Anda di halaman 1dari 17

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN ANAK SEKOLAH


DI TK BAITUL MAKMUR SRNGKALING
MALANG

Oleh :
PSIK VII A

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2103

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN ANAK SEKOLAH
DI TK BAITUL MAKMUR SENGKALING
MALANG
1. Latar Belakang
1.1 Fenomena
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pendahuluan diatas, maka didapatkan beberapa permasalahan
sebagai berikut:
1. Sering terjadinya kecelakaan seperti jatuh dan luka pada siswa-siswi TK.
2. Kurangnya pengetahuan wali murid dan tenaga pengajar tentang pertolongan
pertama pada kecelakaan.
3. Wali murid dan tenaga pengajar belum [ernah mendapatkan pelatihan P3K.
1.3 Solusi
Melakukan penyuluhan kepada wali murid dan tenaga pengajar di TK Baitul
Makmur, Sengkaling, Malang.
2. Tujuan
1.1. Tujuan Umum
Agar wali murid dan tenaga pengajar di TK Baitul Makmur mampu melakukan
pertolongan pertama pada kecelakaan.
1.2.

Tujuan khusus
Setelah dilakukan penyuluhan selama 1x50menit, peserta penyuluhan mampu:
1. Menjelaskan pertolongan pertama pada jatuh.

2. Menjelaskan pertolongan pertama pada berbnagai jenis luka.


3. Mennjelaskan pertolongan pertama pada pingsan.
4. Menjelaskan cara pertolongan pertama padak keracunan.
5. Memperaktikkan cara Choking manajemen.
6. Mampu memperaktikkan cara RJP.
3. Strategi Pelaksanaan
3.1 Metode

: Presentasi dan pelatihan

3.2 Media

: Ppt, Leaflet

3.3 Sasaran

: Guru, staf, karyawwan, serta orang tua murid

4. Lokasi
TK Baitul Makmur Sengkaling, Malang
5. Rancangan Pelaksanaan
5.1 Stuktur Organisasi dan Pembagian Tugas
1.
2.
3.
4.

Penyaji
Moderator
Observer
Fasilitator

: Sony Andrianto
: Alfian Hari Gunawan
: Diah Mega
: TIM

5.2 Alokasi Waktu


1 Jam (60 menit)
5.3 Strategi
No
1

Kegiatan
Persiapan/
Pembukaan

Pelaksanaan

Kegiatan Penyuluh
Moderator:
- Mengucapkan salam
pembuka.
- Menanyakan kabar.
- Menjelaskan kontrak waktu
dan tujuan penyuluhan.
- Menjelaskan topik yang
akan diberikan
Penyaji:

Kegiatan Peserta

Waktu
3 menit

- Menjawab salam
- Menyatakan keadaan
- Memperhatikan
- Mendengarkan
47

Terminasi

- Klarifikasi pengetahuan
peserta tentang resiko jatuh.

- Mengemukakan
pendapat

- Menjelaskan tentang
pengertian, jenis, dan proses
penyembuhan luka.

- Memperhatikan

- Mempersilahkan peserta
bertanya.

-Memberikan 2
pertanyaan

- Menjawab pertanyaan.

- Memperhatikan

- Menjelaskan tentang cara


pertolongan pertama pada
jatuh, luka gores, luka
babras, luka terpotong.

- Memperhatikan

- Memberi kesempatan
peserta untuk bertanya.

- Memberikan 2
pertanyaan

- Menjawab pertanyaan

- Memperhatikan.

- Menjelaskan tentang
pertolongan pertama pada
mimisan, keracunan,
dehidrasi, pingsan, dan
tersedak, dan
menjelaskanchoking
management serta RJP.

- Memperhatikan

- Memperaktekkan chocking
management dan RJP.

- Memperhatikan

- Memberikan kesempatan
peserta memperaktikkan
chocking management dan
RJP.

- Memperaktikkan.

- Memberi kesempatan
peserta untuk bertanya.

- Bertanya

- Menjawab pertanyaan
- Penyaji menegaskan
kembali kesimpulan dari
topik yang sudah di bahas
sebelumnya

- Mendengar
- Memperhatikan

menit

10
menit

- Mengucapkan terima kasih


atas waktu dan perhatian
peserta

- Mengucapkan
kembali terima kasih
kepada mahasiswa
yang telah
memberikan
penyuluhan

- Salam penutup

-Menjawab salam

6. Evaluasi
6.1 Struktur

Apakah pemateri sudah menjalankan tugasnya dengan baik.

