Anda di halaman 1dari 29

KOMUNIKASI PADA GANGGUAN PENDENGARAN

MAKALAH

Disusun oleh:

Kelompok 4

1.Amatullah Hilma Nuqirul ‘izza (201714201002)

2.Febriana Eka Dianny (201714201007)

3.Ni Made Budiasih (201714201016)

4.Novita Indah Dewi (201714201018)

5.Pheby Alfimay Natysya Putri (201714201019)

PENDIDIKAN NERS

STIKES SATRIA BHAKTI NGANJUK

TAHUN 2018/2019
LEMBAR PENGESAHAN

Makalah ini yang berjudul”Komunikasi Pada Gangguan Pendengaran” telah disahkan dan
disetujui pada:

Hari:

Tanggal:

Disetujui Oleh:

Penanggung Jawab Mata Kuliah

Komunikasi Dalam Keperawatan II

Ns.Lexy Oktora Wilda,M.Kep.


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat,karunia,serta taufik dan hidayah-Nya,kami dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Komunikasi Pada Gangguan Pendengaran” ini dengan baik meskipun banyak
kekurangan di dalamnya. Dan juga kami berterima kasih pada Ibu Ns.Lexy Oktora
Wilda,M.Kep. selaku Dosen Mata Kuliah Komunikasi Dalam Keperawatan II yang telah
memberikan tugas ini kepada kami.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita mengenai komunikasi pada gangguan pendengaran.Kami juga
menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat banyak kekurangan dan jauh
dari kata sempurna.Oleh sebab itu,kami berharap adanya kritik,saran dan usulan demi
erbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang,mengingat tidak ada
sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.

Semoga makalah ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.Sekiranya


makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang
membacanya.Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang
kurang berkenan dan kami mohon kritik dan saran yang membangun dari Anda demi
perbaikan makalah ini di waktu yang akan datang.

Nganjuk,08 Desember 2018

Penyusun
DAFTAR ISI

SAMPUL HALAMAN...............................................................................................................i

LEMBAR PENGESAHAN.......................................................................................................ii

KATA PENGANTAR..............................................................................................................iii

DAFTAR ISI.............................................................................................................................iv

BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1

A.Latar Belakang............................................................................................................1

B.Rumusan Masalah.......................................................................................................2

C.Tujuan.........................................................................................................................2

D.Manfaat.......................................................................................................................3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA...............................................................................................4

A.Pengertian Komunikasi Terapeutik............................................................................4

B.Tujuan Komunikasi Terapeutik..................................................................................4

C.Fase-Fase Dalam Komunikasi Terapeutik..................................................................5

D.Faktor-Faktor Penghambat Komunikasi....................................................................6

E.Sikap Komunikasi Terapeutik....................................................................................7

F.Definisi Gangguan Pendengaran................................................................................9

G.Gejala Gangguan Pendengaran.................................................................................10

H.Penyebab Gangguan Pendengaran...........................................................................11

I.Pencegahan Terhaadap Gangguan Pendengaran........................................................13

J.Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Komunikasi Pada Pasien Gangguan


Pendengaran.............................................................................................................................13

K.Teknik-Teknik Komunikasi Terapeutik Pada Pasien Dengan Gangguan


Pendengaran.............................................................................................................................14

BAB III PENUTUP.................................................................................................................16

A.Simpulan...................................................................................................................16

B.Saran.........................................................................................................................18

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................19
SKENARIO ROLEPLAY KOMUNIKASI PADA GANGGUAN PENDENGARAN.....20
BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Sebagai makhluk sosial,manusia senantiasa ingin berhubungan dengan orang


lain.Manusia biasanya ingin mengetahui lingkungan sekitarnya,bahkan ia ingin mengetahui
apa yang terjadi pada dirinya,rasa ingin tahu inilah yang memaksa manusia untuk
berkomunikasi.Komunikasi merupakan kebutuhan yang sangat fundamental bagi seseorang
dalam hidup bermasyarakat karena tanpa komunikasi masyarakat tidak akan terbentuk
dengan adanya komunikasi disebabkan oleh adanya kebutuhan akan mempertahankan
kelangsungan hidup dan kebutuhan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya(Harold
D.Ladswell).

Komunikasi adalah elemen dasar dari interaksi manusia yang memungkinkan


seseorang untuk menetapkan,mempertahankan dan meningkatkan kontrak dengan orang lain
karena komunikasi dilakukan oleh seseorang,setiap hari orang seringkalisalah berpikir bahwa
komunikasi adalah sesuatu yang mudah.Namun,sebenarnya adalah proses yang kompleks
yang melibatkan tingkah laku dan hubungan serta memungkinkan individu berasosiasi
dengan orang lain dan dengan lingkungan sekitarnya.Untuk memperbaiki interpretasi pasien
terhadap pesan,perawat harus tidak terburu-buru dan mengurangi kebisingan dan
distraksi.Kalimat yang jelas dan mudah dimengerti dipakai untuk menyampaikan pesan
karena arti suatu kata seringkali telah lupa atau ada kesulitan dalam mengorganisasi dan
mengekspresikan pikiran.Instruksi yang berurutan dan sederhana dapat dipakai untuk
mengingatkan pasien dan sering membantu.

