BERHUBUNGAN DENGAN
KEPATUHAN PENDERITA
HIPERTENSI DALAM MENJALANI
PENGOBATAN DI PUSKESMAS
KUTABUMI
Jacqueline Tasha Margono : 01073180060
Johanna Fredda C. Maitimu : 01073180097
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
1.2 RUMUSAN MASALAH
1.3 PERTANYAAN PENELITIAN
1.4 TUJUAN PENELITIAN
1.5 MANFAAT PENELITIAN
LATAR BELAKANG
● Hipertensi : 10 penyakit tidak menular di
Indonesia
● Hipertensi dari JNC VIII tahun 2014 yaitu
≥140/≥90 mmHg
● RISKESDAS tahun 2018, prevalensi 34,1%
meningkat dari 25,8% tahun 2013
Bagi Peneliti
Meningkatkan wawasan ilmu pengetahuan
kesehatan masyarakat, khususnya mengenai faktor-
faktor yang berhubungan dengan kepatuhan
penderita hipertensi dalam menjalani pengobatan
serta menambah pengalaman dalam menerapkan
ilmu pengetahuan yang didapat selama berada di
Puskesmas Kutabumi.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 HIPERTENSI
2.2 PERILAKU
Definisi Hipertensi
Hipertensi atau yang disebut tekanan
darah tinggi ialah peningkatan tekanan
darah sistolik ≥ 140 mmHg dan tekanan
darah diastolik ≥ 90 mmHg pada dua kali
pengukuran selang waktu lima menit
dalam keadaan cukup istirahat/tenang.
EPIDEMIOLOGY
• 1,13 Miliar orang didunia ada Hipertensi (WHO)
• Diperkirakan tahun 2025 ada 1,5 miliar orang kena Hipertensi dan Prevalence
10,44 juta meninggal disetiap tahunnya
PRIMER SEKUNDER
• Paling sering dijumpai pada populasi • Terdapat 10% kasus
dewasa yang terjadi 90-95% kasus • DISERTAI PENYEBAB KLINIS
• TIDAK MEMILIKI PENYEBAB KLINIS • Faktor penyebab :
• Faktor penyebab : - Gangguan hormonal
- Genetik : paling berpengaruh - Diabetes
- Experimental : Tidak normalnya - Ginjal
fungsi sistemik tubuh
- Penyakit pembuluh darah
- Natural History : usia bertambah
- Penyakit jantung atau obat
Faktor Resiko yang Tidak Dapat Diubah
OBESITAS MEROKOK
IMT berhubungan Nikotin dan CO merangsang
langsung dengan TD pelepasan katekolamin
dimana risiko 5 kali lebih iratibilitas miokardial,
tinggi untuk menderita peningkatan denyut jantung
hipertensi
ALKOHOL GARAM
Alkohol meningkatkan Penumpukan cairan
kadar kortisol, dalam tubuh menarik
peningkatan volume RBC cairan diluar sel
dan peningkatan voulme TD meningkat
kekentalan darah
menaikkan TD
Faktor Resiko yang Dapat Diubah
KAFEIN DISLIPIDEMIA
Kandungan lemak berlebih
1 cangkir kopi 75-200 timbunan kolesterol pada
mg kafein TD pembuluh darah
meningkat 5-10 mmHg menyempit peningkatan
tahanan perifer pembuluh
darah TD meningkat
KURANG
AKTIFITAS FISIK
STRESS
Stress hormon
adrenalin dan memacu
jantung berdenyut lebih
Olahraga menurunkan TD cepat TD meningkat
meskipun BB belum turun
PATOFISIOLOGI
GEJALA
1. Peneliti akan mengambil sampel berdasarkan nilai kecocokan dengan faktor inklusi dan faktor
eksklusi. Setelah didapatkan sampel yang sesuai maka sampel akan diminta kesediaannya untuk
2. Sampel yang bersedia akan melakukan proses selanjutnya yaitu mengisi kuisioner. Sampel juga akan
3. Peneliti akan melakukan pengukuran tekanan darah pasien menggunakan tensimeter raksa.
Populasi Terbatas
Sampel Penelitian
Pasien yang telah terdiagnosis memiliki hipertensi di Puskesmas Kutabumi yang memenuhi
peneliti mengambil sampel yang telah dipilih berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi.
