Anda di halaman 1dari 24

Kelenjar Adrenal atau

Superenalis
Nama Kelompok :

1. ANI PUSPASARI 30521008


2. CINTA PUNGKI PRADITA 30521013
3. DELY SILIA WILDAMAWADDAH 30521016
4. EDFIN DEVIANTI SETIAWAN 30521022
5. HUMAIRA BAREND ZASYIANIKI 30521034
KELENJAR ADRENAL

PENGERTIAN KELENJAR FUNGSI KELENJAR


01 02 ADRENAL
ADRENAL

03 HORMON YANG DI HASILKAN


KELENJAR ADRENAL

04 GANGGUAN HORMON 05 KODEFIKASI PENYAKIT


ADRENAL
1. PENGERTIAN KELENJAR ADRENAL

Kelenjar adrenal adalah dua kelenjar terpisah


yang berada di permukaan ginjal, namun
bentuknya tidak simetris. Salah satu kelenjar
berbentuk segitiga, sedangkan kelenjar lainnya
berbentuk seperti bulan sabit. Kelenjar adrenal
pada manusia masing–masing memiliki berat
4gram tinggi 15cm, lebar 2,5cm pada dasarnya
dan tebal 1cm.
2. FUNGSI KELENJAR ADRENAL

Fungsi kelenjar adrenal yaitu mengatur


keseimbangan air, kadar elektrolit dalam tubuh
dan garam-garam, mengatur dan mempengaruhi
metabolisme lemak, hidrat arang serta protein,
mempengaruhi aktifitas jaringan limfoid dan
interaksi dengan saraf simpatetik dalam
menjalankan respon terhadap stress.
3. HORMON YANG DI HASILKAN
KELENJAR ADRENAL

Hormon yang di hasilkan kelenjar adrenal


terbagi menjadi 2 yaitu
A. Korteks Adrenal
B. Medulla Adrenal
A. KORTEKS ADRENAL

Korteks adrenal atau korteks, adalah bagian inti


luar yang membentuk 80% volume kelenjar,
bagian ini melepaskan hormon yang sangat
penting bagi tubuh.
Hormon adrenal dapat di kelompokkan sebagai
berikut :
1. Glikokortikoid
2. Mineralokortikoid
3. Androgen
1. Glukokortikoid adalah hormon yang berpengaruh terhadap metabolism
karbohidrat dan protein, contohnya kortison, kortisol, hidrokortison.

2. Mineralokortikoid adalah hormone yang berpengaruh terhadap metabolism Natrium dan


Kalium, contohnya aldosterone. Kelompok hormon Mineralokortikoid bekerja pada tubulus ginjal
dan epitel gastrointestinal untuk meningkatkan absorpsi ion natirum dalam proses pertukaran
untuk ekskresi ion kalium atau hidrogen.

3. Hormon Androgen termasuk dalam kelompok hormon sex dan hormon anabolik.
Kortek adrenal juga mensekresikan dua hormon sex yaitu testosteron dan estrogen.
Androgen kortek kelenjar adrenal ini bertanggung jawab terhadap perkembangan
karakter sex sekunder dan memacu sintesis protein.
B. MEDULA ADRENAL

Kelenjar adrenal atau medula adrenal, bagian ini


berfungsi memproduksi hormon epinefrin
(adrenalin) dan norepinefrin (noradrenalin) saat
tubuh dalam keadaan tertekan. Kedua hormon ini
memengaruhi pencernaan, meningkatkan indera
dan kesadaran, dan mengarahkan aliran darah
langsung ke otak dan otot.
Hormon epinefrin/adrenalin adalah hormon yang dihasilkan kelenjar adrenal
saat menghadapi situasi berbahaya atau sedang stress. Hormon adrenalin
berperan dalam meningkatkan frekuensi jantung, dilatasi arteri koronaria dan
pembuluh darah pada otot volunter, konstriksi pembuluh darah kulit dan viscera,
meningkatkan tekanan darah, lalu menurunkan akibat dilatasi pembuluh darah
otot, menurunkan tonus dan peristaltik usus, kontraksi spinkter, dilatasi bronkus,
meningkatkan konsumsi oksigen, konversi glikogen menjadi glukosa dan pada
akhirnya meningkatkan kadar gula darah.

Norepinefrin memiliki peran untuk memobilisasi otak dan tubuh untuk


bertindak. Di seluruh tubuh, noradrenalin meningkatkan denyut jantung
dan tekanan darah, memicu pelepasan glukosa dari tempat
penyimpanan energi, meningkatkan aliran darah ke otot rangka,
mengurangi aliran darah ke sistem pencernaan, dan menghambat
pengosongan kandung kemih dan motilitas gastrointestinal.
3. GANGGUAN HORMON ADRENAL

1. Hypoadrenalisme
Kelainan ini disebabkan oleh kegagalan korteks adrenal untuk memproduksi hormon
adrenokortikal yang disebut sebagai penyakit addison, dimana korteks adrenal
mengalami kerusakan yang disebabkan oleh penyakit autoimun, sekunder terhadap
karsinoma atau pada kasus yang jarang terjadi adalah pada tuberkulosis.