Komunikasi adalah proses interpersonal yang melibatkan perubahan verbal dan non
verbal dari informasi dan ide.Komunikasi mengacu tidak hanya pada isi tetapi juga pada
perasaan dan emosi dimana individu menyapaikan hubungan(Potter-Perry,301).Dalam
melakukan komunikasi tiap pasien mempunyai tingkat kesulitan masing-masing.Contohnya
pada pasien dengan gangguan pendengaran tentu saja akan berbeda jika dibandingkan dengan
pasien biasa.Oleh karena itu,kami akan mengangkat topik mengenai komunikasi terhadap
klien dengan gangguan pendengaran.
B.Rumusan Masalah

1.Apa yang dimaksud dengan komunikasi terapeutik?

2.Apa tujuan dari komunikasi terapeutik?

3.Apa fase-fase dalam komunikasi terapeutik?

4.Apa faktor-faktor yang menghambat komunikasi?

5.Bagaimana sikap komunikasi terapeutik?

6.Apa yang dimaksud dengan gangguan pendengaran?

7.Apa gejala-gejala pada gangguan pendengaran?

8.Apa penyebab dari gangguan pendengaran?

9.Bagaimana upaya pencegahan terhadap gangguan pendengaran?

10.Apa hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum berkomunikasi dengan klien gangguan
pendengaran?

11.Bagaimana teknik komunikasi terapeutik pada klien dengan gangguan pendengaran?

C.Tujuan

1.Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan komunikasi terapeutik

2.Untuk mengetahui tujuan dari komunikasi terapeutik

3.Untuk mengetahui fase-fase dalam komunikasi terapeutik

4.Untuk mengetahui faktor-faktor yang menghambat komunikasi

5.Untuk mengetahui bagaimana sikap komunikasi terapeutik

6.Untuk mengetahui apa yan dimaksud dengan gangguan pendengaran

7.Untuk mengetahui apa gejala-gejala pada gangguan pendengaran

8.Untuk mengetahui penyebab dari gangguan pendengaran


9.Untuk mengetahui bagaimana upaya pencegahan terhadap gangguan pendengaran

10.Untuk mengetahui hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum berkomunikasi dengan klien
gangguan pendengaran

11.Untuk mengetahui teknik komunikasi terapeutik pada klien dengan gangguan pendengaran

D.Manfaat

1.Bagi perawat dapat dijadikan alternative untuk memahami berbagai macam peran perawat
berkaitan dengan gangguan pendengaran yang di anjurkan untuk pasien dengan berbagai
kondisi

2.Makalah ini juga dapat dijadikan bahan penelitian para peneliti untuk diteliti lebih lanjut
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A.Definisi Komunikasi

Komunikasi adalah elemen dasar dari interaksi manusia yang memungkinkan


seseorang untuk menetapkan,mempertahankan dan meningkatkan kontrak dengan oranglain
karena komunikasi dilakukan oleh seseorang,setiap hari orang seringkali salah berpikir
bahwa kmunikasi adalah sesuatu yang mudah.

Komunikasi terapeutik adalah hubungan perawat-kien yang harmonis sehingga


perawat dapat merubah perilaku klien untuk mencapai derajat kesehatan yang
optimal(Stuart&Sunden).

Komunikasi terapeutik adalah proses dimana perawat yang menggunakan pendekatan


terencana mempelajari klien.Proses memfokuskan pada klien namun direncanakan dan
dipimpin oleh seorang profesional(Keltner,Schwecke,dan Bostrom,1991).

B.Tujuan Komunikasi Terapeutik

1.Membantu pasien untuk memperjelas dan mengurangi bebean perasaan dan pikiran serta
dapat mengmbil tindakan untuk mengubah situasi yang ada bila pasien percaya pada hal yang
diperlukan.

2.Mengurangi keraguan, membantu dalam hal mengambil tindakan efektif dan


mempertahankan kekuatan egonya.

3.Mempengaruhi orang lain, lingkungan fisik dan fisiknya dan dirinya sendiri.

Tujuan utama komunikasi adalah untuk membangun atau menciptakan pemahaman atau
pengertian bersama.

1.Perubahan sikap(attitude change)

Misalnya seorang komunikan setelah menerima pesan kemudian sikapnya


berubah,baik positif maupun negatif.Dalam berbagai situasi manusia berusaha untuk
mempengaruhi sikap orang lain dan berusaha agar orang lain bersikap positif sesuai
keinginannnya
2.Perubahan pendapat(opinion change)

Misalnya ada berita yang disampaikan oleh surat kabar.Informasi dapat diterima
khalayak dalam waktu bersamaan,namun opini atau pendapat yang muncul tiap individu
berbeda-beda.

3.Perubahan perilaku(behaviour change)

Komunikasi bertujuan untuk mengubah perilaku maupun tindakan seseorang,dari


perilaku yang destruktif(tidak mencerminkan perilaku hidup sehat,menuju perilaku hidup
sehat)

4.Perubahan sosial(sosial change)

Membangun dan memelihara ikatan hubungan dengan orang lain sehingga menjadi
hubungan yang makin baik.

C.Fase fase Dalam Komunikasi Terapeutik

Fase komunikasi terapeutik dalam hubungan perawat pasien terdiri dari 4 fase yaitu:

a.Fase pre-interaksi

1)Gali perasaan, fantasi dan rasa takut dalam diri sendiri.

2)Analisis kekuatan dan keterbukaan profesional diri sendiri.

