Anda di halaman 1dari 23

HIPERTENSI

OLEH:
PESERTA PELATIHAN KOMUNIKASI PERUBAHAN
PERILAKU
DINAS KESEHATAN PROVINSI GORONTALO
KELOMPOK 3
ANGKATAN II
TAHUN 2020
Pengertian Hipertensi

Hipertensi atau yang juga disebut dengan tekanan darah tinggi


merupakan suatu kondisi di mana tekanan darah berada pada
angka di atas 120/80 mmHg. Biasanya penderitanya banyak
ditemui pada kisaran usia dewasa hingga lanjut usia. Namun
tidak menutup kemungkinan jika kondisi ini bisa menyerang
siapa saja.

Tekanan darah tinggi atau dikenal sebagai hipertensi


merupakan salah satu penyakit tidak menular yang banyak
diderita oleh orang Indonesia. Kondisi ini sering dianggap
berbahaya karena bisa menyebabkan komplikasi kesehatan
yang parah seperti penyakit jantung, stroke, bahkan kematian.
Menurut keterangan Badan Kesehatan Dunia (WHO), bahwa semua
orang berpotensi dan memiliki risiko untuk mengalami tekanan
darah tinggi. Bahkan menurut data yang telah ada, penderita
tekanan darah tinggi akan terus mengalami peningkatan. Bahkan
angkanya bisa melonjak tajam hingga 29% di tahun 2025.

Kasus tekanan darah tinggi seperti ini juga banyak terjadi di negara
Indonesia. Di mana menurut data dari Riset Kesehatan Dasar
Republik Indonesia di tahun 2013 menunjukkan bahwa lebih dari
25,8% dari penduduk Indonesia mengidap penyakit hipertensi.
Bahkan di tahun berikutnya angka tersebut terus mengalami
peningkatan hingga di tahun 2025 mendatang. Penyakit tekanan
darah tinggi ini juga disebut dengan silent killer atau pembunuh
diam-diam. Sehingga patut untuk diwaspadai setiap gejala dan
kondisinya.
tekanan darah diklasifikasikan sebagai
berikut:
 Normal: berada di bawah 120/80 mmHg.
 Meningkat: berkisar antara 120-129 untuk
tekanan sistolik dan >80 mmHg untuk
tekanan diastolik.
 Hipertensi
tingkat 1: 130/80 mmHg hingga
139/89 mmHg.
 Hipertensi tingkat 2: 140/90 atau lebih
tinggi.
Gejala

Orang yang memiliki tekanan darah atau tensi di atas angka normal biasanya
akan mengalami beberapa kondisi yang disebut sebagai gejala hipertensi. Berikut
beberapa gejala darah tinggi atau hipertensi yang mungkin akan terjadi:

- Pusing
- Mual
- Sakit kepala yang teramat parah
- Penglihatan buram
- Telinga berdenging
- Detak jantung tidak beraturan
- Nyeri di bagian dada
- Sulit untuk bernafas
- Timbulnya rasa kebingungan yang tanpa sebab
- Keluarnya darah di dalam urine
- Adanya sensasi berdetak di bagian lain, seperti dada, telinga, dan leher
Penyebab
Ada beberapa faktor yang menjadi penyebab seseorang
memiliki tensi darah di atas normal. Berikut beberapa faktor
penyebab hipertensi atau tekanan darah tinggi:
- Stres yang berlebihan
- Malas bergerak
- Kebiasaan merokok
- Obesitas atau kegemukan
- Sering kerja larut malam
- Penggunaan obat-obatan
- Gaya hidup yang kurang sehat
- Banyak makan-makanan yang mengandung garam terlalu
tinggi
- Penggunaan pil KB
Penyebab Lain yang Meningkatkan Risiko Terkenanya Hipertensi

Selain beberapa faktor penyebab di atas, tekanan darah tinggi juga dapat
disebabkan oleh beberapa faktor risiko lain. Di mana menurut data dari Riset
kesehatan Dasar Republik Indonesia, lebih dari 25% penduduk Indonesia dengan
usia di atas 18 tahun akan memiliki risiko terkena prehipertensi dan hipertensi.
Di mana kasus ini akan semakin meningkat dengan adanya faktor risiko yang
dialami oleh penderita, seperti:

- Tingkat kelelahan yang sangat tinggi


- Asam urat
- Diabetes
- Obesitas
- Kadar kolestrol tinggi
- Kecanduan minuman beralkohol
- Penyakit ginjal
- Faktor turunan yang diwarisi dari orang tua atau keluarga inti lainnya
Pencegahan

