Anda di halaman 1dari 15

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Narkoba


Sub Pokok Bahasan : Pencegahan Narkoba
Tempat : SMAN 11 Kota Jambi
Hari/Tanggal : Kamis, 26 maret 2020
Waktu : Pukul 09.00-10.00
Sasaran : Remaja

A. LATAR BELAKANG

Narkoba adalah singkatan dari narkotika dan obat/bahan berbahaya. Selain narkoba,
istilah lain yang diperkenalkan khususnya oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia
adalah Napza yang merupakan singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif. Semua
istilah ini, baik narkoba atau napza, mengacu pada sekelompok zat yang umumnya mempunyai
risiko kecanduan bagi penggunanya. Menurut pakar kesehatan narkoba sebenarnya adalah
psikotropika yang biasa dipakai untuk membius pasien saat hendak dioparasi atau obat-obatan
untuk penyakit tertentu. Namun kini presepsi itu disalah gunakan akibat pemakaian yang telah di
luar batas dosis.
Penyalahguanaan adalah penggunaan salah satu atau beberapa jenis NAPZA secara
berkala atau teratur diluar indikasi medis, sehingga menimbulkan gangguan kesehatan fisik,
psikis dan gangguan fungsi sosial.
Ketergatungan adalah : keadaan dimana telah terjadi ketergantungan fisik dan psikis,
sehingga tubuh memerlukan jumlah NAPZA yang makin bertambah (toleransi), apabila
pemakaiannya dikurangi atau diberhentikan akan timbul gejala putus obat ( withdrawal sympto)

A. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan peserta dapat memahami konsep tentang
bahaya narkoba cara pengobatan serta cara pencegahannya.
2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan peserta dapat :
1. Peserta menjelaskan definisi narkoba
2. Peserta menyebutkan penyebab narkoba
3. Peserta menjelaskan tanda dan gejala narkoba
4. Peserta menguraikan cara pengobatan narkoba
5. Peserta menguraikan cara pencegahan narkoba

B. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi dan tanya jawab

C. Media dan Alat


1. Laptop
2. Infokus
3. Leaflet
4. Proyektor

D. Materi : Terlampir

E. Pengorganisasian
Moderator : Elisa putri
Uraian tugas :
a. Bertanggung jawab dalam kelancaran diskusi pada penyuluhan
b. Memperkenalkan anggota kelompok dan pembimbing
c. Menyampaikan kontrak waktu
d. Mengelola jalannya acara dan semua peserta sesuai kontrak
e. Mengarahkan diskusi pada hal yang terkait pada tujuan diskusi

Penyaji : Sabri yunus


Uraian tugas :
a. Bertangung jawab memberikan penyuluhan
b. Memahami topik penyuluhan
c. Menjelaskan tentang penyakit sesuai bahasa yang dipahami peserta
d. Memberikan reinforcement positif atas partisipasi aktif peserta

Observer : Heri yawanto dan Sri rahayu putri


Uraian tugas :
a. Mencatat kegiatan penyuluhan yang akan dilakukan dari awal hingga akhir
b. Mengamati jalannya kegiatan penyuluhan
c. Membuat laporan evaluasi penyuluhan dengan merujuk ke SAP

Fasilitator : Sri gustini,Tata hayati,Wike julia putri,Anggelia jopa sari,Mariati


kiftiah,Nita andriana putri,dan Alda ratika
Uraian tugas :
a. Mengawasi langsung pengisian di awal acara hingga akhir.
b. Memperhatikan presentasi dari penyaji dan memberi kode pada moderator jika ada
ketidaksesuaian atau penyajian materi telah melebihi kontrak waktu
c. Memotivasi peserta untuk aktif berperan dalam diskusi, baik dalam mengajukan
pertanyaan maupun menjawab pertanyaan.
d. Membagikan leaflet di akhir acara.

