DOSEN PENGAMPUH :
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Kuasa, karena atas limpahan rahmat
serta karunianya sehingga Kami Kelompok 3 dapat menyelesaikan makalah ini
tepat waktu. Meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan kami juga berterima
kasih kepada Ibu. Dr. Grace Kerly Lony Langi selaku Dosen mata kuliah
“Penyuluhan Konsultasi Gizi” yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di
dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna.
Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi
perbaikan di masa yang akan datang mengingat tidak ada yang sempurna tanpa
saran yang membangun. Semoga makalah ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sebelumya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata
yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun
demi perbaikan kedepannya.
Kelompok 3
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................4
A. Latar Belakang..............................................................................................4
B. Rumusan Masalah...........................................................................................4
C. Tujuan..............................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................5
A. Kesimpulan...................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................20
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Alat peraga dalam pendidikan gizi penting untuk mendukung pemahaman
tentang gizi dan pola makan yang sehat. Sebab Pendidikan gizi sangat penting
untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya gizi seimbang
dalam kehidupan sehari-hari serta memberikan pemahaman Materi kepada
masyarakat tentang gizi dan pola makan yang sehat bisa kompleks.
B. Rumusan Masalah
1. Definisi Alat Peraga
2. Fungsi Alat Peraga
3. Keuntungan menggunakan Alat peraga
4. Manfaat Alat peraga
5. Alat Peraga Visual Devices Dalam Pendidikan Gizi
6. Alat Peraga developing written material
7. Macam-macam saluran Yang dapat digunakan
8. Bentuk atau jenis dan sasaran pendidikan Gizi
9. Perkembangan baru dalam pendidikan gizi
C. Tujuan
A. Mampu Memahami Definisi, fungsi dan manfaat dari alat peraga
B. Mampu memahami keuntungan menggunakan alat peraga bentuk serta jenis
4
C. Mengetahui macam-macam saluran yang dapat digunakan serta perkembangan
baru dalam pendidikan gizi.
BAB II
PEMBAHASAN
Prinsip pembuatan alat peraga atau media bahwa pengetahuan yang ada
pada setiap orang diterima atau ditangkap melalui panca indera. Semakin banyak
5
panca indera yang digunakan, semakin banyak dan jelas pula pengetahuan yang
diperoleh. Hal ini menunjukkan bahwa keberadaan alat peraga dimaksudkan
mengerahkan indera sebanyak mungkin pada suatu objek sehingga memudahkan
pemahaman. Menurut penelitian para ahli, panca indera yang paling banyak
menyalurkan pengetahuan ke otak adalah mata (kurang lebih 75% sampai 87%),
sedangkan 13% sampai 25% pengetahuan manusia diperoleh atau disalurkan
melalui indera lainnya (Tanoyo 2003; Maulana 2009). Pada waktu menggunakan
alat peraga atau media pendidikan, hendaknya memperhatikan hal-hal berikut: 1)
senyum adalah lebih baik untuk mencari simpati; 2) tunjukkan perhatian bawa hal
yang akan dibicarakan adalah penting; 3) pertahankan kontak mata; 4) gaya bicara
hendaknya bervariasi agar peserta tidak bosan dan mengantuk; 5) libatkan peserta
atau pendengar dan beri kesempatan mencoba alat-alat tersebut; dan 6) jika perlu,
berikan selingan humor agar tidak membosankan (Maulana 2009).
6
film, video, televisi, komputer, dan LCD proyektor. Media yang
digunakan dalam penelitian ini adalah poster, leaflet, dan multimedia.
7
C. Keuntungan menggunakan Alat peraga
8
D. Manfaat Alat peraga
Alat peraga memiliki beberapa manfaat penting dalam pendidikan gizi,
antara lain:
9
melalui representasi visual. Beberapa contoh alat peraga visual yang sering
digunakan dalam pendidikan gizi termasuk poster yang menampilkan piramida
makanan, infografik yang menggambarkan komposisi nutrisi dalam makanan,
diagram yang menunjukkan siklus metabolisme, dan grafik yang membandingkan
nilai gizi antara berbagai jenis makanan.
Berikut adalah kelebihan dan kekurangan dari Alat Peraga Visual yaitu
antara lain:
10
F. Alat Peraga developing written material
Alat peraga dalam konteks pengembangan materi tertulis adalah benda
atau media yang digunakan untuk mengilustrasikan atau menjelaskan konsep,
proses, atau informasi tertentu secara visual atau praktik. Dalam konteks
penulisan tentang nutrisi, alat peraga dapat berupa gambar, diagram, tabel, atau
bahkan contoh makanan atau bahan makanan untuk memperjelas atau
memperkuat pemahaman tentang topik tersebut.