Seseorang dapat meminimalisir terjadinya penyakit tekanan darah tinggi dengan


melakukan pencegahan dini. Di mana pencegahan ini dapat dilakukan dengan
menerapkan gaya hidup sehat dan menghindari faktor risikonya. Berikut cara
mencegah hipertensi yang bisa Anda lakukan:
- Konsumsi makan-makanan yang sehat dan rendah lemak
- Lakukan diet sehat untuk yang memiliki berat badan berlebih
- Pertahankan berat badan ideal
- Hindari kebiasaan merokok
- Hilangkan kebiasaan suka minum-minuman beralkohol
- Lakukan aktivitas fisik yang cukup seperti rajin berolahraga, aktif bergerak, dan
lainnya
- Hindari begadang dan kerja di malam hari
- Kendalikan faktor emosianal pada diri Anda
- Banyak makan buah dan sayur
- Batasi konsumsi garam
Meskipun bisa terjadi pada semua orang, ada
beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko
seseorang mengalami tekanan darah tinggi, seperti:
 Lanjut usia
 Memiliki keluarga yang menderita hipertensi
 Memiliki kebiasaan merokok
 Jarang berolahraga.
Pengobatan dan Pencegahan Hipertensi
 Menjalani gaya hidup sehat dapat menurunkan sekaligus mencegah
hipertensi. Beberapa cara yang dapat dilakukan adalah:
 Konsumsi makanan yang sehat.
 Menjaga berat badan ideal.
 Rutin berolahraga.
 Berhenti merokok.
 Beberapa pasien hipertensi diharuskan mengonsumsi obat penurun tekanan
darah seumur hidupnya. Oleh karena itu, penting untuk melakukan langkah
pencegahan sedini mungkin, terutama bila Anda memiliki faktor risiko
hipertensi.
Komplikasi Hipertensi
 Tekanan darah tinggi bisa merusak pembuluh darah dan organ-
organ lain di dalam tubuh. Jika dibiarkan tanpa penanganan,
hipertensi hipertensi yang tidak terkontrol bisa menimbulkan
kondisi yang disebut hipertensi maligna. Kondisi ini bisa
menimbulkan penyakit-penyakit atau komplikasi serius, seperti:
 Aterosklerosis
 Kehilangan penglihatan
 Terbentuk aneurisma
 Gagal ginjal

https://www.alodokter.com/hipertensi
No Indikator 2018 2019
1 Keluarga mengikuti program KB 63.7 63.5
2 Ibu hamil melahirkan di fasyankes 100 100
3 Bayi usia 0-11 bln imunisasi lengkap 100 100
4 Pemberian ASI eksklusif bayi 0-6 bulan 23.8 25.6
5 Pemantauan pertumbuhan balita 52.9 53.1
6 Penderita TB paru berobat sesuai standar 100 100
7 Penderita hipertensi yang berobat teratur 50.2 47.8
8 Tidak ada anggota keluarga yang merokok 55.8 55.8
9 Sekeluarga sudah menjadi anggota JKN 62.2 61.8
10 Mempunyai & menggunakan SAB 100 100
11 Menggunakan jamban keluarga 99.8 99.8
12 Penderita gangguan jiwa berat berobat dengan benar 100 100
JML KELUARGA 1031 1038
IKS 0.32 0.31
3 POTENSI NILAI IKS TERENDAH KELURAHAN
BULADU KECAMATAN KOTA BARAT

No Indikator 2018 2019


Pemberian ASI eksklusif bayi 0-6
1
bulan 23.8 25.6
Penderita hipertensi yang berobat
2 teratur
50.2 47.8
Pemantauan pertumbuhan
3
balita 52.9 53.1
Penggalangan komitmen Kelurahan Buladu

 Support kegiatan POSBINDU, membantu mensiasati jadwal POSBINDU agar penderita Hipertensi dapat
mengikuti kegiatan POSBINDU diluar jam kerja penderita
 Bekerja sama dengan pihak PKM Kota Barat dalam mendata nama-nama penderita Hipertensi agar
dapat mengikuti kegiatan POSBINDU
 Melaksanakan kembali GERMAS, khususnya senam bersama di hari minggu (di luar jam kerja)
 Menyediakan himbauan kawasan tanpa rokok (KTR)
 Tidak melayani masyarakat yang merokok, jika memang merokok, disilahkan untuk merokok dulu
kemudian dilayani
 Dukungan penyebaran informasi
 Pelaksanaan kegiatan POSBINDU setelah sholat Jum’at
 Alokasi dana setiap kelurahan untuk dukungan kegiatan POSBINDU
 Menginformasikan ke seluruh Ta’mirul Masjid yang ada di Kelurahan Buladu jika ada kegiatan PROLANIS
 Melaksanakan kegiatan POSBINDU 2x sebulan tiap kelurahan
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai