DISUSUN OLEH :
USWATUN HASANAH
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat, taufik dan
hidahyah-Nya serta nikmat sehat sehingga penyusunan makalah dapat selesai sesuai dengan
yang diharapkan. Shalawat serta salam selalu tercurahkan kepada baginda Nabi Muhammad
SAW dan semoga kita selalu berpegang teguh pada sunnah-Nya Amin. Makalah ini dibuat
untuk memenuhi tugas mata kuliah Psikologi Dalam Keperibadian Keperawatan “Sistem
Informasi Sebagai Alat Komunikasi dalam Praktik Keperawatan”. Tujuan dari penyusunan
makalah ini ialah sebagai informasi serta untuk menambah wawasan bagi penulis maupun
pembaca. Dalam penyusunan makalah ini tentunya hambatan selalu mengiringi namun atas
bantuan, dorongan dan bimbingan dari orang tua, dosen pembimbing dan teman-teman
sehingga makalah ini terselesaikan. Makalah ini masih banyak kekurangan karena
pengalaman yang kami miliki sangat kurang. Oleh karena itu kami harapkan kepada para
pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan makalah ini. Terimakasih.
2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL….…………………………………………………………….i
KATA PENGANTAR……………………………………………………………. ii
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar belakang………………………………………………………………….…1
2. Rumusan masalah……………………………………………………...……….…1
3. Tujuan……………………………………………………………………….. …. 2
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan……………………………………………………………………..15
3.2 Saran………………………………………………………………….. ……….15
DAFTAR PUSTAKA
3
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
2. Rumusan Masalah
4
2. Bagaimana penerapan system informasi dalam praktik keperawatan?
3. Tujuan Penulisan
5
BAB II
PEMBAHASAN
Alter berpendapat untuk sistem informasi sebagai tipe khusus dari sistem kerja.
Sistem kerja adalah suatu sistem di mana manusia dan/atau mesin melakukan
pekerjaan dengan menggunakan sumber daya untuk memproduksi produk tertentu
dan/atau jasa bagi pelanggan. Sistem informasi adalah suatu sistem kerja yang
kegiatannya ditujukan untuk pengolahan (menangkap, transmisi, menyimpan,
mengambil, memanipulasi dan menampilkan) informasi.
6
2. Komunikasi
3. Informatika Keperawatan
Informatika keperawatan adalah penggunaan teknologi informasi sehubungan
dengan tiap fungsi yang ada dalam bidang keperawatan dan dilakukan oleh perawat
dalam pelaksanaan tugas mereka. Hal ini mencakup perawatan klien, administrasi,
pendidikan,dan penelitian (Hannah, 1985). Informatika keperawatan adalah kombinasi
ilmu komputer, ilmu informasi, dan ilmu keperawatan yang dirancang untuk
membantu manajemen dan pemrosesan data, informasi, dan pengetahuan keperawatan
untuk menunjang praktek keperawatan dan penyampaian layanan keperawatan.
Menurut Goossen (1996) Informatika keperawatan: adalah upaya ilmiah
multidisiplin untuk analisis, formalisasi, dan pemodelan cara perawat mengumpulkan
dan mengelola data, memproses data menjadi informasi dan pengetahuan, membuat
keputusan berbasispengetahuan dan inferensi bagi perawatan klien, serta menggunakan
pengetahuan empirik dan berdasarkan pengalaman ini untuk memperluas wawasan dan
meningkatkan kualitas praktek profesional mereka.
B. Penerapan Sistem Informasi dalam Praktek Keperawatan
7
keputusan, dan pelaksanaan asuhan keperawatan. Salah satu penggunaan sistem informasi
keperawatan di kembangkan pada tahun 1960-1970 -an adalah dengan pendokumentasian
keperawatan terkomputerisasi. Pendokumentasian terkomputerisasi memfasilitasi
pembakuan klasifikasi asuhan keperawatan sehingga menghilangkan ambiguitas dalam
pendokumentasian keperawatan.
