Disusun Oleh :
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya
Penyusunan makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Pendidikan dan
Promosi Kesehatan semester 4 Progran Studi Radiologi Purwokerto Program Diploma Tiga
Semarang.
Dalam penyusunan makalah ini penulis banyak mendapatkan bantuan, bimbingan dan
arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan
terimakasih kepada :
2. Bapak Marsum, BE, S.Pd, MHP, selaku Direktur Politeknik Kesehatan Kementrian
Kesehatan Semarang.
3. Ibu Fatimah, S.ST, M.Kes, selaku Ketua Jurusan Teknik Radiodiagnostik dan
4. Bapak Ardi Soesilo Wibowo, ST, M.S, selaku Ketua Program Studi Radiologi
Semarang.
5. Ibu Widi Hidayati SKM,M.kes, selaku Dosen mata kuliah Pendidikan dan Promosi
ii
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih terdapat banyak
kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun untuk perbaikan makalah ini. Semoga penulisan makalah ini dapat
Penulis
iii
DAFTAR ISI
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
kepada orang lain. Komunikasi sangat penting bagi bagi kehidupan manusia.
Komunikasi juga membentuk system sosial yang saling membutuhkan satu sama lain,
maka dari itu komunikasi dan masyarakat tidak dapat dipisahkan. Komunikasi
kesehatan merupakan bagian dari komunikasi antar manusia dengan fokus utama pada
individu tentang isu-isu kesehatan, masalah kesehatan, resiko kesehatan serta solusi
kesehatan. Media advokasi, media massa, media entertainmen dan internet merupakan
Komunikasi efektif merupakan suatu aspek kehidupan yang sangat penting bagi
manusia dalam menjalani berbagai tugas yang dimilikinya. Baik sebagai anak, orang
tua, pemimpin, ketua, keryawan, pelajar maupun sebagai seorang pengajar. Jadi dapat
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut maka rumusan masalah yang penulis ulas dalam
1
3. Bagaimanakah bentuk dari komunikasi Kesehatan?
C. Tujuan Penulisan
kesehatan
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
yang berasal dari Bahasa Latin communicatio dan communis yang mempunyai
arti sama makna. Dengan arti sama makna, sebuah komunikasi diantara 2 orang
pengalihan suatu pesan dari satu sumber kepada penerima agar dapat dipahami.
Proses komunikasi biasanya melibatkan dua pihak, baik antar individu dengan
manusia yang memiliki fokus pada bagaimana seorang individu dalam suatu
berlangsung antar ahli kesehatan, antara ahli kesehatan dengan pasien dan
komunikasi kesehatan.
3
Komunikasi kesehatan adalah usaha yang sistematis untuk
(Liliweri, 2008).
komunikasi. Atas pertimbangan itu, maka semua analisis dan upaya untuk
kesehatan menjadi bagian yang penting dari aspek kesehatan dan kesejahteraan
4
Banyak orang mengenal media massa sebagai salah satu cara
kesehatan yang lain seperti program entertainmen atau hiburan merupakan salah
satu cara lain yang cukup efektif dalam mengkomunikasikan bahwa informasi
kesehatan secara singkat memiliki pengaruh yang kuat. Tidak hanya itu, bentuk
sebagai upaya pemanfaatan media massa yang lebih strategis bila didukung oleh
5
pasien/penderita dengan memperhatikan beberapa prinsip dalam
pada saran medis serta masa rawat inap yang lebih lama.
sesuatu yang esensial karena pasien dapat memahami keadaan dirinya dan
6
Kegagalan dalam mengkomunikasikan informasi-informasi kesehatan pada
pasien dan pihak keluarga dapat berakibat pada ketidakpahaman pasien atas
hasil tes yang dijalani (McBride, 2002) serta ketidakpatuhan pasien dalam
mengikuti saran medis (Haynes, 1996). Bila pihak keluarga juga tidak dapat
terganggu.
7
Dukungan masyarakat antara lain dari unsur informal (tokoh agama dan
B. Komunikasi Efektif
perubahan sikap pada orang yang terlihat dalam komunikasi. Tujuan komunikasi
antara pemberi dan penerima sehingga bahasa lebih jelas, lengkap, pengiriman dan
umpan balik seimbang, dan melatih menggunakan bahasa non verbal secara baik.
