Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PERAWATAN LUKA DAN CARA MENGANGKAT JAHITAN


BDL6503P
DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH KEBUTUHAN DASAR
MANUSIA
DOSEN PENGAMPU : USC Sari, APP, MPH
Eriza Aristia, SKM

DISUSUN OLEH KELOMPOK 14 :


1. Lisa Purnama Sari (201091059)
2. Mitha Amelia (201091023)
3. Nabila Badriatud Duja (201091024)
4. Talita Puspitasari (201091049)

POLTEKKES KEMENKES PONTIANAK


JURUSAN KEBIDANAN
PRODI SARJANA TERAPAN
2021
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat ALLAH SWT, karena hanya dengan izin,
rahmat dan kuasa-Nyalah kami masih diberikan kesehatan sehingga dapat menyelesaikan
makalah ini.
Pada kesempatan ini tak lupa penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-
besarnya kepada semua pihak terutama kepada Dosen pengajar Mata Kuliah Kebutuhan
Dasar Manusia yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita khususnya mengenai Cara Merawat Luka dan Cara Pengangkatan
Jahitan. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurangan-
kekurangan dan masih jauh dari apa yang diharapkan.
Untuk itu, kami berharap dan kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah ini di
masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang
membangun. Semoga makalah sederhana ini dapat bermanfaat bagi siapa pun yang
membacanya.

Pontianak, Maret 2021


Penyusun

Kelompok 14

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar........................................................................................................................i
Daftar Isi.................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................................2
1.3 Tujuan...............................................................................................................................2
1.4 Manfaat.............................................................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Perawatan Luka................................................................................................................3
2.2 Pengangkatan Jahitan Luka..............................................................................................7
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................................10
3.2 Saran...............................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di zaman sekarang ini perawatan luka telah mengalami perkembangan yang
sangat pesat. Teknologi dalam bidang Kesehatan juga memberikan kontribusi untuk
menunjang praktik perawatan luka ini. Dengan demikian perawat dituntut untuk
mempunyai pengetahuan dan keterampilan yang baik dan kuat serta kreatif,
komprehensif, perencanaan intervensi yang tepat, implementasi Tindakan, evaluasi hasil
yang ditemukan Selma perawatan serta dokumentasi hasil yang sistematis. Disamping itu
perawatan juga berkaitan dengan biaya perawatan luka yang efektif. Manajemen
perawatan luka modern saat mengedepankan hal tersebut. Hal ini ditunjang dengan
semakin banyaknya inovasi terbaru dalam perkembangan produk produk yang bisa
dipakai merawat luka. Dalam hal ini perawat dituntut untuk memahami produk produk
tersebut dengan baik sebagai bagian dari proses pengambilan keputusan yang sesuai
dengan kebutuhan pasien
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengelolaan konflik dan interaksi sosial dalam pelayanan kesehatan ?
2. Apa pengertian konflik dan interaksi sosial dalam pelayanan kesehatan ?
3. Bagaimana bidan sebagai change agent ?
1.3 Tujuan
1. Umum
Mengetahui cara merawat luka dan cara mengangkat jahitan ke dalam ilmu
Kesehatan.
2. Khusus
a. Mahasiswa dapat membedakan jenis luka berdasarkan derajat kontaminasinnya
b. Mengetahui fase fase penyembuhan luka
c. Mahasiswa mampu menerapkan pelaksanaan dan perawatan luka
1.4 Manfaat
1. Bagi Mahasiswa
Agar mahasiswa dapat memahami dan mengerti tentang cara merawat luka
dan cara mengangkat jahitan.
2. Bagi Institusi

1
Agar dapat dijadikan bahan kepustakaan dan sebagai masukan informasi untuk
mengukur sejauh mana tingkat kemampuan mahasiswa dalam memahami pentingnya
mempelajari cara merawat luka dan cara mengangkat jahitan.

