Anda di halaman 1dari 7

MENGENAL GEJALA HIPOGLIKEMIA KARENA OHO

( OBAT HIPERGLIKEMIA ORAL)

A. HIPERGLIKEMIA

Hiperglikemia adalah istilah medis untuk keadaan di mana kadar gula dalam darah lebih
tinggi dari nilai normal. Dalam keadaan normal, gula darah berkisar antara 70 – 100
mg/dL. Kadar gula biasanya sedikit meningkat dari nilai normal sesaat sesudah makan,
tapi keadaan ini tidak dianggap hiperglikemia..
Hiperglikemia yang berlangsung lama dan terus menerus dapat menyebabkan berbagai
macam komplikasi pada organ tubuh, misalnya komplikasi mata, ginjal, jantung, dan
lain-lain.

B. PENYEBAB
Hiperglikemia dapat disebabkan oleh berbagai hal, tetapi yang paling sering adalah oleh
penyakit diabetes mellitus. Pada diabetes mellitus, gula menumpuk dalam darah karena
gagal masuk ke dalam sel. Kegagalan tersebut terjadi akibat hormon yang membantu
masuknya gula darah, yaitu hormon insulin, jumlahnya kurang atau cacat fungsi. Hormon
insulin diproduksi oleh pankreas.
Selain penyakit diabetes mellitus, gula darah juga dapat meningkat pada keadaan berikut:
1. Gangguan pankreas, misalnya peradangan atau kanker pancreas.
2. Stres kejiwaan misalnya akibat konflik keluarga, rumah tangga, pekerjaan, dan lain-
lain.
3. Penyakit berat seperti serangan jantung, stroke, kecelakaan, kanker, dan lain-lain
4. Obat-obatan tertentu seperti prednison, estrogen, penghambat beta, glukagon, pil
kontrasepsi, fenotiazin, dan lain-lain.Selain yang telah disebutkan di atas, masih
banyak keadaan yang dapat menyebabkan peningkatan kadar gula dalam darah.
C. GEJALA
Hiperglikemia tidak menimbulkan gejala yang signifikan kecuali jika kadarnya sudah
diatas 200 mg/dL. Hiperglikemia berat biasanya akan menyebabkan gejala-gejala berupa:
1. Sering kencing;
2. Cepat lapar;
3. Pandangan kabur
4. Cepat lelah;
5. Sakit kepala;
6. Susah berpikir dan berkonsentrasi.
hiperglikemia berlangsung lama maka akan timbul komplikasi berupa kerusakan saraf,
kerusakan sistem kekebalan tubuh, pandangan kabur, kerusakan pembuluh darah, dan
kerusakan ginjal

