pada


bagian atas rongga tubuh dengan perantaraan mesorkium. Pada
Chonduricthyes testis yang satu lebih besar dari testis yang lain.
Testis tersusun dari folikel-folikel tempat spermatozoa berkembang.
Ukuran gonad dapat mencapai 12% atau lebih dari bobot tubuhnya.
Testis mempunyai dua fungsi yaitu sebagai organ endokrin dan organ
reproduksi. Menghasilkan hormon testosteron dan estradiol dibawah
pengaruh LH. Fungsi testis sebagai organ reproduksi berlangsung di
tubulus seminiferus. Efektestosteron pada fetus merangsang
diferensiasi dan perkembangan genital ke arah pria.
Proses Pembentukan Kelenjar Gonad
Proses pembentukan gonad pada wanita
Proses pembentukan gonad pada laki-laki

Gonad pada wanita (ovarium) merupakan semacam kantong dan


mempunyai lamella yang mengandung sel-sel fold yang berdiferensiasi
menjadi ougonium. Ougonium akan mengalami proses ovogenesis Di dalam testis terdapat banyak tubulus yang berisi cyste-cyste
menjadi ovum yang dibungkus folikel dan folikel ini terletak di dalam seminiferous yangdikelilingi oleh sel-sel cretoli. Kemudian, cyste ini
lamella yang mempengaruhi ruang ovarium. akan berdiferensiasi menjadi spermatogonium yang selanjutnya akan
Menurut Rustidja pertumbuhan ousit dalam ovarium dapat di bagi mengalami proses spermatogenesis menjadispermatozoa. 
menjadi dua tahap, yaitu: Menurut Herper dan Prugirin (1982) dalam Rustidja (1998)
• Tahap pertumbuhan primer (privitell ogenesis) : ditandai dengan menyatakan terdapat dua hal yang berkaitan dengan diferensiasi
peningkatan ukuran. kelamin yaitu:
• Tahap pertumbuhan sekunder (oxogenenous vitellegenesis) : • Jenis kelamin terbentuk pada standia akhir perkembangan larva
ditandai dengan terjadinya pembentukan visikel pada bagian parifer yaitu pada sekitar 3 sampai 4 minggu setelah menetas.
sitoplasma dan meluas ke arah inti sel. Oasit berkembang mulai • Jenis kelamin larva setelah penetasan kondisinya sangat labil
terjadi akumulasi protein kuning telur dari alam (endogenous sehingga dapat dipengaruhi oleh faktor internal maupun eksternal.
vitellogenesis) dan mengatur dengan derivate kuning telur hasil
sintensa dari hasil laxogenous vetellogenesis yang dibawah melalui
aliran darah.
Hormon Hormon Kelenjar Gonad

Hormon Kelenjar Gonad dan Fungsinya Pada wanita (ovarium)

- Hormon estrogen : membantu proses pertumbuhan dan juga pematangan rahim, perkembangan payudara,
proses pelebaran panggul, membantu distribusi lemak pada bagian payudara, paha dan juga pinggul,
membantu dalam siklus mentruasi, membantu untuk pertumbuhan rambut pada bagian tubuh.
- Hormon progesterone : membantu rahim mempersiapkan pembuahan dan ovulasi, mengatur perubahan
uterus saat menstruasi, membantu merangsang perkembangan kelenjar susu.
- Hormone aktivin : membantu regulasi pada siklus menstruasi, merangsang produksi dan pelepasan FSH atau
follicle stimulating hormone.
- Hormone inhibin : Hormone ini kebalikan ari aktivin dimana inhibin berfungsi untuk menghambar dan
pelesan dari FSH
- Hormone androstenedion : untuk prekusor bagi testosterone dan estrogen.
Hormon Hormon Kelenjar Gonad

Hormon Kelenjar Gonad dan Fungsinya Pada Jantan (Testis)

- Hormon androgen : untuk membantu perkembangan system reproduksi pada laki-laki.


- Hormon testosterone : membantu meningkatkan otot dan tulang, membantu perkembangan rambut pada
tubuh, mendalamkan suara, membantu untuk mengembangkan lebar bahu pria.
- Hormone androstenediol : Hormon ini memiliki fungsi prekusor antara estrogen dan testosterone.
- Hormone inhibin : sebagai penghambat pelepasan follicle stimulating hormone.
Kelainan Kelenjar Gonad
Cervicitis/keputihan (wanita)
Kondisi tidak menimbulkan gejala dan hanya diketahui pada saat pemeriksaan. Gejala meliputi: Adanya kotoran
(keputihan), kuning atau putih; Perdarahan ringan, kotoran vagina berwarna merah muda atau coklat.

