DISUSUN OLEH:
SEMESTRE V
KELOMPOK IV
NAMA-KELOMPOK :
TIMOR-LESTE
2022
i
KATA PENGATAR
Segala puji dan syukur, kami panjatkan kepada Tuhan Yesus, atas berkatdananugerah-nya
keperawatan Anemia pada Anak ”.Adapun tujuan penulisan
selaku dosen mata kuliah pendidikan Enfermagem Pediatria II, Kami menyadari bahwa
makalah ini masih terbatas dan jauh dari sempurna, karena pengetahuan dan pengalaman
yang kami miliki sangat terbatas. Namun kami telah berusaha dan bekerja keras supaya
ii
DAFTAR ISI
HALAMAT COVER :
KATA PENGATAR.......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................. 1
1.2. Tujuan................................................................................................................. 3
BAB IV PENUTUP......................................................................................................... 21
3.1. Kesimpulan....................................................................................................... 21
3.2. Saran................................................................................................................. 21
DAFTAR PUSTAKAN................................................................................................... 22
iii
BAB I
PENDAHULUAN
iv
Sel darah merah dibuat di sumsum tulang. Ketika Seseorang kehilangan sejumlah
kecil darah, seperti luka di jari akibat teriris pisau, sumsum tulang dapat
menggantinya tanpa menimbulkan anemia. Namun, jika sejumlah besar darah hilang
selama periode waktu yang singkat (seperti setelah kecelakaan serius), sumsum
tulang mungkin tidak dapat menggantikan sel-sel darah merah cukup cepat.
Kehilangan sedikit darah selama periode waktu yang panjang juga dapat
mengakibatkan anemia. Hal ini dapat terjadi pada anak perempuan yang memiliki
periode menstruasi Yang berat, terutama jika mereka tidak mendapatkan cukup zat
besi dalam makanan yang dikonsumsi.
Anemia terjadi ketika kadar sel darah merah yang sehat di dalam tubuh terlalu
rendah. Hal ini dapat menyebabkan masalah kesehatan karena sel darah merah
mengandung hemoglobin, yang membawa oksigen ke jaringan tubuh. Anemia dapat
menyebabkan berbagai komplikasi, termasuk kelelahan (kelelahan) dan stres pada
organ-organ tubuh.
Anemia melupakan kelainan darah yang cukup umurn dengan banyak penyebab.
Penyebab-penyebab tersebut termasuk kelainan bawaan, masalah gizi (seperti
kekurangan zat besi atau vitamin), infeksi, beberapa jenis kanker, dan paparan obat
atau racun-Secara umum,orang biasanya sangat mudah mengâbaikan gejala anemia.
v
1.3. Tujuan
Anak.
vi
BAB II
TIJAUN PUSTAKAN
vii
Anemia ibu hamil merupakan hal yang selalu di perhatikan karena memiliki
dampak yang pada tumbuh kembah janin. Dimana kehamilan adalah masa
berkembangnya hasil konsepsi dari awal konsepsi sampai proses awal persalinan
yang merupakan sesuatu yang wajar pada wanita yang produktif. selama kehamilan
terjadi perubahan pada ibu baik fisikmaupun psikis. Kehamilan yang dialami oleh
setiap wanita akan banyak menimbulkan dampak bagi wanita tersebut. Dimana
pada masa kehamilan ibu hamil mempunyai tingkat metabolisme tinggi yang
diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan janin, pertambahan besarnya
organ kandungan, perubahan komposisi dan metabolisme tubuh ibu, sehingga
kekurangan zat gizi tertentu yang diperlukan pada saat hamil dapat menyebabkan
janin tumbuh tidak sempurnya.
Kondisi yang sering dialami ibu hamil yaitu anemia terjadi akibatrendahnya
kandungan hemoglobin dalam tubuh semasa hamil atau kurangnya sel – sel darah
merah di dalam darah dari pada biasanya dengan kadar hemoglobin < 11 %.
