Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

MEDIA PROMOSI KESEHATAN DAN PENGEMBANGANNYA DALAM


PELAYANAN KEBIDANAN

Disajikan Untuk Memenuhi Tugas Promosi Kesehatan

Disusun Oleh:

Kelompok 3 dari Kelas 2A:

1. Afifah Rahma Putri (224110401)


2. Alviona Aulia Susanti (224110403)
3. Delvy Suryani (224110409)
4. Gustela Alifya Indriana (224110415)
5. Juwanda Wardani (224110419)
6. Mila Oktaviani (224110423)
7. Nisa Nopitri (224110426)
8. Puja Sukriani (2241104)
9. Ratu Dwi felisha (224110432)

Dosen Pembimbing :

Yussie Ater Mery, S.Si.T, M.Keb

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES RI PADANG

DIII KEBIDANAN PADANG

TAHUN AJARAN 2023/2024


KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha kuasa karena telah memberikan kesempatan
pada penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul Media Promosi Kesehatan dan Pengembangannya Dalam
Pelayanan Kebidanan. Makalah disusun guna memenuhi tugas dari dosen pembimbing pada
mata kuliah Promosi Kesehatan di Poltekkes Kemenkes Padang. Selain itu, penulis juga berharap
agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca tentang Media Promosi Kesehatan
dan Pengembangannya Dalam Pelayanan Kebidanan.

Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Ibuk selaku dosen pembimbing
mata kuliah Promosi Kesehatan. Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan
dan wawasan terkait bidang yang ditekuni penulis. Penulis juga mengucapkan terima kasih pada
semua pihak yang telah membantu proses penyusunan makalah ini. Penulis menyadari makalah
ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan
penulis terima demi kesempurnaan makalah ini.

Padang, 14 Oktober 2023

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................1

DAFTAR ISI..................................................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................3

A. Latar Belakang..........................................................................................................3
B. Rumusan Masalah.....................................................................................................4
C. Tujuan Penulisan.......................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................5

A. Pengertian Persalinan................................................................................................4
B. Teori Penyebab Persalinan........................................................................................4
C. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persalinan.........................................................5
D. Tahapan Persalinan...................................................................................................7
E. Tujuan Asuhan Persalinan........................................................................................8
F. Tanda-tanda Persalinan ............................................................................................9
G. Mekanisme Persalinan.............................................................................................11
H. Lima Benang Merah.................................................................................................14
I. Pencegahan Infeksi dalam Persalinan......................................................................14

BAB III PENUTUP.......................................................................................................9

A. Kesimpulan...............................................................................................................9
B. Saran.........................................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................10

2
BAB I

Pendahuluan

A. LATAR BELAKANG
Upaya mewujudkan kesehatan masyarakat di Indonesia terutama dilakukan dengan
melakukan perubahan perilaku kesehatan melalui promosi kesehatan. Promosi kesehatan
meliputi kegiatan pendidikan kesehatan disertai pemberdayaan masyarakat, Pendidikan
kesehatan memiliki tujuan utama mengubah pengetahuan masyarakat agar terbentuk perilaku
sehat sesuai yang diharapkan. Peningkatan pengetahuan kesehatan masyarakat diharapkan
memica sikap mendukung perilaku sehat, bila didukung faktor pemungkin dan pendorong
akan membentuk perilaku sehat. Proses pendidikan kesehatan merupakan proses transfer
informasi tentang kesehatan yang diharapkan melalui komunikasi. Komponen koomunikasi
tersusun atas pengirim dan penerima pesan, isi pesan, media dan efek dari pesan.
Media sebagai saluran informasi merupakan salah satu komponen penting dalam
pendidikan kesehatan. Memilih media sebagai saluran menyampaikan pesan kesehatan
dipengaruhi metode yang digunakan media pendidikan kesehatan pada hakekatnya alat bantu
pendidikan kesehatan. Menurut fungsi sebagai saluran pesan media pendidikan kesehatan
dapat dikelompokka atas media cetak, media elektronik dan media papan (billboard).
Beberapa media cetak dikenal antara lain booklet, leaflet, selebaran (flyer), lembar balik (flip
chart), artikel, poster dan foto. Media elektronik dapat berupa televisi, radio, video, slide,
film strip, dan internet. Media papan berupa baliho biasanya dipasang di tempat-tempat
umum yang menjadi pusat kegiatan masyarakat. Alat peraga yang digunakan dalam
pendidikan kesehatan dapat berupa alat bantu lihat (visual), alat bantu dengar (audio) atau
kombinasi audio visual.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu konsep media promosi?
2. Apa saja penggolangan media promosi?
3. Bagaimana cara memilih saluran media promosi?
4. Apa saja karakteristik media promosi?
5. Bagaimana cara merancang mengembangkan berbagai jenis media promosi ?