3)Kumpulan data tentang pasien jika memungkinkan.

4)Rencanakan untuk pertemuan pertama dengan pasien.

b.Fase perkenalan / orientasi

1)Tetapkan alasan pasien untuk mencari bantuan.

2)Bina rasa percaya.

3)Gali pikiran, perasaan, dan tindakan tindakan pasien.

4)Identik masalah pasien.


5)Tetapkan tujuan dengan pasien.

6)Rumusan bersama kontrak yang bersifat saling menguntungkan.

c.Fase kerja

1)Gali stressor yang relevan.

2)Tingkatkan pengembangan penghayatan dan pengunaan mekanisme koping pasien yang


konstruktif.

d.Fase Terminasi

1)Bina realitas tentang perpisahan

2.Tinjau kemajuan terapi dan pencapaian tujuan-tujuan

3)Gali secara timbal balik perasaan penolakan

D.Faktor-Faktor Penghambat Komunikasi

1.Kecakapan yang kurang dalam berkomunikasi

Kurang cakap berbicara(terutama di depan umum),berbicara tersendat-


sendat,menyebabkan pendengar menjadi jengkel dan tidak sabar.

2.Sikap yang kurang tepat

Seorang guru yang sedang mengajar didepan kelas,sambil duduk diatas meja akan
memberi kesan kurang baik bagi siswanya.

3.Kurang pengetahuan

Seseorang yang kurang pengetahuannya jarang membaca atau mendengarkan radio


atau telivisi akan mengalami kesulitan dalam mengikuti pembicaraan orang lain.

4.Kurang memahami system social

5.Prasangka yang tidak beralasan


6.Jarak fisik

Komunikasi menjadi kurang lancar bila jarak antara komunikator dengan reseptor
berjauhan

7.Tidak ada persamaan persepsi

8.Indera yang rusak

9.Berbicara yang berlebihan yang seringkali mengakibatkan penyimpangan dari pokok


pembicaraan

10.Mendominir pembicaraan

E.Sikap Komunikasi Terapeutik

Sikap komunikasi terapeutik adalah :

1.Berhadapan (Arti dari posisi ini adalah “saya siap untuk anda”)

2.Mempertahankan kontak mata (Kontak mata pada level yang sama berati menghargai klien
dan menyatakan keinginan untuk tetap berkomunikasi)

3.Membungkuk kearah klien. (Posisi ini menunjukkan keinginan untuk mengatakan atau
mendengar sesuatu)

4.Mempertahankan sikap terbuka. (tidak meliputi kaki atau tangan, menunjukkan


keterbukaan untuk berkomunikasi).

5.Tetap rileks. (Tetap dapat menahan keseimbangan antara ketegangan dan relaksasi dalam
meberi respon pada klien).

6.Komunikasi non-verbal

Komunikasi non-verbal adalah proses komunikasi di mana pesan disampaikan tidak


menggunakan kata-kata, bentuknya diantara lain :

a.Isyarat vocal.

b.Isyarat tindakan.

c.Isyarat objek.
d.Sentuhan.

Dimbley dan Burton (1992) mengatakan bahwa bahasa tubuh mempunyai beberapa unsure :

1.Gerak tubuh.

Ketika orang berbicara membuat gerakan dengan tangan mereka, beberapa orang
lebih banyak membuat gerakan tangan ini dibandingkan beberapa orang lainnya.

2.Ekspresi wajah.

Dari ekspresi wajah dapat dilihat seseorang mendengar merasa senang, bingung, atau,
terganggu akan dapat dikenali dengan mengamati mata dan mulutnya.

3.Pandangan.

Pandangan terkoordinasi sangat erat dengan bicara, pembicaraan biasanya mendengar


sebelum ia memutus tata bahasa dan terutama sebelum berakhir perkataan.

4.Postur.

Cara tubuh ditopang meberi petunjuk umum tentang kepercayaan diri, perhatian,
kebosanan, konfrontasi, dan reaksi-reaksi spesifik lainnya.

5.Jarak tubuh dan kedekatan

Orang membutuhkan ruang tertentu disekeliling mereka, agar mereka merasa nyaman
dan kebutuhan ini berbeda-beda tergantung pada usia, jenis kelamin, dan budaya.

6.Sentuhan.

Menunjukkan banyak hal tentang sifat hubungan dan derajat persahabatan diantara
dua orang. Sentuhan adalah sebuah pembawa pesan yang ampuh seperti yang dikenai oleh
para kekasih, teman, saudara, dan korban pelecehan atau kekerasan seksual.

7.Pakaian

Cara dan jenis pakaian, rambut perhiasan dan merias wajah berbicara banyak tentang
kepribadian, pekerjaan, status dan suasana hati seseorang.
F.Definisi Gangguan pendengaran

Gangguan pendengaran adalah salah satu gangguan kesehatan yang umumnya


disebabkan oleh faktor usia atau karena sering terpapar suara yang nyaring/keras.
Pendengaran bisa dikatakan terganggu jika sinyal suara gagal mencapai otak

Proses pendengaran terjadi ketika gendang telinmga bergetar akibat gelombng suara
yang masuk keliang telinga. Getaran kemudian dilanjutkan ke telinga tengah melalui tiga
tulang pendengrn yang dikenal dengan nama osikel (terdiri dari tukang maleuis, incus, stapes)
osikel akan memperkuat getaran untuk dilanjutkan menuju rambut-rambut halus didalam
koklea, dimana koklea akhirnya mengirim sinyal melalui saraf mendengaran keotak.

