MAKALAH
Disusun oleh:
Kelompok 4
PENDIDIKAN NERS
TAHUN 2018/2019
LEMBAR PENGESAHAN
Makalah ini yang berjudul”Komunikasi Pada Gangguan Pendengaran” telah disahkan dan
disetujui pada:
Hari:
Tanggal:
Disetujui Oleh:
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat,karunia,serta taufik dan hidayah-Nya,kami dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Komunikasi Pada Gangguan Pendengaran” ini dengan baik meskipun banyak
kekurangan di dalamnya. Dan juga kami berterima kasih pada Ibu Ns.Lexy Oktora
Wilda,M.Kep. selaku Dosen Mata Kuliah Komunikasi Dalam Keperawatan II yang telah
memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita mengenai komunikasi pada gangguan pendengaran.Kami juga
menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat banyak kekurangan dan jauh
dari kata sempurna.Oleh sebab itu,kami berharap adanya kritik,saran dan usulan demi
erbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang,mengingat tidak ada
sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Penyusun
DAFTAR ISI
SAMPUL HALAMAN...............................................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN.......................................................................................................ii
KATA PENGANTAR..............................................................................................................iii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1
A.Latar Belakang............................................................................................................1
B.Rumusan Masalah.......................................................................................................2
C.Tujuan.........................................................................................................................2
D.Manfaat.......................................................................................................................3
A.Simpulan...................................................................................................................16
B.Saran.........................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................19
SKENARIO ROLEPLAY KOMUNIKASI PADA GANGGUAN PENDENGARAN.....20
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Komunikasi adalah proses interpersonal yang melibatkan perubahan verbal dan non
verbal dari informasi dan ide.Komunikasi mengacu tidak hanya pada isi tetapi juga pada
perasaan dan emosi dimana individu menyapaikan hubungan(Potter-Perry,301).Dalam
melakukan komunikasi tiap pasien mempunyai tingkat kesulitan masing-masing.Contohnya
pada pasien dengan gangguan pendengaran tentu saja akan berbeda jika dibandingkan dengan
pasien biasa.Oleh karena itu,kami akan mengangkat topik mengenai komunikasi terhadap
klien dengan gangguan pendengaran.
B.Rumusan Masalah
10.Apa hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum berkomunikasi dengan klien gangguan
pendengaran?
C.Tujuan
10.Untuk mengetahui hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum berkomunikasi dengan klien
gangguan pendengaran
11.Untuk mengetahui teknik komunikasi terapeutik pada klien dengan gangguan pendengaran
D.Manfaat
1.Bagi perawat dapat dijadikan alternative untuk memahami berbagai macam peran perawat
berkaitan dengan gangguan pendengaran yang di anjurkan untuk pasien dengan berbagai
kondisi
2.Makalah ini juga dapat dijadikan bahan penelitian para peneliti untuk diteliti lebih lanjut
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.Definisi Komunikasi
1.Membantu pasien untuk memperjelas dan mengurangi bebean perasaan dan pikiran serta
dapat mengmbil tindakan untuk mengubah situasi yang ada bila pasien percaya pada hal yang
diperlukan.
3.Mempengaruhi orang lain, lingkungan fisik dan fisiknya dan dirinya sendiri.
Tujuan utama komunikasi adalah untuk membangun atau menciptakan pemahaman atau
pengertian bersama.
Misalnya ada berita yang disampaikan oleh surat kabar.Informasi dapat diterima
khalayak dalam waktu bersamaan,namun opini atau pendapat yang muncul tiap individu
berbeda-beda.
Membangun dan memelihara ikatan hubungan dengan orang lain sehingga menjadi
hubungan yang makin baik.
Fase komunikasi terapeutik dalam hubungan perawat pasien terdiri dari 4 fase yaitu:
a.Fase pre-interaksi
c.Fase kerja
d.Fase Terminasi
Seorang guru yang sedang mengajar didepan kelas,sambil duduk diatas meja akan
memberi kesan kurang baik bagi siswanya.
