Anda di halaman 1dari 4

HIPERTENSI

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Promosi Kesehatan
Dosen Mata Kuliah: Bapak Wowo Trianto, S.Ap., SKM., M.Ko

Oleh
Amelia Agustin 144012022105
Anton Budiman Syah 144012022106
Asti Oktaviani 144012022107

PROGAM STUDI D-III KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN RUMAH SAKIT DUSTIRA
CIMAHI 2023
A. Hipertensi
Hipertensi adalah pengertian medis dari penyakit tekanan darah tinggi.
Kondisi ini dapat menybabkan berbagai macam komplikasi kesehatan yang
membahayakan berbagai macam komplikasi kesehatan yang membahayakan
nyawa jika dibiarkan. Bahkan, gangguan ini dapat menyebabkan peningkatan
risiko terjadinya penyakit jantung, stroke, hingga kematian.
Tekanan darah tinggi/hipertensi adalah kondisi medis di mana terjadi
peningkatantekanan darah secara kronis (jangka waktu lama). Penyakit ini
adalah salah stu jenis penyakit yang sangat berbahaya.Penderita hipertensi di
dunia saat ini diperkirakan mencapai lebih dari 800 jutaorang. Sebanyak 10-30
% dari jumlah penduduk dewasa hampir di setiap Negara.Berdasarkan data
Lancet (dalam McMarthy, 2010), jumlah penderita hipertensi di seluruhdunia
terus meningkat. Di India, penderita hipertensi mencapai 60,4 juta orang pada
tahun2002 dan diperkirakan 107,3 juta orang pada tahun 2025. Di China, 98, 5
juta orang dan bakal jadi 151, 7 juta orang pada tahun 2025. Di bagian lain di
Asia, tercatat 38, 4 juta penderita hipertensi pada tahun 2000 dan diperkirakan
menjadi 67, 4 juta orang tahun 2025.Di Indonesia, mencapai 17-21% dari
populasi penduduk dan kebanyakan tidakterdeteksi. Di Indonesia banyaknya
penderita Hipertensi diperkirakan 15 juta orang tetapihanya 4% yang
merupakan hipertensi terkontrol. Prevalensi 6-15% pada orang dewasa,50%
diantaranya tidak menyadari sebagai penderita hipertensi sehingga mereka
cenderunguntuk menjadi hipertensi berat karena tidak menghindari dan tidak
mengetahui factorrisikonya, dan 90% merupakan hipertensi esensial. Hipertensi
dibagi menjadi dua yaitu :
1. Hipertensi Primer
Hipertensi primer cenderung berkembang secara bertahap selama
bertahun-tahun yang diakhirnya semakin parah jika tidak dilakukan
penanganan. Disebut juga hipertensi idiopatik karena tidak diketahui
penyebabnya. Faktor yang mempengaruhinya yaitu: genetik, lingkungan,
hiperaktifitas saraf simpatis, sistem renin angiotensin dan peningkatan Na+Ca
intraseluler. Faktorfaktor yang meningkatkan resiko: obesitas, merokok, alkohol
dan polisitemia.
2. Hipertensi Sekunder
Hipertensi jenis ini cenderung terjadi secara tiba-tiba dan menyebabkan tekanan
darah lebih tinggi dibandingkan hipertensi primer. Penyebab yaitu: penggunaan
estrogen, penyakit ginjal, sindrom cushing dan hipertensi yang berhubungan
dengan kehamilan.
B. Tanda dan Gejala Hipertensi
Tekanan darah tinggi dikenal dengan istilah the silent killer atau penyakit
yang membunuh secara diam-diam. Hal ini karena sering kali hipertensi tidak
menimbulkan gejala atau tidak disadari sampai tekanan darah sudah sangat
tinggi atau hipertensi sudah menimbulkan komplikasi.
Kondisi ini mana tekanan darah sudah sangat tinggi disebut krisis hipertensi,
yaitu ketika tekanan darah sudah mencapai 180/120 mmHg atau lebih.
Gejala yang dapat muncul ketika tekanan darah terlalu tinggi adalah:

 Mual dan muntah


 Sakit kepala
 Mimisan
 Nyeri dada
 Gangguan penglihatan
 Telinga berdenging
 Gangguan irama jantung
 Kencing berdarah

C. Faktor Risiko Hipertensi

Beberapa faktor di bawah ini dapat meningkatkan risiko seseorang


mengalami tekanan darah tinggi:

 Berusia di atas 65 tahun


 Jarang berolahraga atau jarang melakukan aktivitas fisik
 Sedang hamil
 Memiliki keluarga yang juga menderita tekanan darah tinggi
 Menderita obesitas, sleep apnea, diabetes, atau penyakit ginjal
 Sering mengonsumsi makanan tinggi garam dalam jumlah banyak
 Merokok
 Sering minum alkohol

D. Pencegahan Hipertensi

Cara mencegah hipertensi adalah dengan menghindari faktor yang dapat


meningkatkan risiko terserang penyakit ini. Beberapa cara efektif yang dapat
dilakukan adalah:

 Pertahankan berat badan ideal.


 Lakukan olahraga secara rutin minimal 30 menit setiap hari.
 Cukupi waktu tidur dan istirahat.
 Kelola stres dengan baik.
 Konsumsi makanan rendah lemak dan kaya serat, seperti buah dan
sayuran.
 Batasi jumlah garam dalam makanan, tidak lebih dari satu sendok teh per
hari ( kurang dari 5g perhari ).
 Hindari konsumsi minuman beralkohol.
 Batasi konsumsi minuman berkafein.
 Hentikan kebiasaan merokok.
 Lakukan pemeriksaan kesehatan dan skrining hipertensi secara rutin.
 Menjaga berat badan.

Deteksi dini hipertensi dapat dilakukan dengan melakukan pemeriksaan


tekanan darah secara mandiri dengan menggunakan tensimeter yang tepat.
Selain itu, konsultasikan dengan dokter mengenai pemilihan tensimeter yang
tepat untuk di rumah.
E. Pengobatan Hipertensi
Tekanan darah tinggi bisa diatasi dengan mengubah gaya hidup menjadi
lebih sehat. Namun, pada beberapa penderita, perubahan gaya hidup juga harus
disertai dengan konsumsi obat antihipertensi. Perlu atau tidaknya penggunaan
obat antihipertensi tergantung pada nilai tekanan darah pasien dan seberapa
besar risiko pasien terserang komplikasi, seperti stroke atau serangan jantung.
Berikut ini adalah beberapa metode pengobatan yang dapat digunakan untuk
menangani hipertensi:
1. Obat untuk membuang kelebihan garam dan cairan di tubuh melalui
urine(Diuretik)
2. Obat untuk melebarkan pembuluh darah sehingga tekanan darah bisa
menurun(Vasilidator)
3. Obat yang bekerja untuk memperlambat detak jantung dan melebarkan
pembuluh darah(Antihipertensi)
4. Obat penurun tekanan darah yang berfungsi untuk membuat dinding
pembuluh darah lebih rileks(Diuretik)

Anda mungkin juga menyukai