Anda di halaman 1dari 15

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK PADA LANSIA

DI PANTI TULUS KASIH


(TERAPI TEBAK GAMBAR)

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Keperawatan Gerontik

Koordinator : Oop Ropei, M.Kep., Ns.Sp.Kep.Kom

OLEH:
KELOMPOK 1
SILVIA SALSABILA APRIDALOKA 211117003
DINDA MARIYANTI 211117006
YUSIE APRILIANI GUNAWAN 211117009
SITI HARDIANTI MAHROM 211117013
DWI FEBRIANI 211117016
BARIZ PIQRI BAHA 211117035
YOSEP AGUNG GUMELAR 211117058
ELNA HERLIANA 211117061
VELA TRIANI 211117064
SINTA APRILIANI 211117068

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN D-3


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN JENDERAL ACHMAD YANI
CIMAHI
2020
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK) TENTANG TEBAK GAMBAR

PADA LANSIA DENGAN GANGGUAN KOGNITIF : DEMENSIA

A. LATAR BELAKANG
Lansia dapat dikatakan sebagai tahap akhir perkembangan pada daur
kehidupan manusia. Proses menjadi lansia merupakan proses alamiah yang dapat
terjadi pada setiap orang. Dimana keadaan yang ditandai oleh kegagalan
seseorang untuk mempertahankan keseimbangan terhadap kondisi stres
fisiologis. Kegagalan ini berkaitan dengan penurunan daya kemampuan untuk
hidup serta peningkatan kepekaan secara individual. Aspek yang juga mengalami
penurunan secara degenerative adalah fungsi kognitif (kecerdasan/pikiran). Salah
satu contoh gangguan degeratif kognitif pada lansia adalah demensia. Demensia
adalah suatu sindroma klinik yang meliputi hilangnya fungsi intelektual dan
ingatan/memori sedemikian berat sehingga menyebabkan disfungsi hidup sehari-
hari (Brocklehurst and Allen, 1987 dalam Boedhi-Darmojo, 2009).
Pada lansia dengan demensia penurunan kemampuan mental yang
biasanya berkembang secara perlahan, dimana terjadi gangguan ingatan, pikiran,
penilaian dan kemampuan untuk memusatkan perhatian, dan bisa terjadi
kemunduran kepribadian, sehingga terkadang terjadi gangguan terhadap bio-
psiko-sosial-spritual pada lansia. Menurut data dari kementrian kesehatan RI
pada bulletin lansia tahun 2013 data lansia di Indonesia mengalami peningkatan
7,59% pada tahun 2011 dengan usia harapan hidup rata-rata 69,5 tahun. Situasi
global pada saat ini di antaranya adalah setengah jumlah lansia di dunia (400 juta
jiwa) berada di Asia, Pertumbuhan lansia pada negara sedang berkembang lebih
tinggi dari negara yang sudah berkembang. Masalah terbesar lansia adalah
penyakit degenerative. Diperkirakan pada tahun 2050 sekitar 75% lansia
penderita penyakit degeneratif tidak dapat beraktifitas (tinggal di rumah). Terapi
aktifitas kelompok merupakan salah satu terapi modalitas yang dilakukan
perawat kepada kelompok lansia yang mempunyai masalah keperawatan yang
sama. Aktivitas diguanakan sebagai terapi dan kelompok diguanakan sebagai
target asuhan. Di dalam kelompok terjadi dinamika interaksi yang saling
bergantung, saling membutuhkan dan menjadi laboratorium tempat lansia
melatih perilaku baru yang adaptif untuk memperbaiki perilaku yang maladaptif.

B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan hasil survey di atas, maka mahasiswa/i Keperawatan Stikes Jenderal
Achmad Yani Cimahi akan melakukan Terapi Aktivitas Kelompok (TAK)
dengan materi Tebak Gambar pada lansia dengan gangguan kognitif.

C. TUJUAN

1. Tujuan Umum Setelah dilakukannya Terapi Aktivitas Kelompok (TAK)


Tebak Gambar diharapakan dapat mempertahankan daya ingat dan
konsentrasi lansia.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui manfaat tebak gambar
b. Mampu melakukan tebak gambar
c. Tebak gambar dapat dimasukan dalam jadwal kegiatan panti.

D. MANFAAT KEGIATAN
1. Memperlambat kepikunan.
2. Menghilangkan stres.
3. Meningkatkan konsentrasi.
4. Membuat emosi lebih tenang.

E. SASARAN STRATEGIS

1. Lansia yang ada di Tresna werdha teratai


2. Lansia yang mampu melakukan aktivitas fisik
3. Lansia yang kooperative
F. PEMECAHAN MASALAH
Pemecahan masalah dilakukan dengan cara melakukan skrining pada
lansia yang termasuk dalam sasaran strategis. Kemudian di lakukan
pendampingan selama kegiatan TAK berlangsung oleh petugas panti

G. PERENCANAAN
1. Hari/ Tanggal : Rabu / 28 Januari 2020
2. Waktu : 09.00 WIB
3. Tempat : Aula Wisma Lansian Asuhan Bunda
4. Topik : Tebak gambar
5. Peserta : Lansia Panti Berjumlah 23 orang
6. Metode : Demonstrasi / Role Play
7. Media : Bola, Spidol, Poster, Sound

H. SETTING TEMPAT
Keterangan :

= Leader

= Co Leader

= Lansia

= Fasilitator

= Observer

I. PENGORGANISASIAN

1. LEADER : Yosep Agung Gumelar


Tugas

a. Menyusun rencana TAK


b. Mengarahkan kelompok dalam mencapai tujuan
c. Memotivasi dan memfasilitasi anggota untuk mengekspresikan perasaan
dan memberikan umpan balik
d. Sebagai role model
e. Menjelaskan jalannya permainan dan melakukan kontrak waktu