F. Setting Tempat

Keterangan:
= Moderator = Fasilitator

= Penyaji = Pembimbing

= Audience/peserta = Observer

H. Kegiatan Penyuluhan

N TAHAP KEGIATAN PENYULUHAN KEGIATAN WAK


O KEGIAT PESERTA TU
AN
1. Pembukaa Memberi salam Menjawab salam 5 menit
n
Memperkenalkan diri Memperhatikan

Menjelaskan tujuan

Menjelaskan kontrak

2. Pelaksana Menjelaskan : Memperhatikan 50


an -definisi narkoba menit
-penyebab narkoba Mengajukanperta
-tanda dan gejala hnarkoba nyaan
-cara pengobatan narkoba
-cara pencegahan narkoba Mendengarkan
Memberi kesempatan bertanya
Menjawab pertanyaan
3. Penutup Mengevaluasi ataumenanyakan kembali materi Menjawab 5 menit
yang di sampaikan pada peserta pertanyaan

Memberikan reinforcement positif Mendengarkan

Memberikan salam penutup Menjawab salam

I. Evaluasi
1. Evaluasi struktur
a. Peserta datang tepat waktu
b. Peserta hadir ditempat penyuluhan
c. Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di balai desa
d. Penyuluhan mulai,berjalan,dan berakhir tepat waktu
e. Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelumnya

2. Evaluasi proses
a. Peserta tampak antusias terhadap materi penyuluhan
b. Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan
c. Penyuluhan dapat terlaksanakan dengan tertib
d. Peserta dapat tenang dan memperhatikan penyuluhan
e. Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan dengan benar

3. Evaluasi hasil
a. Peserta menjelaskan definisi narkoba
b. Peserta menyebutkan penyebab narkoba
c. Peserta menjelaskan tanda dan gejala narkoba
d. Peserta menguraikan cara pengobatan narkoba
e. Peserta menguraikan cara pencegahan narkoba

MATERI PENYULUHAN
TENTANG BAHAYA NARKOBA

1.1 DEFINISI NARKOBA

menurut Kurniawan (2008) adalah zat kimia yang dapat mengubah keadaan psikologi seperti
perasaan, pikiran, suasana hati serta perilaku jika masuk ke dalam tubuh manusia baik dengan
cara dimakan, diminum, dihirup, suntik, intravena, dan lain sebagainya.

Sedangkan pengertian narkoba menurut pakar kesehatan adalah psikotropika yang biasa


dipakai untuk membius pasien saat hendak dioparasi atau obat-obatan untuk penyakit tertentu.
Namun kini presepsi itu disalah gunakan akibat pemakaian yang telah diluar batas dosis.

1.2 JENIS-JENIS NARKOBA

1.      Narkotika
Adalah zat atau obat yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, juga
dapat mengurangi dan menghilangkan rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan.
Contohnya Heroin, Kokain, Ganja.
2.      Alkohol
Adalah cairan yang dihasilkan dari proses peragian minuman berkadaralkohol tinggi disebut
sebagai golongan minuman keras dan dilarang diperjualbelikan secara bebas ditempat umum.
3.      Psikotropika
Adalah zat atau obat yang berkhasiat psiko aktif pada susunan syaraf pusat yang
menyebabkan perubahan aktivitas mental dan perilaku golongan pshikotropika antara lain :
Amfetamin, Ekstasy, Shabu-shabu Phenogarvital, Diazepam, Pil BK, Pil Koplo.
4.      Zat Aktif
Adalah zat atau obat yang berpotensi menimbulkan ketergantungan.
Misalnya :
a. Lem kayu (aibon)
b.  Tipp Ex
c.  Penyegar Ruangan
1.3 CARA PENGGUNAAN NARKOBA
1.      Dihisap
2.      Dihirup
3.      Ditelan
4.      Disuntik

1.4 GEJALA DAN TANDA PENYALAHGUNAANNARKOBA

1.      Malas
a.       Malas mengurus diri
b.      Malas makan atau makan sembarangan
c.       Malas sekolah atau sering membolos
d.      Malas belajar sering terlihat mengantuk
e.       Malas berkomunikasi lebih sering menyendiri

2.      Penuh Rahasia


a.       Menarik diri dan sering mengurung diri dikamar
b.      Sering memakai kaca mata gelap dan sering membawa obat tetes mata
3.      Gaya hidup semaunya sendiri
a.       Sering pulang larut malam
b.      Sering tidur dirumah teman
c.       Sering mengeluh kepada orang tua

