Makalah Ini Digunakan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Gerontik
Disusun oleh :
Syafarina Nur W
22020112130090
Nur Khasanah
22020112130112
Veronica Lita W
22020112140022
Ulfah Habibah I
22020112140033
A. NUTRISI
Kebutuhan nutrisi lansia tidak sama dengan kebutuhan orang dewasa atau yang
lebih muda. Pemahaman tentang kebutuhan nutrisi lansia sangat penting untuk
memberikan asuhan keperawatan yang baik. Untuk menilai kecukupan nutrisi dan
memilih intervensi yang baik, perawat harus memiliki pengetahuan tentang nutrisi dasar
dan terapi diet. (1)
Penelitian telah menunjukkan mayoritas lansia di Amerika percaya bahwa nutrisi
penting untuk kesehatan. Tapi mereka tidak selalu mengkonsumsi nutrisi yang baik.
Informasi dari The National Council Aging mengungkapkan bahwa lansia memiliki
resiko tinggi mengalami gizi buruk yang memberikan efek negatif pada kesehatan
mereka. Perkiraan lansia yang menderita gizi buruk berkisar dari 15% menjadi 50%
dengan resiko kekurangan gizi yang lebih tinggi. Data yang dikumpulkan dari the Elderly
Nutrition Programs of the Older Americans mengungkapkan bahwa sekitar 75% dari
lansia memiliki resiko sedang sampai tinggi untuk terkena gizi buruk. (1)
Kebutuhan gizi klien lanjut usia perlu dipenuhi secara adekuat untuk
kelangsungan proses pergantian sel dalam tubuh,mengatasi proses menua, dan
memperlambatusia biologis. Kebutuhan kalori pada klien lanjut usia berkurang karena
berkurangnya kalori dasar akibat kegiatan fisik. Kebutuhan kalori klien lanjut usia tidak
melebihi 1700 kalori.
1. Karbohidrat
Karbohidrat merupakan kelompok famili dari zat gula dan pati. Karbohidrat
terbagi menjadi dua jenis yaitu karbohidrat kompleks dan sederhana. Karbohidrat
sederhana lebih mudah digunakan karena mereka memiliki ikatan yang lemah sehingga
mudah untuk dipecah dan digunakan oleh tubuh. Karbohidrat tersebut misalnya gula,
madu, sirup dan permen.
sederhana sebelum digunakan oleh tubuh. Pemecahan tersebut membutuhkan waktu dan
energi. Contoh makanan yang mengandung karbohidrat komplek adalah sayuran, padipadian dan buah. Makanan yang mengandung karbohidrat kompleks biasanya juga
mengandung nutrisi yang lain seperti mineral dan vitamin yang lebih banyak
dibandingkan pada makanan yang mengandung karbohidrat sederhana. Karbohidarat
kompleks biasanya mengandung lebih banyak erat yang larut dalam air. Menurut The
3.Lemak
pembuluh darah. VLDL terdiri dari trigliserida dan dapat berkontribusi untuk penyakit
pembuluh tetapi tidak signifikan seperti halnya LDL. HDL, yang disebut lemak sehat,
terdiri dari protein yang muncul untuk melindungi diri terhadap penyakit pembuluh
darah . Beberapa orang yang telah makan makanan kolesterol tinggi selama hidupnya
akan susah untuk mengubah kebiasaan makan mereka dengan bertambahnya usia
mereka. Mereka mungkin merasa sulit atau tidak suka untuk berbelanja dan
menyiapkan makanan dengan cara baru. Namun ada beberapa orang yang berhasil
dapat mengubah diet mereka. (1)
4. Vitamin
a. Vitamin yang larut dalam lemak (1) :
Vitamin A : Ditemukan pada susu, mentega, keju, hati, sayur-sayuran hijau dan
kuning, dan buah.
Banyak orang tua mungkin kekurangan vitamin A karena kondisi
kronis yang mengganggu penyerapan lemak seperti penyakit kandung
empedu dan radang usus
Vitamin D :
Ditemukan pada susu dan margarin, minyak ikan kod, lemak ikan, dan
Vitamin E :
telur
Vitamin D mendorong penyerapan kalsium.
Ditemukan pada jagung dan minyak safflower, margarin, biji-bijian,
kacang- kacangan, sayuran berdaun hijau.
Dapat ditemukan pada sayuran berdaun hijau dan hati, sintesis bakteri
di usus.
Vitamin K penting untuk pembentukan protrombin, yang diperlukan
untuk pembekuan darah.
dari manusia dewasa yang lebih muda atau anak-anak dan bayi
8. Fungsi ginjal menurun dengan bertambahnya usia. Terjadi penurunan kemampuan untuk
memekatkan urin, mengakibatkan kehilangan air yang lebih tinggi.
melambatnya gerakan dari sebagian makanan yang dicerna keluar dari lambung terus
melalui usus halus dan usu besar.
3. Saluran empedu, hati, kandung empedu dan pancreas
Kapasitas fungsional hati dan pancreas dalam rentang normal karena adanya cadangan
fisiologis dari hati dan pancreas. Setelah usia 70 tahun ukuran hati dan pancreas akan
mengecil, terjadi penurunan kapasitas menyimpan dan kemampuan mensintesis protein
dan enzim-enzim pencernaan. Proses penuaan telah mengubah proporsi lemak empedu
tanpa perubahan metabolism asam empedu yang signifikan. Factor ini mempengaruhi
peningkatan sekresi kolesterol
Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Pengkajian Nutrisi Pada Lansia
1. Memastikan asupan kalsium yang adekuat
a. Kalsium terdapat di produk susu, tahu, sayuran hijau, tiram, salmon dan sarden sangat
penting untuk mepertahankan densital tulang dan mencegah osteoporosis.
b. Anjurkan pasien untuk makan makanan yang mangandung kalsium setiap harinya.
c. Serat tyang adekuat penting dalammeningkatkan defekasi teratur dan dapat mencegah
kanker colon. Sumber seratyang baik bagi tubuh pada sereal gandum utuh dan roti,
buah dengan kulit, sayuran, kacang-kacangan. Makana inangat bauik dikonsumsi
setipa harinya
2. Mencegah interaksi obat dengan makanan
Obat dapat mempengaruhui status nitrisi pasiendengan cara merubah absorbs
nutrisi,metabolism, pemakaina atau sekresi. Demekian juga berbagai makanan, minuman
dan suplemen mineral atau vitamin dapat mempengaruhi absorbs dan keefektifan obatobatan. Interaksi ini harus diperhatikan ketika melakukan evaluasi regimen pengobatan
pada pasien.
Masalah Gizi Pada Lansia
1. Gizi berlebih
Gizi berlebih pada lansia banyak terjadi di negara-negara barat dan kota-kota besar.
Kebiasaan makan banyak pada waktu muda menyebabkan berat badan berlebih, apalai
pada lansia penggunaan kalori berkurang karena berkurangnya aktivitas fisik. Kebiasaan
makan itu sulit untuk diubah walaupun disadari untuk mengurangi makan. Kegemukan
merupakan salah satu pencetus berbagai penyakit, misalnya : penyakit jantung, kencing
manis, dan darah tinggi.
2. Gizi kurang
Gizi kurang sering disebabkan oleh masalah-masalah social ekonomi dan juga karena
gangguan penyakit. Bila konsumsi kalori terlalu rendah dari yang dibutuhkan
menyebabkan berat badan kurang dari normal. Apabila hal ini disertai dengan kekurangan
protein menyebabkan kerusakan-kerusakan sel yang tidak dapat diperbaiki, akibatnya
rambut rontok, daya tahan terhadap penyakit menurun, kemungkinan akan mudah terkena
infeksi.
3. Kekurangan vitamin
Bila konsumsi buah dan sayuran dalam makanan kurang dan ditambah dengan
kekurangan protein dalam makanan akibatnya nafsu makan berkurang, penglihatan
menurun, kulit kering, penampilan menjadi lesu dan tidak bersemangat.
Pemantauan Status Nutrisi
1. Penimbangan Berat Badan
a. Penimbangan BB dilakukan secara teratur minimal 1 minggu sekali, waspadai
peningkatan BB atau penurunan BB lebih dari 0.5 Kg/minggu. Peningkatan BB lebih
dari 0.5 Kg dalam 1 minggu beresiko terhadap kelebihan berat badan dan penurunan
berat badan lebih dari 0.5 Kg /minggu menunjukkan kekurangan berat badan.
Biasanya terjadi pada lansia yang kurang mendapatkan paparan sinar matahari, jarang
atau tidak pernah minum susu, dan kurang mengkonsumsi vitamin D yang banyak
terkandung pada ikan, hati, susu dan produk olahannya.
B. CAIRAN
Manusia perlu minum untuk mengganti cairan tubuh yang hilang setelah
melakukan aktivitas. Air sangat besar artinya bagi tubuh kita, karena air membantu
menjalankan fungsi tubuh, mencegah timbulnya berbagai penyakit disaluran kemih
seperti kencing batu, batu ginjal, dll. Air juga sebagai pelumas bagi fungsi tulang dan
sendi. Manfaat lain dari minum air putih adalah mencegah sembelit karena untuk
mengolah makanan dalam usus sangat dibutuhkan air, tentu saja tanpa air yang cukup
kerja usus tidak dapat maksimal dan timbullah sembelit. Air mineral atau air putih lebih
baik daripada kopi, teh kental, softdrink, alkohol, es, maupun sirup dan dianjurkan
minimal kita minum air putih 1.5 sampai dengan 2 liter/hari. Minuman seperti kopi, teh
kental, softdrink, alkohol, es, maupun sirup bahkan tidak baik untuk kesehatan dan harus
dihindari terutama bagi para lansia yang mempunyai penyakit-penyakit tertentu seperti
kencing manis, darah tinggi, obesitas, dan jantung.
Hal yang harus diperhatikan :
Mencegah dehidrasi
a. Nasehati pasien untuk mengurngi munuman yang mengandung alcohol dan kafein
b. Pantau asupan dan keluaran, pastikan asupan cairan minimal 1500 ml/oral dan
c.
d.
e.
f.
Peningkatan frek. denyut nadi (normal : 60-100 x/mnt), nadi lemah, halus
Tekanan darah menurun
b. Pemeriksaan Fisik :
Kulit kering dan agak kemerahan
Lidah kering dan kasar
Mata cekung
Penurunan BB yang terjadi scr tiba2/drastic
Turgor kulit menurun (Lansia kurang akurat)
c. Perilaku :
o Penurunan kesadaran
o Gelisah
o Lemah
o Pusing
o Tidak nafsu makan
o Mual dan muntah
o Kehausan (pada lansia kurang signifikan)
d. Terjadi penurunan jumlah urin
2. Tanda-tanda kelebihan cairan
a. Tanda tanda vital
o Terjadi penurunan suhu tubuh
o Dapat terjadi sesak nafas
o Denyut nadi teraba kuat dan frekuensinya meningkat
o Tekanan darah meningkat
b. Pemeriksaan fisik :
o Turgor kulit meningkat (lansia kurang akurat)
o Edema
o Peningkatan BB secara tiba-tiba
o Kulit lembab
c. Perilaku :
o Pusing
o Anoreksia / tidak nafsu makan
o mual muntah
d. Peningkatan jumlah urin (jika ginjal masih baik)
C. GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN PADA LANSIA
1. Dispagia
Dispagia adalah kesulitan menelan akibat beberapa penyebab yaitu gangguan
neuromuscular (misalnya stroke, multiple sclerosis dan penyakit parkinson), gangguan
struktur kerongkongan ( misalnya tumor, divertikula, dan striktur), gangguan pembuluh
darah (misalnya aneurismia aorta), radang tenggorokan (infeksi sekunder dan obat )
tumor leher dan tiroid.(2)
teridentifikasi
memilki
disfagia
sekunder
terhadap
gangguan
neuromuscular maka perawat lebih berfokus pada strategi untuk mengurangi resiko
aspirasi.
Diagnosa
perubahan
pola
(disfagia)
pada
suatu
waktu.
lemak. malabsorpsi paling sering dihubungkan dengan usus kecil dan stasis setelah
gastrektomi parsial. (2)
Tanda dan gejala malabsorpsi :
1. Peradangan usus
2. Diare
3. Sakit perut
4. Perdarahan anus
5. Kurus, membrane mukosa pucat dan turgor kulit kering
6. DemamTekanan darah rendah
Tindakan pencegahan yang dapat dilakukan oleh perawat yaitu :
1. Kaji penggunaan antasida yang berlebihan
2. Anjarkan klien untuk memilih makan yang harus dihindari seperti susu dan produk susu
3. Diskusikan dengan anggota keluarga untuk memberikan dorongan makan makanan sehat
4.
5.
6.
7.
3.
bagi klien
Anjurkan keluarga klien untuk memberikan makanan yang mudah dicerna
Kaji pola eliminasi dan asupan makanan
Kaji tanda-tanda dan gejala dehidrasi dan ketidakseimbangan elektrolit
Kaji diet yang pernah dilakukan sebelumnya
Gangguan Usus Besar
Penyakit yang terdapat pada usus besar adalah penyakit divertikular, kanker,
sembelit, dan diare. (2)
a. Penyakit diverticular
Penyakit diverticular merupakan kekuatan mukosa kolon dalam menanggapi
peningkatan tekanan intrluminal. Penyakit divertikular di sebabkan oleh makanan
yang diproses, obesitas dan diet rendah serat.
Tanda dan gejala penyakit divertikular tidak menunjukan gelaja tetapi beberapa
orang akan mengalami sembelit, kembung, ketidaknyamanan dan distensi perut.
Komplikasi dari diverculosis muncul ketika ada imflammations akut (diverticulitis,
pecahnya satu atau lebih divertikula), perdarahan, atau obstruksi. Divertikulitis
terjadi ketika ada microforporation dan kebocoran isi usus ke dalam jaringan
sekitarnya yang menyebabkan peradangan. pasien akan mengalami rasa sakit, nyeri
perut, demam, dan massa teraba. (2)
Ketika divertikulum pecah merupakan sebuah ancaman maka dilakukan
kolostomi. Pada lansia penyakit divertikulum/ obstruksi usus adalah penyebab
kematian terbanyak pada lansia. (2)
Tindakan pencegahan yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut ;
1.
Berikan pendidikan kesehatan mengenai tanda-tanda kanker usus besar dan factor
resiko
2.
Kaji kebiasaan buang air besar, pola makan dan rasa sakit
3.
Kaji cairan dan elektrolit yang hilang
b. Sembelit
Masalah umum yang disebabkan kurang aktivitas dan diet rendah serat.
Lansia mengalami sembelit karena penurunan sensasi saraf, pengosongan usus, dan
gagal menerima sinyal defekasi. Penurunan frekuensi BAB berkepanjangan. (2)
Pencegahan yang dapat dilakukan :
1. Berikan penkes mengenai eliminasi dan cara mengurangi sembelit
2. Berikan asupan cairan yang cukup
3. Anjurkan untuk rajin olahraga
4. Tentukan jenis sembelit melalui usus
5. Mengidentifikasi faktor-faktor yang menakibatkan pasien pada risiko tinggi untuk
sembelit
6. Isolasi dan memodifikasi elemen yang berpengaruh pada masalah sembelit
Daftar Pustaka
1. Wold, Gloria.1999.Basic Geriatric Nursing ed.2. St.Louis : Mosby
2. Stanley,Mickey dkk.2005.Gerontoligal Nursing. America