Penyebab Cervicitis
Servisitis disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus yang terjadi saat berhubungan seksual. Contoh infeksi yang menyebar dari
hubungan seksual adalah gonore, chlamydia, trikomoniasis, dan herpes genital. Selain infeksi, beberapa kondisi yang dapat
menyebabkan servisitis adalah:
• Reaksi alergi, terhadap spermisida (zat yang dapat mematikan sperma) atau bahan lateks dari alat-alat kontrasepsi, serta
produk-produk kewanitaan.
• Pertumbuhan flora normal (bakteri baik) yang tidak terkendali di dalam vagina.
• Iritasi atau cedera akibat pemakaian tampon.
• Ketidakseimbangan hormon, di mana kadar estrogen jauh lebih rendah dibanding kadar progesteron, sehingga mengganggu
kemampuan tubuh dalam mempertahankan kesehatan serviks
• Kanker atau efek samping perawatan kanker.
Beberapa faktor yang dapat menyebabkan seseorang lebih berisiko terkena servisitis adalah:
• Melakukan hubungan seksual yang tidak aman, berganti-ganti pasangan dan melakukan hubungan seks tanpa pengaman.
• Aktif berhubungan seksual sejak usia muda.
• Memiliki riwayat servisitis atau penyakit menular seksual.
Kelainan Kelenjar Gonad

Pengobatan Servicitis
Contoh obat-obatan yang dapat diberikan berdasarkan organisme penyebab infeksi adalah:
• Antibiotik : mengatasi servisitis akibat infeksi bakteri, seperti gonore, chlamydia, dan vaginosis bakterialis.
• Antiviral. Obat ini digunakan untuk mengatasi servisitis akibat infeksi virus, seperti herpes genital atau kutil kelamin.
• Antijamur. Obat ini digunakan untuk mengatasi servisitis akibat infeksi jamur.
Jika obat-obatan di atas tidak efektif mengatasi servisitis, dikarenakan kondisi sudah cukup parah, maka dokter akan
menyarankan pasien menjalani metode pengobatan berikut ini:
• Cryosurgery. Dokter akan menggunakan media khusus yang dapat membekukan jaringan yang terkena servisitis.
Setelah dibekukan dengan suhu yang sangat dingin ini, jaringan akan hancur dengan sendirinya.
• Bedah listrik. Ini merupakan teknik bedah dengan menggunakan aliran listrik, untuk membakar atau menghancurkan
jaringan yang terkena servisitis.
• Terapi laser. Dokter akan menggunakan sebuah alat khusus yang dapat mengeluarkan gelombang cahaya kuat, untuk
memotong, membakar, dan menghancurkan jaringan yang terkena servisitis.
Kelainan Kelenjar Gonad
Epididimistis (Pria)
Epididimitis adalah peradangan pada epididimis atau saluran yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan dan penyaluran
sperma. Epididimis terletak di belakang testis dan menyambungkan testis dengan vas deferens, hingga berlanjut ke saluran
ejakulasi, prostat, dan saluran kencing (uretra), saat ejakulasi.

Penyebab Epididimitis
Sebagian besar kasus epididimitis disebabkan oleh infeksi bakteri yang dimulai dari uretra, prostat, atau kandung kemih. Selain infeksi bakteri,
epididimitis juga dapat disebabkan oleh:
• Endapan urine di dalam epididimis. Kondisi ini terjadi ketika urine mengalir kembali ke epididimis.
• Gondongan (mumps).
• Efek samping amiodarone.
• Infeksi menular seksual, seperti gonore dan chlamydia.
• Torsio testis.
• Tuberkulosis.
Terdapat sejumlah faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang untuk terkena epididimitis. Yaitu :
• Berhubungan seksual dengan penderita penyakit menular seksual, tanpa menggunakan kondom.
• Memiliki riwayat infeksi menular seksual.
• Pernah menjalani prosedur medis yang memengaruhi saluran urine.
• Menderita pembesaran prostat.
• Pernah mengalami infeksi prostat atau infeksi saluran kemih.
• Pria yang belum disunat.
• Memiliki letak anatomis saluran kemih yang tidak normal.
Kelainan Kelenjar Gonad

