Anda di halaman 1dari 13

SATUAN ACARA PENYULUHAN

“TERAPI KOGNITIF TEBAK GAMBAR”

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 2
Pazela Kumala Putri (G1B117003)
Rika Amaliya (G1B117004)
Elisa Putri (G1B117009)
Heri Yawanto (G1B117010)
Mariyati Kiptiah (G1B117011)
Safira Angelia Saragih (G1B117012)
Windi Clariska (G1B117022)
Alda Ratika (G1B117023)
Fitri Yanti Rahayu (G1B117024)
Ditya Rahma Risky (G1B117025)
Rhetiya Mekiza (G1B117034)

DOSEN PEMBIMBING: Ns. Yuliana,S.Kep,. M.Kep

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN


PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS JAMBI
TAHUN 2020
DAFTAR ISI

Cover ............................................................................................................... i

Daftar Isi........................................................................................................... ii

Satuan Acara Penyuluhan................................................................................. 1

A. Latar Belakang...................................................................................... 1

B. Tujuan................................................................................................... 2

C. Metode.................................................................................................. 3

D. Media Dan Alat..................................................................................... 3

E. Materi.................................................................................................... 3

F. Pengorganisasian................................................................................... 3

G. Setting Tempat...................................................................................... 4

H. Kegiatan Penyuluhan............................................................................ 5

I. Evaluasi.................................................................................................. 6

Materi Penyuluhan............................................................................................ 7

A. Pengertian Terapi Kognitif................................................................... 7

B. Tujuan Terapi Kognitif......................................................................... 7

C. Indikasi Terapi Kognitif........................................................................ 9

DTeknik Terapi Kognitif........................................................................... 9

E. Langkah-Langkah Terapi Kognitif....................................................... 10

F. Strategi Terapi Kognitif......................................................................... 11

ii
G. Terapi Kognitif dengan Tebak Gambar................................................ 11

H. Manfaat Kegiatan tebak Gambar.......................................................... 11

Daftar Pustaka................................................................................................... 12

iii
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Pokok Bahasan : Terapi Aktifitas Kelompok (Terapi Kognitif)
Sub Pokok Bahasan : Tebak Gambar dan Senam Otak
Tempat : Panti Sosial Tresna Werdha Jambi
Hari/Tanggal : Jum’at, 18 September 2020
Waktu : 13.00 – 13.30 WIB
Sasaran : Kelompok Lansia

A. Latar Belakang
Lansia dapat dikatakan sebagai tahap akhir perkembangan pada daur kehidupan
manusia. Proses menjadi lansia merupakan proses alamiah yang dapat terjadi pada
setiap orang. Dimana keadaan yang ditandai oleh kegagalan seseorang untuk
mempertahankan keseimbangan terhadap kondisi stres fisiologis. Kegagalan ini
berkaitan dengan penurunan daya kemampuan untuk hidup serta peningkatan
kepekaan secara individual. Aspek yang juga mengalami penurunan secara
degenerative adalah fungsi kognitif (kecerdasan/pikiran). Salah satu contoh gangguan
degeratif kognitif pada lansia adalah demensia. Demensia adalah suatu sindroma
klinik yang meliputi hilangnya fungsi intelektual dan ingatan/memori sedemikian
berat sehingga menyebabkan disfungsi hidup sehari-hari (Brocklehurst and Allen,
1987 dalam Boedhi-Darmojo, 2009).
Pada lansia dengan demensia penurunan kemampuan mental yang biasanya
berkembang secara perlahan, dimana terjadi gangguan ingatan, pikiran, penilaian dan
kemampuan untuk memusatkan perhatian, dan bisa terjadi kemunduran kepribadian,
sehingga terkadang terjadi gangguan terhadap bio-psiko-sosial-spritual pada lansia.
Menurut data dari kementrian kesehatan RI pada bulletin lansia tahun 2013 data
lansia di Indonesia mengalami peningkatan 7,59% pada tahun 2011 dengan usia
harapan hidup rata-rata 69,5 tahun. Situasi global pada saat ini di antaranya adalah
setengah jumlah lansia di dunia (400 juta jiwa) berada di Asia, Pertumbuhan lansia