3
6. Apa saja evaluasi media promosi?

C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui konsep media promosi
2. Untuk mengetahui penggolangan media promosi
3. Untuk mengetahui cara memilih saluran media promosi
4. Untuk mengetahui karakteristik media promosi
5. Untuk mengetahui cara merancang mengembangkan berbagai jenis media
promosi
6. Untuk mengetahui evaluasi media promosi?

4
BAB II

PEMBAHASAN

1. Konsep Media Promosi


Heinich, 1982. memberikan pengertian bahwa media adalah perantara yang mengantar
informasi antara sumber dan penerima seperti televisi, radio, film, rekaman, audio, gambar
yang diproyeksikan, bahan-bahan cetak. (Sesca Diana Solang, SSiT, M. Kes, 2017)
Education Association, memberikan pengertian bahwa media adalah benda yang dapat
dimanipulasikan, dilihat, didengar, dibaca atau dibicarakan beserta instrumen yang
dipergunakan dengan baik dalam kegiatan belajar mengajar dapat mempengaruhi efektifitas
program instruksional. (Sesca Diana Solang, SSiT, M. Kes, 2017)
Media promosi kesehatan adalah semua sarana atau upaya yang digunakan oleh petugas
kesehatan untuk menampilkan pesan atau informasi kepada sasaran promosi kesehatan, baik
melalui media cetak, elektronik dan media luar ruang sehingga sasaran mendapat
pengetahuan yang diharapkan dapat merubah perilaku positif masyarakat terhadap perbaikan
kesehatan. (Sesca Diana Solang, SSiT, M. Kes, 2017)
2. Penggolongan Media Promosi
Menurut bentuknya media promosi kesehatan dibedakan atas :
1. Media Visual
Media visual adalah media yang memberikan gambaran menyeluruh dari yang konkrit
sampai dengan abstrak dan lebih bersifat realistis dan dapat dirasakan oleh sebagian besar
panca indera terutama oleh indera penglihatan (slide, transparansi) (Sesca Diana Solang,
SSiT, M. Kes, 2017). Macam-macam media visual:
a. Media yang tidak diproyeksikan
1) Media realita adalah benda nyata. Benda tersebut tidak harus dihadirkan di ruang
kelas, tetapi siswa dapat melihat langsung ke obyek. Kelebihan dari media realita ini
adalah dapat memberikan pengalaman nyata kepada siswa. Misal untuk mempelajari
keanekaragaman makhluk hidup, klasifikasi makhluk hidup, ekosistem, dan organ
tanaman. (Sesca Diana Solang, SSiT, M. Kes, 2017)
2) Model adalah benda tiruan dalam wujud tiga dimensi yang merupakan representasi
atau pengganti dari benda yang sesungguhnya. Penggunaan model untuk mengatasi
kendala tertentu sebagai pengganti realita. Misal untuk mempelajari sistem gerak,