Sedangkan menurut ANA (Vestal, Khaterine, 1995) sistem informasi keperawatan
berkaitan dengan legalitas untuk memperoleh dan menggunakan data, informasi dan
pengetahuan tentang standar dokumentasi, komunikasi, mendukung proses pengambilan
keputusan, mengembangkan dan mendesiminasikan pengetahuan baru, meningkatkan
kualitas, efektifitas dan efisiensi asuhan keperawaratan dan memberdayakan pasien untuk
memilih asuhan kesehatan yang diiinginkan. Kehandalan suatu sistem informasi pada suatu
organisasi terletak pada keterkaitan antar komponen yang ada sehingga dapat dihasilkan
dan dialirkan menjadi suatu informasi yang berguna, akurat, terpercaya, detail, cepat,
relevan untuk suatu organisasi.
Komputer telah dikenal berpuluh -- puluh tahun lalu, tetapi rumah sakit lambat
dalam menangkap revolusi komputer. Perawat terlambat mendapatkan manfaat dari
komputer, usaha pertama dalam menggunakan komputer oleh perawat terjadi pada akhir
tahun 1960-an dan awal tahun 1970-an, penggunaannya mencakup automatisasi catatan
perawat untuk menjelaskan status dan perawatan pasien dan penyimpanan hasil sensus dan
gambaran staf keperawatan untuk analisa kecenderungan masa depan staf.
Hal tersebut diatas memerlukan kominment pengambil kebijakan pimpinan RS
sehingga perkembangan system pendokumentasian berbasis computer di rumah sakit dapat
dilaksankan sehingga data yang dapat diakses setiap saat baik data keperawatan ataupun
data penunjang lain terkait data yang akan digunakan terhadap pelaporan dan
pengembanagan pelayanan kesehatan di Rumah sakit dapat dengan segera / real time
digunakan tanpa harus membuka tumpukan berkas di ruang Medikal Rekord RS
Dokumentasi perawatan merupakan bagian penting dari dokumentasi klinis.
Namun, dokumentasi proses keperawatan sering kurang berkualitas. Untuk meningkatkan
dokumentasi asuhan keperawatan yang dilakukan oleh perawat maka perlu diterapkan
sistem infomasi keperawatan dalam pendokumentasian asuhan keperawatan. Ada harapan
tinggi bahwa komputer dapat mendukung dalam dokumentasi keperawatan akan membantu
meningkatkan kualitas dokumentasi. Namun dengan diterapkannya komputerisasi di rumah
sakit juga perlu diimbangi oleh kemampuan perawat dalam mengoperasionalkan komputer.
Untuk meningkatkan kemampuan perawat dalam penggunaan komputer maka perawat
8
telah menyoroti kebutuhan untuk pelatihan dalam penggunaan teknologi informasi, dan
penilaian kritis penting untuk profesional perawat. (Docker, et all.,2003).
9
didefinisikan sebagai komunikasi jarak jauh menggunakan transmisi elektrik atau optic
antara manusia dan atau computer
Telenursing diartikan sebagai pemakaian telekomunikasi untuk memberikan
informasi dan pelayanan keperawatan jarak-jauh. Aplikasinya saat ini, menggunakan
teknologi satelit untuk menyiarkan konsultasi antara fasilitas-fasilitas kesehatan di dua
negara dan memakai peralatan video conference. Telenursing bagian
integral dari telemedicine atau telehealth.
1. Efektif dan efisien dari sisi biaya kesehatan, pasien dan keluarga dapat
mengurangi kunjungan ke pelayanan kesehatan ( dokter praktek,ruang gawat
darurat, rumah sakit dan nursing home).
2. Dengan sumber daya yang minimal dapat meningkatkan cakupan dan jangkauan
pelayanan keperawatan tanpa batas geografis
3. Telenursing dapat menurunkan kebutuhan atau menurunkan waktu tinggal di
rumah sakit
4. Pasien dewasa dengan kondisi penyakit kronis memerlukan pengkajian dan
monitoring yang sering sehingga membutuhkan biaya yang banyak. Telenursing
dapat meningkatkan pelayanan untuk pasien kronis tanpa memerlukan biaya dan
meningkatkan pemanfaatan teknologi
5. berhasil dalam menurunkan total biaya perawatan kesehatan dan meningkatkan
akses untuk perawatan kesehatan tanpa banyak memerlukan sumber.
10
sesuai data yang dipilih. Komputer akan membantu melakukan analisis data yang
dimasukan oleh perawat saat melakukan pengkajian kepada pasien. Dengan menggunakan
sistem “pakar” maka perawat sedikit terkurangi bebannya dalam melakukan analisis data
untuk dijadikan diagnosa keperawatan. Masalah yang munculpun menjadi semakin riil
dan akurat, karena masalah yang dimunculkan oleh komputer merupakan analisa baku.