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Perawatan Luka dan Angkat Jahitan


1. Pengertian Luka
Luka adalah keadaan hilang atau terputusnya kontinuitas jaringan yang
disebabkan banyak hal atau berbagai factor.
Luka adalah kerusakan kontinuitas jaringan atau kulit, mukosa membrane
dan tulang atau organ tubuh lainnya (konzier, 1995)
Luka adalah gangguan dari kondisi normal pada kulit (taylor , 1997)
2. Berdasarkan derajat kontaminasi
a. Luka bersih
Luka bersih adalah luka yang tidak terdapat imflamasi dan infeksi, yang
merupakan luka sayat elektif dan steril dimana luka tersebut berpotensi
untuk berinfeksi. Luka tidak ada kontak orofaing, tractus respiratorius
maupun raktus genitourinarius. Dengan demikian kondisi luka tetap
dalam keadaan bersih. Kemungkinan terjadinnya infeksi luka sekitar 1%
-5%.
b. Luka bersih terkontaminasi
Luka bersih terkontaminasi adalah luka pembedahan dimana saluran
pernapasan, saluran pencernaan, dan saluran perkemihan, dalam kondisi
terkontrol. Proses penyembuhan luka akan lebih lama namun luka tidak
menunjukan tanda infeksi. Kemungkinan timbulnya infeksi luka sekitar
3%-11%
c. Luka terkontaminasi
Luka terkontaminasi adalah luka yang berpotensi terinfeksi spilage
saluran pernapasan, pencernaan, dan saluran perkemihan. Luka
menunjukan tanda infeksi. Luka ini dapat ditemukan pada luka terbuka
karena trauma atau kecelakaan (luka laserasi), fraktur terbuka maupun
luka penetrasi. Kemungkinan infeksi luka 10%-17%

3. Penyembuhan Luka
Proses penyembuhan luka memiliki 3 fase yaiyu ;
Fase inflamasi, fase prolifarasi dan maturase .

3
Antara satu fase dengan fase yang lain merupakan salah satu kesinambungan
yang tidak dapat dipisahkan
a. Fase inflamasi
Tahap ini muncul segera setelah injuri dan dapat berlanjut smpai 5hari.
Inflamasi berfungsi untuk mengontrol pendarahan, mencegah infasi,
bakteri, menghilakan debris dari jaringan yang luka dan mempersiapkan
proses penyembuhan lanjutan
b. Fase proliferasi
Tahap fibroblast (sel jaringan penyambung) memiliki peran yang besar
dalam fase proliferasi ini berlangsung dari hari ke 6 sampai dengan 3
minggu.
c. Fase maturase
Tahap ini berlangsung mulai pada hari ke21 dan dapat berlangsung
sampai berbulan dan berakhir bila tanda radang sudah hilang. Dalam
fase ini terdapat remodeling yang merupakan hasil dari peningkatan
jaringan kolagen yang berlebih dan rekresi vaskularitas luka
(mansyoer,20:397;InETNA,2004:1)
4. Faktor factor yang mempengaruhi penyembuhan luka
Penyembuhan luka merupakan suatu proses yang kompleks dan dinamis
karena merupakan suatukegiatan bio seluler dan biokimia yang terjadi saling
berkesianambungan. Proses penyembuhan luka tidak hanya Tidak hanya
terbatas pada proses regenarasi yang bersifat lokal saja pada luka namun
dipengaruhi pula oleh faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik (InETNA,2004
13)
a. Faktor intrinsik adalah faktor dari penderita yang dapat berpengaruh
dalam proses penyembuhan meliputi: usia, status nutrisi dan hidrasi
oksigen nasi dan perfusi jaringan, status imunologi, dan penyakit
penyerta (hipertensi ,DM, Arteriosklerosis).
b. Faktor ekstrinsik adalah faktor yang didapat dari luar penderita yang
dapat berpengaruh dalam proses penyembuhan luka, meliputi:
pengobatan radiasi, stres psikologis, infeksi, iskemia dan trauma
jaringan (InETNA,2004:13).
5. Penatalaksanaan luka dan perawatannya