1. Lembar balik
Lembar balik adalah suatu alat peraga dalam bentuk buku di mana tiap
lembar berisi gambar peragaan dan lembaran baliknya berisi kalimat sebagai
pesan informasi yang berkaitan dengan gambar tersebut Biasanya terdiri
lembaran-lembaran yang berukuran sekitar 50 cm x 75 cm. Atau 38 cm x 50 cm,
disusun dalam urutan tertentu dan diikat (dibendel) pada bagian atasnya. Ada
yang berukuran kecil seperti baku yang disebut flipbuk atau lembur balik meja
berukuran kurang lebih 21 cm x 28 cm. Beberapa keuntungan lembar balik, antara
lain isi pokok pembicaraan dapat disiapkan sebelumnya, urutan penyajian dapat
diatur dengan tepat, chart dapat diambil dan ditukar tempatnya, mudah disiapkan.
Bahan dan cara pembuatan lembar balik adalah bahan alat seperti sejumlah kertas
ukuran flipchart yang dibendel pada ujungnya, semua alat-alat untuk menggambar
dan menulis, standart, clip (yang agak besar) dan paku. Cara pembuatannya
adalah memilih tema, membuat tulisan/skrip, membuat gambar dari isi tulisan itu
mewarnai bila perlu, pretesting ke teman dan lakukan perbaikan serta ikat/bendel
pada bagian atasnya dan gantungkan pada standar
11
2. Leaflet
3. Poster
Poster adalah suatu pesan singkat dalam bentuk gambar dan/ tulisan,
dengan tujuan mempengaruhi seseorang untuk menginginkan sesuatu yang
ditawarkan dan utntuk mempengaruhi agar orang itu bertindak. Poster adalah
media yang paling umum digunakan di lingkungan kesehatan. Poster mempunyai
ciri-ciri tertentu, antara lain sederhana tetapi mempunyai daya guna dan daya tarik
maksimal, memuat suatu pesan atau ide tertentu, yang akan disampaikan kepada
orang yang melihatnya, teks ringkas, jelas, dan bermakna. Pada umumnya, poster
hanya mampu menimbulkan awareness, dan sebagai alat bantu tidak mendidik
dengan sendirinya. Beberapa keuntungan poster, antara lain mudah pembuatannya
apalagi sekarang ada komputer, waktu untuk membuatnya tidak terlalu lama,
murah, dapat menjangkau sasaran banyak, mudah menggugah orang banyak untuk
berpartisipasi, dapat dibawa kemana-mana, merangsang orang yang melihatnya
untuk mengikuti maksud poster, membantu meningkatkan efektivitas proses
belajar mengajar, membangkitkan motivasi belajar dan menarik perhatian, dapat
ditempelkan dimana-mana, sehingga tidak memerlukan tempat yang khusus.
12
Setiap alat peraga pasti mempunyai keterbatasan, termasuk media poster.
Keterbatasan tersebut, antara lain kemungkinan bisa terjadi perbedaan penafsiran
gambar oleh orang yang melihatnya karena tingkat pengetahuan orang yang
melihatnya sangat besar pengaruhnya terhadap pemahaman, apabila penempatan
kurang tepat/strategis mungkin poster tersebut tidak banyak dilihat orang sehingga
tidak banyak mencapai target sasaran, kualitas gambar sangat besar pengaruhnya
terhadap berhasilnya penggunaan poster.
4. Flashcard
13
b. Pendidikan gizi di Rumah Sakit. Pendidikan ini dilakukan di rumah
sakit-rumah sakit dengan sasarannya adalah pasien atau keluarga
pasien. Materi yang disampaikan sesuai keadaan penyakit pasien
seperti diet untuk penyakit tertentu dan sebagainya. Pendidikan gizi di
rumah sakit bisa berupa pendidikan kelompok misalnya pada
kelompok ibu hamil yang sedang menunggu di poliklinik rumah sakit,
ataupun pendidikan individu yang sering disebut konseling pada pasien
penderita penyakit tertentu.
c. Pendidikan Gizi di tempat-tempat kerja. Pendidikan ini dilakukan di
perusahaan- perusahaan. Sasaran pendidikan gizi di perusahaan adalah
karyawan atau pegawai di perusahaan atau kantor. Materi pendidikan
menyangkut gizi tenaga kerja kaitan dengan produktivitas kerja dan
lain sebagainya. Misalnya gizi seimbang untuk meningkatkan
produktivitas kerja, sarapan pagi penting sebelum memulai
beraktivitas, atau masalah gizi pada tenaga kerja dan upaya untuk
mengatasinya dan lain sebagainya.