5
pencernaan, pernafasan, peredaran darah, sistem ekskresi, dan syaraf pada hewan.
(Sesca Diana Solang, SSiT, M. Kes, 2017)
3) Media grafis tergolong media visual yang menyalurkan pesan melalui simbol-simbol
visual. Fungsi dari media grafis adalah menarik perhatian, memperjelas sajian
pelajaran, dan mengilustrasikan suatu fakta atau konsep yang mudah terlupakan jika
hanya dilakukan melalui penjelasan verbal. (Sesca Diana Solang, SSiT, M. Kes,
2017)
Jenis-jenis media grafis adalah:
1) Gambar/foto merupakan media yang paling umum digunakan.
2) Sketsa adalah gambar sederhana atau draft kasar yang melukiskan bagian pokok
tanpa detail. Dengan sketsa dapat menarik perhatian siswa, menghindarkan
verbalisme, dan memperjelas pesan.
3) Diagram/skema adalah gambar sederhana yang menggunakan garis dan simbol
untuk menggambarkan struktur dari obyek tertentu secara garis besar. Misal untuk
mempelajari organisasi kehidupan dari sel sampai organisme.
4) Bagan/chart adalah kegiatan menyajikan ide atau konsep yang sulit sehingga lebih
mudah dicerna siswa. Selain itu bagan mampu memberikan ringkasan butir-butir
penting dari penyajian. Dalam bagan sering dijumpai bentuk grafis lain, seperti:
gambar, diagram, kartun, atau lambang verbal.
5) Grafik yaitu gambar sederhana yang menggunakan garis, titik, simbol verbal atau
bentuk tertentu yang menggambarkan data kuantitatif. Misal untuk mempelajari
pertumbuhan. (Sesca Diana Solang, SSiT, M. Kes, 2017)
b. Media yang dapat diproyeksikan
1) (Transparansi OHP merupakan alat bantu mengajar tatap muka sejati, sebab tata
letak ruang kelas tetap seperti biasa, guru dapat bertatap muka dengan siswa
(tanpa harus membelakangi siswa). Perangkat media transparansi meliputi
perangkat lunak (Overhead transparancy/OHT) dan perangkat keras (Overhead
projector/ OHP). (Sesca Diana Solang, SSiT, M. Kes, 2017)
Teknik pembuatan media transparansi, yaitu:
 Mengambil dari bahan cetak dengan teknik tertentu
 Membuat sendiri secara manual

6
2) Film bingkai / slide adalah film transparan yang umumnya berukuran 35 mm dan
diberi bingkai 2 X 2 inci. Dalam satu paket berisi beberapa film bingkai yang
terpisah satu sama lain. Manfaat film bingkai hampir sama dengan transparansi
OHP, hanya kualitas visual yang dihasilkan lebih bagus. Sedangkan
kelemahannya adalah beaya produksi dan peralatan lebih mahal serta kurang
praktis. Untuk menyajikan dibutuhkan proyektor slide. (Sesca Diana Solang,
SSiT, M. Kes, 2017)
2. Media audio
Audio adalah suara atau bunyi yang dihasilkan oleh getaran suatu benda, agar dapat
tertangkap oleh telinga manusia getaran tersebut harus kuat minimal 20 kali/detik. Suara
yaitu suatu getaran yang dihasilkan oleh gesekan, pantulan dan lain-lain, antara benda-
banda. Sedangkan gelombang yaitu suatu getaran yang terdiri dari Amplitudo dan juga
waktu. Suara dibangun oleh periode, Apabila Tidak Berarti itu bukanlah Suara. Audio itu
terbentuk melalui beberapa tahap, diantaranya: tahap pengambilan atau penangkapan suara,
sambungan transmisi yang membawa bunyi, amplifier dan lain-lain. (Sesca Diana Solang,
SSiT, M. Kes, 2017)
Media audio untuk pengajaran adalah bahan yang mengandung pesan dalam bentuk
auditif (pita suara/piringan suara), yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan
kemauan sisiwa sehingga terjadi proses belajar mengajar. (Sesca Diana Solang, SSiT, M.
Kes, 2017)
Jenis-jenis audio
Jenis-jenis audio, terdapat berbagai macam audio yang dikelompok berdasarkan media
ataupun perangkat yang sering gunakan, (Sesca Diana Solang, SSiT, M. Kes, 2017)
diantaranya:
1) Audio Streaming adalah suatu istilah yang dipakai untuk mendengarkan siaran langsung
atau live melalui jaringan internet.
2) Audio visual adalah suatu istilah yang digunakan untuk seperangkat soundsystem yang
dilengkapi dengan tampilanmgambar, biasanya dipakai untuk presentasi.