D. PENGOBATAN
Hiperglikemia ringan atau sementara umumnya tidak membutuhkan pengobatan medis.
Untuk penderita seperti ini, pola hidup sehat berupa menu makanan seimbang, olah raga
teratur, berhenti merokok dan minum alkohol, mengelola stres dan lain-lain, dapat
menormalkan kembali kadar gula darah.Lain halnya dengan hiperglikemia berat seperti
pada penyakit diabetes mellitus. Hiperglikemi.jenis ini diatasi dengan suntikan insulin
atau konsumsi obat antidiabetes seperti glibenklamid, metformin, dan lain-
lain.Hiperglikemia karena kondisi selain diabetes mellitus biasanya diatasi dengan cara
mengobati penyebab dasarnya, misalnya jika karena pil KB maka harus dihentikan
pemakaiannya, atau jika terjadi akibat stres, maka harus melakukan konsultasi.
Mengenal gejala hipoglikemia karena Obat Hipoglikemik Oral (OHO) merupakan obat
penurun kadar glukosa pada darah yang diresepkan oleh dokter khusus bagi diabetesei.
Obat Penurun Glukosa Darah bukanlah hormon insulin yang diberikan secara oral. OHO
bekerja melalui beberapa cara untuk menurunkan kadar glukosa darah. Obat
Hipoglikemik Oral (OHO) merupakan obat penurun kadar glukosa pada darah yang
diresepkan oleh dokter khusus bagi diabetesei. Obat Penurun Glukosa Darah bukanlah
hormon insulin yang diberikan secara oral. OHO bekerja melalui beberapa cara untuk
menurunkan kadar glukosa darah. Obat-obatan ini dapat membantu penyandang diabetes
melitus untuk menggunakan insulinnya sendiri dengan lebih baik dan menurunkan
pelepasan glukosa oleh hati. Terdapat beberapa macam OHO untuk mengendalikan
glukosa darah penyandang diabetes. Apabila pembaca ingin mengetahui merk jenis OHO
Penyandang diabetes sebaiknya mengetahui dengan lengkap informasi nebgenai OHO
yang diminumnya, mulai dari nama obatnya (nama, denerik, dan merk ), dosis, cara dan
waktu meminumnya, cara kerja dan lama kerja OHO tersebut. Selain itu penyandang
diabetes juga perlu mengetahui gejala terjadinya kadar glukosa darah rendah
(hipoglikemia) dan cara mengatasinya. Penyandang diabetes perlu untuk memperhatikan
beberapa hal dalam kaitannya dengan OHO yang diresepkan oleh dokter:
1. Jangan mengubah dosis ataupun merk obat tanpa izin dokter
2. Mengikuti jadwal pemakaian obat secara tepat tiap hari
3. Jangan menambah obat ekstra bila kadar glukosa darah tinggi
4. OHO tetap diperlukan walaupun kadar glukosa darah sudah normal
5. Dapat terjadi hipoglikemia, penyandang diabetes harus mengetahui cara
mengatasinya
6. Bila terjadi hipoglikemia, segera bertindak lalu kemudian hubungi dokter. Orang
lanjut usia akan lebih mudah mengalami hipoglikemia, terutama bila mereka tidak
akan atau bila fungsi hati dan fungsi ginjal teganggu, atau memakai obat lalin yang
berinteraksi dengan OHO
7. Menyampaikan kepada dokter mengenai obat lain yang diminum selain OHO

