Anda di halaman 1dari 9

PROPOSAL

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK

STIMULASI SENSORI: TEBAK GAMBAR

DISUSUN OLEH KELOMPOK 3 :


Putri Maharani
Lugrecia Listyani
Dewi Melati Sukma
Narosya Almetra
Riselligia Kacanisti
Julia Berlian
Lisa Marlina
Aprilliyan Dwi Sartika
Lian Septino Pani
Lidya Sentani
Desy Safitri

PRODI D3 KEPERAWATAN

POLTEKEKES KEMENKES RIAU

KAMPUS KABUPATEN INDRAGIRI HULU

TAHUN AKADEMIK.2022/2023
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK)

TENTANG TEBAK GAMBAR PADA LANSIA

A. Latar Belakang
Lansia dapat dikatakan sebagai tahap akhir perkembangan pada daur
kehidupan manusia. Proses menjadi lansia merupakan proses alamiah yang dapat
terjadi pada setiap orang. Dimana keadaan yang ditandai oleh kegagalan
seseorang untuk mempertahankan keseimbangan terhadap kondisi stres
fisiologis. Kegagalan ini berkaitan dengan penurunan daya kemampuan untuk
hidup serta peningkatan kepekaan secara individual. Aspek yang juga mengalami
penurunan secara degenerative adalah fungsi kognitif (kecerdasan/pikiran). Salah
satu contoh gangguan degeratif kognitif pada lansia adalah demensia. Demensia
adalah suatu sindroma klinik yang meliputi hilangnya fungsi intelektual dan
ingatan/memori sedemikian berat sehingga menyebabkan disfungsi hidup sehari-
hari (Brocklehurst and Allen, 1987 dalam Boedhi-Darmojo, 2009).
Pada lansia dengan demensia penurunan kemampuan mental yang
biasanya berkembang secara perlahan, dimana terjadi gangguan ingatan, pikiran,
penilaian dan kemampuan untuk memusatkan perhatian, dan bisa terjadi
kemunduran kepribadian, sehingga terkadang terjadi gangguan terhadap bio-
psiko-sosial-spritual pada lansia. Menurut data dari kementrian kesehatan RI
pada bulletin lansia tahun 2013 data lansia di Indonesia mengalami peningkatan
7,59% pada tahun 2011 dengan usia harapan hidup rata-rata 69,5 tahun. Situasi
global pada saat ini di antaranya adalah setengah jumlah lansia di dunia (400 juta
jiwa) berada di Asia, Pertumbuhan lansia pada negara sedang berkembang lebih
tinggi dari negara yang sudah berkembang. Masalah terbesar lansia adalah
penyakit degenerative. Diperkirakan pada tahun 2050 sekitar 75% lansia
penderita penyakit degeneratif tidak dapat beraktifitas (tinggal di rumah). Terapi
aktifitas kelompok merupakan salah satu terapi modalitas yang dilakukan
perawat kepada kelompok lansia yang mempunyai masalah keperawatan yang
sama. Aktivitas diguanakan sebagai terapi dan kelompok diguanakan sebagai
target asuhan. Di dalam kelompok terjadi dinamika interaksi yang saling
bergantung, saling membutuhkan dan menjadi laboratorium tempat lansia
melatih perilaku baru yang adaptif untuk memperbaiki perilaku yang maladaptif.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan hasil survey di atas, maka mahasiswa/i Keperawatan
poltekkes kemenkes riau akan melakukan Terapi Aktivitas Kelompok (TAK)
dengan materi Tebak Gambar pada lansia dengan gangguan kognitif.

C. Tujuan

1. Tujuan Umum Setelah dilakukannya Terapi Aktivitas Kelompok (TAK)


Tebak Gambar diharapakan dapat mempertahankan daya ingat dan
konsentrasi lansia.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui manfaat tebak gambar
b. Mampu melakukan tebak gambar
c. Tebak gambar dapat dimasukan dalam jadwal kegiatan panti.

D. Manfaat Kegiatan
1. Memperlambat kepikunan.
2. Menghilangkan stres.
3. Meningkatkan konsentrasi.
4. Membuat emosi lebih tenang.

E. Sasaran Strategis

1. Lansia yang ada di Tresna werdha teratai


2. Lansia yang mampu melakukan aktivitas fisik
3. Lansia yang cooperative

F. Pemecahan Masalah
Pemecahan masalah dilakukan dengan cara melakukan skrining pada
lansia yang termasuk dalam sasaran strategis. Kemudian di lakukan
pendampingan selama kegiatan TAK berlangsung oleh petugas panti

G. Perencanaan
1. Hari/ Tanggal : Jumat / 28 Oktober 2022
2. Waktu : 10.00 WIB
3. Tempat : Wisma Anai
4. Topik : Tebak gambar
5. Peserta : Lansia Panti Berjumlah 8 orang
6. Metode : Tanya jawab
7. Media : Boneka, Leaflet , Speaker

H. Setting Tempat

Keterangan :