7
3) Audio Modem Riser (AMR) adalah suatu istilah yang dipakai untuk sebuah kartu plug-in
untuk motherboard intel yang memuat sirkuit audio ataupun modem. (Sesca Diana
Solang, SSiT, M. Kes, 2017)
3. Media audiovisual
Media audiovisual adalah media yang dapat didengar dan dilihat (televisi, film).
Media audio-visual adalah media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar. Jenis
media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik, karena meliputi kedua jenis media
auditif (mendengar) dan visual (melihat). Media Audiovisual merupakan sebuah alat bantu
audiovisual yang berarti bahan atau alat yang dipergunakan dalam situasi belajar untuk
membantu tulisan dan kata yang diucapkan dalam menularkan pengetahuan, sikap, dan ide.
(Sesca Diana Solang, SSiT, M. Kes, 2017)
Macam-macam audio-visual:
a. Film Gerak Bersuara
Film adalah alat yang ampuh untuk menyampaikan suatu maksud kepada masyarakat dan
juga anak yang lebih banyak menggunakan aspek emosinya di banding aspek
rasionalitasnya. Besarnya kegunaan media ini dapat pula dirasakan dalam dunia pendidikan.
Film adalah alat komunikasi yang dapat membantu proses pembelajaran efektif. Karena apa
yang terpandang mata dan terdengar oleh telinga, lebih cepat dan lebih mudah di ingat dari
pada apa yang dapat dibaca saja atau hanya di dengar saja. (Sesca Diana Solang, SSiT, M.
Kes, 2017)
b. Vidio
Vidio maupun media film memiliki banyak kemiripan dalam segi karakteristiknya dan
kelemahannya. Yakni mengatasi keterbatasan jarak dan waktu dan sangat kuat
mempengaruhi emosi seseorang. Kelemahannya adalah sama-sama menekankan pentingnya
materi dari prses pengembangan materi tersebut. Dalam upaya pemanfaatan vidio dalam
proses pembelajaran, hendaknya kita memperhatikan beberapa hal berikut:
Program vidio harus dipilih sesuai dengan tujuan pembelajaran. Salah satu contohnya
adalah apakah media vidio untuk tujuan kognitif dapat digunakan untuk hal-hal yang
menyangkut kemampuan mengenal kembali dan memberikan rangsangan berupa gerak
yang serasi. Guru harus mengenal program vidio yang ada dan memahami manfaatnya bagi
pelajaran. Sesudah program vidio di putar, harus diadakan diskusi agar siswa memahami

8
bagaimana mencari pemecahan masalah dan menjawab pertanyaan.Perlu diadakan tes agar
mampu mengukur berapa banyak informasi yang mereka tangkap dari program vidio
tersebut. (Sesca Diana Solang, SSiT, M. Kes, 2017)
c. Televisi
Televisi adalah media yang berupa sebagai gambar hidup dan juga sebagai radio yang dapat
dilihat dan di dengar secara bersama. Selain itu, televisi juga dapat memberikan kejadian-
kejadian yang sebenarnya pada saat suatu peristiwa terjadi dengan disertai dengan komentar
dari penyiarnya. (Sesca Diana Solang, SSiT, M. Kes, 2017)
a) Media Televisi Terbuka
Media televisi terbuka adalah media audio visual gerak yang penyampaian pesannya
melalui pancaran gelombang elektromagnitik dari satu stasiun, kemudian pesan tadi
diterima oleh pemirsa melalui pesawat televisi. (Sesca Diana Solang, SSiT, M. Kes,
2017)
b) Media Televisi Siaran Terbatas (TVST)
TVST atau CCTV adalah media audiovisual gerak yang penyampaian pesannya
didistribusikan melalui kabel (bukan TV kabel). Dengan perkata lain, kamera televisi
mengambil suatu objek di studio, misalnya guru yang sedang mengajar, kemudian hasil
pengambilan tadi didistribusikan melaluikabel-kabel ke pesawat televisi yang ada di
ruangan-ruangan kelas. Kelebihan televisi siaran terbatas ini dibandingkan dengan
televisi terbuka diantaranya adalah komunikasi dapat dilakukan secara dua arah
(hubungan antara studio dan kelas dilakukan melalui intercom), kebutuhan
pembelajaran dapat lebih diperhatikan dan terkontrol. Sedangkan kelemahanny adalah
jangkauannya ralatif terbatas. (Sesca Diana Solang, SSiT, M. Kes, 2017)
d. Multimedia
Pembelajaran dengan menggunakan multimedia untuk meningkatkan prestasi belajar
pembelajar, namun bukan berarti dalam prakteknya tidak ada hambatan. Hambatan utama
adalah disebabkan adanya kesalahan konsep yang terjasi ketika kelompok ahli
menerangkan kembali ke kelompok asal. Kesalahan terutama terjadi pada materi
pembelajaran yang bersifat abstrak. Di samping itu, waktu yang diperlukan untuk proses
pembelajaran menjadi relatif lebih lama. Seringkali waktu pembelajaran habis sebelum
cakupan materi terselesaikan dengan baik. Oleh karena itu diperlukan suatu alternatif untuk