3.Kurang pengetahuan
Komunikasi menjadi kurang lancar bila jarak antara komunikator dengan reseptor
berjauhan
10.Mendominir pembicaraan
1.Berhadapan (Arti dari posisi ini adalah “saya siap untuk anda”)
2.Mempertahankan kontak mata (Kontak mata pada level yang sama berati menghargai klien
dan menyatakan keinginan untuk tetap berkomunikasi)
3.Membungkuk kearah klien. (Posisi ini menunjukkan keinginan untuk mengatakan atau
mendengar sesuatu)
5.Tetap rileks. (Tetap dapat menahan keseimbangan antara ketegangan dan relaksasi dalam
meberi respon pada klien).
6.Komunikasi non-verbal
a.Isyarat vocal.
b.Isyarat tindakan.
c.Isyarat objek.
d.Sentuhan.
Dimbley dan Burton (1992) mengatakan bahwa bahasa tubuh mempunyai beberapa unsure :
1.Gerak tubuh.
Ketika orang berbicara membuat gerakan dengan tangan mereka, beberapa orang
lebih banyak membuat gerakan tangan ini dibandingkan beberapa orang lainnya.
2.Ekspresi wajah.
Dari ekspresi wajah dapat dilihat seseorang mendengar merasa senang, bingung, atau,
terganggu akan dapat dikenali dengan mengamati mata dan mulutnya.
3.Pandangan.
4.Postur.
Cara tubuh ditopang meberi petunjuk umum tentang kepercayaan diri, perhatian,
kebosanan, konfrontasi, dan reaksi-reaksi spesifik lainnya.
Orang membutuhkan ruang tertentu disekeliling mereka, agar mereka merasa nyaman
dan kebutuhan ini berbeda-beda tergantung pada usia, jenis kelamin, dan budaya.
6.Sentuhan.
Menunjukkan banyak hal tentang sifat hubungan dan derajat persahabatan diantara
dua orang. Sentuhan adalah sebuah pembawa pesan yang ampuh seperti yang dikenai oleh
para kekasih, teman, saudara, dan korban pelecehan atau kekerasan seksual.
7.Pakaian
Cara dan jenis pakaian, rambut perhiasan dan merias wajah berbicara banyak tentang
kepribadian, pekerjaan, status dan suasana hati seseorang.
F.Definisi Gangguan pendengaran
Proses pendengaran terjadi ketika gendang telinmga bergetar akibat gelombng suara
yang masuk keliang telinga. Getaran kemudian dilanjutkan ke telinga tengah melalui tiga
tulang pendengrn yang dikenal dengan nama osikel (terdiri dari tukang maleuis, incus, stapes)
osikel akan memperkuat getaran untuk dilanjutkan menuju rambut-rambut halus didalam
koklea, dimana koklea akhirnya mengirim sinyal melalui saraf mendengaran keotak.
Menurut WHO, sampai tahun 2015 sekitar 360 juta orang diseluruh dunia menderita
gamgguan pendengaran. Sementara ada sekitar 1,1 miliar oranmg didunia beresiko menderita
gangguan pendengaran akibat cara penggunaan alat pemutar musik yang membahayakan
pendengaran.
•Gangguan pendengaran konduktif terjadi dari masalah diliang telinga. Gendang telinga atau
telinga tengah tidak dapat mengirimkan suara secara efektif ketelinga bagian dalam masalah
ini dapat disebabkan oleh infeksi telinga, tumor, atau benda (seperti penumpukan lilin)
ditelinga.
f)Kesulitan mendengarkan perkataan orang lain secara jelas khususnya ketika berdiskusi
dengan banyak orang atau dalam keramaian.
h)Mendengarkan musik atau menonton telefisi dengan volume suara lebih keras dari orang
lain.