Apakah observer sudah menjalankan tugasnya dengan baik.

Apakah moderator sudah menjalankan tugasnya dengan baik

Apakah fasilitator sudah menjalankan tugasnya dengan baik.

6.2 Proses

Apakah proses penyuluhan berjalan lancar.


Bagaimana respon peserta, baik tau tidak, antusias atau tidak.
Berapa orang yang mengajukan pertanyaan
Berapa orang yang menjawab pertanyaan

Apa ada masalah sebelum, selama, dan sesudah penyuluhan

6.3 Hasil
Apakah peserta mengerti apa yang disampaikan pemateri.
Apakah pasien bisa memperaktikkan apa yang diajarkan pemateri.

LAMPIRAN

PERTOLONGAN PERTAMA
PADA
KEGAWATDARURATAN ANAK SEKOLAH
I. Pengertian luka
Luka adalah rusaknya kesatuan/komponen jaringan, dimana secara spesifik terdapat
substansi jaringan yang rusak atau hilang.
Ketika luka timbul, beberapa efek akan muncul :
1. Hilangnya seluruh atau sebagian fungsi organ
2. Respon stres simpatis
3. Perdarahan dan pembekuan darah
4. Kontaminasi bakteri
5. Kematian sel
II. Jenis jenis luka
1. Berdasarkan Tingkat Kontaminasi Luka.
a. Luka Bersih (Clean Wounds). Yang dimaksud dengan luka bersih adalah luka bedah
tak terinfeksi yang mana luka tersebut tidak terjadi proses peradangan (inflamasi) dan
juga infeksi pada sistem pernafasan, pencernaan, genital dan urinari tidak terjadi
b. Luka bersih terkontaminasi (Clean-contamined Wounds). Jenis luka ini adalah luka
pembedahan dimana saluran respirasi, pencernaan, genital atau perkemihan dalam
kondisi terkontrol, kontaminasi tidak selalu terjadi.
c. Luka terkontaminasi (Contamined Wounds) adalah luka terbuka, fresh, luka akibat
kecelakaan dan operasi dengan kerusakan besar dengan teknik aseptik atau
kontaminasi dari saluran cerna.
d. Luka kotor atau infeksi (Dirty

or

Infected

Wounds) adalah

terdapatnya

mikroorganisme pada luka. Dan tentunya kemungkinan terjadinya infeksi pada luka
jenis ini akan semakin besar dengan adanya mikroorganisme tersebut.

2. Berdasarkan kedalaman dan luasnya luka.


a. Stadium I : Luka Superfisial (Non-Blanching Erithema). Luka jenis ini adalah luka
yang terjadi pada lapisan epidermis kulit.
b. Stadium II : Luka "Partial Thickness". Luka jenis ini adalah hilangnya lapisan kulit
pada lapisan epidermis dan bagian atas dari dermis. Merupakan luka superficial dan
adanya tanda klinis seperti halnya abrasi, blister atau lubang yang dangkal.

c. Stadium III : Luka "Full Thickness". Luka jenis ini adalah hilangnya kulit keseluruhan
meliputi kerusakan atau nekrosis jaringan subkutan yang dapat meluas sampai bawah
tetapi tidak melewati jaringan yang mendasarinya. Luka ini timbul secara klinis
sebagai suatu lubang yang dalam dengan atau tanpa merusak jaringan di sekitarnya.
d. Stadium IV : Luka "Full Thickness". Luka jenis ini adalah luka yang telah mencapai
lapisan otot, tendon dan tulang dengan adanya destruksi / kerusakan yang luas.
3. Berdasarkan waktu penyembuhan luka.
a. Luka Akut. Luka akut adalah jenis luka dengan masa penyembuhan sesuai dengan
konsep penyembuhan yang telah disepakati.
b. Luka Kronis. Luka kronis adalah jenis luka yang yang mengalami kegagalan dalam
proses penyembuhan, dapat karena faktor eksogen dan endogen.
Proses Penyembuhan Luka
1. Fase Inflamasi
Adalah adanya respon vaskuler dan seluler yang terjadi akibat perlukaan yang terjadi
pada jaringan lunak. Tujuan yang hendak dicapai adalah menghentikan perdarahan dan
membersihkan area luka dari benda asing, sel-sel mati dan bakteri untuk mempersiapkan
dimulainya proses penyembuhan.
2. Fase Proliferatif
Adalah memperbaiki dan menyembuhkan luka dan ditandai dengan proliferasi sel.
Peran fibroblas sangat besar pada proses perbaikan yaitu bertanggung jawab pada
persiapan menghasilkan produk struktur protein yang akan digunakan selama proses
reonstruksi jaringan.
3. Fase Maturasi
Fase ini dimulai pada minggu ke-3 setelah perlukaan dan berakhir sampai kurang lebih
12 bulan. Tujuan dari fase maturasi adalah ; menyempurnakan terbentuknya jaringan baru
menjadi jaringan penyembuhan yang kuat dan bermutu. Fibroblas sudah mulai
meninggalkan jaringan granulasi, warna kemerahan dari jaringa mulai berkurang karena
pembuluh mulai regresi dan serat fibrin dari kolagen bertambah banyak untuk
memperkuat jaringan parut. Kekuatan dari jaringan parut akan mencapai puncaknya pada
minggu ke-10 setelah perlukaan.