9
menyempurnakan pendekatan pembelajaran ini. Salah satu cara yang dapat digunakan
adalah dengan menggunakan multimedia pembelajaran, CD interaktif yang berisikan
materi-materi pembelejaran dianggap cukup memadai untuk menyelesaikan persoalan-
persoalan yang muncul pada proses pembelajaran. (Sesca Diana Solang, SSiT, M. Kes,
2017)
Keuntungan pembelajaran interaktif berbasis multimedia antara lain:
1) Media dapat membuat materi pembelajaran yang abstrak menjadi lebih
konkrit/nyata, sehingga mudah diterima pembelajar
2) Media dapat mengatasi kendala ruang dan waktu pembelajar yang belum
memahami materi dapat mengulang materi tersebut di rumah sama persis dengan
yang dibahas dalam kelompok.
3) Informasi pembelajar yang disajikan dengan media yang tepat akan memberikan
kesan yang mendalam pada diri pembelajar.
4) Penggunaan media pembelajaran yang tepat akan dapat merangsang berbagai
macam perkembangan kecerdasan.
5) Dapat menyeragamkan materi pembelajaran dan mengurangi resiko kesalahan
konsep. (Sesca Diana Solang, SSiT, M. Kes, 2017)
e. Komputer
Komputer merupakan jenis media yang secara virtual dapat menyediakan respon yang
segera terhadap hasil belajar yang dilakukan oleh pembelajar. Lebih dati itu, komputer
memiliki kemampuan menyimpan dan memanipulasi informasi sesuai dengan kebutuhan.
Perkembangan teknologi yang pesar saat ini telah memungkinkan komputer memuat dan
menayangkan beragam bentuk media di dalamnya. (Sesca Diana Solang, SSiT, M. Kes,
2017)
Saat teknologi komputer tidak lagi hanya digunakan sebagai sarana komputasi dan
pengilahan kata (word prosessor) tetapi juga sebagai sarana belajar multi media yang
memungkinkan peserta didik membuat desain dan rekayasa suatu konsep dan ilmu
pengetahuan. Sajian multimedia berbasis komputer dapat diartikan sebagai teknologi yang
mengiptomalkan peran komputer sebagai sarana untuk menampilkan dan merekayasa teks,
grafik, dan suara dalam sebuah tampilan yang terintegrasi. Dengan tampilan yang dapat
mengombinasikan berbagai unsur penyampaian informasi dan pesan, komputer dapat

10
dirancang dan digunakan sebagai media pembelajaran efektif untuk mempelajari dan
mengajarkan materi pembelajaran yang relevan misalnya rancangan grafis dan animasi.
Multimedia berbasis komputer dapat pula dimanfaatkan sebagai sarana dalam melakukan
simulasi untuk melatih keterampilan dan kompetensi tertentu. (Sesca Diana Solang, SSiT,
M. Kes, 2017)
Misalnya:
1. Seorang ibu hamil yang akan diberikan obat untuk memperkuat janin tanpa memberikan
efek samping terhadap kesehatan ibu dan janin dokter terlebih dahulu melihat kondisi janin
ibu melalui komputer yang telah di hubungkan dangan peralatan medis lainnya.
2. Seorang dokter mata dapat memperoleh informasi keadaan kesehatan mata pasiennya
melalui komputer. (Sesca Diana Solang, SSiT, M. Kes, 2017)
4. Media tempat memperagakan (papan tulis, papan tempel, OHP papan
planel).
Media tempat menempelkan obyek yang akan dipromosikan baik berupa gambar atau
pesan-pesan dalam bentul tulisan. (Sesca Diana Solang, SSiT, M. Kes, 2017)
Gambar media promosi kesehatan berupa papan tulis dan tempel :