Gejala-gejala gangguan pendengaran pada bayi dan anak-anak sedikit berbeda dengan
orang dewasa beberapa gejala gangguan pendengaran pada bayi dan anak-anak adalah:
d)Menyadari kehadiran seseorang ketika ia melihatnya namun acuh saat dipanggil namanya.
h)Memperhatikan orang lain untuk menuru sesuatu yang diperintahkan karena dia tidak
mendengar suatu yang diinstruksikan.
a)Usia
Pada lansia stuktur ditelinga menjadi kurang elastis. Rambut-rambut halus rusak dan
kurang mampu merespon gelombang suara. Gangguan pendengaran dapat berembang selama
beberapa tahun.
b)Suara keras
Paparan suara keras misalnya dari alat-alat listrik, pesawat terbang, senjata api, atau
dari mendengarkan musik keras pada earpond dapat merusak sel-sel rambut dikoklea.
Parahnya kerusakan tergantung pada tingkat kenyaringan suara dn lamanya mendengar suara
tersebut.
c)Infeksi telinga
Saat infeksi telinga terjadi cairan menumpuk pada bagian telinga tengah biasanya
gangguan pendengaran karena infeksi telinga bersifat ringan dan sementara, namun jika
infeksi telinga tidak diobati, mereka dapat menyebabkan gangguan pendengaran berat dan
jangka panjang.
Infeksi telinga, trauma kepala, atau tekanan kuat ditelinga saat terbang dalam pesawat
atau melakukan scubadiving dapat membuat lubang digendang telinga-membran yang
memisahkan saluran telinga dan telinga bagian tengah. Ini biasanya menuyebabkan
kehilangan pendengaran atau sedang kecuali ada beberapa masalah lainnya.
e)Penyakit atau infeksi, campak, gondok, meningitis, dan penyakit meniere adalah contoh
beberapa kondisi yang dapat menyebabkan gangguan pendengaran.
f)Tumor
Tumor baik yang jinak maupun ganas dapat menyebabkan gangguan pendengaran
yang parah. Ini termasuk niuroma akustik (schwannomavestibular) dan meningioma. Orang
yang memiliki tumor mungkin juga mengalami mati rasa atau kelemahan pada wajah dan
dering ditelinga.
h)Cacat telinga
Beberapa orang dilahirkan dengan struktur telinga yang tidak normalyang mencegah
mereka dapat mendengar dengan baik.
i)Trauma
Cedera seperti patah tulang, tenggorokan atau gendang telinga tertusuk dapat
menyebabkan gangguan pendengaran yang parah.
j)Obat-obatan
k)Gen
Para ilmuan telah mengidentifikasi gen tertentu yang membuat orang lebih rentan
terhadapgangguan pendengaran yang parah terutama yang berkaitan dengan usiagangguan
pendengaran. Gangguan pendengaran genetik sering dimulai dengan gngguan pendengaran
yang didiagnosis saat lahir.
I.Pencegahan Terhadap Gangguan Pendengaran.
d)Berikan waktu bagi telinga untuk beristirahat, semakin sering seseorang terpapar suara
maka bisa memengaruhi gangguan pendengaran bahkan suara dengan volume rendah
sekalipun jika terpapar dalam jangka waktu lama bisa jadi berbahaya. Untuk ibu bagilah
waktu bagi telinga untuk beristirahat ditempat yang tenang.
J.Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Komunikasi Pada Pasien Dengan Gangguan
Pendengaran
b)Kurangi kebisingan.
1.Orientasikn kehadiran diri anda dengan cara menyentuh klien atau memposisikan diri di
depan klien.
2.Usahakan mengunakan bahasa yang sederhana dan bicaralah dengan perahan untuk
memudahkan klien membaca gerak bibir anda.
3.Usahakan berbicara dengan posisi tepat di depan klien dan pertahankan sikap tubuh klien
dan mimik wajah yang lazim.