3.      Tingkah laku kasar


a.       Mudah tersinggung, mudah marah, berbicara kasar, suka main kasar
b.      Sering berkelahi, berbohong
c.       Sering mencuri uang atau barang keluarga, teman
d.      Sering pinjam uang kepada teman
e.       Gaya pakaian tidak rapi
4.      keluhan sakit
a.       sering mengeluh pusing atau sakit kepala
b.      batuk atau pilek yang berkepanjangan

1.5   REMAJA YANG PALING BERISIKO


Remaja yang ingin memperlihatkan bahwa mereka tidak takut bahaya, remaja yang merasa
dirinya tidak diterima di masyarakat dan keluarga.

1.6 FAKTOR YANG MEMPENGARUHI


a.       Faktor individual
Kebanyakan dimulai pada saat remaja, sebab pada remaja sedang mengalami perubahan
biologi, psikologi maupun sosial yang pesat. Ciri – ciri remaja yang mempunyai resiko lebih
besar menggunakan narkoba :
1.       Cenderung memberontak

2.       Memiliki gangguan jiwa lain, misalnya : depresi, cemas.

3.       Perilaku yang menyimpang dari aturan atau norma yang ada

4.        Kurang percaya diri

5.       Mudah kecewa, agresif dan destruktif

6.        Murung, pemalu, pendiam

7.       Merasa bosan dan jenuh

8.        Keinginan untuk bersenang – senang yang berlebihan

9.        Keinginan untuk mencaoba yang sedang mode

10.    Identitas diri kabur

11.    Kemampuan komunikasi yang rendah

12.    Putus sekolah

13.    Kurang menghayati iman dan kepercayaan.


b.      Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan meliputi faktor keluarga dan lingkungan pergaulan baik sekitar rumah,
sekolah, teman sebaya, maupun masyarakat.

1.      Lingkungan Keluarga :


a.     Komunikasi orang tua dan anak kurang baik
b.     Hubungan kurang harmonis
c.     Orang tua yang bercerai, kawin lagi
d.    Orang tua terlampau sibuk, acuh
e.     Orang tua otoriter
f.      Kurangnya orang yang menjadi teladan dalam hidupnya
g.     Kurangnya kehidupan beragama.

2.      Lingkungan Sekolah :


a.       Sekolah yang kurang disiplin
b.      Sekolah terletak dekat tempat hiburan
c.       Sekolah yang kurang memberi kesempatan pada siswa untuk mengembangkan diri secara
kreatif dan positif
d.      Adanya murid pengguna narkoba.

3.      Lingkungan Teman Sebaya:


a.       Berteman dengan penyalahguna
b.      Tekanan atau ancaman dari teman

4.      Lingkungan Masyrakat / Sosial :


a.       Lemahnya penegak hukum.
b.      Situasi politik, sosial dan ekonomi yang kurang mendukung.

1.7 BAHAYA NARKOBA YANG DAPAT DI TIMBULKAN


a.       Bahaya bagi tubuh
1.      Merusak otak dan sistem tubuh yang bisa terjadi komplikasi dan menimbulkan penyakit
macam-macam

2.      Terjadi perubahan fisik, badan jadi kurus dan mata merah

3.      Bagi wanita, narkoba dapat berbahaya kerena mengganggu siklus menstruasi, bisa jadi tidak
menstruasi  selama memakai narkoba, peranakan (rahim) menjadi kering sehingga bisa
menyebabkan mandul dan menimbulkan kista serta  alat reproduksi terganggu, sehingga bisa
melahirkan anak cacat / abortus.

4.      Menimbulkan penyakit berbahaya yang sulit untuk disembuhkan, seperti kanker, paru,
HIV/AIDS, hepatitis, jantung,  penyakit jiwa bahkan bisa meninggal dunia.

b.      Di Lingkungan Keluarga


1.      Suasana nyaman dan tentram dalam keluarga terganggu, sering terjadi pertengkaran, mudah
tersinggung.
2.       Orang tua resah karena barang berharga sering hilang.