1
pada negara sedang berkembang lebih tinggi dari negara yang sudah berkembang.
Masalah terbesar lansia adalah penyakit degenerative. Diperkirakan pada tahun 2050
sekitar 75% lansia penderita penyakit degeneratif tidak dapat beraktifitas (tinggal di
rumah). Terapi aktifitas kelompok merupakan salah satu terapi modalitas yang
dilakukan perawat kepada kelompok lansia yang mempunyai masalah keperawatan
yang sama. Aktivitas diguanakan sebagai terapi dan kelompok diguanakan sebagai
target asuhan. Di dalam kelompok terjadi dinamika interaksi yang saling bergantung,
saling membutuhkan dan menjadi laboratorium tempat lansia melatih perilaku baru
yang adaptif untuk memperbaiki perilaku yang maladaptif.
Terapi kognitif dikembangkan pada tahun 1960-an oleh Aaron Beck dan
berkaitan dengan terapi rasional emotif dari Albert Ellis. Terapi kognitif akan lebih
bermanfaat jika digabung dengan pendekatan perilaku. Kemudian terapi ini di
disatukan dan dikenal dengan terapi perilaku kognitif (cognitive behavior therapy).
Terapi ini memperlakukan individu sebagai agen yang berpikir positif dan
berinteraksi dengan dunianya.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukannya Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) Tebak Gambar
dan senam otak diharapakan dapat mempertahankan daya ingat dan konsentrasi
lansia.

2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan peserta dapat :
a. Mengetahui manfaat tebak gambar
b. Mampu melakukan tebak gambar
c. Mengetahui bunyi dari gambar yang diberikan
d. Mengetahui manfaat senam otak

2
C. Metode
1. Roleplay
2. Bermain peran

D. Media dan Alat


1. Speaker
2. Laptop
3. Kertas Gambar

E. Materi : Terlampir

F. Pengorganisasian
1. Leader : Mariyati Kiptiah
Uraian tugas :
a. Menyusun rencana TAK
b. Bertanggung jawab dalam kelancaran diskusi pada TAK
c. Memperkenalkan anggota kelompok dan pembimbing
d. Menyampaikan kontrak waktu
e. Mengarahkan diskusi pada hal yang terkait pada tujuan diskusi
f. Memotivasi dan memfasilitasi anggota untuk mengekspresikan perasaan
dan memberikan umpan balik
g. Sebagai role model
h. Menjelaskan jalannya permainan dan melakukan kontrak waktu

2. Co Leader : Alda Ratika


Uraian tugas :
a. Bertangung jawab memberikan TAK
b. Memahami topik TAK
c. Membantu leader dalam mengorganisasikan kelompok

3
3. Observer : Safira Angelia Saragih
Uraian tugas :
a. Mencatat kegiatan TAK yang akan dilakukan dari awal hingga akhir
b. Mengamati jalannya kegiatan TAK

c. Mengobservasi semua respon klien


d. Mencatat semua proses yang terjadi dan semua perubahan prilaku klien
e. Memberikan umpan balik pada klien pada kelompok
f. Duduk tidak dilingkungan permainan/diluar
g. Mengevaluasi setiap keaktifan kelompok
h. Mengevaluasi tugas leader, co leader dan fasilitator
i. Membuat laporan evaluasi TAK dengan merujuk ke SAP

4. Fasilitator : Heri Yawanto, Fitri Yanti Rahayu, Rhetiya Mekiza, Pazela


Kumala Putri
Uraian tugas :
a. Mengawasi langsung pengisian di awal acara hingga akhir.
b. Membantu leader dalam memfasilitasi anggota kelompok untuk
berperan aktif dan memotivasi anggota
c. Memfokuskan kegiatan
d. Membantu mengkoordinir anggota kelompok
e. Duduk di sela-sela pasien

