Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

PENDIDIKAN DAN PROMOSI KESEHATAN TENTANG

KOMUNIKASI KESEHATAN DAN KOMUNIKASI EFEKTIF

Disusun Oleh :

MUSFIROH PUTRI RAHAYU NINGRUM


NIM.P1337430319061

PRODI RADIOLOGI PURWOKERTO PROGRAM DIPLOMA III

JURUSAN TEKNIK RADIODIAGNOSTIK DAN RADIOTERAPI

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya

sehingga penyusunan makalah yang berjudul “Makalah Komunikasi Kesehatan dan

Komunikasi Efektif” dapat terselesaikan.

Penyusunan makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Pendidikan dan

Promosi Kesehatan semester 4 Progran Studi Radiologi Purwokerto Program Diploma Tiga

Jurusan Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan

Semarang.

Dalam penyusunan makalah ini penulis banyak mendapatkan bantuan, bimbingan dan

arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan

terimakasih kepada :

1. Allah SWT yang selalu memberikan rahmat-Nya.

2. Bapak Marsum, BE, S.Pd, MHP, selaku Direktur Politeknik Kesehatan Kementrian

Kesehatan Semarang.

3. Ibu Fatimah, S.ST, M.Kes, selaku Ketua Jurusan Teknik Radiodiagnostik dan

Radioterapi Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Semarang.

4. Bapak Ardi Soesilo Wibowo, ST, M.S, selaku Ketua Program Studi Radiologi

Purwokerto Program Diploma Tiga Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan

Semarang.

5. Ibu Widi Hidayati SKM,M.kes, selaku Dosen mata kuliah Pendidikan dan Promosi

Kesehatan Program Studi Radiologi Purwokerto Program Diploma Tiga Politeknik

Kesehatan Kementrian Kesehatan Semarang.

6. Seluruh keluarga tercinta atas doa dan dukungannya.

7. Teman-teman yang saling memberi dukungan dalam penulisan makalah ini.

ii
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih terdapat banyak

kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang

bersifat membangun untuk perbaikan makalah ini. Semoga penulisan makalah ini dapat

bermanfaat bagi penulis khususnya pembaca pada umumnya.

Surakarta, 04 Mei 2021

Penulis

iii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...............................................................................................................ii


DAFTAR ISI............................................................................................................................. iv
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan ............................................................................................................. 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................................... 3
A. Komunikasi dan Komunikasi Kesehatan ........................................................................ 3
1. Definisi Komunikasi dan komunikasi kesehatan ........................................................ 3
2. Peran Pentingnya Komunikasi Kesehatan................................................................... 4
3. Bentuk Komunikasi Kesehatan ................................................................................... 4
4. Komunikasi Kesehatan dalam Keseharian .................................................................. 5
B. Komunikasi Efektif ......................................................................................................... 8
1. Definisi Komunikasi Efektif ....................................................................................... 8
2. Teori Komunikasi Efektif............................................................................................ 9
3. Fungsi Komunikasi Efektif ....................................................................................... 10
4. Unsur- unsur Komunikasi Efektif ............................................................................. 10
5. Teknik Komunikasi Efektif ....................................................................................... 11
6. Prinsip Komunikasi Efektif ....................................................................................... 13
7. Sistem Komunikasi Efektif ....................................................................................... 13
BAB III PENUTUP ................................................................................................................. 16
A. Kesimpulan ................................................................................................................... 16
B. Saran ............................................................................................................................. 16
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 17

iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Komunikasi merupakan aktivitas menyampaikan dan menerima pesan dari dan

kepada orang lain. Komunikasi sangat penting bagi bagi kehidupan manusia.

Berkembangnya pengetahuan manusia dari hari ke hari karena komunikasi.

Komunikasi juga membentuk system sosial yang saling membutuhkan satu sama lain,

maka dari itu komunikasi dan masyarakat tidak dapat dipisahkan. Komunikasi

kesehatan merupakan bagian dari komunikasi antar manusia dengan fokus utama pada

bagaimana individu menghadapi isu-isu kesehatan serta bagaimana upaya memelihara

kesehatannya. Komunikasi kesehatan meliputi informasi tentang pencegahan penyakit,

promosi kesehatan, kebijakan pemeliharaan kesehatan serta meningkatkan kesadaran

individu tentang isu-isu kesehatan, masalah kesehatan, resiko kesehatan serta solusi

kesehatan. Media advokasi, media massa, media entertainmen dan internet merupakan

ragam bentuk komunikasi kesehatan.