Ada beberapa pendapat para ahli mengenai komunikasi efektif, antara lain:
hubungan sosial yang baik, dan pada akhirnya menimbulkan suatu tidakan.
b. Menurut Johnson, Sutton dan Harris (2001: 81) menunjukkan cara-cara agar
mengajar, hal yang dapat dimengerti di sini adalah bahwa suatu proses
8
komunikasi membutuhkan aktivitas, cara dan sarana lain agar bisa berlangsung
c. Menurut Mc. Crosky Larson dan Knapp (2001) mengatakan bahwa komunikasi
“Efektivitas adalah pemanfaatan sumber daya, sarana dan prasarana dalam jumlah
dari segi tercapai tidaknya sasaran yang telah ditetapkan. Jika hasil kegiatan
Abdurahmat (2003 : 92) “Efektivitas adalah pemanpaatan sumber daya, sarana dan
menunjukan sampai seberapa jauh tercapainya suatu tujuan yang terlebih dahulu
ditentukan. Hal tersebut sesuai dengan pengertian efektifitas menurut Hidayat yang
jauh target (kuantitas, kualitas dan waktu) telah tercapai. Dimana makin besar
9
Proses komunikasi akan efektif apabila komunikator melakukan perannya,
sehingga terjadinya suatu proses komunikasi yang baik dan sesuai dengan harapan,
segala sesuatu hal menjadi pokok dari pembahasan untuk mengarah pada
Komunikasi dianggap efektif jika ornag lain dapat memahami pesan dengan benar,
dan dapat memberikan respon sesuai dengan yang diinginkan. Fungsi dari
tujuan tertentu, sebaliknya jika komunikasi efektif tidak berhasil maka akibatnya
bisa membuang waktu atau akibat buruk lainnya. Komunikaasi secara efektif akan
a. Niat
10
Niat menyangkut apa yang disampaikan, siapa sasarannya, dan apa yang akan
dicapai.
b. Minat
Minat ada dua faktor yang mempengaruhi komunikasi efektif yaitu faktor
objektif dan faktor subjektif. Faktor objektif merupakan rangsangan yang kita
penerima.
c. Pandangan
a. Komunikasi Persuasif
11
terorganisasi secara mantap dan terpadu. Biasanya teknik ini efektif, komunikan
bukan hanya sekedar tahu, tapi tergerak hatinya dan menimbulkan perasaan
tertentu.
b. Komunikasi Instrukif
sanksi dan lain-lain yang bersifat paksaan, sehingga orang-orang yang dijadikan
komunikasi seperti ini bersifat fear arousing, yang bersifat menakut-nakuti atau
menggambarkan resiko yang buruk. Serta tidak luput dari sifat red-herring,
yaitu interes atau muatan kepentingan untuk meraih kemenangan dalam suatu
dijadikan untuk menyerang lawan. Bagi seorang diplomat atau tokoh politik
c. Komunikasi Manusiawi
dalam kaitannya hubungan manusia tidak hanya dalam hal berkomunikasi saja,
pendapat, atau perilau seseorang. Jika ditinjau dari sisi ilmu komunikasi
komunikasi yang berlangsung antara dua orang atau lebih dan bersifat dialogis.
12
tabiat manusia. Untuk melakukan hubungan manusia biasanya digunakan
budaya.
a. Keterbukaan adalah membuka diri sendiri bagi orang lain, bereaksi pada orang
b. Respect atau peduli, kepada orang lain dengan memberikan rasa hormat dan
saling menghargai. Rasa peduli kepadda orang lain, dengan didassari rassa
lain.
c. Empati, adalah kemampuan untuk menempatkan diri pada situasi atau kondisi
yang dihadapi oleh orang lain atau merasakan perasaan orang lain.
orang lain. Seseorang akan merasa senang apabila dirinya diperhatikan, dengan
e. Bersikap positif
a. Encoding
13
Komunikasi efektif diawali dengan encoding atau penetapan kode yang
b. Decoding
c. Konteks
Konteks komunikasi yaitu konteks ruang, tempat, dan kepadda siapa kita
d. Bahasa Tubuh
meliputi postur, posisi tangan dan lengan, kontak mata, ekspresi wajah.
Jangan terburu-buru menilai atau mengkritisi ucapan orang lain. Kita harus
orang lain.
14
g. Mendengar Aktif
kelancaran obrolan.
h. Refleksi
Pastikan bahwa kita mengerti ucapan orang lain dengan “konfirmasi”, yaitu
meringkas pesan utama yang disampaikan orang lain. Kita bisa mengulang
15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
advokasi, media massa, media entertainmen dan internet yang mampu membentuk
sikap dan mengubah perilaku individu dengan cara meningkatkan kesadaran dan
kesehatan seseorang. Komunikasi kesehatan harus dilakukan secara efektif agar tidak
menimbulkan masalah.
disampaikan antara pemberi dan penerima sehingga bahasa lebih lengkap dan lebih
jelas. Teknik dalam komunikasi efektif terdiri dari komunikasi persuasive, instruktif,
rendah hati. Kemampuan teknik komunikasi efektif memerlukan latihan dan kepekaan
perasaan karena komunikasi terjadi tidak dalam kehampaan, tetapi dalam dimensi
waktu, nilai, dan ruang yang turut mempengaruhi keberhasilan komunikasi efektif.
B. Saran
etika dan penampilannya dalam menghadapi pasien, menjaga hak-hak pribadi dan hak-
16
DAFTAR PUSTAKA
M.Taufik Juliane, 2010, Komunikasi Teraupetik Dan Konseling Dalam Praktik Kebidanan,
1(1), 88-94.
17