Pengobatan Epididimitis
Penanganan epididimitis bertujuan untuk mengatasi infeksi dan meredakan gejala yang timbul. Salah
satunya adalah dengan pemberian obat, seperti:
• Antibiotik.Antibiotik harus dihabiskan meski gejala sudah membaik, untuk memastikan infeksi sudah
benar-benar hilang. Contoh obat antibiotik yang dapat diresepkan oleh dokter adalah doxycycline
 dan ciprofloxacin.
• Obat pereda nyeri. Untuk meredakan rasa sakit yang timbul akibat epididimitis, dokter akan
meresepkan obat pereda nyeri. Contohnya adalah paracetamol atau ibuprofen.
Kelainan Kelenjar Gonad
Chlamydia (Pria/Wanita)

Chlamydia adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh infeksi bakteri. Chlamydia yang tidak segera diobati
dapat meningkatkan risiko kemandulan, terutama pada wanita. Penyakit ini dapat terjadi pada pria maupun wanita.
Pada pria, chlamydia dapat menyerang saluran dalam penis (uretra). Sedangkan pada wanita, chlamydia dapat terjadi
di organ panggul.

Penyebab Chlamydia
Chlamydia disebabkan oleh bakteri Chlamydia trachomatis, yang menyebar melalui cairan pada organ
kelamin. Seseorang dapat tertular penyakit ini bila berhubungan seksual dengan penderita, terutama bila tidak
menggunakan kondom.
Selain hubungan seksual melalui vagina, chlamydia juga dapat menular melalui hubungan seksual secara oral atau
anal, yang bisa menyebabkan chlamydia pada dubur maupun tenggorokan. Infeksi bakteri Chlamydia pada mata
dinamakan penyakit trakhoma, yang bisa menimbulkan kebutaan. Trakhoma dapat terjadi pada bayi baru lahir dari
ibu penderita chlamydia yang tidak diobati. Melihat cara penularannya, chlamydia lebih mudah terjadi pada orang-
orang yang memiliki faktor risiko berikut:
• Pernah menderita penyakit menular seksual.
• Sering bergonta-ganti pasangan seksual.
Kelainan Kelenjar Gonad
Pengobatan Chlamydia
Chlamydia dapat diobati dengan antibiotik, seperti azithromycin atau doxycycline. Penderita chlamydia perlu minum
antibiotik selama 7 hari, atau cukup minum antibiotik dosis tunggal, sesuai anjuran dokter. Penderita chlamydia tidak
boleh melakukan hubungan seksual sampai 7 hari setelah pengobatan selesai.
Ibu hamil penderita chlamydia perlu segera diobati dengan antibiotik, agar tidak menularkan kepada janin dan bisa
melahirkan secara normal. Pengobatan chlamydia pada ibu hamil baru dimulai setelah diagnosanya dipastikan lewat
pemeriksaan laboratorium.
Jika ibu hamil tetap berisiko terkena chlamydia, akan dilakukan pemeriksaan ulang pada trimester ketiga kehamilan.
Bila hasilnya kembali positif, ibu hamil akan diobati lagi.
Jika ibu hamil masih menderita chlamydia saat mendekati waktu persalinan, maka dokter akan menyarankan
persalinan dengan operasi caesar. Tujuannya adalah untuk mengurangi risiko penularan chlamydia pada bayi yang
dilahirkan.
KELENJAR PINEAL
Disebut juga dengan badan pineal, epiphysis cerebri, epiphysis, conarium atau mata ketiga.
Yaitu kelenjar endokrin yang terdapat pada otak vertebrata, termasuk pada otak manusia.
Kelenjar pineal berwarna abu-abu kemerahan dan sekitar ukuran sebutir beras (5-8 mm)
pada manusia. Pada orang dewasa, kelenjar pineal umumnya berukuran antara 5-9 mm
dengan berat 0,1 gram. Bentuk kelenjar pineal menyerupai biji pinus.
Fungsi Kelenjar Pineal

• Tempat untuk mengatur pigmentasi kulit.


• Berhubungan dengan sel-sel yang sensitif cahaya.
• Aktivitas seksual.
• Berhubungan dengan saraf mata “penglihatan”.
• Pusat penerima dari seluruh sensor eterik seperti penglihatan, pendengaran,
emosi dan lainnya.
• Mengatur waktu biologis yang berhubungan dengan musim dan cahaya.
• Pengatur suhu tubuh.
• Sebagai mata ketiga dan berhubungan dengan rohani.
Kelainan Kelenjar Pineal

Mempengaruhi Tidur & Suasana Hati

Studi terbaru mengaitkan stres kronis dan pola makan yang buruk sebagai penyebab berkurangnya kadar
melatonin dalam sistem. Faktanya, depresi dan disfungsi seksual adalah kondisi yang semakin diperburuk oleh
output melatonin yang rendah.