Komunikasi efektif merupakan suatu aspek kehidupan yang sangat penting bagi

manusia dalam menjalani berbagai tugas yang dimilikinya. Baik sebagai anak, orang

tua, pemimpin, ketua, keryawan, pelajar maupun sebagai seorang pengajar. Jadi dapat

disimpulkan bahwa komunikasi memiliki peran penting dalam menjalankan tugasnya.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut maka rumusan masalah yang penulis ulas dalam

makalah ini antara lain :

1. Apakah yang dimaksud komunikasi serta komunikasi kesehatan?

2. Bagaimanakah peran penting komunikasi kesehatan ?

1
3. Bagaimanakah bentuk dari komunikasi Kesehatan?

4. Bagaimanakah komunikasi Kesehatan dalam kehidupan sehari-hari?

5. Apakah yang dimaksud komunikasi efektif ?

6. Apa sajakah fungsi komunikasi efektif?

7. Apa sajakah unsur-unsur komunikasi efektif ?

8. Bagaimanakah teknik komunikasi efektif ?

9. Apa sajakah prinsip komunikasi efektif ?

10. Apa sajakah sistem komunikasi efektif ?

C. Tujuan Penulisan

Tujuan dari penulisan makalah ini sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan komunikasi dan komunikasi

kesehatan

2. Untuk mengetahui peran penting komunikasi kesehatan

3. Untuk mengetahui berbagai bentuk komunikasi kesehatan

4. Untuk mengetahui komunikasi kesehatan dalam kehidupan sehari-hari

5. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan komunikasi efektif

6. Untuk mengetahui fungsi komunikasi efektif

7. Untuk mengetahui unsur-unsur komunikasi efektif

8. Untuk mengetahui teknik komunikasi efektif

9. Untuk mengetahui prinsip komunikasi efektif

10. Untuk mengetahui sistem komunikasi efektif

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Komunikasi dan Komunikasi Kesehatan

1. Definisi Komunikasi dan komunikasi kesehatan

Komunikasi dalam bahasa Inggris ialah communication adalah kata

yang berasal dari Bahasa Latin communicatio dan communis yang mempunyai

arti sama makna. Dengan arti sama makna, sebuah komunikasi diantara 2 orang

terjadi minimal adanya kesamaan makna mengenai apa yang dipercakapkan

(Effendy, 2011). Menurut Liliweri (2008), komunikasi dapat diartikan sebagai

pengalihan suatu pesan dari satu sumber kepada penerima agar dapat dipahami.

Proses komunikasi biasanya melibatkan dua pihak, baik antar individu dengan

individu, individu dengan kelompok atau antar kelompok dengan kelompok

yang berinteraksi dengan aturan-aturan yang disepakati Bersama.

Komunikasi kesehatan merupakan bagian dari komunikasi antar

manusia yang memiliki fokus pada bagaimana seorang individu dalam suatu

kelompok/masyarakat menghadapi isu-isu yang berhubungan dengan kesehatan

serta berupaya untuk memelihara kesehatannya (Northouse dalam

Notoatmodjo, 2005). Fokus utama dalam komunikasi kesehatan adalah

terjadinya transaksi yang secara spesifik berhubungan dengan isu-isu kesehatan

dan faktor-faktor yang mempengaruhi transaksi tersebut. Transaksi yang

berlangsung antar ahli kesehatan, antara ahli kesehatan dengan pasien dan

antara pasien dengan keluarga pasien merupakan perhatian utama dalam

komunikasi kesehatan.

3
Komunikasi kesehatan adalah usaha yang sistematis untuk

mempengaruhi secara positif perilaku kesehatan individu dan komunitas

masyarakat, dengan menggunakan berbagai prinsip dan metode komunikasi

baik komunikasi interpersonal, maupun komunikasi massa. Selain itu,

komunikasi kesehatan juga dipahami sebagai studi yang mempelajari

bagaimana cara menggunakan strategi komunikasi untuk menyebarluaskan

informasi kesehatan yang dapat mempengaruhi individu dan komunitas agar

dapat membuat keputusan yang tepat berkaitan dengan pengelolaan kesehatan

(Liliweri, 2008).

