FARMAKOLOGI TOKSIKOLOGI
PERCOBAAN IX
HIPOGLIKEMIK
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Praktikum Farmakologi Toksikologi
Disusun oleh
Kelompok I/F3B
Abdul Aziz
31112058
Anita Anggriani
31112060
Anne Widhayantie
31112062
Arini Rahmawati
31112063
Normansyah Hardi
31112097
Pertemuan ke: IX
Judul Praktikum
:
Hipoglikemik
Tujuan Praktikum
:
Mengetahui efek toksik dari obat-obat hipoglikemik pada hewan uji melalui gejala
yang diberikan.
I.
Dasar Teori
I.1 Obat Hipoglikemik Oral (OHO)
Obat Hipoglikemik Oral (OHO) merupakan obat penurun kadar glukosa
pada darah yang diresepkan oleh dokter khusus bagi diabetes.Obat Penurun
Glukosa Darah bukanlah hormon insulin yang diberikan secara oral. OHO bekerja
melalui beberapa cara untuk menurunkan kadar glukosa darah. Obat-obatan ini
dapat membantu penyandang diabetes melitus untuk menggunakan insulinnya
sendiri dengan lebih baik dan menurunkan pelepasan glukosa oleh hati. Terdapat
beberapa macam OHO untuk mengendalikan glukosa darah penyandang diabetes,
yaitu:
a. Penyandang diabetes sebaiknya mengetahui dengan lengkap informasi
mengenai OHO yang diminumnya, mulai dari nama obatnya (nama,
denerik, dan merk ), dosis, cara dan waktu meminumnya, cara kerja dan
lama kerja OHO tersebut.
b. Penyandang diabetes juga perlu mengetahui gejala terjadinya kadar glukosa
darah rendah (hipoglikemia) dan cara mengatasinya.
c. Penyandang diabetes perlu untuk memperhatikan beberapa hal dalam
kaitannya dengan OHO yang diresepkan oleh dokter:Jangan mengubah
dosis ataupun merk obat tanpa izin dokterMengikuti jadwal pemakaian obat
secara tepat tiap hariJangan menambah obat ekstra bila kadar glukosa darah
tinggiOHO tetap diperlukan walaupun kadar glukosa darah sudah normall
dapat terjadi hipoglikemia.
d. Penyandang diabetes harus mengetahui cara mengatasinya. Bila terjadi
hipoglikemia, segera bertindak lalu kemudian hubungi dokter. Orang lanjut
usia akan lebih mudah mengalami hipoglikemia, terutama bila mereka tidak
akan atau bila fungsi hati dan fungsi ginjal terganggu, atau memakai obat
lalin yang berinteraksi dengan OHO Menyampaikan kepada dokter
merupakan
sel
yang
memproduksi
insulin
dalam
penyandang
dengan
gagal
ginjal,
hati,
jantung
dan
hiperinsulinaemia
kerja
insulin
(tingginya
(menurunkan
kadar
insulin)
resistensi
insulin)
dengan
pada
kadar glukosa darah yang memadai, maka dipertimbangkan untuk diberikan obat
kombinasi atau insulin. Tidak ada keuntungan menggunakan dua OHO dari
golongan yang sama secara bersamaan.
II.
Masa berahi
: 4 5 hari
Masa hamil
: 19 - 21 hari
: 10 -12 ekor
Berat lahir
: 0,5 1,5 g
Masa hidup
: 1,5 - 3 tahun
Produksi anak
: 8 / bulan
Suhu tubuh
: 36,5 38,00 c
Jumlah pernapasan
Tekanan darah
Volume darah
: 76 80 mg/ kg
Luas permukaan
: 20 g : 36 cm
: Animalia
Phylum
: Chordata
Class
: Mammalia
Ordo
: Rodentia
Family
: Murinae
Genus
: Mus
Species
: Mus musculus
III.
Nama resmi
Nama lain
Pemerian
: Glibenclamidum
: Glibenklamida
: serbuk hablur, putih atau hampir putih, tidak berbau /
RM / BM
Dosis etiket
Dosis maksimum
Bentuk sedian
Penyimpanan
Khasiat
Farmakokinetik
: C23H28CIN3O5S/ 494,0
: 5 mg
: 1.3 mg
: Tablet
: Dalam wadah tetutup baik
: Antidiabetik
: Potensinya 200x lebih kuat dari tolbutamid, masa
knlCihwDTPcgjyB(o)pvf
at-dersbum
IV.
2.1 Bahan :
a. Alkohol 70%
b. Aqua pro injeksi
c. PGA
d. Kapas
e. Tablet glibenklamid
f. Disposable 1 ml
g. Disposable 2 ml
h. Disposable 3 ml
V.
Prosedur Kerja
VI.
Perhitungan
Kelompok 1 Glibenklamid dosis uji 2
Pemberian per oral pada mencit kelompok dosis uji 2
Berat Badan Mencit
1
21,34 gram
Mencit 1 =
2
25,73 gram
Mencit 2 =
VII.