E. Pemilihan OHO
Pemberian OHO atau obat untuk menurunkan glukosa darah (table3) harus
dipertimbangkan bila penyandang diabetes tidak dapat mencapai kadar glukosa darah
yang normal atau mendekati normal dengan perencanaan makan dan olahraga teratu.
Pertanyaannya adalah, obat manakah yang sesuai untuk penyandang diabetes? Dokter
akan menjawab, pertanyaan tersebut dengan berbagai pertimbangan, termasuk
diantaranya, kadar glukosa darah awal dan kadar glukosa darah yang diinginkan, usia dan
berat badan penyandang diabetes, penyakit penyerta, kemungkinan kontradiksi terhadap
pengobatan, kemampuan penyandang diabetes untuk merawat dirinya sendiri, tingkat
pengetahuan penyandang diabetes akan diabetes, tingkat motivasi penyandang diabetes
dan penerima penyandang diabetes akan obat yang bermacam-macam.
F. Jenis OHO
OHO saat ini terbagi dalam 2 kelompok:
1. Obat yang memperbaiki kerja insulinObat yang meningkatkan produksi insulin.
2. Obat-obatan seperti metformin, glitazone, dan akarbose-adalah obat-obatan
kelompok pertama. Mereka bekerja pada hati, otot dan jaringan lemak, usus.
Singkatnya mereka bekerja di tempat dimana terdapat insulin yang mengatur glukosa
darah. Sulfonil, Repaglinid, Nateglinid dan insulin yang disuntikkan adalah obat-
obatan kelompok kedua. Sulfonil, Repaglinid, Nateglinid meningkatkan penglepasan
insulin yang disuntikkan menambah kadar insulin di sirkuliasi darah. Mekanisme
kerja dari obat-obat tersebut diatas berbeda, oleh karena itu marilah kita coba bahas
satu persatu:
Berdasarkan cara kerja, OHO dibagai menjadi 3 golongan :
a. Memicu produksi insulin
a) Sulfonilurea
Obat ini telah digunakan dalam menangani hipoglikemia pada penyandang
diabetes melitus tipe 2 selama lebih dari 40 tahun. Mekanisme kerja obat ini
cukup rumit. Ia bekerja terutama pada sel beta pankreas untuk meningkatkan
produksi insulin sebelum maupun setelah makan. Sel beta pankreas
merupakan sel yang memproduksi insulin dalam tubuh. Sulfonilurea sering
digunakan pada penyandang diabetes yang tidak gemuk di mana kerusakan
utama diduga adalah terganggunya produksi insulin. Penyandang yang tepat
untuk diberikan obat ini adalah penyandang diabetes melitus tipe 2 yang
mengalami kekurangan insulin tapi masih memiliki sel beta yang dapat
berfungsi dengan baik. Penyandang yang biasanya menunjukkan respon
yang baik dengan obat golongan sulfoniurea adalah usia saat diketahui
menyandang diabetes melitus lebih dari 30 tahun, menyandang diabetes
diabetes melitus lebih dari 5 tahun, berat badan normal atau gemuk, gagal
dengan pengobatan melalui pengaturan gaya hidup, perubahan pengobatan
dengan insulin dengan dosis yang relatif kecil.
b) Golongan Glinid Meglitinide merupakan bagaian dari kelompok yan
gmeningkatkan produksi insulin (selain sulfonilurea). Maka dari itu ia
membutuhkan sel beta yang masih berfungsi baik. Repaglinid dan
Nateglinid termasuk dalam kelompok ini, mempunyai efek kerja cepat,
lama kerja sebentar, dan digunakan untuk mengontrol kadar glukosa darah
setelah makan. Repaglinid diserap secara cepat segera setelah dimakan,
mencapai kadar puncak di dalam darah dalam 1 jam.
b. Meningkatkan kerja insulin (sensitivitas terhadap insulin)
a) Biguanid
Metformin adalah satu-satunya biguanid yang tersedia saat ini. Metformin
berguna untuk penyandang diabetes gemuk yang mengalami penurunan
kerja insulin. Alasan penggunaan metformin pada penyandang diabetes
gemuk adalah karena obat ini menurunkan nafsu makan dan menyebabkan
penurunan berat badan.
Sebanyak 25% dari penyandang diabetes yang diberikan metformin dapt
mengalami efek samping pada saluran pencernaan, yaitu rasa tak nyaman di
perut, diare dan rasa seperti logam di lidah. Pemberian obat ini bersama
makanan dan dimulai dengan dosis terkecil dan meningkatkannya secar
perlahan dapat meminimalkan kemungkinan timbulnya efek samping. Obat
ini tidak seharusnya diberikan pada penyandang dengan gagal ginjal, hati,
jantung dan pernafasan.
Metformin dapat digunakan sebagai obat tunggal atau dalam kombinasi.
Obat-obatan oral mungkin gagal untuk mengontrol gula darah setelah
beberapa saat sebelumnya berhasil (kegagagalan sekunder) akibat
kurangnya kepatuhan penyandang atau fungsi sel beta yang memburuk dan /
atau terjadinya gangguan kerja insulin (resistansi insulin). Pada kasus-kasus
ini, terapi kombinasi metformin dengan sulfonilurea atau penambahan
penghamba-glucosidase biasanya dapat dicoba. Kebanyakan penyandang
pada akhirnya membutuhkan insulin.
b) Tiazolidinedion
Saat ini terdapat 2 tiazolinedion di Indonesia yaitu rosiglitazon dan
pioglitazon. Obat golongan ini memperbaiki kadar glukosa darah dan
menurunkan hiperinsulinaemia (tingginya kadar insulin) dengan
meningkatkan kerja insulin (menurunkan resistensi insulin)
pada penyandang diabetes melitus tipe 2. Obat golongan ini juga
menurunkan kadar trigliserida da asam lemak bebas.

