Disusun Oleh:
1.Delfrita Suryani
2.Detin Syapaah
3.Dwi Lilik Suryani
4.Herli Alianti
5.Hilda Nur Annisa
6.Rachmat Widiyanto
7.Rina Afriani
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat
dan hidayat-Nya penulisan dan penyusunan proposal yang berjudul “Proposal
Terapi Aktivitas Kelompok Tebak Gambar di Ruang tunggu hemodialisa ” dapat
terselesaikan.
Proposal ini merupakan salah satu tugas mata ajar Keperawatan Gerontik di
STIKes PERTAMEDIKA. Tidak lupa juga penulis mengucapkan terima kasih
kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini,
khususnya kepada:
1. Bapak/Ibu dosen mata ajar Keperawatan Gerontik yang telah memberikan
tugas dan petunjuk dalam menyelesaikan makalah ini.
2. Kedua orang tua penulis yang telah memberikan dukungan baik dalam
bentuk materi dan non materi.
3. Keluarga Lansia atas kerjasamanya, sehingga proposal ini dapat selesai sesuai
dengan waktunya.
4. Teman-teman Program Profesi Ners S1 keperawatan – Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan PERTAMEDIKA.
5. Dan semua pihak-pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang
telah banyak membantu dalam pembuatan makalah ini.
Proposal ini penulis harapkan dapat memperdalam sekaligus dapat
menambah pengetahuan tentang bagaimana menerapkan Keperawatan Gerontik
bagi pembacanya. Penulis menyadari dalam pembuatan makalah ini masih banyak
kekurangan. Untuk itu penulis sangat berterimakasih bila ada pihak-pihak yang
mengkoreksi proposal ini dan memberikan kritik dan saran supaya penulis dapat
memperbaikinya.
Tim Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................... ii
PROPOSAL TAK
A. Tujuan............................................................................................1
B. LandasanTeori...............................................................................2
C. Manfaat Kegiatan...........................................................................3
D. Kriteria Anggota Kelompok..........................................................3
E. Proses Seleksi................................................................................4
F. Uraian Struktur Kegiatan...............................................................4
G. Media dan Alat...............................................................................4
H. Setting Tempat...............................................................................4
I. Mekanisme Kegiatan TAK............................................................5
J. PengorganisasianKelompok...........................................................7
K. Perilakupemimpin..........................................................................7
L. Proses Evaluasi..............................................................................8
M.Penutup..........................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
PROPOSAL TAK
Terapis :
1. Delfrita Suryani
2. Detin Syapaah
3. Dwi Lilik Suryani
4. Herli Alianti
5. Hilda Nur Annisa
6. Rachmat Widiyanto
7. Rina Afriani
A. Tujuan
1. Tujuan umum
Diharapkan lansia dapat melatih sensorik, motorik dan kognitifnya dengan terapi
2. Tujuan khusus
Setelah mengikuti kegiatan terapi kognitif lansia mampu:
diberikan.
1
B. LANDASAN TEORI
kognitif. Terapi kognitif berfokus pada masalah, orientasi pada tujuan, kondisi
dan waktu saat itu. Terapi ini memandang individu sebagai pembuat keputusan.
2
pendidikan, tempat kerja dan setting lainnya. Istilah kognitif mulai populer setelah
teori Piaget banyak dibahas para ahli tahun 1960-an. Pengertian kognisi, meliputi
2008).
Tebak gambar adalah permainan asah otak ringan, menguji imajinasi, logika dan
nalar. Tebak gambar adalah salah satu bentuk permainan dimna dari hasil
kasar, motorik halus, bahasa, kognitif serta sosialisasi sesuai dengan tingkat
usianya. Tebak gambar adalah suatu kegiatan dimana seseorang atau individu
diminta untuk menebak atau menyebutkan apa yang nama benda yang telah
C. MANFAAT KEGIATAN
1. Memperlambat kepikunan
2. Menghilangkan stres
3. Meningkatkan konsentrasi serta ide-ide yang dimiliki klien
4. Membuat emosi lebih tenang
5. membangkitkan diri untuk melakukan aktivitas
3
4. Lansia dengan hasil MMSE (Mini Mental Status Exam) pada Gangguan
kognitif sedang .
E. PROSES SELEKSI
1. Mengobservasi klien yang masuk kriteria.
2. Mengumpulkan klien yang masuk kriteria.
3. Membuat kontrak dengan klien yang setuju ikut TAK, meliputi: menjelaskan
tujuan TAK pada klien, rencana kegiatan kelompok dan aturan main dalam
kelompok
4. Membuat perjanjian mengikuti peraturan dalam terapi aktivitas kelompok
H. SETTING TEMPAT
Di era Pandemi TAK dilakukan dengan prokol kesehatan, yaitu : menjaga jarak,
menggunakan masker dan mencuci tangan.
4
Keterangan :
: Leader
: Co Leader
: Fasilitator
: Observer
: Pasien
5
jika lansia ingin ke kamar mandi atau
toilet harus minta ijin kepada leader,
bila ingin menjawab pertanyaan
lansia diminta untuk mengacungkan
tangan dan diharapkan lansia
mengikuti kegiatan dari awal sampai
akhir
sendiri
- Melakukan tebak gambar bersama- - Lansia aktif mengikuti
sama dengan mahasiswa/i dengan jalannya permainan
menggunakan musik Penyaji
Fasilitator, Co-Leader
- Leader dan Co Leader
- Lansia dapat
menginstruksikan lansia menebak
menyebutkan gambar
gambar tersebut dan menyebutkan hal
lain yang berkaitan dengan gambar
tesebut.
