Cushing’s Syndrome
Grysha Viofananda
16-292
Kelompok 5
HPA AXIS MECHANISM
Anatomi Fisiologi
1. Anatomi Fisiologi
Normal HPA Physiology
1. Anatomi Fisiologi
1. Anatomi Fisiologi
15 %, Aldosteron - Angiostensin II dan K
78%, glukokortikoid (kortisol),
kortikosteron, sedikit
androgen & esterogen
adrenal.
7,5%, androgen adrenal
estrogen
dehidroepiandrosteron
(DHEA) dan
androstenedion, dan
sejumlah kecil esterogen
dan glukokortikoid .
Kortisol (glukokortikoid utama)
zona fasikulata (ZF)
ACTH (adenokortikotropik hormon)
tertinggi bangun tidur (pagi)
terendah waktu tidur (malam atau bed time)
puncaknya 06.00 sampai 08.00 WIB
meningkat pada waktu latihan fisik
glukosa dan asam lemak bebas
pembentuk energi.
Efek Metabolik Kortisol
a. Protein:
1) pengurangan protein sel;
2) kortisol meningkatkan protein hati dan protein plasma
3) peningkatan kadar asam amino darah
Eksogen Endogen
(Prednison)
Alkohol-
Malfungsi HPA
hydrocortisone and
cortisone acetate AXIS
Iatrogenic (90%)
Psudo Cushing
KS (+/-), Causal lain: post
ACTH dep op, anorexia, stress, terapi
ACTH Indep (Sekunder) estrogen
(Primer)
Tumor, ACTH-
independent (ektopik) SCLC
macronodular hipofisis adenoma
hyperplasia makronodule
(AIMAH) pituitari, adenoma
hipothalamus.
• Klasifikasi
Manifestasi
Klinik
1. Obesitas truncheal / sentral di mediastinum dan peritoneum, stretch mark ungu (Violaceous striae) > 0,5 cm, umumnya
di abdomen, pantat, punggung bawah, paha atas, lengan atas, dan payudara, ekimosis, dan penipisan kulit.
2. Pada wanita mengakibatkan oligomenorea, akne, amenore, infertilitas, pembesaran klitoris, dan penurunan libido dan
virilisasi karena inhibisi sekresi luteinizing hormone-releasing hormone (LHRH).
3. Pada pria, menyebabkan akne, penurunan libido, penurunan volume testis, dan impotensi (feminisasi).
4. Masalah-masalah psikologis seperti depresi, euforia, disfungsi kognitif, dan emosional (psikosis).
5. Memburuknya hipertensi persisten (efek vasoconstrictive epinefrin) dan diabetes mellitus, neuropati perifer, kesulitan
dengan penyembuhan luka, osteopenia, osteoporosis sehingga dapat terjadi fraktur.
6. Sakit kepala, poliuria dan nokturia, masalah penglihatan, dan galaktorea.
7. Moon face, buffalo hump, hiperlipid supraklavikularis, facial plethora.
8. Peningkatan ratio pinggang-pinggul > 1 pada pria dan > 0,8 pada wanita. Hasil CT scan mengalami peningkatan
lemak visceral.
10. Pasien dapat mempunyai petechie, telangiectasias (pelebaran kapiler) dan purpura.
11. Atrofi otot proksimal yang progresif dan Atrofi cutaneous dengan eksposur jaringan vaskular subkutan dan kulit.
12. Rambut tipis karena kurangnya protein dan mudah rontok (alopesia), peningkatan lanugo facial hair (hirsutism).
13. Acanthosis nigricans, berhubungan dengan resistensi insulin dan hiperinsulinisme di axila, siku, leher, dan di bawah
payudara.
14. Edema karena aktivasi kortisol dari reseptor mineralokortikoid menuju natrium dan retensi air, hiperhidrosis
(keringat berlebihan).
15. Ulkus peptikum pada risiko pasien yang diberi dosis tinggi glukokortikoid.
16. Terjadinya osteoporosis dapat menyebabkan patah tulang, kyphosis, kehilangan tinggi, dan nyeri tulang rangka
aksial.
17. Sering terdapat infeksi jamur mukokutaneus tinea versikolor pada kuku (onikomikosis) dan kandidiasis oral
18. Hipokalemia, hiperkalsemia dapat menyebabkan nekrosis kulit
19. Hiperpigmentasi disebabkan produksi hormon MSH sebagai produk sampingan dari sintesis ACTH dan dari Pro-
opiomelanocortin (POMC)
20. Anak dengan sindrom cushing lambat tumbuh dan tetap pandek
Clinical Manifestations
of Cushing’s Syndrome
Maturnuwun
Kaso’on