Suplemen melatonin terkadang dikonsumsi untuk membantu mengatasi berbagai masalah tidur, misalnya insomnia.
Kelainan Kelenjar Pineal
Kista Pineal

Adalah kejadian yang relatif umum terjadi pada sekitar sepuluh persen orang yang menjalani CT atau MRI. Pada
beberapa pasien, kista bahkan dapat menyebabkan gangguan emosional, masalah tidur, dan kejang.

Penyebab Kista Pineal


Ilmuwan belum sepenuhnya mengungkapkan alasan munculnya kista pineal. Diketahui bahwa paling sering itu adalah:
• neoplasma bawaan, atau dipicu oleh gangguan keseimbangan hormonal.
• penyumbatan saluran keluar kelenjar i
• nfeksi echinococcal.
• Invasi parasit
Alasan perkembangan bawaan kista belum sepenuhnya diketahui. Seringkali masalah dipicu oleh :
• patologi kehamilan
• obat-obatan terlarang
• alkohol atau kecanduan nikotin pada ibu.
Kelainan Kelenjar Pineal
Pengobatan Kista Pineal
Tidak semua ahli bedah merekomendasikan pembedahan kepada pasien dengan gejala nonspesifik, dan efektivitas terapi obat juga
kontroversial. Obat-obatan diresepkan secara eksklusif sebagai terapi simtomatik, tergantung pada indikasi klinis:

Obat antiinflamasi non steroid dengan efek analgesik. Ini diresepkan untuk jangka waktu hingga 5 hari, 1-2 tablet setiap enam jam.
Ibuprofen Perawatan yang lebih lama atau melebihi dosis dapat berdampak negatif pada keadaan sistem pencernaan.

Obat vasodilatasi yang meningkatkan sirkulasi darah dan metabolisme di otak. Diminum secara oral, dengan makanan, 2-4 ml dua
Vasobral kali sehari. Durasi kursus pengobatan hingga 3 bulan. Kemungkinan efek samping termasuk mual dan dispepsia.

Obat nootropik dengan efek antiplatelet, penenang, psikostimulasi dan antioksidan. Itu diambil secara oral, terlepas dari asupan
Picogam makanannya, 0,05 g tiga kali sehari, selama 4-8 minggu. Kursus kedua dimungkinkan dalam waktu sekitar enam bulan. Kemungkinan
efek samping: alergi, sedikit mual, mudah tersinggung, gelisah.

Obat antikonvulsan dengan aktivitas antimigrain. Perawatan dimulai dengan dosis serendah mungkin, secara bertahap meningkat
Topiramate sampai efek yang diinginkan tercapai. Frekuensi dan durasi pengobatan ditentukan secara individual. Kemungkinan efek samping:
kehilangan nafsu makan, lekas marah, jari gemetar, tidur terganggu, koordinasi dan konsentrasi.

Parasetamol Analgesik dan antipiretik. Minum 1-2 tablet secara oral hingga 4 kali sehari, sebaiknya tidak lebih dari tiga hari berturut-turut. Efek
samping: alergi, mual, sakit perut, anemia.
Kelainan Kelenjar Pineal
Tumor Pineal
Adalah komplikasi yang lebih serius yang mewakili sekitar 1% semua tumor otak. Setidaknya 17 jenis tumor muncul di
daerah kelenjar pineal. Yang paling umum adalah glioma, tumor sel pineal, dan tumor sel germinal.