Biasanya gangguan pendengaran berkembang secara bertahap, tapi hilangnya


pendengaran bisa muncul tiba-tiba. Suara-suara yang memiliki tingkat kebisingan hingga 70
dsb basih bisa dikategorikan aman bagi telinga manusia.

Menurut WHO, sampai tahun 2015 sekitar 360 juta orang diseluruh dunia menderita
gamgguan pendengaran. Sementara ada sekitar 1,1 miliar oranmg didunia beresiko menderita
gangguan pendengaran akibat cara penggunaan alat pemutar musik yang membahayakan
pendengaran.

Ada tiga jenis utama dari gangguan pendengarran:

•Gangguan pendengaran konduktif terjadi dari masalah diliang telinga. Gendang telinga atau
telinga tengah tidak dapat mengirimkan suara secara efektif ketelinga bagian dalam masalah
ini dapat disebabkan oleh infeksi telinga, tumor, atau benda (seperti penumpukan lilin)
ditelinga.

•Kehilangan pendengaran sensorineuoral seringkali disebabkan oleh kerusakan sel-selrambut


ditelinga bagisan dalam. Penyebab potensial lainnya termasuk kerusakan pada saraf atau otak
delapan jenis gangguan pendengaran disebabkan oleh usia terkait perubahan saraf dan sel-sel
sensori dari telinga bagian dalam.

•Gangguan pendengaran campuran adalah kombinasi dari gangguan pendengaran konduktif


dan sensorinoural yang berarti bahwa mungkin ada kerukan ditelinga luar atau tengah serta
ditelinga bagian dalam (koklea atau saraf pendengaran). Kehilangan pendengaran campuran
dapat disebabkan oleh cidera kepala, infeksikronis, kelainan bawaan.
•Pada klien dengan gangguan pendengaran, media komunikasi yang sering digunakan adalah
media visual. Klien menangkap pesan bukan dari suara yang dikeluarkan orang lain tetapi
dengan mempelajari gerak bibir lawan bicaranya. Kondisivisual menjadi sangat penting bagi
klien sehingga dalam melakukan komunikasi upayakan supaya sikap dan gerakan anda dapat
ditangkap oleh indra visualnya.

G.Gejala Gangguan Pendengaran

Beberapa tanda dan gejala awal gangguan pendengaran adalah:

a)Meminta orang lain untuk mengulang perkataannya.

b)Selalu kelelahan atau stres karena harus berkonsentrasi saat mendengarkan.

c)Menarik diri dari pembicaraan.

d)Kesulitan mendengar dering telepon atau bel pintu.

e)Menghindari beberapa situasi sosial.

f)Kesulitan mendengarkan perkataan orang lain secara jelas khususnya ketika berdiskusi
dengan banyak orang atau dalam keramaian.

g)Kesulitan mendengarkan konsonan.

h)Mendengarkan musik atau menonton telefisi dengan volume suara lebih keras dari orang
lain.

i)Kesulitan menetukan arah sumber suara.

Gejala-gejala gangguan pendengaran pada bayi dan anak-anak sedikit berbeda dengan
orang dewasa beberapa gejala gangguan pendengaran pada bayi dan anak-anak adalah:

a)Tidak kaget saat mendengar suara nyaring.

b)Untuk bayi dibawah 4 bulan tidak menoleh kearah sumber suara.

c)Tidak bisa menyebutkan satu katapun saat berusia 1 tahun.

d)Menyadari kehadiran seseorang ketika ia melihatnya namun acuh saat dipanggil namanya.

e)Lambat saat belajar bicara atau tidak jelas ketika berbicara.


f)Menjawab tidak sesuai dengan pertanyaannya.

g)Sering berbicara dengan lantang atau menyetel volume televisi keras-keras.

h)Memperhatikan orang lain untuk menuru sesuatu yang diperintahkan karena dia tidak
mendengar suatu yang diinstruksikan.

H.Penyebab Gangguan Pendengaran

a)Usia

Pada lansia stuktur ditelinga menjadi kurang elastis. Rambut-rambut halus rusak dan
kurang mampu merespon gelombang suara. Gangguan pendengaran dapat berembang selama
beberapa tahun.

b)Suara keras

Paparan suara keras misalnya dari alat-alat listrik, pesawat terbang, senjata api, atau
dari mendengarkan musik keras pada earpond dapat merusak sel-sel rambut dikoklea.
Parahnya kerusakan tergantung pada tingkat kenyaringan suara dn lamanya mendengar suara
tersebut.

c)Infeksi telinga

Saat infeksi telinga terjadi cairan menumpuk pada bagian telinga tengah biasanya
gangguan pendengaran karena infeksi telinga bersifat ringan dan sementara, namun jika
infeksi telinga tidak diobati, mereka dapat menyebabkan gangguan pendengaran berat dan
jangka panjang.

d)Lubang pada genggang telinga

Infeksi telinga, trauma kepala, atau tekanan kuat ditelinga saat terbang dalam pesawat
atau melakukan scubadiving dapat membuat lubang digendang telinga-membran yang
memisahkan saluran telinga dan telinga bagian tengah. Ini biasanya menuyebabkan
kehilangan pendengaran atau sedang kecuali ada beberapa masalah lainnya.

