Anda di halaman 1dari 8

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK

KEPERAWATAN GERONTIK
DEMENSIA

PETRUS WESLLY
1490123206

PROGRAM PROFESI NERS


INSTITUT KESEHATAN IMMANUEL
2024
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK)
TEBAK GAMBAR PADA LANSIA
DENGAN GANGGUAN KOGNITIF : DEMENSIA

A. Latar Belakang
Lansia dapat dikatakan sebagai tahap akhir perkembangan pada daur
kehidupan manusia. Proses menjadi lansia merupakan proses alamiah yang dapat
terjadi pada setiap orang. Dimana keadaan yang ditandai oleh kegagalan
seseorang untuk mempertahankan keseimbangan terhadap kondisi stres fisiologis.
Kegagalan ini berkaitan dengan penurunan daya kemampuan untuk hidup serta
peningkatan kepekaan secara individual. Aspek yang juga mengalami penurunan
secara degenerative adalah fungsi kognitif (kecerdasan/pikiran). Salah satu contoh
gangguan degeratif kognitif pada lansia adalah demensia. Demensia adalah suatu
sindroma klinik yang meliputi hilangnya fungsi intelektual dan ingatan/memori
sedemikian berat sehingga menyebabkan disfungsi hidup sehari-hari
(Brocklehurst and Allen, 2012 dalam Boedhi-Darmojo, 2009).
Pada lansia dengan demensia penurunan kemampuan mental yang biasanya
berkembang secara perlahan, dimana terjadi gangguan ingatan, pikiran, penilaian
dan kemampuan untuk memusatkan perhatian, dan bisa terjadi kemunduran
kepribadian, sehingga terkadang terjadi gangguan terhadap bio-psiko-sosial-
spritual pada lansia. Menurut data dari kementrian kesehatan RI pada bulletin
lansia tahun 2013 data lansia di Indonesia mengalami peningkatan 7,59% pada
tahun 2011 dengan usia harapan hidup rata-rata 69,5 tahun. Situasi global pada
saat ini di antaranya adalah setengah jumlah lansia di dunia (400 juta jiwa) berada
di Asia, Pertumbuhan lansia pada negara sedang berkembang lebih tinggi dari
negara yang sudah berkembang. Masalah terbesar lansia adalah penyakit
degenerative. Diperkirakan pada tahun 2050 sekitar 75% lansia penderita
penyakit degeneratif tidak dapat beraktifitas (tinggal di rumah). Terapi aktifitas
kelompok merupakan salah satu terapi modalitas yang dilakukan perawat kepada
kelompok lansia yang mempunyai masalah keperawatan yang sama. Aktivitas
diguanakan sebagai terapi dan kelompok diguanakan sebagai target asuhan. Di
dalam kelompok terjadi dinamika interaksi yang saling bergantung, saling
membutuhkan dan menjadi laboratorium tempat lansia melatih perilaku baru yang
adaptif untuk memperbaiki perilaku yang maladaptif.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan hasil survey di atas, maka mahasiswa/i Keperawatan Profesi
Ners Institut Kesehatan Immanuel akan melakukan Terapi Aktivitas Kelompok
(TAK) dengan materi Tebak Gambar pada lansia dengan gangguan kognitif.

C. Tujuan
1. Tujuan Umum Setelah dilakukannya Terapi Aktivitas Kelompok (TAK)
Tebak Gambar diharapakan dapat mempertahankan daya ingat dan
konsentrasi lansia.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui manfaat tebak gambar
b. Mampu melakukan tebak gambar
c. Tebak gambar dapat dimasukan dalam jadwal kegiatan panti.

D. Manfaat Kegiatan
1. Memperlambat kepikunan
2. Menghilangkan stres
3. Meningkatkan konsentrasi
4. Membuat emosi lebih tenang

E. Sasaran Strategis
1. Pada pasien lansia kelolaan
2. Lansia yang mampu melakukan aktivitas fisik
3. Lansia yang kooperatif

F. Pemecahan Masalah
Pemecahan masalah dilakukan dengan cara melakukan skrining pada lansia
yang termasuk dalam sasaran strategis. Kemudian di lakukan pendampingan
selama kegiatan TAK berlangsung oleh petugas panti

G. Perencanaan
1. Hari/ Tanggal :
2. Waktu :
3. Tempat : di rumah pasien lansia
4. Topik : Tebak gambar
5. Peserta : Lansia Kelolaan Berjumlah 1 orang
6. Metode : Demonstrasi / Role Play
7. Media : Bola, Spidol, Poster, Sound

H. Setting Tempat

Keterangan :