Selama kehamilan terjadi peningkatan volume darah total, peningkatan sebagian
besar terjadi pada volume plasma, sedangkan volume sel darah merah tidak
sebanding dengan peningkatan volume plasma. Hal tersebut berakibat terjadinya
hemodilusi atau pengenceran darah meningkat sehingga kadar hemoglobin
menurun.
2.1.2. Tanda dan Gejala Anemia pada Anak
viii
Selain gejala di atas, beberapa gejala lain yang umum muncul pada anak yang
mengalami anemia meliputi:
Sesak napas
Sakit kepala
Pembengkakan pada tangan dan kaki
Detak jantung menjadi lebih cepat
Pusing atau vertigo, terutama saat berdiri
Pingsan
Pembengkakan atau rasa sakit pada lidah
Menjadi lekas marah (rewel)
Siklus haid tidak teratur
Haid yang tidak terjadi atau terlambat
Lidah sakit atau bengkak
Penyakit kuning atau jaundice yang ditunjukkan dengan kulit, mata dan mulut
yang menguning.
Restless leg syndrome, yakni adanya keinginan tak terkendali untuk
menggerak-gerakkan kaki karena sensasi tidak nyaman.
2.1.3. Penyebanb Anemia pada Anak
Anemia dapat terjadi karena tubuh kekurangan sel darah merah yang sehat. Kondisi
ini umumnya disebabkan oleh hal ini:
Tubuh tidak memproduksi sel darah merah yang cukup. Kondisi ini dapat terjadi
apabila anak Anda tidak mengonsumsi cukup nutrisi, terutama zat besi, dalam
pola makan sehari-harinya.
Tubuh menghancurkan terlalu banyak sel darah merah. Kondis ini umumnya
terjadi pada anak yang sedang mengalami penyakit lain maupun memiliki
kelainan sel darah merah, misalnya anemia sel sabit.
Luka atau perdarahan. Hal ini bisa terjadi secara cepat, seperti karena luka atau
menstruasi berat, atau perlahan-lahan dalam jangka lama, seperti darah pada
urine atau feses.
Beberapa penyakit dan obat-obatan tertentu.
ix
2.1.4. Faktor Risiko Anemia pada Anak
Anak yang mengalami kondisi berikut ini memiliki resiko lebih tinggi untuk
mengidap anemia:
Pada tahap awal, dokter akan menanyakan gejala yang dialami serta riwayat
kesehatan anak dan keluarga. Selanjutnya, dokter akan merekomendasikan
beberapa pemeriksaan penunjang untuk membantu dalam memastikan diagnosis
anemia. Langkah-langkah tersebut meliputi :
Pemeriksaan zat besi untuk mendeteksi kekurangan zat besi yang menjadi salah
satu penyebab anemia. Prosedur ini meliputi pemeriksaan total serum dari zat
besi dan pemeriksaan ferritin.
Aspirasi sumsum tulang belakang dan biopsi jaringan. Pemeriksaan ini dapat
membantu dokter untuk mengetahui apakah produksi sel terjadi secara normal
pada sumsum tulang. Demikian pula dengan melihat kelainan-kelainan (seperti
leukemia) yang dapat menjadi penyebab anemia.
x
Reticulocyte count untuk menghitung jumlah sel darah merah yang masih muda
atau belum matang. Pemeriksaan ini dapat membantu dokter dalam melihat
apakah tubuh dapat memproduksi sel darah merah pada kadar yang normal.
Pemberian obat-obatan seperti suplemen zat besi. Bagi anak yang mengalami
anemia kronis (berkepanjangan) obat-obatan yang mungkin diberikan meliputi
vitamin, garam besi, colony stimulating factors (sejenis hormon) serta agen
khelasi.
Komplikasi yang timbul akibat anemia bisa beragam, tergantung dari penyebab
awal anemia. Beberapa jenis anemia bisa menyebabkan :
xi
Bila anemia pada anak sudah tergolong parah dan tidak segera ditangani,
kurangnya oksigen dan darah dalam tubuh akan menimbulkan komplikasi lain,
seperti :
Kerusakan sistem peredaran darah, seperti gagal jantung kongestif dan hipotensi.
