Oleh :
PSIK VII A
Tujuan khusus
Setelah dilakukan penyuluhan selama 1x50menit, peserta penyuluhan mampu:
1. Menjelaskan pertolongan pertama pada jatuh.
3.2 Media
: Ppt, Leaflet
3.3 Sasaran
4. Lokasi
TK Baitul Makmur Sengkaling, Malang
5. Rancangan Pelaksanaan
5.1 Stuktur Organisasi dan Pembagian Tugas
1.
2.
3.
4.
Penyaji
Moderator
Observer
Fasilitator
: Sony Andrianto
: Alfian Hari Gunawan
: Diah Mega
: TIM
Kegiatan
Persiapan/
Pembukaan
Pelaksanaan
Kegiatan Penyuluh
Moderator:
- Mengucapkan salam
pembuka.
- Menanyakan kabar.
- Menjelaskan kontrak waktu
dan tujuan penyuluhan.
- Menjelaskan topik yang
akan diberikan
Penyaji:
Kegiatan Peserta
Waktu
3 menit
- Menjawab salam
- Menyatakan keadaan
- Memperhatikan
- Mendengarkan
47
Terminasi
- Klarifikasi pengetahuan
peserta tentang resiko jatuh.
- Mengemukakan
pendapat
- Menjelaskan tentang
pengertian, jenis, dan proses
penyembuhan luka.
- Memperhatikan
- Mempersilahkan peserta
bertanya.
-Memberikan 2
pertanyaan
- Menjawab pertanyaan.
- Memperhatikan
- Memperhatikan
- Memberi kesempatan
peserta untuk bertanya.
- Memberikan 2
pertanyaan
- Menjawab pertanyaan
- Memperhatikan.
- Menjelaskan tentang
pertolongan pertama pada
mimisan, keracunan,
dehidrasi, pingsan, dan
tersedak, dan
menjelaskanchoking
management serta RJP.
- Memperhatikan
- Memperaktekkan chocking
management dan RJP.
- Memperhatikan
- Memberikan kesempatan
peserta memperaktikkan
chocking management dan
RJP.
- Memperaktikkan.
- Memberi kesempatan
peserta untuk bertanya.
- Bertanya
- Menjawab pertanyaan
- Penyaji menegaskan
kembali kesimpulan dari
topik yang sudah di bahas
sebelumnya
- Mendengar
- Memperhatikan
menit
10
menit
- Mengucapkan
kembali terima kasih
kepada mahasiswa
yang telah
memberikan
penyuluhan
- Salam penutup
-Menjawab salam
6. Evaluasi
6.1 Struktur
6.2 Proses
6.3 Hasil
Apakah peserta mengerti apa yang disampaikan pemateri.
Apakah pasien bisa memperaktikkan apa yang diajarkan pemateri.
LAMPIRAN
PERTOLONGAN PERTAMA
PADA
KEGAWATDARURATAN ANAK SEKOLAH
I. Pengertian luka
Luka adalah rusaknya kesatuan/komponen jaringan, dimana secara spesifik terdapat
substansi jaringan yang rusak atau hilang.
Ketika luka timbul, beberapa efek akan muncul :
1. Hilangnya seluruh atau sebagian fungsi organ
2. Respon stres simpatis
3. Perdarahan dan pembekuan darah
4. Kontaminasi bakteri
5. Kematian sel
II. Jenis jenis luka
1. Berdasarkan Tingkat Kontaminasi Luka.
a. Luka Bersih (Clean Wounds). Yang dimaksud dengan luka bersih adalah luka bedah
tak terinfeksi yang mana luka tersebut tidak terjadi proses peradangan (inflamasi) dan
juga infeksi pada sistem pernafasan, pencernaan, genital dan urinari tidak terjadi
b. Luka bersih terkontaminasi (Clean-contamined Wounds). Jenis luka ini adalah luka
pembedahan dimana saluran respirasi, pencernaan, genital atau perkemihan dalam
kondisi terkontrol, kontaminasi tidak selalu terjadi.
c. Luka terkontaminasi (Contamined Wounds) adalah luka terbuka, fresh, luka akibat
kecelakaan dan operasi dengan kerusakan besar dengan teknik aseptik atau
kontaminasi dari saluran cerna.