Keterampilan perawat juga merupakan factor penting yang tidak bisa diabaikan,
mengingat standar yang dipakai adalah standar internasional. Bahasa label dalam NIC
adalah sesuatu yang baru, belum popular disamping membutuhkan pemahaman yang
cukup mendalam.
Pendokumentasian keperawatan sudah saatnya untuk dikembangkan dengan
berbasis komputer, walaupun perawat umumnya masih menggunakan
pendokumentasian tertulis. Padahal pendokumentasian tertulis ini sering membebani
perawat karena perawat harus menuliskan dokumentasi pada form yang telah tersedia
dan membutuhkan waktu banyak untuk mengisinya. Permasalahan lain yang sering
muncul adalah biaya pencetakan form mahal sehingga sering form pendokumentasian
tidak tersedia. Pendokumentasian secara tertulis dan manual juga mempunyai kelemahan
yaitu sering hilang. Selain itu pendokumentasian secara tertulis juga memerlukan tempat
penyimpanan dan akan menyulitkan untuk pencarian kembali jika sewaktu-waktu
pendokumentasian tersebut diperlukan.
Oleh karena itu pendokumentasian keperawatan yang menggunakan Sistem
Informasi Manajemen Keperawatan perlu diterapkan, dimana fasilitas yang dibuat
menjadi lebih lengkap, karena memuat berbagai aspek pendokumentasian yaitu standart
operating procedure (SOP), discharge planning, jadwal dinas perawat, penghitungan
angka kredit perawat, daftar diagnosa keperawatan terbanyak, daftar NIC terbanyak,
laporan implementasi, laporan statistik, resume perawatan, daftar SAK, presentasi kasus
11
on line, mengetahui jasa perawat, monitoring tindakan perawat & monitoring aktifitas
perawat laporan shift dan monitoring pasien oleh PN atau kepala ruang saat sedang
rapat.
F. Fungsi Sistem Informasi Keperawatan
Konseptual model dalam sistem informasi keperawatan berdasarkan 4 fungsi utama
dalam praktik keperawatan klinik dan administratif:
a. Proses perawatan pasien
Proses perawatan pasien adalah apa yang telah dilakukan oleh perawat kepada
pasien yaitu: pengkajian, diagnosa keperawatan, jadwal perawatan dan pengobatan,
catatan keperawatan, pola makan, prospektif, beban kerja , administrasi pasien.
b. Proses managemen bangsal
Aktivitas yang berhubungan dengan fungsi bangsal untuk secara efektif
menggunakan menggunakan sumber dalam merencanakan objek secara spesifik.
Mentransformasikan informasi pada manajemen yang berorientasi informasi dalam
pengambilan keputusan: jaminan kualitas, sudut pandang aktivitas di bangsal
keperawatan, jadwal dinas karyawan, manajemen perseorangan, perencanaan
keperawatan, manajemen inventarisasi dan penyediaan sarana dan prasarana,
manajemen finansial, kontroling terhadap infeksi.
c. Proses Komunikasi
Seluruh aktivitas dikonsentrasikan pada komunikasi pada pasien dan subjek
lain yang memiliki hubungan dengan subjek pengobatan, perjanjian dan penjadwalan,
review data, transformasi data, dan segala bentuk pesan.
d. Proses Pendidikan dan Penelitian
Pendokumentasian fungsi dan prosedural.
G. Aplikasi Sistem Informasi Dalam Dokumentasi Asuhan Keperawatan
15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. SARAN
Pemerintah atau lembaga kesehatan hendaknya segera meningkatkan standar
dan mutu sistem kesehtan di Indonesia, terutama yang berhubungan dengan teknologi
karena bila di bandingkan dengan negara lain ini masih sangat tertinggal.Untuk
membenahi hal tersebut maka harus di butuhkan solusi cerdas.
16
DAFTAR PUSTAKA
file:///C:/Users/samsung/Downloads/KAJIAN%20ILMIAH%20KOMPLIT%20(2).pdf
https://sc.syekhnurjati.ac.id/esscamp/risetmhs/BAB214113240039.pdf
https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_informasi
https://www.kompasiana.com/mohsanditrisakti/5c0df4cac112fe44e41cf8d5/sistem-
informasi-teknologi-keperawatan
17