No
21,34 g
x 1 ml=1,067 ml /21,34
gram BB mencit
20 g
25,73 g
x 1 ml=1,2865 ml / 25,73 gram
BB mencit
20 g
Hasil Pengamatan
Bobot
mencit
13,34 g
16,73 g
Zat Uji
Glibenklamide
75 mg
Kadar gula
darah awal
(mg/dL)
63 mg/dL
79 mg/dL
32 mg/dL
Gejala
selama
penelitian
Grooming,
Takikardia
Grooming,
Takikardia
VIII. Pembahasan
Praktikum kali ini merupakan praktikum pertemuan ke-IX pada mata kuliah
farmakologi toksikologi mengenai obat hipoglikemik. Sebagaimana diulas dalam
tinjauan pustaka mengenai obat hipoglikemik oral (OHO), pengklasifikasiannya
sama seperti antidiabetika namun untuk obat hipoglikemik lebih terfokus pada
penurunan kadar gula darah dalam tubuh sehingga biasanya lebih cocok untuk
penderita diabetes tipe 2 atau Non Insulin Dependent Diabetes Mellitus
(NIDDM).
Diabetes merupakan suatu grup sindrom heterogen yang semua gejalanya
ditandai dengan peningkatan gula darah yang disebabkan oleh defisiensi insulin
relative atau absolute. Praktikum kali ini digunakan hewan percobaan yakni
mencit putih dengan berat badan + 20 gram. Alat pengujian digunakan glukometer
dari Accu-check dengan melakukan pengecekan gula darah sebelum pemberian
sediaan uji dan setelah 60 menit pemberian sediaan uji.
Pemberian dilakukan hanya monoterapi yakni pemberian glibenklamid
dengan dosis yang bertahap pada tiap kelompok karena dalam pengobatan
hipoglikemik sendiri setelah obat tertentu dipilih untuk penyandang diabetes,
biasanya pemberian obat dimulai dari dosis terendah. Dosis kemudian dinaikkan
secara bertahap setiap 1-2 minggu, hingga mencapai kadar glukosa darah yang
memuaskan atau dosis hampir maksimal. Jika dosis hampir maksimal namun
tidak menghasilkan kontrol kadar glukosa darah yang memadai, maka
dipertimbangkan untuk diberikan obat kombinasi atau insulin. Tidak ada
keuntungan menggunakan dua OHO dari golongan yang sama secara bersamaan.
Pengambilan darah dilakukan dengan pemotongan ujung ekor karena
darah pada mencit diambil dari vena bagian ekor sehingga ketika akan dilakukan
pengukuran kadar gula darah akan diperoleh darah yang memadai ketika
dimasukkan ke dalam test strip. Sebelum pemotongan vena ujung ekor, ekor
mencit harus direndam sebentar dalam air hangat, yang bertujuan agar ekor
mencit mengalami dilatasi atau pelebaran pembuluh darah sehingga ketika
dilakukan pemotongan akan tersedia banyak darah yang akan mencukupi test
strip.
Selanjutnya barulah diberi sediaan uji di mana praktikan memperoleh
sediaan berupa dosis uji 2 yakni glibenklamid 75 mg yang telah di konversi sesuai
bb mencit dan diberikan per oral. Pengukuran kadar gula darah dilakukan setelah
60 menit karena eaktu paruh dari obat glibenklamid sendiri adalah selama 4 jam
namun karena keterbatasan waktu praktikum sehingga pengujian dilakukan
bagian waktu yakni cukup hanya 1 jam (60 menit).
Obat glibenklamid merupakan obat turunan sulfonilurea yang dapat
merangsang sekresi insulin. Sehingga obat ini termasuk obat anti diabetika.
Karena antidiabetika sendiri dapat menurunkan kadar gula darah. Saat praktikum
pun terjadi penurunan kadar gula darah pada kedua mencit secara drastis (Lihat
10
Kesimpulan
11
DAFTAR PUSTAKA
Katzung, B. G. (1986). Farmakologi Dasar dan Klinik. Jakarta: Salemba
Medika
Sunaryo, W. (1995). Farmakologi dan Terapi Edisi 4. Jakarta: Penerbit FK UI.
Dirjen POM. Farmakope Indonesia ed. III, Depkes RI. Jakarta, 1979.p. 96, 401
M
Malole,M.B.M.Penanganan hewan percobaan. Bandung: ITB.1989.p.97
Anonim.http://id.Wikipedia.org/wiki/mencit.com.18 Desember 2010
Tjay Hoan Tan. Obat obat penting ed.IV. Jakarta: PT Gramedia. 202. p. 567,
568
Dirjen
POM.
Farmakope
Indonesia
RI.1995.p.410,534, 569
12
Ed.IV.
Jakarta.
Depkes
LAMPIRAN
Mencit 1
Mencit 2
13
Mencit 1
mencit 2
pemberian sediaan
Mencit 1
14
mencit 1
mencit 2
15