Syok.
Kejang.
Iskemia otak, yakni salah satu jenis stroke akibat sel otak kekurangan oksigen.
Sebisa mungkin memberikan ASI eksklusif agar bayi mendapatkan zat besi yang
cukup melalui ASI.
Apabila Anda memberikan susu formula pada anak, pilihlah yang mengandung
tambahan zat besi.
Tidak memberikan susu sapi murni pada anak-anak sebelum mereka berusia satu
tahun. Pasalnya, pencernaan mereka belum benar-benar siap dan pemberian susu
sapi dapat mengurangi jumlah zat besi yang diserap dalam usus.
Setelah anak berusia satu tahun, hindari pemberian susu formula lebih dari 2
cangkir per hari. Susu rendah zat besi dan dapat membuat anak-anak merasa
kenyang, sehingga meningkatkan kemungkinan mereka tidak akan makan
dengan cukup dan kekurangan makanan kaya zat besi.
xii
BAB III
IDENTIDADE
Fontes Informasaun :
xiii
HISTORIA MORAS
: Mak hanesan labarik ho Imunidade nebe menus halo isin lolon kamutis.
: Kliente nia inan hatete katak nia oan nia isin kamutis durante semana ida nia laran antes
hori mai hospital, Bainhira halo asesimentu ba kliente senti oin halai isin manas no ulun
moras.
Operasaun
Alerjia
: Laiha
: Mak Hanesan familia deklara katak nia oan la hetan moras husi genetika.
xiv
HISTORIA NUTRISAUN
Peso agora= 9 kg, altura= 80 cm, tamañu (ukuran) ain= 26 cm, tamañu hirus
matan...51....cm
Peso normal=....38.....kg
HISTORIA DESENVOLVIMENTO
Assesimentu Desenvolvimentu :
Motorik halus : Labarik bele kaer sasan bainhira tama fulan tolu ba leten.
Lingua : Labarik iha mudansa bele hatene kolia ona. Hanesan bolu Apa ou Ama.
Motorik kasar : Labarik bele tur metin ona no komesa dollar ba mai ona.
Sinais vitais:
xv
Sistema Respiratoriu:
kor:.............. dois:......................................
Ronki wheezing
Tipu:...........flow:............Ipm
Sistema kardiovaskular
xvi
Selu-seluk tan:....................................................
Problemas enfermajen : pasiente sente isin lolon malirin no susar atu dada is.
1. Sistema nervosu
a. GCS:.............
b. Refleks fisiolojia patella triceps biceps
c. Refleks patolojia babinsky budzinsky kerning
d. Lamentasaun oin halai sim la’e
e. pupil isokor anisokor Diameter:.................
f. Sclera/konungtiva anemis ikterus normal
g. Perturbasaun hare’e sim la’e
esplika:.....................
h. Perturbasaun rona sim la’e esplika
i. Perturbasaun horon sim la’e
esplika:.....................
j. Deskansa /toba: 8-11 oras/loron disturbasaun toba:............................
2. Sistema urinaria
a. Hijiene mo’os fo’er
b. Lamentasaun nokturi inkontinensia
Disuria oliguria
Retensi hesistensi
Anuria
Seluk-seluk tan:.......................................................
Problemas enfermajen:.........................................................................................................
3. Sistema dijestivu
a. Ibun mo’os fo’er dóis
b. Mukosa bokon maran stomatitis
xvii
c. Kakorok moras tolan susar tolan
Tonsil bo’ot ki’i makas
d. Abdomen tenso inchaço ascites
Ki’i makas sim la’e
Operasaun kanek iha la iha
data operasaun:......
Tipu operasaun:........................ area:................................
Kondisaun Drain iha la iha
Total:................. kor:.....................
Kondisaun area haleu insersaun:...................
e. Peristaltiku:7-14x/mnt
f. So’e be’e bo’ot: 1-2 x/loron ikus data:21-07-2022
Konsistensia to’os mamar been kahur/raan
So’e be’e bo’ot normal labarik 1-2x/loron
g. Dieta solidumamar been
h. Gostu han di’ak menus frekuénsia: 4 x/mnt
i. Porsaun han hotu la’e
informasaun:................................