Penyebab Tumor Otak


Tumor otak primer : disebabkan oleh otak itu sendiri atau jaringan sekitar otak, misalnya pada meninges, saraf kranial, kelenjar pituitari, dan pineal.
Tumor otak sekunder : disebabkan oleh jaringan tidak normal yang terjadi pada bagian tubuh lainnya yang kemudian menyebar ke otak.
Ada beberapa kondisi yang bisa meningkatkan resiko atau gejala tumor otak, antara lain :
• Obesitas : Dalam beberapa kasus tumor otak pada anak, ditemukan bahwa anak yang lahir dengan berat lebih dari 4 kilogram, beresiko tinggi
mengidap tumor otak jenis astrocytoma atau tumor embrional
• Faktor genetik :  tumor otak pada bayi tidak menutup kemungkinan disebabkan karena orang tuanya yang mengidap penyakit tersebut.
• Usia : resiko terkena kanker otak akan meningkat ketika usia bertambah, hal ini karena tumor otak akan lebih mudah terjadi pada manula
• Paparan radiasi :  Radiasi ini termasuk sinar-X dan juga sinar gamma, seperti sinar yang digunakan dalam X-ray, CT scan, dan radioterapi. Orang yang
sering terkena paparan radiasi ini memiliki resiko yang lebih tinggi terhadap tumor otak, termasuk orang yang bertahan hidup setelah terkena bom
atom atau nuklir.
• Penderita HIV/AIDS : Pengidap HIV/AIDS beresiko tinggi terkena tumor otak berjenis limfoma SSP. Meskipun belum diketahui alasan pastinya,
kemungkinan tumbuhnya tumor jenis ini disebabkan oleh sistem imunitas tubuh yang melemah, terutama pada tahap lanjut atau fase akhir penyakit
HIV/AIDS.
• Tidak pernah terkena cacar air : orang dengan riwayat cacar air pada masa kanak-kanak mempunyai resiko lebih kecil terkena tumor otak. Hal ini
didukung oleh penemuan bahwa 21% orang yang memiliki riwayat positif cacar air mengalami penurunan resiko terkena kanker otak jenis glioma.
Kelainan Kelenjar Pineal

Pengobaan Tumor Pineal


Orang dengan tumor otak memiliki beberapa pilihan pengobatan. Tergantung pada jenis tumor dan stadium, pasien
dapat diobati dengan,, atau. Beberapa pasien menerima kombinasi dari perawatan.
• Radiasi : Radioterapi glioma low grade (grade I-II) menggunakan dosis 45-54 Gy dengan 1,8-2 Gy/fraksi. Glioma high
grade (grade III-IV) menggunakan dosis 60 Gy dengan 2 Gy/fraksi atau 59,4 Gy dengan 1,8 Gy/fraksi.
• Pembedahan : Terapi pembedahan termasuk dalam terapi definitif tumor otak. Reseksi tumor direkomendasikan
untuk seluruh jenis tumor otak yang operabel. Pembedahan bertujuan untuk menegakkan diagnosis (biopsi),
mengurangi tekanan intrakranial, mengurangi kecacatan, serta meningkatkan efektivitas terapi lain.
• Terapi : Targeted therapy adalah terapi yang menargetkan gen spesifik tumor atau jaringan yang mendukung
pertumbuhan tumor serta membatasi kerusakan terhadap jaringan yang sehat. Targeted therapy menghambat kerja
enzim, protein, dan faktor-faktor yang berperan dalam proliferasi dan penyebaran sel tumor.
• Kemoterapi : Kemoterapi merupakan terapi adjuvan yang hanya diberikan untuk kasus tumor otak tertentu.
Pemberian regimen kemoterapi dapat melalui rute intravena maupun intratekal. Pemberian intravena lebih mudah
namun obat yang sampai ke jaringan otak dan sel tumor terbatas karena adanya sawar darah otak.
Struktur dan Anatomi Bagian Kelenjar Pineal
Sel Pinealosit
Yaitu sel penyusun utama kelenjar pineal yang
memproduksi dan mensekresikan melatonin,
yaitu hormon yang meregulasi siklus tidur pada
manusia.

Sel Interstisial
Yaitu sel yang terletak diantara sel Sel Perivaskular Fagosit
pinealosit. Sel interstisial memiliki Yaitu sel yang ada di dekat pembuluh
nukleus yang memanjang dan sitoplasma darah kapiler pada kelenjar pineal.
yang lebih gelap dari sel pinealosit.

Sel Saraf Pineal Peptidergic Neuron-Like Cell


Pada banyak vertebrata, kelenjar pineal Yaitu sel yang berbentuk mirip seperti sel
memiliki sel saraf tersendiri. Akan tetapi, saraf yang terdapat pada kelenjar pineal.
sel saraf pineal ini tidak ditemukan pada Selini diduga berfungsi dalam meregulasi
hewan pengerat. sistem parakrin.
KELOMPOK 7

1. Aliyah Luthfiyyah Chumairo


20330073
2. Septiana Seicilia 20330075
3. Dwi Anisha 20330093
4. Annisya Maulidia Putri 20330067
5. Ajeng Rohaniati 20330080
6. Muhammad Adis 20330082
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai