Anda di halaman 1dari 14

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

TENTANG PERTOLONGAN PERTAMA KECELAKAAN (P3K)


PADA ANAK SEKOLAH DI SD N 1....

Topic

: Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K)

Sub Topik

: Penyebab dan Cara Perawatan Luka

Hari/Tanggal

: Selasa,8 November 2016

Waktu/Jam

: 45 Menit/ 10.00 10.40 WIB

Tempat

: SD N 1.

Peserta

: Murid yang Menjadi Dokter Kecil

A. LATAR BELAKANG
Program usaha kesehatan sekolah adalah upaya terpadu program dan
lintas sector dalam rangka mengingkatakan derajat kesehatan serta membentuk
perilaku hidup bersih dan sehat pesertas didik yang berada di sekolah dasar.
Dalam program usaha kesehatan sekolah ini peserta didik tidak hanya berperan
sebagai objek penerima layanan kesehatan tetapi juga sebagai subjek, bersama
dengan masyarakat sekolah lainnya yaitu para guru, pegawai lainnya di sekolah,
komite sekolah dan orang tua siswa berperan dalam meningkatkan kesehatannya
dan mewujudkan lingkungan sekolah yang sehat.
Salah satu program Usaha kesehatan sekolah adalah pelatihan tentang
dokter kecil. Dokter kecil adalah siswa yan g memenuhi keriteria dan telah
terlatih untuk ikut melaksanakan sebagian usaha pemeliharaan dan peningkatan
kesehatan terhadap diri sendiri, teman, keluarga dan lingkungannya. Salah satu
tugas dari dokter kecil ini adalah melakukan pelaksanaan pertolongan pertama
pada kecelakaan (P3K).

Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan ( P3K) adalah

untuk

memberikan pertolongan pertama pada kecelakaan ditempat kejadian dengan


cepat dan tepat sebelum tenaga medis datang atau sebelum korban dibawa
kerumah sakit agar kejadian yang lebih buruk dapat dihindari. Tujuan dari P3K
ini adalah mencegah maut dan mempertahankan hidup, mencegah penurunan
kondisi badan atau cacat.
Berdasarkan uraian

diatas, kami akan mengadakan penyuluhan

pendidikan kesehatan tentang Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan ( P3K)


untuk mengetahui Penyebab dan Cara Perawatan Luka pada Siswa Sekolah
Dasar.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan selama 45 menit, diharapkan
dokter kecil dapat mengerti tentang pelaksanaan pertolongan pertama pada
kecelakaan (P3K).
2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan tentang pelaksanaan pertolongan pertama
pada kecelakaan (P3K) diharapkan dokter kecil mampu :
1. Menjelaskan pertolongan pertama pada luka.
2. Menjelaskan pertolongan pertama pada pingsan.
3. Menjelaskan cara pertolongan pertama pada mimisan.
4. Mempraktikkan cara melakukan perawatan luka.
C. METODE PELAKSANAAN
a. Ceramah ,tanya jawab
b. Latihan
D. SASARAN DAN TARGET
Sasaran

: siswa siswi di SD N

Target

: Murid yang menjadi dokter kecil

E. MEDIA DAN ALAT


Media : Power point,video ,leaflet
Alat

: laptop dan infokus

F. SETTING TEMPAT

Keterangan:

= Moderator

= Penyaji

= Observer

= Fasilitator

= dokter kecil
G. Strategi Pelaksanaan

Kegiatan

Kegiatan Penyuluh

o
1

Persiapan/

Moderator:

Pembukaan

- Mengucapkan salam

Kegiatan Peserta

Waktu
5 menit

- Menjawab salam

pembuka.
- Memperkenalkan diri.

- Mendengarkan

- Menjelaskan kontrak

- Memperhatikan

waktu dan tujuan


penyuluhan.
- Menjelaskan topik yang
2

Pelaksanaan

- Mendengarkan

akan diberikan
Penyaji:
- menggali pengetahuan
peserta tentang luka.
- Menjelaskan tentang

30
- Mengemukakan
pendapat
- Memperhatikan

pengertian, jenis, dan


proses penyembuhan luka.
- Memberikan kesempatan
kepada peserta untuk
bertanya.

-Memberikan
pertanyaan

menit

- Menjawab pertanyaan.

- Memperhatikan

- Menjelaskan tentang cara

- Memperhatikan

pertolongan pertama pada


luka.
- Memberi kesempatan
peserta untuk bertanya.
- Menjawab pertanyaan
- Menjelaskan tentang

- Memberikan
pertanyaan
- Memperhatikan.
- Memperhatikan

pertolongan pertama pada


anak pingsan dan
mimisan.
- Memberi kesempatan
peserta untuk bertanya.

- Memberikan
pertanyaan

- Menjawab pertanyaan

- Memperhatikan.

- Mempraktekkan cara

- memperhatikan

melakukan perawatan luka.


- Memberikan kesempatan
peserta mempraktekkan
cara melakukan perawatan
luka

- melakukan tindakan

- Memberi kesempatan
peserta untuk bertanya.

- Memberikan
pertanyaan

- Menjawab pertanyaan
3

Terminasi

- Penyaji menegaskan

- memperhatikan
- Memperhatikan

kembali kesimpulan dari

10
menit

topik yang sudah di bahas


sebelumnya
- Mengucapkan terima kasih

- Mengucapkan

atas waktu dan perhatian

kembali terima kasih

peserta

kepada mahasiswa
yang telah
memberikan
penyuluhan

- Salam penutup

-Menjawab salam

H. EVALUASI
Dilakukan setelah ceramah diberikan dengan mengacupan dan tujuan
yang telah ditetapkan.
Kriteria Evaluasi:
1. Evaluasi struktur.
a. Tempat dan alat tersedia sesuai rencana

b. Peran dan

tugas moderator,presentator, fasilitator berjalan sesua

rencana.
c. Minimal 70% dari sasaran hadir mengikuti acara penyuluhan.
2. Evaluasi proses.
a. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan.
b. Peserta mengikuti jalannya penyuluhan sampai seleksi.
c. Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara
benar.
d. Peserta penyuluhan berperan aktif selama kegiatan berlangsung
3. Evaluasi hasil.
Setelah dilakukan penyuluhan tentang kegiatan pertolongaan pertama
pada kecelakaan didapatkan hasil:
o Peserta penyuluhan mengerti dan memahami penjelasan yang
diberikan oleh penyuluh mengenai kegiatan pertolongan pertama pada
kecelakaan dan dapat mempraktekkannya.
I. SRTUKTUR DAN PENGORGANISASIAN
1. MODERATOR :Risa Martia Putri
Tanggung jawab:
Diawal penyuluhan;
a. Membuka acara penyuluhan (salam).
b. Memperkenalkan diri dan anggota kelompok.
c. Klarivikasi kontrak waktu dan tempat.
d. Membuat kontrak bahasa.
e. Menyampaikan tujuan penyuluhan.
f. Menyampaikan sitematika penyuluhan.
Diakhir penyuluhan:
a. Evaluasi kembali pengetahuan klien tentang materi yang diberikan
(tanyakan tiap point yang sudah dijelaskan).
b. Menyampaikan kesimpulan.
c. Menutup penyuluhan.
2. PRESENTATOR : Desi Oktavia
Tanggung jawab:
a. Membina suasana yang rileks dan menyenangkan selama penyajian.
b. Menggali pengetahuan audiens tentang poin materi yang akan dijelaskan.
c. Memberikan reinforcement positif atas jawaban audiens (bukan berart
imembenarkan jawaban yang salah)
d. Menjelaskan materi dengan bahasa yang mudah dimengerti.
3. OBSERVER : Retno Nadya

Tanggung jawab:
a. Mengamati jalannya penyuluhan.
b. Mendokumentasikan jalannya penyululan
c. Point yang didokumentasikan terkait evaluasi struktur, evaluasi proses,
evaluasi hasil.
4. FASILITATOR : 1.
2.
3.
4.
5.

Hendra
Rifka Nabira
Della Reski Safitri
Widia Tri Astuti
Umar Husein Akbar

Tangguang jawab:
a. Menjaga kelancaran jalannya penyuluhan.
b. Memfasilitasi audiens untuk bertanya.
c. Menjaga ketenangan selama penyuluhan.

Lampiran Materi Penyuluhan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K)


I.

LUKA
Luka adalah rusaknya kesatuan/komponen jaringan, dimana secara spesifik
terdapat substansi jaringan yang rusak atau hilang.
Ketika luka timbul, beberapa efek akan muncul :
a) Hilangnya seluruh atau sebagian fungsi organ
b) Respon stres simpatis
c) Perdarahan dan pembekuan darah
d) Kontaminasi bakteri
e) Kematian sel
Jenis jenis luka
a. Berdasarkan Tingkat Kontaminasi Luka.
1) Luka Bersih (Clean Wounds). Yang dimaksud dengan luka bersih
adalah luka bedah tak terinfeksi yang mana luka tersebut tidak
terjadi proses peradangan (inflamasi) dan juga infeksi pada
sistem pernafasan, pencernaan, genital dan urinari tidak terjadi
2) Luka bersih terkontaminasi (Clean-contamined Wounds). Jenis
luka ini adalah luka pembedahan dimana saluran respirasi,
pencernaan, genital atau perkemihan dalam kondisi terkontrol,
kontaminasi tidak selalu terjadi.