III. Jatuh
Anak sangat suka berlari, memanjat, dan menjelajah. Jadi tidak mengherankan bahwa
jatuh itu adalah hal yang umumpada anak. Meskipun banyak mengakibatkan benjolan
ringan, luka dan memar, namun beberapa terjatuh dapat menyebabkan cedera serius yang
mebutuhkan perhatian medis segera.
Apa yang harus di lakukan jika anak terjatuh....?
Panggil bantuan atau ambulans (118) dan jangan pindahkan anak jika dia :
-

Mungkin memiliki cedera serius pada kepala, leher, punggung, sendi.

Tidak sadar

Sulit bernafas

Tidak bernafas (jika sudah terlatih, mulai RJP)

Kejang

Jika kamu pikir ini aman, pindahkan anak :


-

Buat anak merasa nyaman dan periksa jika ada cedera

Kompres dingin pada tempat yang bengkak atau memar

Berikan acetaminophen atau ibuprofen untuk untuk nyeri hebat jika anak sadar

Istirahatkan anak sesuai kebutuhan untuk beberapa jam kedepan

Amati anak dengan teliti untuk 24 jam kedepan, apakah ada gejala atau perilaku yang
tidak biasa

Mencari pengobatan jika anak :


-

Menjadi sangat ngantuk dan sulit untuk bangun

Menjadi mudah terganggu atau tidak bisa merasa nyaman

Muntah lebih dari 2-3 kali

Ada keluahan pada kepala, leher, atau nyeri punggung

Mengeluh nyeri hebat pada suatu tempat

Berjalan tidak normal

Tidak bisa fokus atau mata kelihatan tidak normal

Ada perilaku atau gejala yang menghawatirkan mu

Pencegahan :
-

Jangan tinggalka anak dari tempat bermain dan tempat yang tidak teratasi

Pengamanan untuk jatuh dengan menggunakan alat bantu berjalan pada sisi tangga

Selalu menyiapkan tali pengaman ketika anak memanjat pernainan yang tinggi

Menggunakan helem ketika anak bermain pada permaianan yang tinggi.

IV. Luka Gores


Banyak anak-anak mengalami luka gores karena tergores oleh benda-benda yang bersifat
keras, tergores kulit kayu jika bermain dikebun, tergores rumput-rumputan atau tergores
tanaman yang bersifat tajam dan keras.
Apa yang dilakukan..???
Jika anak terkena luka gores maka segera:
-

Membersihkan luka dengan air bersih dan mengalir.

Menutup dan mengeringkan luka dengan kassa.

Balut luka dengan kassa.

Pencegahan:
-

Pengamanan anak agar tidak terjadi luka gores pada anak adalah dengan memakai
baju dan celana panjang ketika bermain diluar ruangan.

Pastikan anak menggunakan sepatu saat bermain diluar ruangan.

Awasi ketika anak bermain diluar ruangan.

V. Luka Babras
Luka babras sering dialami oleh anak-anak dan sering didapatkan oleh anak ketika
bermain diluar ruangan. Anak-anak sering mendapatkan luka babras ini ketika berlari dan
terjatuh pada permukaan tanah yang keras.
Apa yang harus dilakukan..??
Jika tidak perdarahan:
- Segera membersihkan luka dengan air bersih dan mengalir.
- Menutup dan mengeringkan luka dengan kassa.
- Balut luka dengan kassa.
Jika terjadi perdarahan:
- Tekan luka dengan menggunakan kassa.
- Jika perdarahan belum berhenti, tambahkan kassa lagi di daerah luka dan ditekan.