= Pasien Lansia

= Keluarga Pasien

= Leader / Perawat

I. Pengorganisasian
1. Leader : Petrus Weslly
Tugas:
a. Menyusun rencana TAK
b. Mengarahkan kelompok dalam mencapai tujuan
c. Memotivasi dan memfasilitasi anggota untuk mengekspresikan perasaan
dan memberikan umpan balik
d. Sebagai role model
e. Menjelaskan jalannya permainan dan melakukan kontrak waktu

J. Strategi Pelaksanaan
Hari :
Waktu : 45 menit
1. Fase Orientasi Pada saat ini terapis melakukan :
a. Memberi salam terapeutik : salam mulai dari terapis, perkenalan nama
dan panggilan terapis.
b. Evaluasi/Validasi : menanyakan perasaan lansia.
c. Kontrak :
1) Menjelaskan tujuan kegiatan
2) Menjelaskan aturan main tersebut
3) Jika ada lansia yang akan meninggalkan kelompok harus minta ijin
kepada terapis
4) Lama kegiatan 15 menit
5) Setiap lansia mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
6) Jika peserta merasa kurang jelas dengan penjelaskan leader, dapat
menanyakan kepada leader dengan menunjuk tangan terlebih dahulu.
7) Peserta hadir di tempat 5 menit sebelum kegiatan berlangsung
2. Fase Kerja
a. Demontrasi Tebak Gambar
1) Mendemonstrasikan tebak gambar kepada lansia
2) Memberikan kesempatan lansia untuk mencoba kembali sendiri
3) Mengulang kembali tebak gambar secara bersama lansia
4) Melakukan tebak gambar bersama-sama dengan mahasiswa/I dengan
menggunakan musik Penyaji Fasilitator Co-Leader
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi
1) Mahasiswa menanyakan perasaan lansia setelah mengikuti kegiatan
2) Memberikan pujian atas keberhasilan lansia.
b. Rencana Tindak lanjut
1) Terapis meminta lansia dan petugas untuk mengulang hal yang telah
dipelajari secara mandiri
2) Memasukan dalam jadwal kegiatan harian panti
c. Kontrak yang akan datang
Terapis mengakhiri kegiatan dan mengingatkan kepada lansia untuk
melakukan kegiatan yang biasa dilakukan. Fasilitator, Co-Leader, Leader
dan Observer
d. Evaluasi dan Dokumentasi
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap
kerja. Aspek yang dinilai dan dievaluasi adalah kemampuan lansia sesuai
dengan tujuan TAK. Untuk TAK Tebak Gambar, kemampuan lansia yang
diharapkan adalah mengikuti kegiatan, respons yang diharapkan adalah
lansia dan petugas mampu melakukan kegiatan tebak gambar secara
mandiri dan bila dilakukan secara rutin diharapkan fungi kognitif dapat
meningkat.
K. Evaluasi TAK (Buat Tabel)

TERAPI KOGNITIFTEBAK GAMBAR


NO NAMA Nama Berkembang Suara Habitat
Hewan Biak
1
2
3
4
5
6
L. Antisipasi Masalah
1. Jika saat permainan berlangsung kakek/nenek diam saja maka leader
memberikan motivasi
2. Bila kakek/nenek meninggalkan permainan tanpa pamit :
a. Panggil nama kakek/nenek
b. Tanya alasan kakek/nenek meninggalkan permainan
c. Berikan penjelasan tentang tujuan permainan dan berikan penjelasan
pada kakek/nenek bahwa klien dapat melaksanakan keperluan
setelah itu kakek/nenek boleh kembali lagi

M. Penutup
Kegiatan terapi aktivitas kelompok ini di harapkan mampu mencapai tujuan
hasil yang di harapkan adanya interaksi dan sosialisasi antaar kakek dan nenek
juga diharapkan mengekspresikan perasaan yang dihadapimya secara adaptif.
DAFTAR PUSTAKA

Ayinosa. 2009. Brain Gym (Senam Otak). Diperoleh darihttp://book.store.co.id/2009.

Diakses tanggal 04 Oktober 2018.

Cecilia Freeman & Gail Dennison. 1998. . I Am The Child (Akulah Anak Itu).

Jakarta : Grasindo

(Buku : Brain Gym,Paul E. Dennison PhD,Gail E. Dennison, Penerbit PT. Grasindo )

Constatinides. (2006). Teori proses menua, dalam R. Boedi-Darmojo

(Penyuting), Geriatri,Balaipenerbit FKUI : Jakarta

Dennison, Paul. 2002. Buku Panduan Lengkap Brain Gym. Jakarta : Gramedia

Dennison, P., Gail, E. 2002. Buku Panduan Lengkap Brain Gym. Jakarta : Gramedia

Anda mungkin juga menyukai