2. Peran Pentingnya Komunikasi Kesehatan

Peran penting komunikasi kesehatan tercermin dalam judul pengantar

"The Healthy People 2010 Information" yang menyatakan "use communication

strategically to improve health". Artinya, tidak ada jalan lain menyukseskan

kesehatan individu dan masyarakat kecuali dengan memanfaatkan jasa

komunikasi. Atas pertimbangan itu, maka semua analisis dan upaya untuk

meningkatkan kualitas hidup manusia harus mengikutsertakan peranan ilmu

komunikasi, terutama strategi komunikasi, untuk menyebarluaskan informasi

yang dapat mempengaruhi individu dan komunitas masyarakat agar dapat

membuat keputusan yang tepat sehubungan dengan kesehatan mereka.

komunikasi merupakan suatu yang penting untuk setiap individu. Komunikasi

kesehatan menjadi bagian yang penting dari aspek kesehatan dan kesejahteraan

psikologi karena komunikasi kesehatan mencakup upaya pencegahan penyakit,

promosi kesehatan serta peningkatan kualitas hidup.

3. Bentuk Komunikasi Kesehatan

4
Banyak orang mengenal media massa sebagai salah satu cara

mengkomunikasikan isu-isu kesehatan. Namun, ternyata ada komunikasi

kesehatan yang lain seperti program entertainmen atau hiburan merupakan salah

satu cara lain yang cukup efektif dalam mengkomunikasikan bahwa informasi

kesehatan secara singkat memiliki pengaruh yang kuat. Tidak hanya itu, bentuk

komunikasi kesehatan yang lain adalah media advocacy, yang didefiniksikan

sebagai upaya pemanfaatan media massa yang lebih strategis bila didukung oleh

keikutsertaan komunitas masyarakat dengan tujuan untuk meningkatkan

kebijakan-kebijakan publik yang berkaitan dengan kesehatan.

4. Komunikasi Kesehatan dalam Keseharian

a. Komunikasi kesehatan dengan pasien atau penderita

Komunikasi kesehatan dengan pasien atau penderita meliputi informasi

yang berkaitan dengan kondisi kesehatan individu, informasi bagaimana

memaksimalkan perawatan dan bagaimana pemberian terapi. Komunikasi

kesehatan pada pasien/penderita lebih bersifat terapeutik yang artinya

memfasilitasi proses penyembuhan. Menurut (Purwanto dalam Damaiyanti,

2008) komunikasi kesehatan terapeutik memiliki tujuan :

1) Membantu pasien mengurangi beban perasaan dan pikiran serta

membantu pasien mengambil tindakan untuk mengubah situasi yang

ada bila diperlukan oleh pasien.

2) Membantu mengurangi keraguan pasien dan membantu pasien

mengambil tindakan yang efektif

Komunikasi kesehatan terapeutik ini dapat diberikan oleh pihak

keluarga, ahli medis dan orang-orang yang berada disekitar

5
pasien/penderita dengan memperhatikan beberapa prinsip dalam

komunikasi terapeutik itu sendiri, yakni :

1) Komunikasi terapeutik harus ditandai dengan sikap saling

menerima, saling percaya dan saling menghargai.

2) Pihak keluarga, ahli medis dan orang-orang disekitar individu harus

menyadari kebutuhan pasien secara fisik maupun mental

3) Memahami betul arti empati sebagai tindakan yang terapeutik.

Komunikasi antara pasien dengan praktisi medis merupakan bagian

utama dalam pelayanan kesehatan. Komunikasi efektif merupakan

sesuatu yang sangat esensial, agar para praktisi medis memahami

permasalahan yang dihadapi pasien dan juga memahami persepsi pasien

atas permasalahan tersebut. Memberi penjelasan pada pasien bagaimana

efek jangka panjang sebuah penyakit dan bagaimana menangani

penyakit yang diderita saat ini juga memerlukan komunikasi yang

efektif. Kegagalan dalam menyampaikan informasi secara efektif

mendatangkan efek seperti ketidakpahaman pasien atas hasil

pemeriksaan medis yang baru saja dijalani, kegagalan untuk

menentramkan kembali diri sendiri (failed reassurance), ketidakpatuhan

pada saran medis serta masa rawat inap yang lebih lama.

b. Komunikasi Kesehatan dengan Pihak Keluarga

Komunikasi kesehatan dengan pasien dan pihak keluarga merupakan bagian

penting dalam perawatan medis. Komunikasi yang efektif merupakan

sesuatu yang esensial karena pasien dapat memahami keadaan dirinya dan

pihak keluarga dapat memahami keadaan anggota keluarganya yang sakit.

