KEPERAWATAN DASAR
TENTANG
PROSEDUR INTERVENSI PERAWATAN LUKA
DI SUSUN OLEH:
Puji syukur kami haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat
dan rahmat-Nya lah kami berhasil menyelesaikan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat dipergunakan dan membantu mahasiswa dalam
memperluas wawasan dan memperdalam pengetahuannya. Kami menyadari
bahwa, walaupun kami telah berusaha sekuat tenaga untuk mencurahkan segala
tenaga dan pikiran dan kemampuan yang kami miliki. Tapi tetap saja makalah ini
masih terdapat banyak kekurangan dan kelemahan baik dari segi bahasa, pengolahan,
maupun dalam penyusunannya. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik
yang sifatnya membangun demi tercapai suatu kesempurnaan dalam makalah kami.
Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih
yang tak terhingga kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan
makalah ini.
Akhirnya Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas
kepada pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan.
Penyusun mohon untuk saran dan kritiknya. Terima kasih.
Surabaya, Oktober 2018
HALAMAN JUDUL .................................................................................................
KATA PENGANTAR..............................................................................................
DAFTAR ISI.............................................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...........................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah......................................................................................................
1.3 Tujuan Penulisan.......................................................................................................
1.3.1 Tujuan Umum ..................................................................................................
1.3.2 Tujuan Khusus .................................................................................................
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Luka ............................................................................................................
2.2 Mekanisme Terjadinya Luka ....................................................................................
2.3 Menurut Tingkat Kontaminasi Terhadap Luka ……................................................
2.4 Proses Penyembuhan Luka .......................................................................................
2.5 Faktor Yang Mempengaruhi Proses Penyembuhan Luka ........................................
2.6 Pemilihan Balutan Luka …………...........................................................................
2.7 Perawatan Luka Bersih …….....................................................................................
2.8 Perawatan Luka Basah ……......................................................................................
BAB 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan...............................................................................................................
3.2 Saran.........................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1.Latar belakang
Pada saat ini, perawatan luka telah mengalami perkembangan yang sangat pesat
terutama dalam dua dekade terakhir ini. Teknologi dalam bidang kesehatan juga
memberikan kontribusi yang sangat untuk menunjang praktek perawatan luka ini.
Disamping itu pula, isu terkini yang berkait dengan manajemen perawatan luka ini
berkaitan dengan perubahan profil pasien, dimana pasien dengan kondisi penyakit
degeneratif dan kelainan metabolic semakin banyak ditemukan. Kondisi tersebut
biasanya sering menyertai kekompleksan suatu luka dimana perawatan yang tepat
diperlukan agar proses penyembuhan bisa tercapai dengan optimal.
Dengan demikian, perawat dituntut untuk mempunyai pengetahuan dan
keterampilan yang adekuat terkait dengan proses perawatan luka yang dimulai dari
pengkajian yang komprehensif, perencanaan intervensi yang tepat, implementasi
tindakan, evaluasi hasil yang ditemukan selama perawatan serta dokumentasi hasil