4
Dalam manajemen perawatan luka ada beberapa tahap yang dilakukan yaitu
evaluasi luka,tindakan antiseptic,pembersihan luka,menjahit luka,penutupan
luka,pembalutan,pemberian antibiotik dan pengangkatan jahitan.
a. Evaluasi luka meliputi amnesia dan pemeriksaan fisik (lokasi dan
eksplorasi).
b. tindakan antiseptik prinsipnya untuk mencuci makan kulit untuk
melakukan pencucian atau pembersihan luka biasanya digunakan cairan
atau larutan antiseptic.
c. Penutupan luka adalah mengupayakan kondisi lingkungan yang baik
pada luka sehingga proses penyembuhan berlangsung optimal.
d. pembalutan berfungsi sebagai pelindung terhadap penguapan infeksi
mengupayakan lingkungan yang baik bagi luka dalam proses
penyembuhan sebagai fiksasi dan efek penekanan yang mencegah
berkumpulnya pembahasan darah yang menyebabkan hematom.
e. Pemberian antibiotik prinsipnya pada luka bersih tidak perlu diberikan
antibiotik dan pada luka terkontaminasi atau kotor maka perlu diberi
antibiotic.
f. pengangkatan jahitan jahitan diangkat jika fungsinya tidak diperlukan
lagi waktu pengangkatan jahitan tergantung dari berbagai faktor seperti
lokasi jenis pengangkatan luka usia kesehatan sikap penderitaan dan
adanya infeksi.(Masjoer,2000:398;Walton,1990:40)
6. standar operasional prosedur (SOP) perawatan luka bersih
Pengertian dari perawatan luka merupakan suatu tindakan penanganan luka
yang terdiri atas membersihkan luka,menutup dan membalut luka.Sehingga
dapat membantu proses penyembuhan luka sehingga terjadi perlindungan
luka terhadap kontaminasi mikroorganisme.Selain itu dalam perawatan luka
juga termasuk dalam penggantian balutan kering,irigasi luka dan perawatan
decubitus (kusyati 2006) terdapat beberapa tujuan pokok yang menjadi
alasan utama dari perawatan luka itu sendiri, diantaranya yaitu:
a. menjaga Luka dari trauma
b. imobilisasi luka
c. mencegah pendarahan
d. mencegah kontaminasi dari kuman
e. mengabsorbsi drainase
5
f. meningkatkan kenyamanan fisik dan fisiologis
Untuk luka bersih dan tidak terkontaminasi Dalam Luka steril
memerlukan persiapan yang meliputi persiapan alat dan bahan yang di
antaranya adalah
a. set ganti balutan Sheryl
b. sarung tangan steril
c. 2 buah print set anatomis dan 1 buah Princess cirugis
d. kasa steril
e. kom untuk larutan antiseptik
f. depress
g. larutan antiseptik (povidone iodine 10%)
h. gunting perban plester
i. bengkok
j. tempat sampah infeksius
k. Perlak pengalas

Untuk prosedur pelaksanaan proses pengantian pembalut dilakukan dengan tahapan-tahapan


sebagai berikut:
a. Jelaskan prosedur pada klien tentang Langkah-langkah keperawatan
b. Dekatkan alat peralatan yang telah disusun disamping tempat tidur
pasien
c. Letakkan bengkok dan tempat sampah
d. Jaga privasi klien dengan menutup tirai disamping pasien
e. Bantu klien untuk mengatur posisi senyaman mungkin
f. Mencuci tangan
g. Gunakan sarung tangan steril
h. Lepaskan plester
i. Angkat balutan menggunakan pinset dan jauhkan permukaan balutan
yang kotor dengan pasien dan letakkan pada bengkok.
j. Bila balutan lengket bisa diberikan larutan NaC10,9%
k. Buka sarung tangan dan buka baki instrument
l. Kenakan sarung tangan steril
m. Oberasi luka tanda-tanda infeksi,keadaan jahitan
n. Bersihkan luka dengan povidone iodin 10%
6
o. Olesi luka dengan povidone iodin 10%
p. Tutup luka dengan dengan kasa steril
q. Fikasi menggunakan plester
r. Lepaskan sarung tangan
s. Bantu klien pada posisi yang nyaman cuci
t. Mencuci tangan
u. Dokumentasi penggantian balutan termasuk keadaan luka.