6
Kegagalan dalam mengkomunikasikan informasi-informasi kesehatan pada

pasien dan pihak keluarga dapat berakibat pada ketidakpahaman pasien atas

hasil tes yang dijalani (McBride, 2002) serta ketidakpatuhan pasien dalam

mengikuti saran medis (Haynes, 1996). Bila pihak keluarga juga tidak dapat

memahami isu-isu kesehatan yang berkaitan dengan anggota keluarganya

yang sakit, besar kemungkinan pihak keluarga tidak akan memberikan

dukungan sepenuhnya pada anggota keluarga yang sakit. Misanya, bila

pihak keluarga tidak diinformasikan gejala-gejala yang harus diwaspadai,

reaksi psikologis dan reaksi emosional (si penderita mudah marah-marah,

sensitif dan mudah tersinggung) yang mungkin muncul sehubungan dengan

keadaan si sakit, bisa jadi keharmonisan komunikasi dalam keluarga

terganggu.

c. Komunikasi Kesehatan untuk Masyarakat

Komunikasi kesehatan untuk masyarakat lebih mengarah pada bentuk

promosi kesehatan. Promosi kesehatan merupakan program kesehatan yang

dirancang untuk membawa perbaikan berupa perubahan perilaku, baik di

dalam masyarakat maupun lingkungan organisasi. Untuk dapat

mewujudkan promosi kesehatan, diperlukan suatu strategi yang baik.

Menurut Mubarak dan Chayatin (2008), strategi ini diperlukan dalam

mewujudkan promosi kesehatan, dan tercermin dalam tiga langkah :

1) Advokasi, merupakan kegiatan memberikan bantuan informasi

kesehatan kepada masyarakat melalui pihak pembuat keputusan dan

penentu kebijakan dalam bidang kesehatan.

2) Dukungan sosial, Promosi kesehatan akan mudah dilakukan bila

mendapat dukungan dari berbagai elemen yang ada di masyarakat.

7
Dukungan masyarakat antara lain dari unsur informal (tokoh agama dan

tokoh adat) dan unsur formal (petugas kesehatan, pejabat pemerintah).

3) Pemberdayaan masyarakat (empowerment community). Pemberdayaan

masyarakat dibutuhkan supaya masyarakat memperoleh kemampuan

dalam memelihara dan meningkatkan Kesehatan.

B. Komunikasi Efektif

1. Definisi Komunikasi Efektif

Komunikasi efektif adalah komunikasi yang mampu untuk menghasilkan

perubahan sikap pada orang yang terlihat dalam komunikasi. Tujuan komunikasi

efektif adalah memberi kemudahan dalam memahami pesan yang disampaikan

antara pemberi dan penerima sehingga bahasa lebih jelas, lengkap, pengiriman dan

umpan balik seimbang, dan melatih menggunakan bahasa non verbal secara baik.

Ada beberapa pendapat para ahli mengenai komunikasi efektif, antara lain:

a. Menurut Jalaluddin dalam bukunya Psikologi Komunikasi (2008:13)

menyebutkan, komunikasi yang efektif ditandai dengan adanya pengertian,

dapat menimbulkan kesenangan, mempengaruhi sikap, meningkatkan

hubungan sosial yang baik, dan pada akhirnya menimbulkan suatu tidakan.

b. Menurut Johnson, Sutton dan Harris (2001: 81) menunjukkan cara-cara agar

komunikasi efektif dapat dicapai. Menurut mereka, komunikasi efektif dapat

terjadi melalui atau dengan didukung oleh aktivitas role-playing, diskusi,

aktivitas kelompok kecil dan materi-materi pengajaran yang relevan. Meskipun

penelitian mereka terfokus pada komunikasi efektif untuk proses belajar-

mengajar, hal yang dapat dimengerti di sini adalah bahwa suatu proses

8
komunikasi membutuhkan aktivitas, cara dan sarana lain agar bisa berlangsung

dan mencapai hasil yang efektif.

c. Menurut Mc. Crosky Larson dan Knapp (2001) mengatakan bahwa komunikasi

yang efektif dapat dicapai dengan mengusahakan ketepatan (accuracy) yang

paling tinggi derajatnya antara komunikator dan komunikan dalam setiap

komunikasi. Komunikasi yang lebih efektif terjadi apabila komunikator dan

komunikan terdapat persamaan dalam pengertian, sikap dan bahasa.