e)Penyakit atau infeksi, campak, gondok, meningitis, dan penyakit meniere adalah contoh
beberapa kondisi yang dapat menyebabkan gangguan pendengaran.
f)Tumor

Tumor baik yang jinak maupun ganas dapat menyebabkan gangguan pendengaran
yang parah. Ini termasuk niuroma akustik (schwannomavestibular) dan meningioma. Orang
yang memiliki tumor mungkin juga mengalami mati rasa atau kelemahan pada wajah dan
dering ditelinga.

g)Sebuah benda asing ditelinga

Ketika benda terjebak ditelinga,mereka dapat memblokir pendengaran. Kotoran


telinga-substansi, tebal lengket yang biasanya mencegah bakteri dan zat asing lainnya dari
memasuki telinga-kadang-kadang dapat menumpuk dan mekeras ditelinga mematikan
kemampuan untuk mendengar.

h)Cacat telinga

Beberapa orang dilahirkan dengan struktur telinga yang tidak normalyang mencegah
mereka dapat mendengar dengan baik.

i)Trauma

Cedera seperti patah tulang, tenggorokan atau gendang telinga tertusuk dapat
menyebabkan gangguan pendengaran yang parah.

j)Obat-obatan

Beberapa jenis obat termasuk kelas aminoglikosida, antibiotik (streptomisin,


neomisin, kanamisin) aspirin, obat kemoterapi (cisplatin, carbolatin), vikodin (dalamjumlah
besar) antibiotik makrolida (eritromisin) dapat menyebabkan gangguan pendengaran.
Kadang-kadang efek ini bersifat sementara dan pendengaran akan kembali setelah anda
berhenti minum obat tetapi dalam banyakkasuk gangguan pendengaran menjadi permanen.

k)Gen

Para ilmuan telah mengidentifikasi gen tertentu yang membuat orang lebih rentan
terhadapgangguan pendengaran yang parah terutama yang berkaitan dengan usiagangguan
pendengaran. Gangguan pendengaran genetik sering dimulai dengan gngguan pendengaran
yang didiagnosis saat lahir.
I.Pencegahan Terhadap Gangguan Pendengaran.

a)Gunakanlah pelindung pendengaran jikaberada dilingkungan yang memiliki tingkat


kebisingan tinggi gunakanlah pelindung pendengaran seperti penutup telinga. Alatini juga
bisa digunakan saat kegiatan sehari-hari seperti memotong rumput.

b)Waspadai kebisingan kapanpun waktunya usahakan untuk mengecilkan volume radio


televisi atau spiker.

c)Berhati-hatilah menggunakan earpnd, jika menggunakan earpond makaaturlah volume agar


tidak terlalukeras, jika orang disamping anda mendengar suara dari earpond maka suara
terlalu keras.

d)Berikan waktu bagi telinga untuk beristirahat, semakin sering seseorang terpapar suara
maka bisa memengaruhi gangguan pendengaran bahkan suara dengan volume rendah
sekalipun jika terpapar dalam jangka waktu lama bisa jadi berbahaya. Untuk ibu bagilah
waktu bagi telinga untuk beristirahat ditempat yang tenang.

e)Periksalah telinga secara teratur tes pendengaran danpemerikasaan telinga sebaiknya


menjadi kegiatankesehatanyng rutin karena semakin cepat gangguan diketahui maka
penanganannya akana lebih mudah dan mencegah kerusakan yang lebih lanjut.

J.Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Komunikasi Pada Pasien Dengan Gangguan
Pendengaran

Hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum berkomunikasi dengan klien yang


mengalami gangguan pendengaran adalah sebagai berikut:

a)Periksa adanya bantuan pendengaran dn kacamata.

b)Kurangi kebisingan.

c)Dapatkan perhatian klien sebelum memualai pembicaraan.

d)Berhadapan dengan klien dimana diadapat melihat mulut anda.

e)Jangan mengunyah permen karet

f)Bicara pada volume suara norma,jangan berteriak

g)Susun ulang kalimat jika klien salah mengerti


h)Sediakan penerjemah bahasa isyarat jika diinginkan

K. Teknik-Teknik Komunikasi Terapeutik Pada Klien Dengan Gangguan Pendengaran

1.Orientasikn kehadiran diri anda dengan cara menyentuh klien atau memposisikan diri di
depan klien.

2.Usahakan mengunakan bahasa yang sederhana dan bicaralah dengan perahan untuk
memudahkan klien membaca gerak bibir anda.

3.Usahakan berbicara dengan posisi tepat di depan klien dan pertahankan sikap tubuh klien
dan mimik wajah yang lazim.

4.Tunggu sampai anda secara langsung di depan orang, anda memiliki perhatian individu
tersebut dan anda cukup dekat dengan orang sebelum anda mulai berbicara.

5.Pastikan bahwa individu melihat anda pendekatan, jika kehadiran anda mungkin terkejut
orang tersebut.

6.Wajah- keras mendengar orang- lansung dan berada di level yang sama dengan dia sebisa
mungkin.

7.Jangan melakukan pembicaraan ketika anda sedang mengunyah sesuatu misalnya maknan
atau permenkaret.

8.Jika anda makan, mengunyah atau merokok sambil berbicara, pidato anda akan lebih sulit
untuk mengerti.