5. Media Pengalaman Nyata Atau Media Tiruan (Simulasi, benda, nyata)


Media tiruan atau model merupakan media tiruan dari benda yang berbentuk tiga
dimensi yang dibuat sedemikian rupa dalam bentuk dan tidak sama dalam hal-hal lainnya.
Meski semua orang tahu, bahwa belajar melalui pengalaman langsung atau melalui benda
sebenarnya mempunyai sejumlah keuntungan, perlu diketahui juga bahwa sejumlah

11
keterbatasan dalam belajar akan teratasi dengan penggunaan model. (Sesca Diana Solang,
SSiT, M. Kes, 2017)
Media tiruan adalah merupakan media yang dapat dikatakan gabungan dari berbagai
macam media yang polanya sejenis, namun dikelompokkan dalam satu kelompok besar
secara kolektiv dan seragam. Media menampilkan Objek Nyata yang ada di dalam
lingkungan hidup tetapi ditampilkan dalam bentuk mati/tak hidup. Dengan kata lain media
ditampilkan kepada peserta didik dalam bentuk keadaan seutuhnya namun dalam keadaan tak
hidup, dan dibentuk sesuai seperti sebenarnya. (Sesca Diana Solang, SSiT, M. Kes, 2017)
Gambar media tiruan bayi dalam pembelajaran kebidanan :

6. Media Cetakan (Buku bacaan, leaflet, folder, poster, brosur)


Media cetak adalah media massa yang berbentuk printing dimana dinikmati dengan
membaca dan bentuk medianya statis.Media cetak adalah media statis dan mengutamakan
pesan-pesan visual yang dihasilkan dari proses percetakan, bahan baku dasarnya maupun
saran penyampaian pesannya menggunakan kertas. (Sesca Diana Solang, SSiT, M. Kes,
2017)
Media cetak adalah suatu dokumen atas segala hal tentang rekaman peristiwa yang
diubah dalam kata-kata, gambar, foto dan sebagainya (contoh surat kabar, majalah, tabloid,
brosur, pamphlet, poster) sedangkan media elektonik adalah media yang proses bekerjanya
berdasar pada prinsip elektronik dan elektromagnetis (contohnya televise, radio dan internet).
(Sesca Diana Solang, SSiT, M. Kes, 2017)
3. Memilih Saluran Media Promosi

4. Karakteristik Media Promosi

12
5. Merancang Mengembangkan Berbagai Jenis Media Promosi
Metode promosi kesehatan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi tercapainya
suatu hasil penyuluhan secara optimal Semua metode akan baik bila digunakan secara tepat
yaitu sesuai dengan kebutuhan.
1) Jenis Metode Promosi Kesehatan
Metode Promosi Kesehatan dapat digolongkan berdasarkan Teknik Komunikasi, Sasaran
yang dicapai dan Indera penerima dari sasaran promosi.
1) Berdasarkan Teknik Komunikasi Metode penyuluhan langsung.
a) Dalam hal ini para penyuluh langsung berhadapan atau bertatap muka dengan sasaran.
Termasuk di sini antara lain Kunjungan rumah, Pertemuan diskusi umum di balai desa,
Pertemuan kelompok di Posyandu atau ditempat lain.
b) Metode penyuluhan yang tidak langsung. Dalam hal ini para penyuluh tidak langsung
berhadapan secara tatap muka dengan sasaran, tetapi ia menyampaikan pesannya dengan
perantara (media). Umpamanya publikasi dalam bentuk media cetak, melalui pertunjukan
film, dan sebagainya
2) Berdasarkan jumlah sasaran yang dicapai Pendekatan perseorangan
a) Dalam hal ini para penyuluh berhubungan secara langsung maupun tidak langsung
dengan sasaran secara perorangan, antara lain: kunjungan rumah, hubungan telepon, dan
lain-lain
b) Pendekatan kelompok Dalam pendekatan ini petugas promosi berhubungan dengan
sekolompok sasaran. Beberapa metode penyuluhan yang masuk dalam ketegori ini antara
lain: pertemuan, demostrasi, diskusi kelompok, pertemuan FGD, dan lain-lain
c) Pendekatan missal Petugas Promosi Kesehatan menyampaikan pesannya secara sekaligus
kepada sasaran yang jumlahnya banyak. Beberapa metode yang masuk dalam golongan
ini adalah: pertemuan umum, pertunjukan kesenian, penyebaran tulisan/poster/media
cetak lainnya, pemutaran filın, dan lain-lain
3) Berdasarkan Indra Penerima