- Jika perdarahan sudah berhenti, bersihkan luka dengan air bersih dan mengalir.
- Menutup dan mengeringkan luka dengan kassa.
- Balut luka dengan kassa.
Pencegahan:
- Pengamanan anak agar tidak terjadi luka gores pada anak adalah dengan memakai
baju dan celana panjang ketika bermain diluar ruangan.
- Pastikan anak menggunakan sepatu saat bermain diluar ruangan.
- Awasi ketika anak bermain diluar ruangan.
VI. Terpotong
Banyak anak-anak terpotong karena jatuh atau menggunakan benda-benda tajam seperti
gunting. Beberapa luka potong bisa di obati di rumah. Besar, menganga atau luka potong
yang dalam, atau apapun luka yang tidak bisa berhenti perdarahan, membutuhkan
pengobatan medis.
Apa yang harus di lakukan :
Jika luka potong sangat berat dan anda tidak bisa segera membawa anak ke rumah
sakit atau harus menunggu ambulan, mulai pengbatan ini :
-

Bilas luka potong dengan air dan tekan luka dengan kasa steril, elastic bandage
(peralatan yang ada di kotak p3k), atau menggunakan kain bersih

Jika darah menembus kasa pertama, tempatkan kasa lain di atas kasa pertama dengan
tetep menekan

Mengangkat bagian tubuh yang terluka (terpotong) untuk memperlambat perdarahan

Ketika perdarahan sudah selesai, bungkus luka dengan kasa bersih yang baru.

JANGAN

MENGGUNAKAN

TOURNIQUET

ATAU

menghentikan perdarahan
Mencari pengobatan medis jika :
-

Terpotong sangat dalam atau sisi terpisah secara luas

Perdarahan terus menerus walaupun sudah melakukan penekanan

Gigitan dari dari manusia atau hewan

Memanggil 118 (ambulan) segera jika :

IKATAN

untuk

Bagian tubuh, seperti ujung jari terpotong total (taruh bagian yang sudah di dalam
kantong plastik yang sudah di segel dengan segera. Kemudian di taruh pada wadah
yang sudah di isi es

Sudah terpotong dan darah menyembur atau muncrat dan sulit untuk di kontrol

Perdarahan yang sangat bayak yang menyebabkan kasa basah dengan darah

Pencegahan
-

Pengamanan anak agar tidak tejatuh atau menjadi terluka di sudut meja, benda tajam,
atau pintu yang mungkin di banting

Pastikan anak menggunakan sepatu saat bermain diluar ruangan.

Awasi ketika mereka memotong dengan gunting atau pisau.

VII. Keracunan
Hampir 90% keracunan pada anak terjadi di rumah dan sebagian besar dapat diobati di
rumah dengan saran dari pusat kendali racun (penyedia layanan kesehatan). Namun, penting
untuk mengetahui keracunan yang mana yang cukup serius dan memerlukan perawatan
medis.
Tanda dan Gejala:

Mengantuk

perubahan mendadak dalam perilaku

bau yang tidak biasa

pil fragmen di bibir atau pakaian

air liur berlebihan

muntah

(status mental)kebingungan

lesu

Apa yang harus dilakukan:

Jika seorang anak diduga telah memakan/minum (racun/sesuatu yang menandung


racun) dan dia menunjukkan tanda-tanda keracunan, segera hubungi pusat kendali
racun (Penyedia layanan kesehatan) terdekatuntuk meminta petunjuk.

Mencari bantuan gawat darurat jika anak telah memakan/meminum racun dan
mengalami perubahan dalam kondisi mental. Sangat penting mengingat untuk
membawa botol atau wadah dari zat yang tertelan oleh anak. Jangan memberikan
ipecac pada anak.