9.Gunakan bahasa pantomim bila memungkinkan dengan gerakan sederhana dan perlahan.

10.Gunakan bahasa isyarat atau bahasa jari bila anda bisa dan diperlukan.

11.Apabila anda sesuatu yang sulit untuk dikomunikasikan, cobalah sampaikan pesan dalam
bentuk tulisan atau gambar(simbul).

12.Jika ada orang yang memakai alat bantu dengar dan masih memiliki kesulitan mendengar,
periksa untuk melihat apakah alat bantu dengar di telinga orang. Juga periksa untuk melihat
apakah di hidupkan, disesuakai dan memiliki batrai kerja. Jika hal hal ini baik dan orang yang
masih memiliki kesulitan mendengar, mencari tahu kapan dia terakhir memiliki evaluasi
pendengaran.
13.Jauhkan tangan anda dari wajah anda saat berbicara.

14.Mengakui bahwa hard-of-mendengar orang mendengar dan memahami kurang baik ketika
mereka lelah atau sakit.

15.Mengurangi atau menghilangkan kebisingan latar belakang sebanyak mungkin ketika


melakukan pembicaraan.

16.Bicaralah dengan cara yang normal tanpa berteriak. Melihat bahwa lampu tidak bersinar
dimata orang tuna rungu.

17.Jika seseorang telah memahami sesuatu kesulitan menemukan cara yang berbeda untuk
mengatakan hal yang sama, bukan mengulangi kata kata asli berulang.

18.Gunakan sederhana, kalimat singkat untuk membuat percakapan anda lebih mudah untuk
mengerti.

19.Menulis pesan jika perlu. Biarkan biarkan waktu yang cukup untuk berkomunikasi dengan
orang gangguan pendengaran. Berada di terburu buru akan membawa stres semua orang dan
menciptakan hambatan untuk memiliki percakapan yang berarti.
BAB III

PENUTUP

A.Simpulan

Komunikasi adalah elemen dasar dari interaksi manusia yang memungkinkan


seseorang untuk menetapkan,mempertahankan dan meningkatkan kontrak dengan oranglain
karena komunikasi dilakukan oleh seseorang,setiap hari orang seringkali salah berpikir
bahwa kmunikasi adalah sesuatu yang mudah.

Tujuan Komunikasi Terapeutik adalah Membantu pasien untuk memperjelas dan


mengurangi bebean perasaan dan pikiran serta dapat mengmbil tindakan untuk mengubah
situasi yang ada bila pasien percaya pada hal yang diperlukan,Mengurangi keraguan,
membantu dalam hal mengambil tindakan efektif dan mempertahankan kekuatan
egonya,Mempengaruhi orang lain, lingkungan fisik dan fisiknya dan dirinya sendiri.Tujuan
utama komunikasi adalah untuk membangun atau menciptakan pemahaman atau pengertian
bersama.

Fase fase Dalam Komunikasi Terapeutik adalah Fase pre-interaksi,fase


perkenalan/orientasi,fase kerja,fase terminasi.

Faktor-Faktor Penghambat Komunikasi adalah Kecakapan yang kurang dalam


berkomunikasi, Sikap yang kurang tepat, Kurang pengetahuan, Kurang memahami system
social, Prasangka yang tidak beralasan, Jarak fisik, Tidak ada persamaan persepsi, Indera
yang rusak, Berbicara yang berlebihan yang seringkali mengakibatkan penyimpangan dari
pokok pembicaraan, Mendominir pembicaraan.

Sikap komunikasi terapeutik adalah Berhadapan (Arti dari posisi ini adalah “saya siap
untuk anda”),Mempertahankan kontak mata (Kontak mata pada level yang sama berati
menghargai klien dan menyatakan keinginan untuk tetap berkomunikasi),Membungkuk
kearah klien. (Posisi ini menunjukkan keinginan untuk mengatakan atau mendengar
sesuatu),Mempertahankan sikap terbuka. (tidak meliputi kaki atau tangan, menunjukkan
keterbukaan untuk berkomunikasi),Tetap rileks. (Tetap dapat menahan keseimbangan antara
ketegangan dan relaksasi dalam meberi respon pada klien),Komunikasi non-verbal.
Gangguan pendengaran adalah salah satu gangguan kesehatan yang umumnya
disebabkan oleh faktor usia atau karena sering terpapar suara yang nyaring/keras.
Pendengaran bisa dikatakan terganggu jika sinyal suara gagal mencapai otak.

Beberapa tanda dan gejala awal gangguan pendengaran adalah Meminta orang lain
untuk mengulang perkataannya,Selalu kelelahan atau stres karena harus berkonsentrasi saat
mendengarkan,Menarik diri dari pembicaraan,Kesulitan mendengar dering telepon atau bel
pintu,Menghindari beberapa situasi sosial,Kesulitan mendengarkan perkataan orang lain
secara jelas khususnya ketika berdiskusi dengan banyak orang atau dalam
keramaian,Kesulitan mendengarkan konsonan,Mendengarkan musik atau menonton telefisi
dengan volume suara lebih keras dari orang lain,Kesulitan menetukan arah sumber suara.

Penyebab Gangguan Pendengaran adalah usia, suara keras,infeksi telinga,lubang pada


gangguan telinga, penyakit atau infeksi, campak, gondok, meningitis, dan penyakit meniere
adalah contoh beberapa kondisi yang dapat menyebabkan gangguan
pendengaran,tumor,sebuah benda asing di telinga,cacat telinga,trauma,obat-obatan,dan gen.