Gejala klinis dari kelainan ini adalah tekanan darah rendah akibat banyaknya natrium
dan air yang hilang bersama urin, kelemahan otot yang diakibatkan oleh distribusi
elektrolit diantara sel-sel dan cairan intraselular mengalami gangguan, anemia,
muntah, diare, dan depresi mental. Karakteristik fisik adalah pigmentasi mukus atau
kulit. Gula darah secara abnormal rendah, dan terjadi ketidak mampuan untuk
menghadapi stres.
1. Hypoadrenalism
3. GANGGUAN HORMON ADRENAL

2. Hyperadrenalism
Hipersekresi oleh korteks adrenal akan menyebabkan timbulnya sekumpulan efek yang
disebut syndroma cushing. Sindroma ini terjadi oleh karena pembentukan kortisol secara
berlebihan dalam jangka waktu panjang. Keadaan ini dapat disebabkan oleh tumor korteks
adrenal, atau tumor basofil dari hipofisis yang menghasilkan ACTH dalam jumlah yang
berlebihan.
Gejala klinis dari kelainan adalah pasien tampak menjadi moon face (wajah seperti bulan),
batang tubuh berlemak dengan tungkai yang kurus karena abnormalitas penumpukan lemak.
Pemecahan protein abnormal menyebabkan hilangnya massa otot, penipisan dermis kulit
dengan tanda regangan, dan kehilangan kolagen mengarah pada fraktur spontan, gula darah
tinggi sehingga gula diekskresikan melalui urin, tekanan darah meningkat akibat resistensi
natrium, wajah menjadi merah dan plerotik akibat pembentukan sel-sel darah merah secara
berlebihan
2. Hyperadrenalism
5. CONTOH PENYAKIT, KODE DAN PROSEDUR TINDAKAN

1. Syndrome Cushing
• Syndrome Cushing: Suatu kondisi yang terjadi akibat
paparan tingkat kortisol yang tinggi dan waktu yang lama
• Gejala : Kenaikan berat badan, wajah membengkak dan
kemerahan, muncul jerawat, otot melemah, serta
meningkatnya tekanan darah dan kadar gula darah.
Kode : ICD-10 volume 3 halaman 163
Leadterm : Cushing
-syndrome or disease E24.9
ICD-10 volume 1 : Cushing syndrome halaman 258 kode
E24.9
5. CONTOH PENYAKIT, KODE DAN PROSEDUR TINDAKAN

• Tindakan : Menjalankan prosedur


bedah, melakukan prosedur terapi
radiasi (radioterapi)
• Kode : ICD 9 Halaman 459 92.29
2. Addison
• Penyakit Addison: Gangguan saat kelenjar
adrenal tidak menghasilkan cukup hormone
• Gejala : Kelelahan, mual, pusing saat berdiri
Kode : ICD-10 volume 3 pada halaman 29
Leadterm : addison’s
-disease(bronze) or syndrome kode E27.1
ICD-10 volume 1 halaman 259
Kode E27.1
• Tindakan: Tes darah, tes stimulasi
ACTH, pemindaian
• Kode : ICD 9 Halaman 446 92.09
3. Pheochromocytoma
• Pheochromocytoma: Tumor yang mensekresi
hormone yang dapat terjadi pada kelenjar adrenal.
• Gejala: Tekanan darah tinggi, denyut jantung
cepat, sakit kepala
Kode: ICD -10 volume 3 halaman 517
Leadterm : pheochromocytoma
-unspecified site
Kode : C74.1
ICD-10 volume 1 halaman 192
C74.1 (medulla of adrenal gland)
• Tindakan : Teknik
pembedahan dengan sayatan kecil
menggunakan selang khusus
berkamera (laparoscopy)
• Kode : ICD 9 Halaman 377 54.2
6. KESIMPULAN

Kelenjar adrenal adalah dua kelenjar terpisah yang berada di


permukaan ginjal. Kelenjar adrenal memiliki nama lain
kelenjar suprarrenales yang berada di permukaan ginjal,
namun bentuknya tidak simetris, yang terdiri dari dua bagian
yaitu korteks adrenal atau bagian luar dan medula adrenal
atau bagian dalam.
DAFTAR PUSTAKA
Nugroho, Setiyo Adi. (2021). Buku Ajar Anatomi dan Fisiologi Sistem Tubuh Bagi
Mahasiswa Keperawatan Medikal Bedah. Probolinggo.

Kelenjar Adrenal. Digilib.uinsby.ac.id. diakses pada 2 Juni 2022, dari


https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://digilib.uinsby.ac.id/158
69/16/Bab%252013.pdf&ved=2ahUKEwiD3czm6YX4AhU6IbcAHVk4C-cQFnoECAcQ
AQ&usg=AOvVaw0ga3cK-_VtP6truwIX8tHU

Nugroho, Agung Rudi. (2016). Dasar Dasar Endokrinologi. Mulawarman University


PRESS

Apa itu Kelenjar Adrenal : Anatomi Fungsi, Penyakit, dan Prosedur Terkait. Docdoc.com.
diakses pada 2 Juni 2022, dari https://www.docdoc.com/id/info/body/adrenal-gland
World Health Organization. (2010). International statistical classification of diseases and
related heath problems. 10th revision

Timur barat segala arah
Memandang laut sejauh mata
Jangan mundur jangan menyerah
Sebelum tercapai cita-cita

Thanks!

Anda mungkin juga menyukai