d. Luka kotor atau infeksi (Dirty
or
Infected
Wounds) adalah
terdapatnya
mikroorganisme pada luka. Dan tentunya kemungkinan terjadinya infeksi pada luka
jenis ini akan semakin besar dengan adanya mikroorganisme tersebut.
c. Stadium III : Luka "Full Thickness". Luka jenis ini adalah hilangnya kulit keseluruhan
meliputi kerusakan atau nekrosis jaringan subkutan yang dapat meluas sampai bawah
tetapi tidak melewati jaringan yang mendasarinya. Luka ini timbul secara klinis
sebagai suatu lubang yang dalam dengan atau tanpa merusak jaringan di sekitarnya.
d. Stadium IV : Luka "Full Thickness". Luka jenis ini adalah luka yang telah mencapai
lapisan otot, tendon dan tulang dengan adanya destruksi / kerusakan yang luas.
3. Berdasarkan waktu penyembuhan luka.
a. Luka Akut. Luka akut adalah jenis luka dengan masa penyembuhan sesuai dengan
konsep penyembuhan yang telah disepakati.
b. Luka Kronis. Luka kronis adalah jenis luka yang yang mengalami kegagalan dalam
proses penyembuhan, dapat karena faktor eksogen dan endogen.
Proses Penyembuhan Luka
1. Fase Inflamasi
Adalah adanya respon vaskuler dan seluler yang terjadi akibat perlukaan yang terjadi
pada jaringan lunak. Tujuan yang hendak dicapai adalah menghentikan perdarahan dan
membersihkan area luka dari benda asing, sel-sel mati dan bakteri untuk mempersiapkan
dimulainya proses penyembuhan.
2. Fase Proliferatif
Adalah memperbaiki dan menyembuhkan luka dan ditandai dengan proliferasi sel.
Peran fibroblas sangat besar pada proses perbaikan yaitu bertanggung jawab pada
persiapan menghasilkan produk struktur protein yang akan digunakan selama proses
reonstruksi jaringan.
3. Fase Maturasi
Fase ini dimulai pada minggu ke-3 setelah perlukaan dan berakhir sampai kurang lebih
12 bulan. Tujuan dari fase maturasi adalah ; menyempurnakan terbentuknya jaringan baru
menjadi jaringan penyembuhan yang kuat dan bermutu. Fibroblas sudah mulai
meninggalkan jaringan granulasi, warna kemerahan dari jaringa mulai berkurang karena
pembuluh mulai regresi dan serat fibrin dari kolagen bertambah banyak untuk
memperkuat jaringan parut. Kekuatan dari jaringan parut akan mencapai puncaknya pada
minggu ke-10 setelah perlukaan.
III. Jatuh
Anak sangat suka berlari, memanjat, dan menjelajah. Jadi tidak mengherankan bahwa
jatuh itu adalah hal yang umumpada anak. Meskipun banyak mengakibatkan benjolan
ringan, luka dan memar, namun beberapa terjatuh dapat menyebabkan cedera serius yang
mebutuhkan perhatian medis segera.
Apa yang harus di lakukan jika anak terjatuh....?
Panggil bantuan atau ambulans (118) dan jangan pindahkan anak jika dia :
-
Tidak sadar
Sulit bernafas
Kejang
Berikan acetaminophen atau ibuprofen untuk untuk nyeri hebat jika anak sadar
Amati anak dengan teliti untuk 24 jam kedepan, apakah ada gejala atau perilaku yang
tidak biasa
Pencegahan :
-
Jangan tinggalka anak dari tempat bermain dan tempat yang tidak teratasi
Pengamanan untuk jatuh dengan menggunakan alat bantu berjalan pada sisi tangga
Selalu menyiapkan tali pengaman ketika anak memanjat pernainan yang tinggi
Pencegahan:
-
Pengamanan anak agar tidak terjadi luka gores pada anak adalah dengan memakai
baju dan celana panjang ketika bermain diluar ruangan.