3) Luka terkontaminasi (Contamined Wounds) adalah luka terbuka,


fresh, luka akibat kecelakaan dan operasi dengan kerusakan besar
dengan teknik aseptik atau kontaminasi dari saluran cerna.
4) Luka kotor atau infeksi (Dirty or Infected Wounds) adalah
terdapatnya

mikroorganisme

pada

luka.

Dan

tentunya

kemungkinan terjadinya infeksi pada luka jenis ini akan semakin


besar dengan adanya mikroorganisme tersebut.

b. Berdasarkan kedalaman dan luasnya luka.


1) Stadium I : Luka Superfisial (Non-Blanching Erithema). Luka jenis
ini adalah luka yang terjadi pada lapisan epidermis kulit.
2) Stadium II : Luka "Partial Thickness". Luka jenis ini adalah
hilangnya lapisan kulit pada lapisan epidermis dan bagian atas dari
dermis. Merupakan luka superficial dan adanya tanda klinis seperti
halnya abrasi, blister atau lubang yang dangkal.
3) Stadium III : Luka "Full Thickness". Luka jenis ini adalah
hilangnya kulit keseluruhan meliputi kerusakan atau nekrosis
jaringan subkutan yang dapat meluas sampai bawah tetapi tidak
melewati jaringan yang mendasarinya. Luka ini timbul secara klinis
sebagai suatu lubang yang dalam dengan atau tanpa merusak
jaringan di sekitarnya.
4) Stadium IV : Luka "Full Thickness". Luka jenis ini adalah luka
yang telah mencapai lapisan otot, tendon dan tulang dengan adanya
destruksi / kerusakan yang luas.
c. Berdasarkan waktu penyembuhan luka.
1) Luka Akut. Luka akut adalah jenis luka dengan masa penyembuhan
sesuai dengan konsep penyembuhan yang telah disepakati.
2) Luka Kronis. Luka kronis adalah jenis luka yang yang mengalami
kegagalan dalam proses penyembuhan, dapat karena faktor eksogen
dan endogen.
Proses Penyembuhan Luka
1. Fase Inflamasi

Adalah adanya respon vaskuler dan seluler yang terjadi akibat


perlukaan yang terjadi pada jaringan lunak. Tujuan yang hendak dicapai
adalah menghentikan perdarahan dan membersihkan area luka dari benda
asing, sel-sel mati dan bakteri untuk mempersiapkan dimulainya proses
penyembuhan.
2. Fase Proliferatif
Adalah memperbaiki dan menyembuhkan luka dan ditandai dengan
proliferasi sel. Peran fibroblas sangat besar pada proses perbaikan yaitu
bertanggung jawab pada persiapan menghasilkan produk struktur protein
yang akan digunakan selama proses reonstruksi jaringan.
3. Fase Maturasi
Fase ini dimulai pada minggu ke-3 setelah perlukaan dan berakhir
sampai kurang lebih 12 bulan. Tujuan dari fase maturasi adalah ;
menyempurnakan
penyembuhan

terbentuknya

yang

kuat

dan

jaringan

baru

menjadi

bermutu.

Fibroblas

sudah

jaringan
mulai

meninggalkan jaringan granulasi, warna kemerahan dari jaringa mulai


berkurang karena pembuluh mulai regresi dan serat fibrin dari kolagen
bertambah banyak untuk memperkuat jaringan parut. Kekuatan dari
jaringan parut akan mencapai puncaknya pada minggu ke-10 setelah
perlukaan.
Pertolongan Pertama pada Luka
a. Penanganan
1. Bersihkan luka dengan antiseptic (alcohol/boorwater)
2. Tutup luka dengan kasa steril/plester
3. Balut tekan (jika pendarahannya besar)
4. Jika hanya lecet, biarkan terbuka untuk proses pengeringan luka
b. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menangani luka:
1. Ketika memeriksa luka: adakah benda asing, bila ada:
a) Keluarkan tanpa menyinggung luka
b) Kasa/balut steril (jangan dengan kapas atau kain berbulu)
c) Evakuasi korban ke pusat kesehatan

2. Bekuan darah: bila sudah ada bekuan darah pada suatu luka ini
berarti luka mulai menutup. Bekuan tidak boleh dibuang, jika luka
akan berdarah lagi.
II.