Pencegahan Terhadap Gangguan Pendengaran adalah Gunakanlah pelindung


pendengaran jikaberada dilingkungan yang memiliki tingkat kebisingan tinggi gunakanlah
pelindung pendengaran seperti penutup telinga. Alatini juga bisa digunakan saat kegiatan
sehari-hari seperti memotong rumput,Waspadai kebisingan kapanpun waktunya usahakan
untuk mengecilkan volume radio televisi atau spiker,Berhati-hatilah menggunakan earpnd,
jika menggunakan earpond makaaturlah volume agar tidak terlalukeras, jika orang disamping
anda mendengar suara dari earpond maka suara terlalu keras.Berikan waktu bagi telinga
untuk beristirahat, semakin sering seseorang terpapar suara maka bisa memengaruhi
gangguan pendengaran bahkan suara dengan volume rendah sekalipun jika terpapar dalam
jangka waktu lama bisa jadi berbahaya. Untuk ibu bagilah waktu bagi telinga untuk
beristirahat ditempat yang tenang,Periksalah telinga secara teratur tes pendengaran
danpemerikasaan telinga sebaiknya menjadi kegiatankesehatanyng rutin karena semakin
cepat gangguan diketahui maka penanganannya akana lebih mudah dan mencegah kerusakan
yang lebih lanjut,Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Komunikasi Pada Pasien Dengan
Gangguan Pendengaran

Hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum berkomunikasi dengan klien yang


mengalami gangguan pendengaran adalah sebagai berikut Periksa adanya bantuan
pendengaran dan kacamata,Kurangi kebisingan,Dapatkan perhatian klien sebelum memualai
pembicaraan,Berhadapan dengan klien dimana diadapat melihat mulut anda,Jangan
mengunyah permen karet,Bicara pada volume suara norma,jangan berteriak,Susun ulang
kalimat jika klien salah mengerti ,Sediakan penerjemah bahasa isyarat jika diinginkan

B.Saran

Perawat harus bisa menghadapi klien dengan gangguan pendengaran agar terjadi
hubungan terapeutik dengan klien.Walaupun pasien tidak dapat mendengar,perawat harus
merawat klien dengan baik dan perawat tidak boleh menyepelekan klien tersebut dan
mendahulukan kebutuhan klien lain yang tidak mengalami gangguan persepsi
sensori,khususnya gangguan pendengaran
DAFTAR PUSTAKA

Nasir,Abdul.Abdul Muhith,Muhammad Sajidin,& Wahit Iqbal Mubarak.2011.Komunikasi


Dalam Keperawatan Teori dan Aplikasi .Gresik:Salemba Medika

Kennedy,Sheldon Lisa.2010.Komunikasi Untuk Keperawatan Berbicara Dengan


Pasien.Jakarta:Erlangga

Http://www.alodokter.com/gaangguan-pendengaran,diunduh pada Jum’at,07 Desember 2018


SKENARIO ROLEPLAY KOMUNIKASI PADA LANSIA DENGAN GANGGUAN
PENDENGARAN

Dokter : Febriana Eka Diani

Perawat 1 : Amatullah Hilma Nuqirul ‘izza

Perawat 2 : Pheby Alfimay Natysya Putri

Pasien(Nenek):Ni Made Budiasih

Keluarga:Novita Indah Dewi

Dua orang perawat akan melakukan pemeriksaaan dan melihat perkembangan


kondisi pada lansia yang bernama Ny.Ni Made yang menderita penyakit hipertensi dan
dirawat di ruang melati Rumah Sakit Harapan Indah. Perawat 1 dan perawat 2
mendatangi pasien Ny.Ni Made di ruang perawatan.

P1dan P2(Amatullah&Pheby): Assalamualaikum

Keluarga(Novita): Waalaikumsalam

P1dan P2(Amatullah&Pheby):Selamat pagi bu,Selamat pagi nenek ( sambil tersenyum)

Keluarga(Novita):pagi juga sus..

Nenek sedikit kebingungan melihat kedatangan perawat karena tadi tidak


mendengar perawat memberi salam.

P1 dan P2(Amatullah&Pheby): selamat pagi nek…Bagaimana kabar nenek hari ini,apakah


sehat?

Pasien(Ny.Ni Made):Selamat pagi…Alhamdulillah sudah agak lumayan sehat. Ini siapa


ya?(Nenek masih tampak kebingungan dan tampak berfikir.)

P1(Amatullah):Nenek,Perkenalkan saya perawat Hilma dan ini perawat Pheby.

Perawat 1 dan perawat 2 mencoba melakukan pendekatan kepada nenek dan


juga keluarganya.
P2(Pheby):Kami berdua yang bertugas untuk merawat nenek pada hari ini. nenek sudah
makan atau belum pagi ini?

Ny.Ni Made: Sudah sus..

P2(Pheby) :Makannya banyak atau sedikit nek?

Ny.Ni Made: Cuma sedikit karena saya kurang selera makan sus. Saya masih merasa agak
mual .

P1(Amatullah) : Pagi ini obatnya sudah diminum atau belum nek?

Ny.Ni made : iya sudah sus

Keluarga(Novita):iya sus.Obatnya tadi sudah diminum semua.