2.2 Pengangkatan Jahitan Luka

1. Pengertian mengangkat atau membuka jahitan pada luka yang dijahit.jahitan


diangkat jika fungsinya sudah tidak diperlukan lagi.waktu pengangkat jahitan
tergantung dari berbagai factor seperti lokasi,jenis pengangkatan
lika,usia,Kesehatan,sikap penderita dan adanya infeksi
(Mansjoer,2000:398;Walton,1990:4)
2. Tujuan :mencegah terjadinya infeksi dari benang dan mencegah tertinggalnya
benang.
3. Tebel waktu pengangkatan jahitan
No Lokasi Waktu
1. Kelopak mata 3 hari
2. Pipi 3-5 hari
3. Hidung,dahi,leher 5 hari
4. Telinga.kulit kepala 5-7 hari
5. Lengan,tungkai,tangan kaki 7-10+hari
6. Dada,punggung,abdomen 7-10+hari

4 Peralatan :
a. pinset anatomi : 2 buah, steril
b. pinset chrurgis : 2 buah, steril
c. gunting angkat jahit :1 buah, steril
d. kasa steril
e. mangkok kecil : 3 buah,steril
f. sarung tngan steril
g. gunting verband
h. pelester
i. alkohol 70% dalam tempatnya

7
j. lodinvofiden solution 10% atau sejenisnya
k. NaC10,9%
l. mangkok 2 buah,1 berisi cairan desinfektan
m. kain pembalut atau verband secukupnya

5. Prosedur Pelaksanaan:
a). Tahap prainteraksi
1). melakukan verifikasi data sebelumnya bila ada.
2). mencuci tangan
3). menempatkan alat disekat pasien dengan benar
b). Tahap orientasi
1). memberikan salam sebagai pendekatan teraupetik
2)menjelaskan tujuan dan prosedur Tindakan kepada keluarga/klien
3)menayakan kesiapan klien sebelum kegiatan dilakukan
c).tahap kerja
1). Megatur posisi pasien sehinggah luka dapat terlihat jelas
2).Membuka peralatan
3). Memakai sarung tangan
4). Membasahi pelesrter dengan alcohol/wash bensin dan buka dengan
menggunakan pinset
5). membuka balutan lapis terluar
6). membersihkan sekitar luka dan bekas pelester
7). membuka balutan lapis dalam
8). menekat keduan tepi luka( sepanjang luka)
9). membersuhkan luka dengan menggunakan cairan NaCl
10). mendesinfeksi luka dengan lodine vofidone
11). meletakan kassa steril di dekat luka
12). menarik simpul jahitan sedikit ke atas secara hati-hati dengan memakai
pinset chirurgis,sehingga benang yang berada didalam kulit kelihatan
13). mengunting benang dan Tarik hati-hati buang ke kassa
14). membilas dengan mennggunakan cairan NaCl
15). melakukan konpes betadin pada luka/memberi obat/menutup dengan kassa
steril
16). memasang pelester pada seluruh tepi kassa(4 sisi)
8
d. Tahap terminasi
1). melakukan evaluasi Tindakan
2). berpamitan dengan klien
3). membereskan alat-alat
4). memcuci tangan
5). mencatat kegiantan dalam lembar catatan keperawatan.

BAB III

9
PENUTUP

1.1 Kesimpulan
Luka adalah keadaan hilang atau terputusnya kontinuitas jaringan yang disebabkan
banyak hal atau berbagai factor.
Luka adalah kerusakan kontinuitas jaringan atau kulit, mukosa membrane dan tulang
atau organ tubuh lainnya (konzier, 1995)
Luka adalah gangguan dari kondisi normal pada kulit (taylor , 1997).

Angkat jahitan adalah mengangkat atau membuka jahitan pada luka yang dijahit.jahitan
diangkat jika fungsinya sudah tidak diperlukan lagi.waktu penggangkatan jahitan
tergantung dari berbagai factor seperti lokasi,jenis pengangkatan
luka,usia,Kesehatan,sikap penderita dan adanya
infeksi(Mansjoer,2000:398;Walton,1990:44)

1.2 Saran
Kita sebagai seorang bidan harus bisa melaksanakan perawatan luka terhadap pasiennya
dengan benar dan baik oleh karena itu sangat dibutuhkan antara pegetahuan dan
keterampilan yang baik.

10
DAFTAR PUSTAKA

www.library.upnvj.ac.id/pdf/4s1keperawatan/.../BAB%20ll.pdf
asosiasi institusi Pendidikan D3 keperawatan .2006. standar operasional prosedur
http://www.tkep.unpad.ac.id/2007/07/perawatan-luka/

11

Anda mungkin juga menyukai