V. Luka Babras
Luka babras sering dialami oleh anak-anak dan sering didapatkan oleh anak ketika
bermain diluar ruangan. Anak-anak sering mendapatkan luka babras ini ketika berlari dan
terjatuh pada permukaan tanah yang keras.
Apa yang harus dilakukan..??
Jika tidak perdarahan:
- Segera membersihkan luka dengan air bersih dan mengalir.
- Menutup dan mengeringkan luka dengan kassa.
- Balut luka dengan kassa.
Jika terjadi perdarahan:
- Tekan luka dengan menggunakan kassa.
- Jika perdarahan belum berhenti, tambahkan kassa lagi di daerah luka dan ditekan.
- Jika perdarahan sudah berhenti, bersihkan luka dengan air bersih dan mengalir.
- Menutup dan mengeringkan luka dengan kassa.
- Balut luka dengan kassa.
Pencegahan:
- Pengamanan anak agar tidak terjadi luka gores pada anak adalah dengan memakai
baju dan celana panjang ketika bermain diluar ruangan.
- Pastikan anak menggunakan sepatu saat bermain diluar ruangan.
- Awasi ketika anak bermain diluar ruangan.
VI. Terpotong
Banyak anak-anak terpotong karena jatuh atau menggunakan benda-benda tajam seperti
gunting. Beberapa luka potong bisa di obati di rumah. Besar, menganga atau luka potong
yang dalam, atau apapun luka yang tidak bisa berhenti perdarahan, membutuhkan
pengobatan medis.
Apa yang harus di lakukan :
Jika luka potong sangat berat dan anda tidak bisa segera membawa anak ke rumah
sakit atau harus menunggu ambulan, mulai pengbatan ini :
-
Bilas luka potong dengan air dan tekan luka dengan kasa steril, elastic bandage
(peralatan yang ada di kotak p3k), atau menggunakan kain bersih
Jika darah menembus kasa pertama, tempatkan kasa lain di atas kasa pertama dengan
tetep menekan
Ketika perdarahan sudah selesai, bungkus luka dengan kasa bersih yang baru.
JANGAN
MENGGUNAKAN
TOURNIQUET
ATAU
menghentikan perdarahan
Mencari pengobatan medis jika :
-
IKATAN
untuk
Bagian tubuh, seperti ujung jari terpotong total (taruh bagian yang sudah di dalam
kantong plastik yang sudah di segel dengan segera. Kemudian di taruh pada wadah
yang sudah di isi es
Sudah terpotong dan darah menyembur atau muncrat dan sulit untuk di kontrol
Perdarahan yang sangat bayak yang menyebabkan kasa basah dengan darah
Pencegahan
-
Pengamanan anak agar tidak tejatuh atau menjadi terluka di sudut meja, benda tajam,
atau pintu yang mungkin di banting
VII. Keracunan
Hampir 90% keracunan pada anak terjadi di rumah dan sebagian besar dapat diobati di
rumah dengan saran dari pusat kendali racun (penyedia layanan kesehatan). Namun, penting
untuk mengetahui keracunan yang mana yang cukup serius dan memerlukan perawatan
medis.
Tanda dan Gejala:
Mengantuk
muntah
(status mental)kebingungan
lesu
Mencari bantuan gawat darurat jika anak telah memakan/meminum racun dan
mengalami perubahan dalam kondisi mental. Sangat penting mengingat untuk
membawa botol atau wadah dari zat yang tertelan oleh anak. Jangan memberikan
ipecac pada anak.
Pikirkan Pencegahan:
Membantu mencegah keracunan dengan:
Menjaga obat di lemari yang terkunci.
Menjaga produk pembersih dan alkohol di lemari yang terkunci atau jauh dari
jangkauan.
Pembuangan digunakan sel baterai tombol (seperti yang ada di jam tangan) dengan
aman dan menyimpan apapun yang tidak terpakai jauh dari jangkauan anak-anak. (??)
Jangan pernah menceritakan anak bahwa rasa obat seperti permen.
Jangan menempatkan produk pembersih dalam wadah yang biasa digunakan untuk
minum atau makanan
Jangan menempatkan racun serangga di lantai.