2. CO LEADER : Dinda Mariyanti


Tugas : membantu leader dalam mengorganisasikan kelompok

3. FASILITATOR :
1.) Silvia Salsabila Apridaloka
2.) Yusie Apriliani
3.) Elna
4.) Vela
5.) Siti Hardianti
6.) Sinta Apriliani
7.) Bariz Piqri
Tugas
a. Membantu leader dalam memfasilitasi anggota kelompok untuk berperan
aktif dan memotivasi anggota
b. Memfokuskankegiatan
c. Membantu mengkoordinir anggota kelompok
d. Duduk di sela-sela pasien

4. OBSERVER : Dwi Febriani


Tugas

a. Mengobservasi semua respon klien


b. Mencatat semua proses yang terjadi dan semua perubahan prilaku klien
c. Memberikan umpan balik pada klien pada kelompok
d. Duduk tidak dilingkungan permainan/diluar
e. Mengevaluasi setiap keaktifan kelompok
f. Mengevaluasi tugas leader, co leader dan fasilitator

J. STRATEGI PELAKSANAAN
Hari : Jum’at
Waktu : 45 menit
1. Fase Orientasi Pada saat ini terapis melakukan :

a. Memberi salam terapeutik : salam mulai dari terapis, perkenalan nama


dan panggilan terapis.
b. Evaluasi/Validasi : menanyakan perasaan lansia.
c. Kontrak :
1) Menjelaskan tujuan kegiatan
2) Menjelaskan aturan main tersebut
3) Jika ada lansia yang akan meninggalkan kelompok harus minta ijin
kepada terapis
4) Lama kegiatan 15 menit
5) Setiap lansia mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
6) Jika peserta merasa kurang jelas dengan penjelaskan leader, dapat
menanyakan kepada leader dengan menunjuk tangan terlebih dahulu.
7) Peserta hadir di tempat 5 menit sebelum kegiatan berlangsung.

2. Fase Kerja
a. Demontrasi Tebak Gambar
1) Mendemonstrasikan tebak gambar kepada lansia dan petugas panti
2) Memberikan kesempatan lansia dan petugas untuk mencoba kembali
sendiri
3) Mengulang kembali tebak gambar secara bersama lansia dan petugas
panti
4) Melakukan tebak gambar bersama-sama dengan mahasiswa/I dengan
menggunakan musik Penyaji Fasilitator Co-Leader

3. Fase Terminasi
a. Evaluasi
1) Mahasiswa menanyakan perasaan lansia setelah mengikuti kegiatan
2) Memberikan pujian atas keberhasilan lansia.
b. Rencana Tindak lanjut
1) Terapis meminta lansia dan petugas untuk mengulang hal yang telah
dipelajari secara mandiri
2) Memasukan dalam jadwal kegiatan harian panti
c. Kontrak yang akan datang
Terapis mengakhiri kegiatan dan mengingatkan kepada lansia untuk
melakukan kegiatan yang biasa dilakukan. Fasilitator, Co-Leader, Leader
dan Observer
d. Evaluasi dan Dokumentasi
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap
kerja. Aspek yang dinilai dan dievaluasi adalah kemampuan lansia sesuai
dengan tujuan TAK. Untuk TAK Tebak Gambar, kemampuan lansia yang
diharapkan adalah mengikuti kegiatan, respons yang diharapkan adalah
lansia dan petugas mampu melakukan kegiatan tebak gambar secara
mandiri dan bila dilakukan secara rutin diharapkan fungi kognitif dapat
meningkat.

K. EVALUASI TAK (BUAT TABEL)

NO NAMA TERAPI KOGNITIFTEBAK GAMBAR


Nama Berkembang Biak Suara Habitat
Hewan
1
2
3
4
5
6
7
8

L. ANTISIPASI MASALAH

1. Jika saat permainan berlangsung kakek/nenek diam saja maka fasilitator


memberikan motivasi
2. Bila kakek/nenek meninggalkan permainan tanpa pamit :
a Panggil nama kakek/nenek
b Tanya alasan kakek/nenek meninggalkan permainan
c Berikan penjelasan tentang tujuan permainan dan berikan
penjelasan pada kakek/nenek bahwa klien dapat melaksanakan
keperluan setelah itu kakek/nenek boleh kembali lagi

M. PENUTUP
Kegiatan terapi aktivitas kelompok ini di harapkan mampu mencapai
tujuan hasil yang di harapkan adanya interaksi dan sosialisasi antaar kakek
dan nenek juga diharapkan mengekspresikan perasaan yang dihadapimya
secara adaptif.

Pembimbing Akademik Penulis

(Romliyadi, S.Kep.,Ners.,M.Kes.,M.Kep.) (Kelompok 3)


DAFTAR PUSTAKA

(Buku : Brain Gym,Paul E. Dennison PhD,Gail E. Dennison, Penerbit PT. Grasindo )


Constatinides. (2006). Teori proses menua, dalam R. Boedi-Darmojo (Penyuting),
Geriatri,Balaipenerbit FKUI : Jakarta

Ayinosa. 2009. Brain Gym (Senam Otak). Diperoleh darihttp://book.store.co.id/2009.


Diakses tanggal 04 Oktober 2018.

Cecilia Freeman & Gail Dennison. 1998. . I Am The Child (Akulah Anak Itu). Jakarta
: Grasindo

Dennison, Paul. 2002. Buku Panduan Lengkap Brain Gym. Jakarta : Gramedia

Dennison, P., Gail, E. 2002. Buku Panduan Lengkap Brain Gym. Jakarta : Gramedia

Anda mungkin juga menyukai