Pingsan
Pingsan adalah suatu keadaan hilang kesadaran sementara. Itu bisa terjadi
karena dehidrasi, panas yang berlebihan, gula darah rendah, kelelahan yang
mendasari kondisi tersebut kadang-kadang stress emosional. Hal ini penting
untuk mendapatkan untuk mendapatkan perawatan medis untuk mengetahui apa
yang menyebabkan seorang pingsan serta pencegahan supaya tidak terulang lagi.
Tanda dan gejala:
1. Pusing.
2. Konsentrasi menurun
3. Pucat
4. Ketidakseimbangan berdiri
5. Penglihatan kabur
6. Denyut jantung cepat dan tidak teratur
7. Berkeringat dingin
8. Mual dan muntah
Jika korban terlihat ingin pingsan:
Baringkan atau dudukkan korban dengan posisi kepala menunduk diantara
kedua belah lutut.
Penanganan pada korban pingsan:
1. Baringkan korban dalam posisi terlentang
2. Tinggikan tungkai melebihi tinggi jantung
3. Longgarkan pakaian yang mengikat dan hilangkan barang yang
menghambat pernafasan
4. Beri udara segar
5. Periksa kemungkinan cedera lain
6. Selimuti korban

7. Korban diistirahatkan beberapa saat


8. Bila tak segera sadar , periksa nafas dan nadi ,posisi stabil ,Rujuk ke
instansi kesehatan
Cara pencegahan
Pastikan korban:
-

Minum air secukupnya khususnya pada saat panas/ banyak aktivitas

Suruh anak istirahat jika sudah capek

Bergerak sesering mungkin pada saat duduk atau berdiri pada waktu yang
lama

Suruh bernapas secara perlahan dalam kantung kertas ketika anak cemas
dan bernapas terlalu cepat

III.

Hindari lingkungan yang panas, sempit, dan pengap.

Mimisan
Mimisan yaitu pecahnya pembuluh darah di dalam lubang hidung karena suhu
ekstrim (terlalu panas/terlalu dingin)/kelelahan/benturan. Mimisan sering terjadi
pada anak-anak dan biasanya tidak serius. Sebagian berhenti sendiri dan dapat
diobati . Mimisan lebih sering terjadi pada di musim dingin dan ketika udara
kering
Gejala korban mimisan
Dari lubang hidung keluar darah dan terasa nyeri
Korban sulit bernafas dengan hidung karena lubang hidung tersumbat

oleh darah
Kadang disertai pusing

Apa yang harus di lakukan....?


-

Bawa korban ke tempat sejuk / nyaman

Tenangkan korban

Korban diminta Duduk dengan kepala sedikit miring ke depan. Jangan


Sandarka Anak (bisa menyebabkan anak tersedak, batuk, atau muntah

Mencubit (menekan) bagian lembut pada hidung (hanya di bawah bagian


tulang) untuk setidaknya 10 menit

Buka setiap 5-10 menit ,jika masih keluar ulangi tindakan pertolongan
pertama.

Korban di anjurkan bernafas lewat mulut

Kemudian bersihkan hidung luar korban dari darah

Mencari pengobatan jika korban:


-

Telah sering mimisan

Mungkin telah terjadi benturan pada hidung atas

Cenderung mudah memar jika terjadi benturan, atau memiliki riwayat


perdarahan berat sebelumnya

Ketika korban sedang mengalami pengobatan dalam suatu penyakit

Mencari perawatan medis darurat jika perdarahan:


-

Mimisan/perdarahan berat.

Jika mimisan ini disertai dengan pusing atau pucat.

Jika sudah dilakukan upaya penanganan 2-3 kali selama 10 menit setiap
tindakan tetapi mimisan belum teratasi.

Jika mimisan hasil dari pukulan atau jatuh.

Pencegahan!
Untuk membantu mencegah kekeringan di hidung, menggunakan garam
semprot hidung (air asin) atau tetes (atau petroleum jelly di dalam tepi lubang
hidung anak) dan menggunakan humidifier di kamar anak, mencegah anak
untuk mengorek-ngorek hidung dan menjaga kuku anak tetap pendek.

Anda mungkin juga menyukai