2. Teori Komunikasi Efektif

Adapun pengertian efektivitas menurut para ahli diantaranya sebagai

berikut: Sondang P. Siagian (2001: 24) memberikan definisi sebagai berikut: 16

“Efektivitas adalah pemanfaatan sumber daya, sarana dan prasarana dalam jumlah

tertentu yang secara sadar ditetapkan sebelumnya untuk menghasilkan sejumlah

barang atas jasa kegiatan yang dijalankannya. Efektivitas menunjukan keberhasilan

dari segi tercapai tidaknya sasaran yang telah ditetapkan. Jika hasil kegiatan

semakin mendekati sasaran, berarti makin tinggi efektivitasnya”. Sementara itu

Abdurahmat (2003 : 92) “Efektivitas adalah pemanpaatan sumber daya, sarana dan

prasaranadalam jumlah tertentu yang secara sadar ditetapkan sebelumnya untuk

menghasilkan sejumlah pekerjaan tepat pada waktunya. Efektifitas secara umum

menunjukan sampai seberapa jauh tercapainya suatu tujuan yang terlebih dahulu

ditentukan. Hal tersebut sesuai dengan pengertian efektifitas menurut Hidayat yang

menjelaskan bahwa: “Efektifitas adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa

jauh target (kuantitas, kualitas dan waktu) telah tercapai. Dimana makin besar

presentase target yang dicapai, makin tinggi efektifitasnya”.

9
Proses komunikasi akan efektif apabila komunikator melakukan perannya,

sehingga terjadinya suatu proses komunikasi yang baik dan sesuai dengan harapan,

dimana gagasan-gagasan atau ide dibahas dalam suatu musyawarah antara

komunikator dengan komunikan, dan terjadi pemahaman tentang informasi atau

segala sesuatu hal menjadi pokok dari pembahasan untuk mengarah pada

kesepakatan dan kesatuan dalam pendapat.

3. Fungsi Komunikasi Efektif

Komunikasi dianggap efektif jika ornag lain dapat memahami pesan dengan benar,

dan dapat memberikan respon sesuai dengan yang diinginkan. Fungsi dari

komunikasi efektif sebagai berikut :

a. Untuk membentuk dan menjaga hubungan baik antar individu;

b. Untuk menyampaikan pengetahuan atau informasi;

c. Untuk mengubah sikap dan perilaku;

d. Sebagai pemecah masalah hubungan antar manusia;

e. Untuk membentuk citra diri menjadi lebih baik;

f. Sebagai jalan menuju kesuksesan.

Komunikasi yang efektif akan membantu mengantarkan kepada tercapainya

tujuan tertentu, sebaliknya jika komunikasi efektif tidak berhasil maka akibatnya

bisa membuang waktu atau akibat buruk lainnya. Komunikaasi secara efektif akan

mejadi modal penting dalam sebuah keberhasilan.

4. Unsur- Unsur Komunikasi Efektif

Adapun unsur-unsur komunikasi efektif sebagai berikut :

a. Niat

10
Niat menyangkut apa yang disampaikan, siapa sasarannya, dan apa yang akan

dicapai.

b. Minat

Minat ada dua faktor yang mempengaruhi komunikasi efektif yaitu faktor

objektif dan faktor subjektif. Faktor objektif merupakan rangsangan yang kita

terima sedangkan faktor subjektif merupakan factor yang menyangkut diri si

penerima.

c. Pandangan

Pandangan merupakan makna dari informasi yang disampaikan pada sasaran,

menafsirkan informasi yang diterima tergantung pada Pendidikan, pekerjaan,

pengalaman, dan kerangka pikir seseorang.

d. Lekat dan Libat

Lekat merupakan informasi yang disimpan oleh si penerima. Sedangkan libat

merupakan keterlibatan panca indra sebanyak-banyaknya.

5. Teknik Komunikasi Efektif

a. Komunikasi Persuasif

Komunikasi persuasif bertujuan untuk mengubah sikap, pendapat, atau perilaku

komunikan yang lebih menekan sisi psikologis komunikan. Penekanan ini

dimaksudkan untuk mengubah sikap, pendapat, atau perilaku, tetapi persuasi

dilakukan dengan halus, luwes, yang mengandung sifat-sifat manusiawi

sehingga mengakibatkan kesadaran dan kerelaan yang disertai perasaan senang.