Pikirkan Pencegahan:
Membantu mencegah keracunan dengan:
Menjaga obat di lemari yang terkunci.
Menjaga produk pembersih dan alkohol di lemari yang terkunci atau jauh dari
jangkauan.
Pembuangan digunakan sel baterai tombol (seperti yang ada di jam tangan) dengan
aman dan menyimpan apapun yang tidak terpakai jauh dari jangkauan anak-anak. (??)
Jangan pernah menceritakan anak bahwa rasa obat seperti permen.
Jangan menempatkan produk pembersih dalam wadah yang biasa digunakan untuk
minum atau makanan
Jangan menempatkan racun serangga di lantai.
VIII. Mimisan
Meskipun merkea bisa menakutkan. Mimisan sering terjadi pada anak-anak dan biasanya
tidak serius. Sebagian berhenti sendiri dan dapat diobati dirumah. Mimisan lebih sering
terjadi pada di musim dingin dan ketika udara kering.
Apa yang harus di lakukan....?
- Duduk kan anak dengan kepala sedikit miring ke depan. JANGAN SANDARKA
ANAK (bisa menyebabkan anak tersedak, batuk, atau muntah
- Mencubit (menekan) bagian lembut pada hidung (hanya di bawah bagian tulang)
untuk setidaknya 10 menit
Mencari pengobatan jika anak:
- Telah sering mimisan
- Mungkin telah terjadi benturan pada hidung atas
- Cenderung mudah memar jika terjadi benturan, atau memiliki riwayat perdarahan
berat sebelumnya

- Ketika anak sedang mengalami pengobatan dalam suatu penyakit


Mencari perawatan medis darurat jika perdarahan:
- Mimisan/perdarahan berat.
- Jika mimisan ini disertai dengan pusing atau pucat.
- Jika sudah dilakukan upaya penanganan 2-3 kali selama 10 menit setiap tindakan
tetapi mimisan belum teratasi.
- Jika mimisan hasil dari pukulan atau jatuh.
Pencegahan!
Untuk membantu mencegah kekeringan di hidung, menggunakan garam semprot hidung
(air asin) atau tetes (atau petroleum jelly di dalam tepi lubang hidung anak) dan
menggunakan humidifier di kamar anak, mencegah anak untuk mengorek-ngorek hidung
dan menjaga kuku anak tetap pendek.
IX. Dehidrasi
Dehidrasi terjadi karena asupan cairan yang kurang. Hal ini terjadi akibat kondisi muntah,
diare atau keduannya. Dalam kasus ini penting untuk segera mengisi kembali cairan secepat
mungkin.
Tanda dan gejala:

Ringan sampai sedang:


a. mulut kering,
b. ketika menangis tidak ada air mata
c. nadi cepat
d. tidak ada kencing dalam 8 jam

Berat
a. Mulut sangat kering (lengket)
b. Kulit kering dan lembab basah
c. Konsentrasi berkurang dan mudah ngantuk
d. Mata cekung
e. Tidak buang air kecil 10 jam pada anak
f. Napas dalam dan cepat
g. Nadi cepat tapi lemah

Apa yang harus dilakukan..???


-

Dehidrasi sedang biasanya bisa diatasi dirumah. Apabila anak dengan diare dengan
tidak diikkuti muntah, lanjutkan pemberian makanan seperti biasanya.

Kalau anak mengalami muntah maka jangan berikan susu dan makanan padat.

Berikan cairan elektrolit dengan peroral pada anak umur lebih 1 tahun. Penanganan
ice chip, tanpa minuman bersoda, ice pops 1-2 sendok makan setiap 18-20 menit

Segera cari rujukan apabila :


-

Menunjukkan adanya gejala dehidrasi berat

Jika terjadi dehidrasi secara terus menerus

Cara pencegahan :
-

Sering mencuci tangan agar terhindar dari penyakit yang dapat atau bisa
menyebabkan dehidrasi.

Sering anjurkan memberikan sedikit cairan sesering mungkin agar tidak mudah
dehidrasi jika sedang sakit.

Kalau terjadi muntah, gunakan cairan yang cukup untuk menggantikan cairan yang
hilang.

X. Pingsan
Pingsan adalah suatu keadaan hilang kesadaran sementara. Itu bisa terjadi karena
dehidrasi, panas yang berlebihan, gula darah rendah, kelelahan yang mendasari kondisi
tersebut kadang-kadang stress emosional. Hal ini penting untuk mendapatkan untuk
mendapatkan perawatan medis untuk mengetahui apa yang menyebabkan seorang anak
pingsan serta pencegahan supaya tidak terulang lagi.
Tanda dan gejala:
1. Pusing.
2. Konsentrasi menurun
3. Pucat
4. Ketidakseimbangan berdiri
5. Penglihatan kabur
6. Denyut jantung cepat dan tidak teratur
7. Berkeringat dingin

