Dosen Pengampu:
Disusun Oleh:
Kelompok 8
UNIVERSITAS JEMBER
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang sudah mencurahkan
segala nikmat serta keberkahan-Nya, sehingga penulis mampu menyelesaikan
makalah yang berjudul “Strategi Komunikasi, Informasi, dan Edukasi Kesehatan
Masyarakat” ini dengan baik. Penyusunan makalah ini dilakukan dengan
semaksimal mungkin dengan mencari literatur-literatur mengenai strategi
komunikasi, informasi, dan edukasi kesehatan masyarakat sehingga dapat
memperlancar penyusunan makalah ini. Penulis mengucapkan terima kasih kepada
Ibu Mury Ririanty, S.KM., M.Kes. selaku dosen pengampu mata kuliah Teori dan
Aplikasi Komunikasi Kesehatan Kelas C di Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Jember atas materi-materi terkait yang sudah diajarkan. Selain itu, kami
juga berterima kasih kepada pihak yang terlibat dalam penyusunan makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
2.1 Definisi Strategi dan Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) ................ 2
2.5 Hambatan dan Solusi Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) ............. 10
BAB 3. PENUTUP................................................................................................. 4
ii
BAB 1. PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
KIE tatap muka merupakan KIE yang dilakukan secara langsung dan
memiliki sasaran individu dalam kegiatannya. Dalam pelaksanaannya,
petugas akan mendatangi rumah sasaran individu untuk melakukan
penyuluhan.
a. Psikologis
Prasangka, stereotip dan dorongan adalah beberapa contoh
hambatan psikologis antara komunikator dan komunikan. Prasangka
merupakan salah satu hambatan atau penghalang untuk mencapai
tujuan dalam komunikasi. Ini disebabkan oleh emosi yang memaksa
kita untuk membuat kesimpulan berdasarkan prasangka tanpa
menggunakan pikiran yang rasional. Stereotip (pandangan/penilaian)
biasanya di gunakan untuk komunikasi massa. Komunikator
komunikasi massa harus memperhatikan stereotip
(padangan/penilaian) karena ketika seseorang memiliki stereotip
(pandangan/penilaian) tertentu tentang cara mereka berkomunikasi
selama proses komunikasi massa, maka dapat dipastikan bahwa
komunikan tidak akan dapat menerima pesan apa pun. Solusinya
membutuhkan keterampilan dalam berkomunikasi tidak hanya itu
kominikator juga dapat berkomunikasi secara terbuka dan untuk
komunikan dapat menghilangkan atau mengurangi rasa prasangka dan
stereotip terhadap orang atau kelompkok tertentu dan juga dapat
mngendalikan emosi sebelum melanjutkan berkomunikasi.
b. Pendengaran kurang sempurna
Salah satu indera yang paling penting dalam proses komunikasi
adalah pendengaran, jika komunikan mengalami masalah
pendengaran, mereka tidak dapat menerima informasi dengan baik.
Solusi yang dapat diberikan adalah komunikasi melalui teks atau
terjemahan dan juga dukungan dari orang orang sekitar juga sangat
11
perlu dan untuk komunikator dapat berbicara dengan lambat dan jelas
dalam menyampaikan informasi agar dapat diterima komunikan
dengan baik.
dibutuhkan rasa percaya diri dari seorang komunikator hal ini harus
dilakukan agar pesan yang disampaikan dapat dipahami dengan baik
oleh komunikan. Oleh karena itu, komunikator harus membangun rasa
percaya diri dalam dirinya agar proses komunikasi dapat berjalan
dengan efektif.
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
Kalbisocio. 6 (1):80-88.
http://research.kalbis.ac.id/Research/Files/Article/Full/5D27H91AW3O610
EWUPWGH2875.pdf
https://www.jurnal.syekhnurjati.ac.id/index.php/ibtikar/article/view/3065/17
79
https://webadminipusnas.perpusnas.go.id/ipusnas/publications/books/15705
4/
https://www.academia.edu/download/61183399/261-1215-1-PB20191111-
120726-19rvxbo.pdf
18
1 (2):166-176.
https://www.academia.edu/download/55660914/_Edhy_Rustan__Bahasa_In
donesia_Laras_Hukum.pdf
https://scholar.google.co.id/citations?user=-_8X0h8AAAAJ&hl=id&oi=sra
https://jurnal.unmer.ac.id/index.php/n/article/view/2039
http://jkpl.ppj.unp.ac.id/index.php/JKPL/article/view/103