Agar komunikasi persuasif mencapai tujuan dan sasarannya, maka perlu

dilakukan perencanaan yang matang dengan mempergunakan komponen-

komponen ilmu komunikasi yaitu komunikator, pesan, media, dan komunikan.

Sehingga dapat terciptanya pikiran, perasaan, dan hasil penginderaannya

11
terorganisasi secara mantap dan terpadu. Biasanya teknik ini efektif, komunikan

bukan hanya sekedar tahu, tapi tergerak hatinya dan menimbulkan perasaan

tertentu.

b. Komunikasi Instrukif

Komunikasi instruktif atau koersi teknik komunikasi berupa perintah, ancaman,

sanksi dan lain-lain yang bersifat paksaan, sehingga orang-orang yang dijadikan

sasaran (komunikan) melakukannya secara terpaksa, biasanya teknik

komunikasi seperti ini bersifat fear arousing, yang bersifat menakut-nakuti atau

menggambarkan resiko yang buruk. Serta tidak luput dari sifat red-herring,

yaitu interes atau muatan kepentingan untuk meraih kemenangan dalam suatu

konflik ,perdebatan dengan menepis argumentasi yang lemah kemudian

dijadikan untuk menyerang lawan. Bagi seorang diplomat atau tokoh politik

teknik tersebut menjadi senjata andalan dan sangat penting untuk

mempertahankan diri atau menyerang secara diplomatis.

c. Komunikasi Manusiawi

Hubungan manusiawi merupakan terjemahan dari human relation. Adapula

yang mengartikan hubungan manusia dan hubungan antar manusia, namun

dalam kaitannya hubungan manusia tidak hanya dalam hal berkomunikasi saja,

namun didalam pelaksanaannya terkandung nilai-nilai kemanusiaan serta

unsur-unsur kejiwaan yang amat mendalam. Seperti halnya mengubah sifat,

pendapat, atau perilau seseorang. Jika ditinjau dari sisi ilmu komunikasi

hubungan manusia ini termasuk kedalam komunikasi interpersonal, karena

komunikasi yang berlangsung antara dua orang atau lebih dan bersifat dialogis.

Hubungan manusia pada umumnya dilakukan untuk menghilangkan hambatan-

hambatan komunikasi, meniadakan salah pengertian dan mengembangkan

12
tabiat manusia. Untuk melakukan hubungan manusia biasanya digunakan

beberapa teknik pendekatan yaitu pendekatan emosional dan pendekatan sosial

budaya.

6. Prinsip Komunikasi Efektif

a. Keterbukaan adalah membuka diri sendiri bagi orang lain, bereaksi pada orang

lain secara spontan dengan didasari ketulusan.

b. Respect atau peduli, kepada orang lain dengan memberikan rasa hormat dan

saling menghargai. Rasa peduli kepadda orang lain, dengan didassari rassa

hormat dan saling menghargai merupakan kunci berkomunikasi dengan ornag

lain.

c. Empati, adalah kemampuan untuk menempatkan diri pada situasi atau kondisi

yang dihadapi oleh orang lain atau merasakan perasaan orang lain.

d. Care atau perhatian, ialah kemampuan untuk memberikan perhatian kepada

orang lain. Seseorang akan merasa senang apabila dirinya diperhatikan, dengan

diperhatikan maka harga diri individu akan meningkat.

e. Bersikap positif

f. Menunjukkan sikap mendukung atau supportiveness

g. Selalu bersikap rendah hati

7. Sistem Komunikasi Efektif

Komunikasi dikatakan efektif jika informasi, pemikiran, atau pesan yang

disampaikan dapat diterima dan dipahami dengan baik sehingga menciptakan

kesamaan persepsi, mengubah prilaku, atau mendapatkan informasi (menjadi

tahu/paham). Adapun komponen komunikasi yang efektif yaitu :

a. Encoding

13
Komunikasi efektif diawali dengan encoding atau penetapan kode yang

memungkinkan pesan tersampaikan secara jelas dan dapat diterima serta

dipahami dengan baik oleh komunikan atau penerima pesan.

b. Decoding

Ialah kemampuan penerima memahami pesan yang diterimanya.

c. Konteks

Konteks komunikasi yaitu konteks ruang, tempat, dan kepadda siapa kita

melakukan komunikasi. Konteks komunikasi juga mengacu pada lecel

komunikasi antarpribadi, komunikasi kelompok, komunikasi organisasi,

dan komunikasi massa. Konteks komunikasi mempertimbangkan usia,

wilayah, jenis kelamin, dan kemampuan intelektual penerima pesan.

d. Bahasa Tubuh

Bahasa tubuh atau body language dikenal sebagai komunnikasi non-verbal

meliputi postur, posisi tangan dan lengan, kontak mata, ekspresi wajah.