3.       Perilaku menyimpang / asosial anak ( berbohong, mencuri, tidak tertib, hidup bebas) dan
menjadi aib keluarga.

4.       Putus sekolah atau menganggur, karena dikeluarkan dari sekolah atau pekerjaan, sehingga
merusak kehidupan keluarga, kesulitan keuangan.

5.      Orang tua menjadi putus asa karena pengeluaran uang meningkat untuk biaya pengobatan
dan rehabilitasi.

c.       Di Lingkungan Sekolah :


1.      Merusak disiplin dan motivasi belajar.

2.      Meningkatnya tindak kenakalan, membolos, tawuran pelajar.

3.      Mempengaruhi peningkatan penyalahguanaan diantara sesama teman sebaya.

d.      Di Lingkungan Masyarakat :


1.      Tercipta pasar gelap antara pengedar dan bandar yang mencari pengguna / mangsanya.
2.      Pengedar atau bandar menggunakan perantara remaja atau siswa yang telah menjadi
ketergantungan.

3.      Meningkatnya kejahatan di masyarakat : perampokan, pencurian, pembunuhan sehingga


masyarkat menjadi resah.

4.       Meningkatnya kecelakaa

1.8 CARA TERBAIK MENGHINDARI NARKOBA

Jangan mudah tergiur dan terbawa arus teman yang kita anggap tidak baik, jangan pernah
mencoba mencicipi narkoba walaupun hanya sedikit, dan jangan pernah menyentuh, menyium
aromanya apalagi mencoba nenyulut dan mengisap rokok.

1.9 CARA MENGOBATI PENGGUNAAN NARKOBA


1. REHABILITASI
A. Pengobatan medis
Penanganan melalui obat-obatan akan dilakukan melalui pengawasan dokter, tergantung
dari jenis narkoba yang digunakan. Pengguna narkoba jenis heroin atau morfin, akan diberikan
terapi obat seperti methadone dan  buprenorfin. Obat ini akan membantu mengurangi keinginan
memakai narkoba, yang diharapkan dapat mencegah penyakit seperti hepatitis C dan HIV hingga
kematian.

Obat jenis lain yang dapat digunakan untuk membantu rehabilitasi narkoba yaitu naltrexone.
Hanya saja obat ini memiliki beberapa efek samping dan hanya diberikan pada pasien rawat
jalan, setelah pengobatan detoksifikasi dilakukan di lokasi rehabilitasi. Naltrexone akan
menghalangi efek narkoba berupa euforia (perasaan senang yang berlebihan dalam hal ini karena
efek obat) dan ketagihan.

 Konseling
Salah satu proses yang harus dilakukan konselor pertama kali yaitu meyakinkan penyalahguna
narkoba bahwa ia mengalami kecanduan. Sebab, seorang penyalahguna narkoba yang masih
dalam tahap penyangkalan akan sulit diajak bergabung dalam rehabilitasi untuk meningkatkan
kualitas hidup mereka.

Konseling yang dilakukan oleh konselor terhadap pengguna narkoba dalam rehabilitasi akan
membantu si pengguna mengenali masalah atau perilaku yang memicu ketergantungan tersebut.
Konseling biasanya dilakukan secara individu. Meski demikian, tak tertutup kemungkinan untuk
melakukan konseling secara berkelompok.

Konseling bertujuan untuk membantu program pemulihan, seperti memulai kembali perilaku
hidup sehat ataupun strategi menghadapi situasi yang berisiko penggunaan narkoba kembali
terulang. Konselor bertanggung jawab untuk mengenali bagaimana kecanduan narkoba pada
seseorang secara keseluruhan, sekaligus memahami lingkungan sosial yang ada di sekitarnya
untuk mencegah terulangnya penyalahgunaan narkoba

B. Bantuan Rehabilitasi

Tahun 2014 lalu, pemerintah Indonesia telah menerbitkan Peraturan Bersama tentang
Penanganan Pecandu Narkotika dan Korban Penyalahgunaan Narkotika ke dalam Lembaga
Rehabilitasi.