Pengolahan Data
Pengolahan data penelitian ini akan diolah dengan menggunakan Microsoft Excel dan software SPSS versi 26.0
Uji Statistik
Chi-Square
Alur
Penelitian
Dana Penelitian
Jadwal Penelitian
BAB 5
HASIL DAN
PEMBAHASAN
5.1 UJI UNIVARIAT
5.2 UJI BIVARIAT
UJI UNIVARIAT
Jenis Kelamin Usia
3% 2%
20%
41-50
38% Laki-laki 51-60
36%
62% Perempuan 61-70
71-80
81-90
39%
UJI UNIVARIAT
20%
28%
≤ 5 tahun Ya
> 5 tahun Tidak
72% 80%
UJI UNIVARIAT
Alasan Ketidakpatuhan
9%
3% Tidak merasakan adanya keluhan /
7% Merasa sehat
Memiliki kesibukan lain
Ya Rendah
Tidak Tinggi
92% 81%
UJI UNIVARIAT
Baik Rendah
Kurang Tinggi
74%
93%
UJI UNIVARIAT
Peran Tenaga Kesehatan Motivasi Berobat
29%
33%
Rendah Rendah
Tinggi Tinggi
67%
71%
UJI BIVARIAT
1. Laki-Laki 11 29 27 11 38 100
0,135
2. Perempuan 9 14 53 86 62 100
1. Bekerja 6 18 27 82 33 100
0,958
2. Tidak Bekerja 14 21 53 79 67 100
Su-Jin Cho di RS Korea Medical Panel 91% responden ada asuransi
kesehatan dan 9% responden tidak memiliki asuransi kesehatan Perbedaan
sampel dan perbedaan sosial ekonomi negara.
Mayoritas responden (91%) sudah memiliki asuransi kesehatan dan sadar akan
manfaat penggunaanya dan didukung dengan tingkat ekonomi serta
pengetahuan masyarakat yang lebih maju dibandingkan masyarakat di
Indonesia.
Hubungan Keikutsertaan Asuransi Kesehatan dengan Kepatuhan
dalam Menjalani Pengobatan Hipertensi
• Berdasarkan studi di lapangan, sistem pemberian obat yang dilakukan oleh
Puskesmas Kutabumi yaitu jumlah obat yang diberikan hanya 5-10 butir.
• Alasan tidak rutin
- Tidak memiliki keluhan/gejala
- Mempunyai kesibukan lain tidak dapat melakukan pemeriksaan rutin dan
pengambilan obat kembali walaupun sudah memiliki asuransi kesehatan.
- Kurangnya edukasi hipertensi dari tenaga kesehatan mengenai hipertensi dan
pengendaliannya merasa tidak perlu rutin berobat jika dirasa tidak ada
keluhan.
Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Kepatuhan dalam Menjalani
Pengobatan Hipertensi
Tingkat Kepatuhan
CI 95%
Tingkat Patuh Tidak Patuh P
No Total PR Min-
Pengetahuan value
Max
f % f % f %
Ekarini (2011) p=0,002 adanya upaya yang telah dilakukan oleh petugas
kesehatan diantaranya dengan mensosialisasikan pentingnya menjalani
pengobatan yang teratur bagi klien hipertensi, penyuluhan kesehatan mengenai
penyakit hipertensi, pemberian brosur tentang penyakit hipertensi
memotivasi pasien
Abere Dessie Ambaw (2012) jarak adalah penghalang besar bagi kepatuhan terhadap
pengobatan hipertensi. Penelitian deksriprif karena melihat dari rangkuman yang ada.
Penelitian ini adalah analitik ada uji bivariat sehingga diketahui keeratan hubungan.
Hubungan Keterjangkauan Akses ke Pelayanan Kesehatan dengan
Kepatuhan dalam Menjalani Pengobatan Hipertensi
Peran
1. 3 4 68 96 71 100
Rendah 1,497-
0,000 2,315
3,579
2. Peran Tinggi 17 59 12 41 29 100
• Kurangnya pengetahuan dan adanya alasan lain yaitu seperti tidak adanya
keluhan atau menggunakan alternatif pengobatan lain yang diyakini dapat
menurunkan tekanan darah dan kurangnya kesadaran diri responden akan
dampak negatif yang dapat terjadi akibat tidak disiplin dalam minum obat.
• OR 2,315 orang dengan peran dari tenaga kesehatan yang rendah
memiliki resiko 2 kali untuk tidak patuh dalam menjalani pengobatan
hipertensi di Puskesmas Kutabumi.
Hubungan Motivasi Berobat dengan Kepatuhan dalam Menjalani
Pengobatan Hipertensi
Tingkat Kepatuhan
Dukungan P CI 95%
No Patuh Tidak Patuh Total PR
Keluarga value Min-Max
f % f % f %
Motivasi
1. 0 0 67 100 67 100
Rendah
0,000 2,538 1,663-3876
Motivasi
2. 20 61 13 39 33 100
Tinggi