yang sistematis. Isu yang lain yang harus dipahami oleh perawat adalah berkaitan
dengan cost effectiveness. Manajemen perawatan luka modern sangat mengedepankan
isu tersebut. Hal ini ditunjang dengan semakin banyaknya inovasi terbaru dalam
perkembangan produk-produk yang bisa dipakai dalam merawat luka
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimana cara mahasiswa melakukan perawatan luka: Luka Bersih, Luka Basah
1.3.Tujuan
1.3.1. Tujuan Umum
Agar mahasiswa dapat mengetahui tentang Perawatan Luka: Luka Bersih,
Luka Basah. Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Integumen
1.3.2. Tujuan Khusus
1. Pengertian Luka
2. Penyembuhan luka
3. Faktor yang mempengaruhi penyembuhan luka dan perawatan luka
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Definisi Luka
Secara definisi suatu luka adalah terputusnya kontinuitas suatu jaringan oleh
karena adanya cedera atau pembedahan. Luka ini bisa diklasifikasikan berdasarkan
struktur anatomis, sifat, proses penyembuhan dan lama penyembuhan. Luka adalah
rusaknya kesatuan/komponen jaringan, dimana secara spesifik terdapat substansi
jaringan yang rusak atau hilang. Ketika luka timbul, beberapa efek akan muncul :
1. Hilangnya seluruh atau sebagian fungsi organ
2. Respon stres simpatis
3. Perdarahan dan pembekuan darah
4. Kontaminasi bakteri
5. Kematian sel
Sedangkan klasifikasi berdasarkan struktur lapisan kulit meliputi: superfisial,
yang melibatkan lapisan epidermis; partial thickness, yang melibatkan lapisan
epidermis dan dermis; dan full thickness yang melibatkan epidermis, dermis, lapisan
lemak, fascia dan bahkan sampai ke tulang. Berdasarkan proses penyembuhan, dapat
dikategorikan menjadi tiga, yaitu:
a) Healing by primary intention
Tepi luka bisa menyatu kembali, permukan bersih, biasanya terjadi karena suatu
insisi, tidak ada jaringan yang hilang. Penyembuhan luka berlangsung dari
bagian internal ke ekseternal.
b) Healing by secondary intention
Terdapat sebagian jaringan yang hilang, proses penyembuhan akan berlangsung
mulai dari pembentukan jaringan granulasi pada dasar luka dan sekitarnya.
c) Delayed primary healing (tertiary healing)
Penyembuhan luka berlangsung lambat, biasanya sering disertai dengan infeksi,
diperlukan penutupan luka secara manual.
Berdasarkan klasifikasi berdasarkan lama penyembuhan bisa dibedakan menjadi
dua yaitu: akut dan kronis. Luka dikatakan akut jika penyembuhan yang terjadi dalam
jangka waktu 2-3 minggu. Sedangkan luka kronis adalah segala jenis luka yang tidak
tanda-tanda untuk sembuh dalam jangka lebih dari 4-6 minggu. Luka insisi bisa
dikategorikan luka akut jika proses penyembuhan berlangsung sesuai dengan kaidah
penyembuhan normal tetapi bisa juga dikatakan luka kronis jika mengalami
keterlambatan penyembuhan (delayed healing) atau jika menunjukkan tanda-tanda
infeksi.
C. DOKUMENTASI
1. Hasil observasi luka
2. Balutan dan atau drainase
3. Waktu melakukan penggantian balutan
4. Respon klien
3.1 Kesimpulan
a. suatu luka adalah terputusnya kontinuitas suatu jaringan oleh karena
adanya cedera atau pembedahan. Luka ini bisa diklasifikasikan
berdasarkan struktur anatomis, sifat, proses penyembuhan dan lama
penyembuhan. Luka adalah rusaknya kesatuan/komponen jaringan,
dimana secara spesifik terdapat substansi jaringan yang rusak atau hilang.
Ketika luka timbul, beberapa efek akan muncul :
1. Hilangnya seluruh atau sebagian fungsi organ
2. Respon stres simpatis
3. Perdarahan dan pembekuan darah
4. Kontaminasi bakteri
5. Kematian sel
b. Penggunaan ilmu dan teknologi serta inovasi produk perawatan luka
dapat memberikan nilai optimal jika digunakan secara tepat
c. Prinsip utama dalam manajemen perawatan luka adalah pengkajian luka
yang komprehensif agar dapat menentukan keputusan klinis yang sesuai
dengan kebutuhan pasien
d. Peningkatan pengetahuan dan keterampilan klinis diperlukan untuk
menunjang perawatan luka yang berkualitas
3.2 Saran
a. Pergunakanlah makalah ini sebagai pedoman dalam pembelajaran
perawatan luka modern
b. Jadilah calon perawat yang berkompeten dan berdaya saing.
DAFTAR PUSTAKA