Bahasa tubuh yang konsisten dan sesuai dapat meningkatkan pengertian.

Bahasa tubuh yang penting adalah senyum dan kontak mata.

e. Gangguan atau hambatan (interference)

Emosi bisa mengganggu terjadinya komunikasi efektif. Jika komunikator

marah, kecewa, atau tidak setuju dengan komunikator, maka

kemampuannya mengirim pesan efektif mungkin berpengaruh negative.

f. Pikiran Terbuka (Open-minded)

Jangan terburu-buru menilai atau mengkritisi ucapan orang lain. Kita harus

mengedepakan respek, menghargai pendapat orang lain, dan juga

menunjukkan empati dengan berusaha memahami situasi dari pandangan

orang lain.

14
g. Mendengar Aktif

Menjadi pendengar yang baik dan aktif akan meningkatkan pemahaman

terhadap orang lain. Tunjukan bahwa kita fokus mendengarkan ucapan

orang lain, misalnya dengan mengganggukkan kepala dan membuat

“indikasi verbal” bahwa kita setuju dengan mengatakan misalnya “oh”.

Jangan menginterupsi pembicaraan orang lain. karena akan mengganggu

kelancaran obrolan.

h. Refleksi

Pastikan bahwa kita mengerti ucapan orang lain dengan “konfirmasi”, yaitu

meringkas pesan utama yang disampaikan orang lain. Kita bisa mengulang

yang diucapkan orang lain, sekaligus “klarifikasi” bahwa maksud

perkataannya “begini” dan “begitu”.

15
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Komunikasi kesehatan dapat terjadi dalam berbagai bentuk seperti media

advokasi, media massa, media entertainmen dan internet yang mampu membentuk

sikap dan mengubah perilaku individu dengan cara meningkatkan kesadaran dan

menambah pengetahuan tentang isu-isu kesehatan, masalah-masalah kesehatan dan

solusi kesehatan dengan tujuan untuk meningkatkan dan mempertahankan derajat

kesehatan seseorang. Komunikasi kesehatan harus dilakukan secara efektif agar tidak

menimbulkan masalah.

Komunikasi efektif memberikan kemudahan dalam memahami pesan yang

disampaikan antara pemberi dan penerima sehingga bahasa lebih lengkap dan lebih

jelas. Teknik dalam komunikasi efektif terdiri dari komunikasi persuasive, instruktif,

dan komunikasi manusiawi. Sedangkan, prinsip komunikasi efektif diantaranya

keterbukaan, kepedulian, perhatian, empati, bersikap positif, suportif, dan bersikap

rendah hati. Kemampuan teknik komunikasi efektif memerlukan latihan dan kepekaan

perasaan karena komunikasi terjadi tidak dalam kehampaan, tetapi dalam dimensi

waktu, nilai, dan ruang yang turut mempengaruhi keberhasilan komunikasi efektif.

B. Saran

Komunikasi merupakan hal yang sangat penting dalam keberhasilan

penyampaian informasi. Sebaiknya dalam berkomunikasi dengan pasien harus menjaga

etika dan penampilannya dalam menghadapi pasien, menjaga hak-hak pribadi dan hak-

hak orang lain ,serta menjaga perasaan pasien.

16
DAFTAR PUSTAKA

Hardjana, A.M., 2003. Komunikasi Intrapersonal & Interpersonal, Kanisius, Jakarta.

Heryana, Ade. 2020. “Komunikasi Efektif Pada Pelayanan Kesehatan”,

https://www.researchgate.net/publication/342035528, diakses pada 4 Mei 2021 pukul 11.31.

M.Taufik Juliane, 2010, Komunikasi Teraupetik Dan Konseling Dalam Praktik Kebidanan,

Jakarta Selatan : Salemba Medika.

Rahmadiana,Meta, 2012. Komunikasi Kesehatan : Sebuah Tinjauan, Jurnal Psikogenesis,

1(1), 88-94.

17

Anda mungkin juga menyukai