4.Tunggu sampai anda secara langsung di depan orang, anda memiliki perhatian individu
tersebut dan anda cukup dekat dengan orang sebelum anda mulai berbicara.
5.Pastikan bahwa individu melihat anda pendekatan, jika kehadiran anda mungkin terkejut
orang tersebut.
6.Wajah- keras mendengar orang- lansung dan berada di level yang sama dengan dia sebisa
mungkin.
7.Jangan melakukan pembicaraan ketika anda sedang mengunyah sesuatu misalnya maknan
atau permenkaret.
8.Jika anda makan, mengunyah atau merokok sambil berbicara, pidato anda akan lebih sulit
untuk mengerti.
9.Gunakan bahasa pantomim bila memungkinkan dengan gerakan sederhana dan perlahan.
10.Gunakan bahasa isyarat atau bahasa jari bila anda bisa dan diperlukan.
11.Apabila anda sesuatu yang sulit untuk dikomunikasikan, cobalah sampaikan pesan dalam
bentuk tulisan atau gambar(simbul).
12.Jika ada orang yang memakai alat bantu dengar dan masih memiliki kesulitan mendengar,
periksa untuk melihat apakah alat bantu dengar di telinga orang. Juga periksa untuk melihat
apakah di hidupkan, disesuakai dan memiliki batrai kerja. Jika hal hal ini baik dan orang yang
masih memiliki kesulitan mendengar, mencari tahu kapan dia terakhir memiliki evaluasi
pendengaran.
13.Jauhkan tangan anda dari wajah anda saat berbicara.
14.Mengakui bahwa hard-of-mendengar orang mendengar dan memahami kurang baik ketika
mereka lelah atau sakit.
16.Bicaralah dengan cara yang normal tanpa berteriak. Melihat bahwa lampu tidak bersinar
dimata orang tuna rungu.
17.Jika seseorang telah memahami sesuatu kesulitan menemukan cara yang berbeda untuk
mengatakan hal yang sama, bukan mengulangi kata kata asli berulang.
18.Gunakan sederhana, kalimat singkat untuk membuat percakapan anda lebih mudah untuk
mengerti.
19.Menulis pesan jika perlu. Biarkan biarkan waktu yang cukup untuk berkomunikasi dengan
orang gangguan pendengaran. Berada di terburu buru akan membawa stres semua orang dan
menciptakan hambatan untuk memiliki percakapan yang berarti.
BAB III
PENUTUP
A.Simpulan
Sikap komunikasi terapeutik adalah Berhadapan (Arti dari posisi ini adalah “saya siap
untuk anda”),Mempertahankan kontak mata (Kontak mata pada level yang sama berati
menghargai klien dan menyatakan keinginan untuk tetap berkomunikasi),Membungkuk
kearah klien. (Posisi ini menunjukkan keinginan untuk mengatakan atau mendengar
sesuatu),Mempertahankan sikap terbuka. (tidak meliputi kaki atau tangan, menunjukkan
keterbukaan untuk berkomunikasi),Tetap rileks. (Tetap dapat menahan keseimbangan antara
ketegangan dan relaksasi dalam meberi respon pada klien),Komunikasi non-verbal.
Gangguan pendengaran adalah salah satu gangguan kesehatan yang umumnya
disebabkan oleh faktor usia atau karena sering terpapar suara yang nyaring/keras.
Pendengaran bisa dikatakan terganggu jika sinyal suara gagal mencapai otak.
Beberapa tanda dan gejala awal gangguan pendengaran adalah Meminta orang lain
untuk mengulang perkataannya,Selalu kelelahan atau stres karena harus berkonsentrasi saat
mendengarkan,Menarik diri dari pembicaraan,Kesulitan mendengar dering telepon atau bel
pintu,Menghindari beberapa situasi sosial,Kesulitan mendengarkan perkataan orang lain
secara jelas khususnya ketika berdiskusi dengan banyak orang atau dalam
keramaian,Kesulitan mendengarkan konsonan,Mendengarkan musik atau menonton telefisi
dengan volume suara lebih keras dari orang lain,Kesulitan menetukan arah sumber suara.