= Leader

= Co Leader

= Lansia

= Fasilitator

= Observer

=Teknisi

I. PENGORGANISASIAN

1. LEADER : Lidya Sentani


Tugas

a. Menyusun rencana TAK


b. Mengarahkan kelompok dalam mencapai tujuan
c. Memotivasi dan memfasilitasi anggota untuk mengekspresikan perasaan
dan memberikan umpan balik
d. Sebagai role model
e. Menjelaskan jalannya permainan dan melakukan kontrak waktu

2. CO LEADER : Riselligia Kacanisti


Tugas : membantu leader dalam mengorganisasikan kelompok

3. FASILITATOR :
1) Dewi Melati Sukma
2) Apriliyan Dwi Sartika
3) Desi Syahfitri
4) Lian Septino Pani
5) Putri Maharani
6) Lugrecia Listyani
7) Narosya Almetra

Tugas
a. Membantu leader dalam memfasilitasi anggota kelompok untuk
berperan aktif dan memotivasi anggota
b. Memfokuskankegiatan
c. Membantu mengkoordinir anggota kelompok
d. Duduk di sela-sela pasien

4. OBSERVER : Julia Berlian


Tugas

a. Mengobservasi semua respon klien


b. Mencatat semua proses yang terjadi dan semua perubahan prilaku klien
c. Memberikan umpan balik pada klien pada kelompok
d. Duduk tidak dilingkungan permainan/diluar
e. Mengevaluasi setiap keaktifan kelompok
f. Mengevaluasi tugas leader, co leader dan fasilitator
5. TEKNIS : lisa marlina
Tugas
a. Mengatur music dalam acara TAK
J. STRATEGI PELAKSANAAN

Hari : Kamis

Waktu : 30 menit

1. Fase Orientasi Pada saat ini terapis melakukan :

a. Memberi salam terapeutik : salam mulai dari terapis, perkenalan nama


dan panggilan terapis bergiliran menggunakan musik kemudian
dilanjutkan dengan lansia yang memperkenalkan diri secara bergiliran
menggunakan musik
b. Evaluasi/Validasi : menanyakan perasaan lansia.
c. Kontrak :
1) Menjelaskan tujuan kegiatan
2) Menjelaskan aturan main tersebut
3) Jika ada lansia yang akan meninggalkan kelompok harus minta ijin
kepada terapis
4) Lama kegiatan 20 menit
5) Setiap lansia mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
6) Jika peserta merasa kurang jelas dengan penjelaskan leader, dapat
menanyakan kepada leader dengan mengangkat tangan terlebih
dahulu.
7) Peserta hadir di tempat 5 menit sebelum kegiatan berlangsung.

2. Fase Kerja
a. Demontrasi Tebak Gambar
1) Mendemonstrasikan tebak gambar kepada lansia dan petugas panti
2) Memberikan kesempatan lansia dan petugas untuk mencoba kembali
sendiri
3) Mengulang kembali tebak gambar secara bersama lansia dan petugas
panti
4) Melakukan tebak gambar bersama-sama dengan mahasiswa/I dengan
menggunakan musik Penyaji Fasilitator Co-Leader

3. Fase Terminasi
a. Evaluasi
1) Mahasiswa menanyakan perasaan lansia setelah mengikuti kegiatan
2) Memberikan pujian atas keberhasilan lansia.
b. Rencana Tindak lanjut
1) Terapis meminta lansia dan petugas untuk mengulang hal yang telah
dipelajari secara mandiri
2) Memasukan dalam jadwal kegiatan harian panti
c. Kontrak yang akan datang
Terapis mengakhiri kegiatan dan mengingatkan kepada lansia untuk
melakukan kegiatan yang biasa dilakukan. Fasilitator, Co-Leader, Leader
dan Observer
d. Evaluasi dan Dokumentasi

Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap


kerja. Aspek yang dinilai dan dievaluasi adalah kemampuan lansia sesuai
dengan tujuan TAK. Untuk TAK Tebak Gambar, kemampuan lansia yang
diharapkan adalah mengikuti kegiatan, respons yang diharapkan adalah
lansia dan petugas mampu melakukan kegiatan tebak gambar secara
mandiri dan bila dilakukan secara rutin diharapkan fungi kognitif dapat
meningkat.

K. EVALUASI TAK (BUAT TABEL)

NO NAMA TERAPI KOGNITIFTEBAK GAMBAR


Nama Menjelaskan kenangan Orang yang Alamat
Gambar dari gambar dirindukan
1
2
3
4
5
6
7
8

L. ANTISIPASI MASALAH

1. Jika saat permainan berlangsung kakek/nenek diam saja maka fasilitator


memberikan motivasi
2. Bila kakek/nenek meninggalkan permainan tanpa
pamit : a Panggil nama kakek/nenek
b Tanya alasan kakek/nenek meninggalkan permainan
c Berikan penjelasan tentang tujuan permainan dan berikan
penjelasan pada kakek/nenek bahwa klien dapat melaksanakan
keperluan setelah itu kakek/nenek boleh kembali lagi

M. PENUTUP

Kegiatan terapi aktivitas kelompok ini di harapkan mampu mencapai


tujuan hasil yang di harapkan adanya interaksi dan sosialisasi antaar kakek
dan nenek juga diharapkan mengekspresikan perasaan yang dihadapimya
secara adaptif.

Anda mungkin juga menyukai