Merujuk pada Undang-Undang No. 35 tahun 2009 tentang Narkotika dan Peraturan Pemerintah
No. 25 tahun 2011 tentang Pelaksanaan Wajib Lapor Pecandu Narkotika, inilah dasar hukum
untuk upaya dan langkah menyelamatkan pengguna narkoba.

Para pengguna narkoba itu tidak lagi ditempatkan sebagai pelaku tindak pidana atau kriminal,
dengan melaporkan diri pada Institusi Penerima Wajib Lapor (IPWL) yang diresmikan sejak
tahun 2011. Saat ini,  sudah tersedia 274  IPWL di seluruh Indonesia dari berbagai lembaga,
termasuk Puskesmas, Rumah Sakit dan Lembaga Rehabilitasi Medis, baik milik Pemerintah atau
Swasta.
Seluruh IPWL yang tersedia memiliki kemampuan melakukan rehabilitasi medis, termasuk
terapi simtomatik maupun  konseling. Untuk IPWL berbasis rumah sakit, dapat memberikan
rehabilitasi medis yang memerlukan rawat inap. Informasi mengenai lebih lanjut mengenai
IPWL dan lokasi IPWL dapat diketahui pada buletin yang dikeluarkan oleh Kementrian
Kesehatan sebagai berikut:

Ada tiga tahap rehabilitasi narkoba yang harus dijalani yaitu :

A. Pertama, tahap rehabilitasi medis (detoksifikasi) yaitu proses pecandu menghentikan


penyalahgunaan narkoba di bawah pengawasan dokter untuk mengurangi gejala putus zat
(sakau).

B. Tahap kedua, yaitu tahap rehabilitasi non medis dengan berbagai program di tempat
rehabilitasi, misalnya program therapeutic communities (TC), program 12 langkah dan lain-
lainnya.

C. Kemudian tahap terakhir yaitu tahap bina lanjut yang akan memberikan kegiatan sesuai minat
dan bakat. Selain itu, pencandu yang sudah berhasil melewati tahap ini dapat kembali ke
masyarakat, baik untuk bersekolah atau kembali bekerja.
BAB III
PENUTUP

A. Simpulan

Masalah penyalahguanaan narkoba khususnya pada remaja adalah ancaman yang sangat
mencemaskan bagi keluarga khususnya dan suatu bangsa pada umumnya. Pengaruh narkoba
sangatlah buruk, baik dari segi kesehatan pribadinya, maupun dampak sosial yang
ditimbulkannya.
Masalah pencegahan penyalahgunaan narkoba bukanlah menjadi tugas dari sekelompok
orang saja, melainkan menjadi tugas kita bersama. Upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba
yang dilakukan sejak dini sangatlah baik, tentunya dengan pengetahuan yang cukup tentang
penanggulangan tersebut.
Peran orang tua dalam keluarga dan juga peran pendidik di sekolah sangatlah besar bagi
pencegahan penaggulangan terhadap narkoba.

B.            Saran
1.      Bagi penderita siswa-siswi agar tidak mengkonsumsi narkoba setelah tahu apa saja
kerugiannya.
2.      Bagi manusia yang normal hendaknya lebih berhati-hati menjaga kesehatannya.
3.      Bagi mahasiswa (khususnya kesehatan) harus memahami apa itu narkoba dan bayahanya dan
bagaimana rencana keperawatan yang akan dilakukan.
4.      Bagi pembaca diharapkan dapat memberikan respon timbale balik demi perbaikan modul ini.
5.      Bagi dosen pengajar diharapkan dapat memberikan ilmu tentang narkoba.
DAFTAR PUSTAKA

    Kadarmanta. 2004. Bahaya Narkoba. Edisi: I. Jilid VI. Jakarta: Djambatan.

Mukminin amiril, dkk. 2000. Pemuda dan Narkoba. Edisi: III. Jakarta: Anamnoteworkpress.

   http://organisasi.org/arti-definisi-pengertian-narkoba-dan-golongan-jenis-narkoba-sebagai-zat-
terlarang

  http://infonarkoba.blogspot.com/

   http://arsanasv.co.cc/contoh-makalah-lengkap-makalah-narkoba

Anda mungkin juga menyukai