- Memberi reinforcement kepada lansia - Memberi tepuk tangan
6
secara mandiri
- Menyimpulkan materi dan menutup
- Memberikan salam - Menjawab salam
J. PENGORGANISASIAN KELOMPOK
Leader : Delfrita
Co Leader : Dwi
Fasilitator : 1. Detin
2. Rina
Observer : 1. Hilda
2. Herli
3. Rachmat
Perilaku pemimpin/terapis yang diharapkan :
a. Perilaku yang ditampilkan oleh Delfrita sebagai leader (peran leader) :
1. Memimpin kegiatan TAK dari awal sampai akhir
2. Memperkenalkan asal institusi dan tim perawat
3. Mengatur jalannya kegiatan TAK sampai selesai
4. Memfasilitasi semua anggota untuk mengekspresikan perasaan,
mengajukan pendapat dan umpan balik
5. Sebagai role model
6. Menutup kegiatan TAK
b. Perilaku yang ditampilkan oleh Dwi sebagai Co-Leader (peran Co-
Leader) :
1. Membantu leader untuk mengorganisasi anggota kelompok
2. Mengingatkan leader tentang waktu
3. Mengingatkan leader bila menyimpang dari topik
4. Menjadi role model bersama leader
c. Perilaku yang ditampilkan oleh Hilda,Herli dan Rahmat sebagai observer
(peran observer) :
1. Mampu mengobservasi jalannya kegiatan
2. Mengobservasi setiap respon lansia (verbal/nonverbal)
7
3. Mencatat semua proses yang terjadi
4. Mencatat penyimpangan acara terapi aktifitas kelompok
d. Perilaku yang ditampilkan oleh Detin dan Rina sebagai fasilisator (peran
fasilisator) :
1. Memfasilitasi media dan alat serta absensi
2. Memotivasi lansia untuk berperan aktif selama kegiatan
G. PROSES EVALUASI
1.Evaluasi struktur
a) Diharapkan peserta sesuai dengan yang direncanakan.
b) Diharapkan media dan alat sesuai dengan perencanaan
c) Diharapkan waktu dan tempat sesuai dengan perencanaan
d) Diharapkan peran dan tugas mahasiswa sesuai dengan perencanaan
2.Evaluasi proses
a) Peserta tidak ada yang meninggalkan tempat, selama kegiatan
berlangsung
b) Peserta dapat mengikuti peraturan yang di tetapkan
c) Peserta dapat berperan aktif dalam kegiatan dan dapat memberikan
tanggapan tentang acara terapi aktivitas kelompok.
3. Evaluasi Hasil
Kriteria Penilaian
N NAMA
KETERANGAN
O PESERTA
1 Ny. E SPMSQ 5, MMSE 23
2 Ny. L SPMSQ 3, MMSE 22
8
Kriteria Penilaian
NO Penilaian Ny. E Ny. L Ny. S Tn. K Tn. R Tn. S
1 Ketepatan
dalam
menebak
gambar
2 Ketepatan
mengetahui
jenis gambar
3 Keaktifan
dalam
permainan
4 Mengikuti
peraturan
5 Fokus dalam
permainan
Keterangan :
1. Ketepatan dalam menebak gambar 1 – 2 point
2. Ketepatan mengetahui jenis gambar 1 – 2 point
3. Keaktifan dalam permainan 1 – 2 point
4. Mengikuti peraturan 1 -2 point
5. Fokus dalam permainan 1 – 2 point
K. PENUTUP
Terapi aktifitas kelompok merupakan salah satu terapi modalitas yang dilakukan
perawat kepada kelompok lansia yang mempunyai masalah keperawatan yang
sama. Aktivitas digunakan sebagai terapi dan kelompok digunakan sebagai target
asuhan. Di dalam kelompok terjadi dinamika interaksi yang saling bergantung,
saling membutuhkan dan menjadi laboratorium tempat lansia melatih perilaku
baru yang adaptif untuk memperbaiki perilaku yang maladaptif (Maryam, 2013).
9
Tebak gambar adalah permainan asah otak ringan, menguji imajinasi, logika dan
nalar. Tebak gambar adalah salah satu bentuk permainan dimana dari hasil
permainan ini peserta dapat menikmati kegiatan yang dilakukuannya sehingga
permainan dapat mengurangi kejenuhan dan dapat menilai kemampuan motorik
kasar, motorik halus, bahasa, kognitif serta sosialisasi sesuai dengan tingkat
usianya. Tebak gambar adalah suatu kegiatan dimana seseorang atau individu
diminta untuk menebak atau menyebutkan apa yang nama benda yang telah
digambar oleh orang lain (Supartini, 2010). Demikianlah terapi aktivitas
kelompok ini kami buat, semoga acara kegiatan ini nanti sesuai dengan
perencanaan yang telah di buat dan berjalan lancar.
Demikianlah proposal ini kami ajukan dalam rangka memenuhi tugas kelompok
praktek Profesi Ners Keperawatan Gerontik di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Pertamedika. Atas perhatian dan kesempatan yang di berikan kami ucapkan
terimakasih.
10
DAFTAR PUSTAKA
11
LAMPIRAN 1
Lampiran 2
12
Lampiran 3
DOKUMENTASI FOTO
13
14
15