Anda di halaman 1dari 10

Kelenjar Adrenal

SMK YPIB MAJALENGKA


Disusun oleh:

Restu Nabiel O.R Fania Dwi


01 04 Yunianda

Herlin Herliyani 05 Rae Shinta H.


02

02 Oktavia
03 Nurhayati 06 Amelia
APA ITU KELENJAR ADRENAL?
Kelenjar adrenal adalah dua kelenjar kecil yang termasuk dalam sistem endokrin,
yaitu kelenjar yang berperan sebagai penghasil hormon. Kelenjar ini memiliki bentuk
segitiga dan berada di atas masing-masing sisi ginjal.

Kelenjar adrenal atau suprarenalis dikendalikan oleh kelenjar pituitari (hipofisis)


yang berada di sisi bawah otak. Dalam kondisi tertentu, kelenjar pituitari akan
memerintahkan kepada adrenal terkait banyaknya hormon yang akan dilepaskan.

Jika penyampaian pesan atau perintah tersebut terganggu, maka akan muncul
ketidakseimbangan hormonal. Akibatnya, akan muncul berbagai gangguan medis
seperti sindrom cushing, PCOS, dan lain-lain.
FUNGSI KELENJAR ADRENAL
Kelenjar adrenal berfungsi memproduksi hormon yang mengendalikan sistem
metabolisme, kekebalan tubuh, respon terhadap stres dan tekanan darah. Beberapa
hal tersebut cukup berpengaruh pada kesehatan tubuh dan kualitas hidup..
BAGIAN-BAGIAN KELENJAR
ADRENAL
Terdapat dua bagian utama dalam kelenjar adrenal, yaitu bagian luar (korteks adrenal) dan
bagian dalam (medula adrenal)..
1. Korteks Adrenal Korteks adrenal adalah bagian terluar dari kelenjar
adrenal yang bertanggung jawab memproduksi tiga jenis hormon, di
antaranya aldosteron, kortisol, dan gonadocorticoid. Bagian ini juga
terbagi menjadi tiga zona, yaitu zona glomerulosa, fasciculata, dan
reticularis. Apabila korteks adrenal berhenti berfungsi, maka proses
metabolisme tubuh juga akan ikut terhenti dan dapat menyebabkan
kematian.

2. 2. Medula Adrenal Sementara itu, medula adrenal adalah bagian yang


berperan dalam fight or flight response (respon manusia untuk bertahan
menghadapi ancaman). Medula adrenal bertanggung jawab untuk
menghasilkan hormon adrenalin dan noradrenalin ketika seseorang
sedang stres.
HORMON YANG DIHASILKAN

1. Hormon Kortisol Fungsi hormon kortisol yang dilepaskan oleh


kelenjar adrenal adalah mengatur metabolisme, lemak, protein,
dan karbohidrat. Selain itu, kortisol juga membantu menekan
respon peradangan, kadar gula darah, tekanan darah, dan siklus
tidur.

2. Hormon Gonadocorticoid Gonadocorticoid adalah hormon seksual


yang terdiri atas androgen, estrogen, dan progesteron. Hormon
androgen berfungsi untuk mengatur organ reproduksi pria,
sehingga jumlahnya lebih banyak ditemukan pada pria dan hanya
sedikit pada wanita.
3.Hormon Aldosterone Fungsi hormon aldosterone yang dihasilkan oleh kelenjar adrenal
adalah mengatur tekanan darah dan elektrolit. Hormon ini akan mengirimkan sinyal pada
ginjal untuk menyerap lebih banyak natrium ke dalam darah dan melepaskan kalium
melalui urine.

4.Hormon Adrenalin Hormon adrenalin atau disebut juga dengan epinefrin adalah jenis
hormon yang dihasilkan dari bagian medula adrenal. Hormon ini bekerja sama dengan
kortisol untuk mengendalikan respon tubuh terhadap stres. Caranya dengan membuat
jantung berdetak lebih cepat, meningkatkan aliran darah, dan melepaskan kadar gula untuk
dijadikan energi oleh tubuh.

5.Hormon Noradrenalin Hormon noradrenalin atau norepinefrin adalah hormon yang juga
bekerja sama dengan kortisol dan adrenal untuk mengendalikan reaksi tubuh ketika
seseorang dalam keadaan stres. Fungsi lainnya adalah memengaruhi kerja otak dalam
memperhatikan dan merespon suatu peristiwa. Misalnya dengan meningkatkan detak
jantung, memicu pelepasan gula darah, dan meningkatkan aliran darah ke oto t.
GANGGUAN PADA KELENJAR ADRENAL

1. Penyakit Addison
adalah kondisi ketika kelenjar adrenal rusak dan menyebabkan tubuh tidak
dapat memproduksi cukup hormon kortisol dan aldosterone. Kondisi ini
biasanya ditandai dengan gejala berupa sering haus, pusing, bibir dan gusi
kehitaman, otot melemah, hingga pingsan.

2. Sindrom Cushing
merupakan kondisi saat tubuh kelebihan hormon kortisol. Kondisi ini sering kali
terjadi pada wanita berusia 25–40 tahun. Beberapa gejala sindrom cushing
adalah kenaikan berat badan, jerawat, otot melemah, wajah bengkak dan
kemerahan, menstruasi tidak teratur pada wanita, libido turun pada pria,
serta meningkatnya kadar gula darah dan tekanan darah.
3. Hipoplasia Adrenal Kongenital Hipoplasia adrenal kongenital adalah
penyakit bawaan yang menyebabkan kelenjar adrenal tidak bisa
menghasilkan hormon secara maksimal. Kondisi ini banyak terjadi pada
pria dan bisanya dapat terdeteksi sejak bayi atau saat usia anak-anak.
Beberapa gejala hipoplasia adrenal kongenital antara lain dehidrasi,
gula darah rendah, syok, muntah-muntah, dan kelainan pada organ
seksual.

4. Pheochromocytoma Pheochromocytoma adalah tumbuhnya tumor jinak


pada kelenjar adrenal. Kondisi ini umumnya memengaruhi salah satu
atau kedua sisi kelenjar adrenal. Beberapa gejalanya adalah nyeri
kepala, detak jantung cepat, tremor, tekanan darah tinggi, dan keringat
berlebih.
THANKS!!

Anda mungkin juga menyukai