VIII. Mimisan
Meskipun merkea bisa menakutkan. Mimisan sering terjadi pada anak-anak dan biasanya
tidak serius. Sebagian berhenti sendiri dan dapat diobati dirumah. Mimisan lebih sering
terjadi pada di musim dingin dan ketika udara kering.
Apa yang harus di lakukan....?
- Duduk kan anak dengan kepala sedikit miring ke depan. JANGAN SANDARKA
ANAK (bisa menyebabkan anak tersedak, batuk, atau muntah
- Mencubit (menekan) bagian lembut pada hidung (hanya di bawah bagian tulang)
untuk setidaknya 10 menit
Mencari pengobatan jika anak:
- Telah sering mimisan
- Mungkin telah terjadi benturan pada hidung atas
- Cenderung mudah memar jika terjadi benturan, atau memiliki riwayat perdarahan
berat sebelumnya
Berat
a. Mulut sangat kering (lengket)
b. Kulit kering dan lembab basah
c. Konsentrasi berkurang dan mudah ngantuk
d. Mata cekung
e. Tidak buang air kecil 10 jam pada anak
f. Napas dalam dan cepat
g. Nadi cepat tapi lemah
Dehidrasi sedang biasanya bisa diatasi dirumah. Apabila anak dengan diare dengan
tidak diikkuti muntah, lanjutkan pemberian makanan seperti biasanya.
Kalau anak mengalami muntah maka jangan berikan susu dan makanan padat.
Berikan cairan elektrolit dengan peroral pada anak umur lebih 1 tahun. Penanganan
ice chip, tanpa minuman bersoda, ice pops 1-2 sendok makan setiap 18-20 menit
Cara pencegahan :
-
Sering mencuci tangan agar terhindar dari penyakit yang dapat atau bisa
menyebabkan dehidrasi.
Sering anjurkan memberikan sedikit cairan sesering mungkin agar tidak mudah
dehidrasi jika sedang sakit.
Kalau terjadi muntah, gunakan cairan yang cukup untuk menggantikan cairan yang
hilang.
X. Pingsan
Pingsan adalah suatu keadaan hilang kesadaran sementara. Itu bisa terjadi karena
dehidrasi, panas yang berlebihan, gula darah rendah, kelelahan yang mendasari kondisi
tersebut kadang-kadang stress emosional. Hal ini penting untuk mendapatkan untuk
mendapatkan perawatan medis untuk mengetahui apa yang menyebabkan seorang anak
pingsan serta pencegahan supaya tidak terulang lagi.
Tanda dan gejala:
1. Pusing.
2. Konsentrasi menurun
3. Pucat
4. Ketidakseimbangan berdiri
5. Penglihatan kabur
6. Denyut jantung cepat dan tidak teratur
7. Berkeringat dingin
Kejang
Cara pencegahan
Pastikan anak:
-
Bergerak sesering mungkin pada saat duduk atau berdiri pada waktu yang lama
Suruh bernapas secara perlahan dalam kantung kertas ketika anak cemas dan
bernapas terlalu cepat
XI. Tesedak
Tnada dan Gejala: Seorang anak mungkin mengalami tersedak jika dia tiba-tiba :
Memegangi leher
Kelihatan panic
2. Posisikan anak.
diantara
tulang
belikat
dengan
dan keras.
Pencegahan:
Di sini adalah empat cara untuk mencegah tersedak:
1. Anak-anak muda dari 4 tahun harus menghindari makan makanan yang mudah
tersedak, termasuk kacang-kacangan, wortel mentah, popcorn, dan permen keras atau
lengket. memotong makanan seperti hot dog dan anggur menjadi potongan-potongan
kecil.
2. memastikan anak-anak duduk, mengambil gigitan kecil, dan tidak berbicara atau
tertawa dengan mulut penuh saat makan.
3. Mengambil apa pun dari lantai yang mungkin berbahaya menelan, seperti balon
kempes, topi pena, koin, manik-manik, dan baterai. menyimpan mainan atau gadget
dengan bagian-bagian kecil dari jangkauan.
4. belajar bagaimana melakukan menyodorkan perut dan cpr, yang biasanya diajarkan
sebagai bagian dari setiap kursus bantuan dasar pertama.