14
2. Pendidikan Gizi Kelompok.
Pendidikan Gizi Kelompok adalah pendidikan gizi yang sasarannya
kelompok dengan karakteristik yang sama. Misalnya pendidikan atau
penyuluhan gizi pada ibu hamil, pendidikan gizi pada ibu menyusui, pelatihan
pada kader gizi, penyuluhan anemia gizi pada remaja putri, gerakan makan
sayur dan buah pada murid Taman kanak-kanan dan lain sebagainya. Dalam
pendidikan gizi yang sasarannya kelompok harus mengingat besar kecilnya
kelompok serta latar belakang kelompok. Untuk kelompok besar metodenya
akan berbeda dengan pendidikan pada kelompok kecil. Pada kelompok besar
dapat dilakukan dengan metode ceramah, seminar. Untuk kelompok kecil
dapat dilakukan dengan metode diskusi kelompok, curah pendapat (brain
storming), Bola salju (snow balling), bermain simulasi, bermain peran dan
lainnya.
3. Pendidikan Gizi Massa (Public).
Pendidikan Gizi Massa adalah pendidikan gizi yang sasarannya
masyarakat luas. Pendidikan gizi semacam ini bersifat umum yaitu tidak
membedakan jenis kelamin, umur, pekerjaan, status esosial ekonomi tingkat
pendidikan dan sebagainya, maka pesan-pesan atau materinya harus dirancang
sedemikian rupa sehingga dapat dipahami oleh massa tersebut. Pendidikan
gizi ini biasanya dipergunakan untuk menggugah kesadaran masyarakat
(awareness) terhadap suatu inovasi atau perilaku baru. Beberapa penerapan
pendidikan gizi yang bersifat umum seperti ceramah umum (public speaking),
pidato-pidato tentang gizi, Sinetron di TV, Bill Board (spanduk, poster).
Jenis program utama yang dirancang untuk para profesional dan konsumen
meliputi analisis nutrisi, layanan makanan dan manajemen resep, perencanaan
menu, nutrisi klinis, interaksi obat-nutrisi, penilaian risiko kesehatan dan resep
gaya hidup, pendidikan makanan dan nutrisi, dan permainan. Selain program yang
15
dirancang khusus untuk pendidikan pangan dan gizi, terdapat alat produksi umum
seperti paket grafis, koleksi foto dan clip art komputer, dan perangkat lunak
presentasi, yang digunakan oleh pendidik gizi untuk meningkatkan produksi,
adaptasi, dan diseminasi gizi.
16
Analisis nutrisi berdasarkan kuesioner frekuensi makanan ( FFQs )
17
toko kelontong di kios di tempat pembelian, dekat toko kentang, dengan kartu
resep dan informasi tentang cara mendapatkan perangkat lunak yang
didistribusikan di kios; (v) di Internet dimana program tersedia untuk diunduh;
dan (vi) dalam iklan cetak.
Nutrisi klinis
Program komputer untuk menilai status gizi pasien terbatas; memetakan rekam
medis; mengajari pasien tentang pola makan dan penyakit; pemantauan
pertumbuhan (Anon, 1986) dan untuk pendidikan dengan bantuan komputer dan
pendidikan berkelanjutan bagi para profesional kesehatan dan medis.
Alat penilaian
Interaksi nutrisi-obat
18
Perangkat lunak interaksi nutrisi-obat adalah contoh database khusus
untuk nutrisi klinis. Hal ini memungkinkan pengguna untuk dengan cepat menilai
nutrisi apa pun yang mungkin terganggu dengan rejimen pengobatan. Bantuan ini
membuat interaksi lebih mungkin dipertimbangkan ketika meresepkan obat.
Pendidikan pasien
19
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Media pendidikan adalah alat-alat yang digunakan oleh pendidik dalam
menyampaikan bahan pendidikan atau pengajaran, berfungsi untuk membantu dan
memperagakan sesuatu didalam proses pendidikan (Maulana 2009; Fitriani 2011).
Media pendidikan gizi merupakan alat bantu yang berfungsi untuk mempermudah
penyampaian pesan-pesan gizi dan kesehatan.
Prinsip pembuatan alat peraga atau media bahwa pengetahuan yang ada
pada setiap orang diterima atau ditangkap melalui panca indera. Semakin banyak
panca indera yang digunakan, semakin banyak dan jelas pula pengetahuan yang
diperoleh. Hal ini menunjukkan bahwa keberadaan alat peraga dimaksudkan
mengerahkan indera sebanyak mungkin pada suatu objek sehingga memudahkan
pemahaman.
20
DAFTAR PUSTAKA
Ulfa Ferdhyanti. “Teknik Hitung Leukosit dan eritrosit urine”. Diambil Pada Bab
2: Infeksi Saluran kemih. Bab 3: Epidemiologi ISK. Dan Bab 4: Etiologi
ISK. Hal: 5-15
21
22