8. Mual dan muntah


Jika anak tersebut akan pingsan, pingsan dan sudah pingsan segera melonggarkan
pakaian ketat, pastikan lingkungan berventilasi baik kemudian bersihkan wajah anak dengan
handuk dan jangan biarkan berjalan atau berdiri sampai anak merasa jauh lebih baik.
Jika anak terlihat ingin pingsan:
Baringkan atau dudukkan anak dengan posisi kepala menunduk diantara kedua belah
lutut.
Jika anak sudah dalam keadaan pingsan:
1. Baringkan anak dengan kaki sedikit lebih tinggi.
2. Hindarkan pergerakan jika anak dicurigai ada cedera akibat jatuh.
3. Hubungi dokter apabila anak pingsan lebih lama/ anak tidak sadar-sadar.
4. Segera merujuk jika anak:
-

Merasakan kemungkinan ada luka

Kesulitan untuk berbicara, melihat, dan bergerak

Nyeri dada, denyut jantung cepat dan tidak teratur

Kejang

Rewel, aktif secara fisik pada saat kejadian.

Cara pencegahan
Pastikan anak:
-

Minum air secukupnya khususnya pada saat panas/ banyak aktivitas

Suruh anak istirahat jika sudah capek

Bergerak sesering mungkin pada saat duduk atau berdiri pada waktu yang lama

Suruh bernapas secara perlahan dalam kantung kertas ketika anak cemas dan
bernapas terlalu cepat

Hindari lingkungan yang panas, sempit, dan pengap.

XI. Tesedak
Tnada dan Gejala: Seorang anak mungkin mengalami tersedak jika dia tiba-tiba :

Napasnya terengah-engah atau mengi

Tidak bisa bicara, menangis, atau bersuara

Nampak kebiruan pada wajah

Memegangi leher

Kelihatan panic

Tindakan pertolongan yang harus dilakukan :

Jika seorang anak tersedak, segera panggil bantuan (ambulan 118).

Menjaga berikut dalam pikiran:


jika seorang anak tersedak dan batuk, tapi bisa bernapas dan bicara, jalan napas
tidak sepenuhnya tersumbat dan sebaiknya tidak melakukan apa-apa. anak
mungkin akan baik-baik saja setelah batuk.
jika anak tersedak dan sadar dan tidak bernapas lagi, meminta bantuan dan
segera melakukan resusitasi cardiopulmonary (cpr), jika Anda telah dilatih. jika
tidak, hubungi 118.
mengambil anak untuk perawatan medis setelah setiap episode tersedak yang
serius, terutama jika ada batuk persisten atau mengi. jika anak mengalami
kesulitan bernapas atau menelan, pergi ke ruang gawat darurat.

Jika anak sadar


1. Panggil bantuan (panggil 118).

Jika anak tidak sadar


1. Panggil bantuan (telpon ambulan 118).

2. Pastikan anak tersedak.

2. Posisikan anak.

3. Lakukan 5 kali tepukan punggung yaitu

3. Terlentang di tempat yang datar, aman,

diantara

tulang

belikat

dengan

dan keras.

menggunakan tumit tangan.


4. Perhatikan benda asing apakah sudah
keluar
5. Jika benda asing belum keluar, lakukan
5 kali hentakan di perut (diatas pusar)
dangan menggunakan kedua tangan
yang saling menggenggam.
6. Lakukan prosedur di atas sampai benda
asing keluar atau anak menjadi pingsan

4. Lakukan pijat dada 30 kali sampai benda


asing keluar atau sampai ambulan
datang.

dan tidak sadar.

Pencegahan:
Di sini adalah empat cara untuk mencegah tersedak:
1. Anak-anak muda dari 4 tahun harus menghindari makan makanan yang mudah
tersedak, termasuk kacang-kacangan, wortel mentah, popcorn, dan permen keras atau
lengket. memotong makanan seperti hot dog dan anggur menjadi potongan-potongan
kecil.
2. memastikan anak-anak duduk, mengambil gigitan kecil, dan tidak berbicara atau
tertawa dengan mulut penuh saat makan.
3. Mengambil apa pun dari lantai yang mungkin berbahaya menelan, seperti balon
kempes, topi pena, koin, manik-manik, dan baterai. menyimpan mainan atau gadget
dengan bagian-bagian kecil dari jangkauan.
4. belajar bagaimana melakukan menyodorkan perut dan cpr, yang biasanya diajarkan
sebagai bagian dari setiap kursus bantuan dasar pertama.

Anda mungkin juga menyukai