13
a) Metode melihat atau memperhatikan
Dalam hal ini pesan diterima sasaran melalui indera penglihatan, seperti: Penempelan
Poster, Pemasangan Gambar/Photo, Pemasangan Koran dinding, Pemutaran Film
b) Metode pendengaran
Dalam hal ini pesan diterima oleh sasaran melalui indera pende ngar, umpamanya:
penyuluhan lewat radio, pidato, ceramah, dan lain-lain
c) Metode kombinasi
Dalam hal ini termasuk demonstrasi cara (dilihat, didengar, dicium, diraba dan dicoba)
2) Bentuk-bentuk penyampaian promosi kesehatan
a.Kunjungan rumah
Kunjungan rumah adalah suatu kegiatan bidan untuk mendatangi rumah sasaran sehingga
terjalin hubungan langsung antara penyuluh dengan masyarakat sasaran dan keluarganya
di rumah ataupun ditempat biasa mereka berkumpul. Biasanya kegiatan ini disebut anjang
sono, anjang karya, dan sebagainya.
Cara melakukannya dengan memperhatikan hal-hal seperti berikut
 Ada maksud dan tujuan tertentu
 Tepat waktunya dan tidak membuang-buang waktu
 Rencanakan beberapa kunjungan berurutan untuk menghemat waktu
 Kunjungi pula sasaran yang jauh dan terpencil
 Metode ini untuk memperkuat metode-metode lainnya atau bila metode-metode
lainnya tidak mungkin
Selama berkunjung harus diingat hal-hal seperti:
 Membicarakan soal-soal yang menarik perhatian
 Biarkan keluarga sasaran berbicara sebanyak-banyaknya dan jangan memotong
pembicaraannya
 Bicara bila keluarga sasaran itu ingin mendengarkannya
 Bicara dalam gaya yang menarik sasaran
 Pergunakan bahasa umum yang mudah, bicara pelan- pelan dan suasana
menyenangkan
 Harus sungguh-sungguh dalam pernyataan

14
 Jangan memperpanjang mempersilat lidah
 Biarkan keluarga sasaran merasa sebagai pemrakarsa gagasan yang baik
 Harus jujur dalam mengajar maupun belajar
 Meninggalkan keluarga sasaran sebagai kawan
 Catat tanggal kunjungan, tujuan, hasil dan janji
 Membawa surat selebaran, brosur, dsb untuk diberikan kepada keluarga sasaran. Ini
akan menjalin persahabatan
6. Evaluasi Media Promosi

15
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Promosi Kesehatan (Health Promotion) adalah ilmu dan seni membantu masyarakat
menjadikan gaya hidup mereka sehat optimal. Kesehatan yang optimaldidefinisikan sebagai
keseimbangan kesehatan fisik, emosi, sosial, spiritual, dan intelektual. Ini bukan sekedar
pengubahan gaya hidup saja.namun berkaitan dengan pengubahan lingkungan yang
diharapkan dapat lebih mendukung dalam membuat keputusan yang sehat. Upaya kesehatan
dalam pelayanan kebidanan secara promotif sangat penting untuk mengurangi AKI, AKA
dan AKB. Pendekatan pemeliharaan pada ibu hamil merupakan upaya kesehatan yang pari
purna dan berkesinambungan melalui upaya peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan
(preventif), dimulai sejak awal kehamilan sampai dekat persalinan, deteruskan oleh upaya
penyembuhan (kuratif) sebagai pertolongan persalinan yang memadai seswuia dengan
tingkat resikonya, dan pemulihan kesehatan (rehabilitatif) dengan masa nifas,
laktasi/pemberian ASI dan Keluarga Berencana. Upaya pemeliharaan kesehatan ibu hamil
dilakukan berbasis keluarga, sejak awal kepada suami dan keluarga perlu diberikan informasi
mengenai kondisi ibu hamil.
B. SARAN
Dalam pembuatan makalah ini kami menyadari banyak kekurangan, diharapkan kepada
dosen pembimbing dan pembaca dapat memberikan kritik serta saran pada makalah kami ini.

16
DAFTAR PUSTAKA

17

Anda mungkin juga menyukai