B.Saran
Perawat harus bisa menghadapi klien dengan gangguan pendengaran agar terjadi
hubungan terapeutik dengan klien.Walaupun pasien tidak dapat mendengar,perawat harus
merawat klien dengan baik dan perawat tidak boleh menyepelekan klien tersebut dan
mendahulukan kebutuhan klien lain yang tidak mengalami gangguan persepsi
sensori,khususnya gangguan pendengaran
DAFTAR PUSTAKA
Keluarga(Novita): Waalaikumsalam
Ny.Ni Made: Cuma sedikit karena saya kurang selera makan sus. Saya masih merasa agak
mual .
P1(Amatullah):baiklah nek, bu. Kami disini akan melakukan pemeriksaan kepada kakek.
Apakah ibu bersedia?
Keluarga(Novita):iya baiklah kalau begitu kami mohon lakukan yang terbaik buat orangtua
saya.
P2(Pheby):iya bu, terima kasih kami akan mencba melakukan yang terbaik untuk orangtua
ibu. Kami juga mohon kerja samanya nanti dalam pemeriksaan.
P1 dan P2(Amatullah&Pheby): mari bu… ( sambil berjalan pergi untuk mengambil alat )
Keluarga(Novita):iya sus..
Setelah itu perawat meninggalkan kamar pasien untuk menyiapkan alat yang
akan digunakan dalam tindakan yang akan diberikan. (lima menit kemudian, perawat
kembali kekamar pasien).
P1 dan P2(Amatullah&Pheby):assalamualaikum..
Keluarga(Novita):Waalaikumsalam..
P1(Amatullah) : permisi nek.. maaf ya nek.. nenek tiduran saja, biar nenek lebih santai Ny.Ni
Made: (langsung tiduran, dibantu anaknya. Dengan anaknya menyuruh tiduran ,berbicara
agak keras).
P1(Amatullah): nek, tolong tangan kirinya sedikit diangkat ya nek .. (perawat amatullah
memasang tensi, kemudian mengukur tekanan darah.)
P1(Amatullah) : cucu nenek berapa saat ini ? (perawat mencoba mengajak komunikasi pada
nenek )
Ny.Ni Made : sudah, ini yang menjaga saya anak saya cantik.
P1(Amatullah):Hehe ya iya dong nek,ibunya cantik anaknya sudah pasti juga cantik
P2(Pheby) : nek.. maaf ya,permisi. Tolong kakek angkat sedikit tangan kanan kakek.
P2(Pheby): Nek..langsung dijepit tangannya ya nek, jangan dilepas dulu sebelum saya suruh
ya kek
Setelah beberapa menit kemudian tekanan darah dan suhu sudah selesai diukur,
kemudian peralatan dilepas kembali, dan setelah itu perawat Amatullah dan perawat
Pheby melanjutkan untuk memeriksa nadi dan pernafasan.setelah semua pemeriksaan
selesai dilakukan, hasil pemeriksaan dicatat oleh perawat dan semua alat dirapikan.
P1(Amatullah):keadaannya sudah membaik dari kemaren, tapi orang tua ibu harus banyak
minum air putih dan juga makan sayur-sayuran. Orang tua ibu harus banyak istirahat dan juga
jangan dulu banyak pikiran, biar kakek cepat sembuh.. (dokter datang ke ruangan kamar
pasien untuk melihat keadaan pasien)
Dokter(Febriana): assalamualaikum.
Dokter(Febriana): (melihat pasien dan mencoba memeriksa pasien ) Bagaimana kabar dan
kondisi nenek?
P2(Pheby): kalau begitu kami juga permisi dulu ya nek, bu..nanti kalo ada perlu bantuan
panggil kami di ruang perawat..
Keluarga(Novita) : iya sus.. terima kasih