Seluk-seluk tan:................................................
Problemas enfermajen:.........................................................................................................
b. Forsa muskulus
2 2
2 2
c. problemas ekstremitas sim la’e
d. problemas ruin kotuk a.sim la’e
e. Fraktur e.
sim i.
la’e
f. Traksi/spalk/gips sim la’e
q. m.
g. Kompartemen syndrome sim la’e
y. u.
h. Kulit ikterus
oo. sianosis
cc. kk. gg. me’an
hiperpigmentasaun
xviii
Selu-seluk tan:...............................
Problemas enfermajen:..................................................................................................
5. Sistema endokrina
Kelenjar tyroid boot qqq.sim mmm.la’e
Kelenjar getah bening boot yyy.sim uuu.la’e
Hipoglikemia gggg.sim cccc.la’e
Hiperglikemia sim la’e
oooo. kkkk.
Kanek gangren sim la’e
ssss. wwww.
Seluk-seluk tan:...........................................................................
Problemas
enfermajen:...............................................................................................................
ASESIMENTU PSIKOSOSIAL-SPIRITUAL
a. Espresaun kliente hasoru moras
Murun/nonoknervosutensi hirus/tanis
aaaaa. s hhhhh.
Seluk-seluk tan:...........................................................
Problemas enfermajen:.........................................................................................................
a. Hariis :..2-3.x/loron
b. Keramas :2.x/loron
c. Tesi kukun :.1-2.x/semana
d. Troka roupa :.3x/loron
e. kose nehan :.2-3.x/loro
seluk-seluk tan:.......................................................................
problemas enfermajen:..................................................................................................
xix
PEMERIKSAAN PENUNJAAN
Dili , / /
Konesimentu
(......................................)
(…….........................)
Estudante
(...........................................)
ANALIZA DATA
xx
Naran kliente : T.S Sala:
Idade :3 Data:
No.Register :
xxi
b. PlanuEnfermagem/Rencana Intervensi Keperawatan
Naran kliente : T.S. Sala Enfermajen:
Idade :3 no.livru mediku:
d. Evaluasaun Enfermagen
Naran kliente : T.S Sala kuidadus:
xxiii
BAB IV
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
bahwa:
1. Anemia pada anak adalah suatu kondisi yang terjadi ketika jumlah sel darah
merah dan hemoglobin dalam tubuh anak berada di bawah jumlah normalnya.
sangat diperlukan oleh sel-sel dalam tubuh anak agar dapat berfungsi dengan baik.
2. Menurut WHO, anemia adalah suatu kondisi di mana jumlah sel darah merah atau
bervariasi menurut umur, jenis kelamin, panjang badan, merokok, dan status
eritrosit dalam sirkulasi. Anemia dapat terjadi pada semua tahap kehidupan, tetapi
lebih umum terjadi pada anak – anak dan wanita hamil. Berikut adalah klasifikasi
3.2. Saran
Kami dari kelompok IV mengharapkan saran dari pembaca agar dapat member
kritik dan saran untuk kesempurnaan makalah Anemia pada Anak dan Asuhan
xxiv
DAFTAR PUSTAKAN
SITUS WEP :
https://www.healthychildren.org/English/health issues/conditions/chronic/Pages/
Anemia-and-Your-Child.aspx Diakses pada 18 July 2022.
UMC.https://www.urmc.rochester.edu/encyclopedia/content.aspx?
contenttypeid=90&contentid=P02311 Diakses pada 19 July 2022.
UMC. https://www.urmc.rochester.edu/encyclopedia/content.aspx?
contenttypeid=90&contentid=P02311 , Diakses pada 19 July 2022.
https://www.cedars-sinai.org/health-library/diseases-and-conditions--pediatrics/a/
anemia-in-children.html Diakses pada 19 July 2022.
xxv