Rosiglitazone (Avandia)
Dapat pula digunakan kombinasi dengan metformin pada penyandang yang
gagal mencapai target kontrol glukosa darah dengan pengaturan makan dan
olahraga. Pioglitazone (Actos), juga diberikan untuk meningkatkan kerja
(sensitivitas) insulin.
Efek samping dari obat golongan ini dapt berupa bengkak di daerah perifer
(misalnya kaki), yang disebabkan oleh peningkatkan volume cairan dalam
tubuh. Oleh karena itu maka obat goolongan ini tidak boleh diberikan pada
penyandang dengan gagal jantung berat. Selain itu, pada penggunaan obat in
ipemeriksaan fungsi hati secara berkala harus dilakukan.

c. Penghambat enzim alfa glukosidase

Penghambat kerja enzim alfa-glukosidase seperti akarbose, menghambat


penyerepan karbohidrat dengan menghambat enzim disakarida di usus (enzim ini
bertanggung jawab dalam pencernaan karbohidrat). Obat ini terutama
menurunkan kadar glukosa darah setelah makan. Efek sampingnya yaitu
kembung, buang angin dan diare. Supaya lebih efektif obat ini harus dikonsumsi
bersama dengan makanan. Obat ini sangat efektif sebagai obat tunggal pada
penyandang diabetes melitus tipe 2 dengan kadar glukosa darah puasanya kurang
dari 200 mg/dL (11.1 mmol/l) dan kadar glukosa darah setelah makin tinggi. Obat
ini tidak mengakibatkan hipoglikemia, dan boleh diberikan baik pada penyandang
diabetes gemuk maupun tidak, serta dapat diberikan bersama dengan sulfonilurea,
metformin atau insulin.

G. DOSIS PEMBERIAN OHO


Setelah obat tertentu dipilih untuk penyandang diabetes, biasanya pemberian obat dimulai
dari dosis terendah. Dosis kemudian dinaikkan secara bertahap setiap 1-2 minggu, hingga
mencapai kadar glukosa darah yang memuaskan atau dosis hampir maksimal. Jika dosis
hampir maksimal namun tidak menghasilkan kontrol kadar glukosa darah yang memadai,
maka dipertimbangkan untuk diberikan obat kombinasi atau insulin. Tidak ada
keuntungan menggunakan dua OHO dari golongan yang sama secara bersamaan.
H. KESIMPULAN
D e n g a n i n i s a ya m e n g a m b i l j u d u l t e n t a n g “ m e n e g e n a l g e j a l a
h i p o g l i k e m i a k a r e n a O H O ( o b a t h i p e r g l i k e m i a o r a l ) ya i t u D i a b e t e s
M e l l i t u s ( D M ) a d a l a h p e n ya k i t g a n g g u a n m e t a b o l i k ya n g d i t a n d a i
dengan hiperglikemia dan kelainan (abnormalitas) dalam
m e t a b o l i s m e k a r b o h i d r a t , l e m a k d a n protein. gangguan metabolik ini
disebabkan oleh adanya kerusakan sekresi insulin,sensitilitas insulin, atau
keduanya. Diabetes Mellitus dapat digolongkan menjadi DiabetesMellitus
tipe ", Diabetes Mellitus tipe %, dan Diab etes 0estasional. $engobatan
DiabetesMellitus bertujuan untuk menghilangkan gejala dan tanda Diabetes
Mellitus, tercapainya pengendalian kadar glukosa dalam darah dan mencegah
terjadinya progresi1itas penyulitseperti mikroangiopati dan neuropati
I. SARAN
Sebainya para pembaca memahami tentang diabetes mellitus dan dapat
menerapkan pengetahuan mengenai penyakit ini, agar banyak yang mengetahui bahaya
penyakit tesebut. ba g i p a r a p e m b a c a h e n d a k n y a k i t a m e n j a g a
l i n g k u n g a n s e k i t a r k i t a d a n m u l a i b i s a mengontrol makanan yang
dapat membuat kadar gula kita naik serta dianjurkan agar kita m e n g e c e k
k a d a r g u l a k i t a u n t u k m e w a s p a d a i n ya d a n j a n g a n l u p a u n t u k
m e n g k o n s u m s i makanan yang sehat

Anda mungkin juga menyukai