Setelah bertanya kepada kakek,perawat mencoba menjelaskan asuhan


keperawatan yang akan diberikan kepada kakek dan juga keluarganya.

P1(Amatullah):baiklah nek, bu. Kami disini akan melakukan pemeriksaan kepada kakek.
Apakah ibu bersedia?

Keluarga(Novita):iya baiklah kalau begitu kami mohon lakukan yang terbaik buat orangtua
saya.

P2(Pheby):iya bu, terima kasih kami akan mencba melakukan yang terbaik untuk orangtua
ibu. Kami juga mohon kerja samanya nanti dalam pemeriksaan.

P1(Amatullah):kalau begitu kami mau permisi sebentar untuk mempersiapkan alatnya,


kurang lebih 5 menit kami akan kembali lagi.

Keluarga(Novita): iya silahkan sus .

P1 dan P2(Amatullah&Pheby): mari bu… ( sambil berjalan pergi untuk mengambil alat )

Keluarga(Novita):iya sus..

Setelah itu perawat meninggalkan kamar pasien untuk menyiapkan alat yang
akan digunakan dalam tindakan yang akan diberikan. (lima menit kemudian, perawat
kembali kekamar pasien).

P1 dan P2(Amatullah&Pheby):assalamualaikum..
Keluarga(Novita):Waalaikumsalam..

Perawat masuk dan langsung mendekati pasien untuk melakukan tindakan.

P1(Amatullah) : permisi nek.. maaf ya nek.. nenek tiduran saja, biar nenek lebih santai Ny.Ni
Made: (langsung tiduran, dibantu anaknya. Dengan anaknya menyuruh tiduran ,berbicara
agak keras).

Setelah itu perawat langsung memberikan tindakan kepada kakek.

P1(Amatullah): nek, tolong tangan kirinya sedikit diangkat ya nek .. (perawat amatullah
memasang tensi, kemudian mengukur tekanan darah.)

P1(Amatullah) : cucu nenek berapa saat ini ? (perawat mencoba mengajak komunikasi pada
nenek )

Ny.Ni Made: eehmm. Sudah 2 sus, sudah besar semua.

P1(Amatullah) : oh,apakah sudah berkeluarga semua?

Ny.Ni Made : sudah, ini yang menjaga saya anak saya cantik.

P1(Amatullah):Hehe ya iya dong nek,ibunya cantik anaknya sudah pasti juga cantik

Sambil menunggu perawat Amatullah mengukur tekanan darah, perawat Pheby


menyiapkan termomeer untuk mengukur suhu tubuh kakek.

P2(Pheby) : nek.. maaf ya,permisi. Tolong kakek angkat sedikit tangan kanan kakek.

Ny.Ni Made:(mengangkat sedikit tangan kanannya)perawat langsung memasang


thermometer

P2(Pheby): Nek..langsung dijepit tangannya ya nek, jangan dilepas dulu sebelum saya suruh
ya kek

Keluarga(Novita):jangan dibuka jepitannya(berbicara agak keras)

Ny.Ni Made: (hanya mengangguk)

Setelah beberapa menit kemudian tekanan darah dan suhu sudah selesai diukur,
kemudian peralatan dilepas kembali, dan setelah itu perawat Amatullah dan perawat
Pheby melanjutkan untuk memeriksa nadi dan pernafasan.setelah semua pemeriksaan
selesai dilakukan, hasil pemeriksaan dicatat oleh perawat dan semua alat dirapikan.

Keluarga(Novita) : bagaimana sus ?

P1(Amatullah):keadaannya sudah membaik dari kemaren, tapi orang tua ibu harus banyak
minum air putih dan juga makan sayur-sayuran. Orang tua ibu harus banyak istirahat dan juga
jangan dulu banyak pikiran, biar kakek cepat sembuh.. (dokter datang ke ruangan kamar
pasien untuk melihat keadaan pasien)

Dokter(Febriana): assalamualaikum.

P1,P2,Pasien dan Keluarga: waalaikumsalam dok..

Dokter(Febriana) : bagaimana keadaannya sus ?

P2(Pheby): Alhamdulillah sudah ada perkembangan dok..

Dokter(Febriana):ohh.. baik kalau begitu nanti catatan pemeriksaannya tolong diantarkan ke


meja saya ya..

P2(Pheby): iya dok …

Dokter(Febriana): (melihat pasien dan mencoba memeriksa pasien ) Bagaimana kabar dan
kondisi nenek?

Ny.Ni Made : Alhamdulillah sudah agak mendingan dok..

Dokter(Febriana):Alhamdulillah kalau begitu, kakek harus banyak istirahat ya biar cepat


sembuh.

Keluarga :gimana dok keadaan orang tua saya?

Dokter(Febriana): Alhamdulillah sudah melihatkan banyak perkembangan. Orang tua ibu


harus banyak berisitrahat agar cepet sembuh, yang sabar ya dan jangan lupa berdoa. Kalau
begitu saya permisi dulu ya.. (sambil meninggalkan ruangan).

P1,P2,Keluarga dan Pasien: iya silahkan dok..

P2(Pheby): kalau begitu kami juga permisi dulu ya nek, bu..nanti kalo ada perlu bantuan
panggil kami di ruang perawat..
Keluarga(Novita) : iya sus.. terima kasih

Anda mungkin juga menyukai