G. Setting Tempat

4
Keterangan:

= Moderator = Fasilitator

= Penyaji = Audience/peserta

= Observer

H. Kegiatan Penyuluhan

NO TAHAP KEGIATAN
1 Pra Interaksi 1. Menyampaikan salam
( 5 menit ) 2. Memperkenalkan diri
3. Mengingatkan kontrak yang telah disepakati
4. Menjelaskan tujuan
5. Apersepsi
2 Interaksi 1. Menjelaskan tentang pengertian tebak gambar dan
(20 menit) senam otak.
2. Menjelaskan bagaimana cara bermain tebak
gambar dan peraturan permainnya
3. Menyebutkan macam2 gerakan dasar senma otak.
4. Menjelaskan dan Mendemonstrasikan cara
melakukan latihan senam otak.
5. Menyuruh lansia untuk untuk mengikuti petunjuk
yang sudah diberikan.
3 Terminasi 1. Memberikan kesempatan lansia untuk
( 5 menit ) mengungkapkan perasaannya setelah demonstrasi
2. Memberikan pujian atas apa yang telah
diungkapkan

5
3. Kontrak waktu untuk pertemuan berikutnya
4. Salam penutup

I. Evaluasi
1. Evaluasi struktur
a. Peserta hadir ditempat kegiatan TAK
b. Penyelenggaraan TAK dilaksanakan di PSTW
c. Pengorganisasian penyelenggaraan TAK dilakukan sebelumnya
d. Melakukan kontrak waktu
e. Menyiapkan alat

2. Evaluasi proses
a. Lansia menyambut kedatangan sesuai kontrak yang disepakati
b. Lansia bersikap kooperatif terhadap penjelasan yang diberikan oleh
perawat
c. Lansia terlibat secara aktif dalam proses

3. Evaluasi hasil
a. Peserta mampu menyebutkan gambar, bunyi, dan manfaatnya dari
gamar yang dilihatkan oleh perawat
b. Lansia dan pengasuh mampu menjelaskan kembali pengertian senam
otak dan fungsinya
c. Lansia mampu melakukan gerakan senam otak secara mandiri
berdasarkan petunjuk yang telah diberikan.

TERAPI KOGNITIF
TEBAK GAMBAR DAN SENAM OTAK PADA LANSIA

6
A. Pengertian Tebak Gambar
Tebak Gambar adalah permainan asah otak ringan, menguji imajinasi Logika
dan Nalar. Tebak Gambar adalah salah satu bentuk permainan  Dimana dari hasil
permainan ini peserta dapat menikmati kegiatan yang dilakukannya sehingga
permainanan, dapat mengurangi kejenuhan dan dapat menilai kemampuan
motorik kasar, motorik halus, bahasa, kognitif serta sosialisasi sesuai dengan
tingkat usianya. Tebak Gambar adalah suatu kegiatan di mana seseorang atau
individu diminta untuk menebak atau menyebutkan apa yang nama benda yang
telah digambar oleh orang lain (Supartini, 2010).

B. Manfaat Terapi Tebak Gambar


1. Memperlambat kepikunan.
2. Menghilangkan stres.
3. Meningkatkan konsentrasi.
4. Membuat emosi lebih tenang.

C. Pengertian Senam Otak


Senam otak (Brain Gym) merupakan gerakan tubuh sederhana yang
digunakan untuk merangsang otak kiri dan kanan,merangsang sistem yang terkait
dengan emosional serta relaksasi otak bagian belakang ataupun depan.

D. Gerakan Dasar Senam Otak

1. Gerakan silang, caranya : kaki dan tangan digerakan secara berlawanan,bisa


kedepan,samping atau belakang.agar lebih ceria anda bisa menyelaraskan
dengan irama musik. Manfaatnya untuk merangsang bagian otak yang
menerima informasi dan bagian yang mengungkapkan informasi,sehingga
memudahkan proses mempelajari hal-hal baru dan meningkatkan daya ingat.

