ADRENAL
Hormon steroid dlm sirkulasi darah terikat oleh protein transport yg disebut
transcortin.
• Mekanisme kerja kortikosteroid = mengubah transkripsi gen pada nukleus sel target
Zona dalam korteks adrenal :
1. Zona glomerulosa
2. Zona fasciculata
3. Zona reticularis
a. Zona Glomerulosa
Menyusun 15% dari total volume korteks adrenal.
Perawatan untuk AME didasarkan pada kontrol tekanan darah dengan antagonis
Aldosteron seperti Spironolactone yang juga membalikkan alkalosis metabolik
hipokalemia dan anti-hipertensi lainnya.
b. Zona Fasciculata
Menyusun 78% dari total volume korteks adrenal.
●
Merangsang glukoneogenesis proses sintesis glukosa dari protein produk non-KH yaitu piruvat, laktat, alanin & asam amino lainnya (terjadi
dalam liver pada kondisi tdk ada sumber KH).
●
Menurunkan pengambilan & penggunaan glukosa shg mengakibatkan hiperglikemia
kekurangan kelebihan
•Muncul jerawat. • meningkatkan tekanan darah
•Otot melemah. • kadar glukosa darah, yang kemudian memicu diabetes.
•Lemas.
•Depresi, cemas dan mudah marah.
•Gangguan kognitif.
•Tekanan darah tinggi.
•Sakit kepala.
•Pengeroposan tulang.
•Gangguan pertumbuhan pada anak.
pengobatan
Untuk mengontrol kadar kortisol di kelenjar adrenal, jenis obat yang umumnya digunakan
adalah ketoconazole, mitotane, dan metyrapone. Sedangkan untuk penderita sindrom
Cushing yang memiliki diabetes, umumnya dokter akan menggunakan mifepristone. Perlu
diketahui, obat-obat tersebut dapat menimbulkan efek samping seperti mual, muntah, sakit
kepala, nyeri otot, serta hipertensi. Kadang juga muncul efek samping yang lebih serius
seperti gangguan fungsi hati.
c. Zona Reticularis
2. Insufisiensi adrenal
Gangguan Kelenjar Adrenal
1. Hiperfungsi adrenal
2. Insufisiensi adrenal
Hiperfungsi Adrenal
• Manifestasi klinis :
– Wajah yg khas (moonface) disertai jerawat & hirsutisme – Osteoporosis
– Obesitas batang tubuh dg fosa supraklavikularis yg – Kulit yg rapuh &
terisi penuh penyembuhan luka yg lama
– Punuk kerbau (buffalo hump) & striae abdomen – Ulkus peptikum
– Kelemahan & atrofi otot – Hipertensi
– Kelabilan emosi
Tipe sindrom Cushing :
1. ACTH Dependen
Akibat hipersekresi ACTH
Sumber : tumor adenoma hipofisis, hiperplasia kortikotropi hipofisis
2. ACTH-Independent
Akibat hipersekresi kortisol adrenal
Sumber : tumor adrenal jinak/ganas, hiperplasia adrenokortikal autonom,
pengobatan dg kortisol dlm jangka lama
2. Aldosteronisme
(aldosteron >>>)
Manifestasi klinis :
Retensi Na+ dan air menyebabkan hipertensi sistemik
Hilangnya K+ urine dlm jml berlebih menyebabkan hipokalemia, alkalosis metabolik & disaritmia
jantung
Tipe aldosteronisme :
1. Aldosteronisme primer
Sekresi aldosteron >>> oleh kelenjar adrenal
Sumber : adenoma korteks adrenal
2. Aldosteronisme sekunder
Sekresi aldosteron >>> oleh rangsangan ekstraadrenal yg disebabkan
aktivasi mekanisme renin-angiotensin-aldosteron, misal: gagal jantung
kongestif, sirosis hati, sindrom nefrotik, stenosis arteria renalis
RAAS (renin angiotensin aldosteron
system)
3. Hirsutisme & Virilisasi (androgen >>>)
2. Insufisiensi adrenal
Insufisiensi Adrenal
2. Sekunder
Panhipopituitarisme (yg menyebabkan penurunan ACTH)
Penghentian mendadak obat kortikosteroid eksogen
Penyakit Addison
Destruksi autoimun kelenjar adrenal
Terjadi defisiensi kortisol, aldosteron, androgen
• Manifestasi klinis :
– Kelemahan & kelelahan yg – Gangg. keseimbangan cairan &
progresif elektrolit (hiperkalemia, hiponatremia,
– Anoreksia hipovolumia, asidosis metabolik)
– Penurunan berat badan – Hipoglikemia puasa
– Tek darah rendah – Gang sistem reproduksi (amenorrhea,
– Hipotensi ortostatik hilangnya rambut ketiak & pubis pd
– Hiperpigmentasi kulit perempuan)
*hiperpigmentasi kulit
Hiponatremia
Hipoglikemia
Tdk dpt menahan stres trauma, infeksi, pembedahan
Dpt memperlihatkan tanda2 kolaps vaskular muntah, dehidrasi, hipotensi,
hipoglikemia
PERBANDINGAN
HIPERFUNGSI DAN
HIPOFUNGSI
KORTEKSADRENAL
References
Guyton & Hall, Textbook of Medical Physiology, 11th edition, Elsevier Inc.,
Pennsylvania, 2006.
Martini & Nath, Fundamental of Anatomy & Physiology, 9th edition, Pearson
Education Inc., San Fransisco, 2012.
Price & Wilson, Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-proses Penyakit, Edisi 6,
EGC Penerbit Buku Kedokteran, Jakarta, 2006.
Atas perhatiannya kami ucapkan terima
kasih