7
2. Gerakan olengan pinggul, caranya : duduk dilantai posisi tangan
dibelakang ,menumpi kelantai serta siku ditekuk,angkat kaki sedikit lalu
olengkan pinggul kekiri dan kekanan dengan rileks. Manfaat untuk
mengaktifkan otak untuk kemampuan belajar,meihar dari kiri ke
kanan,kemampuan untuk memperhatikan dan memahami.
3. Gerakan pengisi energi, caranya : duduk nyaman dikursi,kedua lengan bawah
dan dahi diletakan diatas meja,tangan ditempatkan diatas bahudengan jari-jari
menghadap sedikit kedalam.ketika menarik napas rasakan napas mengalir
kegaris tengah seperti pancuran energi.mengangkat dahi kemudian tengkuk
dan terakhir punggung atas.diagfragma dan dada tetap terbuka dan bahu tetap
rileks. Manfaat : mengembalikan fitalitas otak setelah serangkaian aktifitas
yang melelahkan,mengusir stres, meningkatka konsentrasi dan perhatian serta
meningkatkan kemampuan memahami dan berfikir rasional.
4. Gerakan menguap berenergi, caranya : bukalah mulut seperti hendak
menguap lalu pijatlah otot-otot dipersendian rahang.lalu melemaskan otot-otot
tersebut. Manfaatnya untuk mengaktifkan otak untuk peningkatan oksigen
agar otak berfungsi secara efisien dan rileks,meningkatkan perhatian dan daya
pengkihatan,memperbaiki komunikasi lisan dan ekspresif serta
meningkatakan kemampuan untuk memilih informasi.
5. Gerakan gravitasi, caranya : duduk dikursi dan silangkan kaki,tundukkan baan
dengan lengan epan bawah,buang napas ketika turun dan ambil napas ketika
naik.lakuka dengan posisi kak berganti-gantian. Manfaatnya untuk
mengaktifkan otak untuk ras keseimbangan dan koordinasi,meningkatkan
kemampuan mengorganisasi dan meningkatkan energi.
6. Gerakan tombol imbang, caranya : sentuhkan 2 jari belakang telinga,pada
lekukan dibelakang telinga sementara tangan satunya menyentuh pusar
sekama kuramg lebih 30 detik,lakuakn secara bergantian. Selama melakuka
gerakan itu dagu rileks dan kepala dalam posisi normal menghadap kedepan.

8
Manfaatnya untuk mengaktifkan otak untuk kesiapsiagaan dan memusatkan
perhatian ,mengambil keputusan,berkonsentrasi dan pemikiran asosiatif.

E. Manfaat Senam Otak


Sebagaimana dikemukakan Paul E. Dennison Ph.D bahwa senam otak
mampu memudahkan kegiatan belajar dan melakukan penyesuaian terhadap
ketegangan, tantangan, dan tuntutan hidup sehari-hari.95 Selain dapat
meningkatkan kemampuan belajar, senam otak dapat memberikan beberapa
manfaat seperti yang dikemukakan oleh Ayinosa, senam otak dapat
memberikan manfaat berupa stress emosional berkurang dan pikiran lebih
jernih, hubungan antar manusia dan suasana belajar/kerja lebih rileks dan
senang, kemampuan berbahasa dan daya ingat meningkat, orang menjadi lebih
bersemangat, lebih kreatif dan efisien, orang merasa lebih sehat karena stress
berkurang, dan prestasi belajar dan bekerja meningkat.

DAFTAR PUSTAKA

9
Supartini. 2010. Penerapan Pembelajaran Kooperatif Think-Pair-Share Untuk
Meningkatan Keakfitan Dan Motivasi Belajar. Skripsi: Universitas
Muhammadiyah Surakarta

10

Anda mungkin juga menyukai