Anda di halaman 1dari 9

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK)

KEPERAWATAN GERONTIK

Terapi Kognitif: Tebak Gambar

OLEH:

Herdiyanti Sandra Agustina

Iin Hesti Pratiwi

Intan Auliya Dina Putri Amanah

Kinanti Hassin Khuluqi

Oktora Fergitias Sagita Lestari

Putri Dwi Insani

PROGRAM PROFESI NERS

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan PERTAMEDIKA

2020
PROPOSAL TAK

Topik : Terapi Aktifitas Kelompok Tebak Gambar

Terapis : Herdiyanti Sandra Agustina

Iin Hesti Pratiwi

Intan Auliya Dina Putri Amanah

Kinanti Hassin Khuluqi

Oktora Fergitias Sagita Lestari

Putri Dwi Insani

Sasaran : Lansia

Tempat : Di Rumah Klien

A. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Klien dapat mempresepsikan gambar yang diberikan dengan tepat
2. Tujuan Khusus
a. Klien dapat menyebutkan nama gambar yang dilihat dengan benar
b. Klien dapat menceritakan pengalaman terkait gambar yang dilihat

B. LANDASAN TEORI

Lansia merupakan tahap lanjut dari suatu proses kehidupan yang ditandai dengan
penurunan kemampuan tubuh untuk beradaptasi dengan stres lingkungan. Lansia adalah
keadaan yang ditandai oleh kegagalan seseorang untuk mempertahankan keseimbangan
terhadap kondisi stres fisiologis (Effendi, 2009). Lansia adalah seseorang yang telah berusia
>60 tahun dan tidak berdaya mencari nafkah sendiri untuk memenuhi kebutuhan hidupnya
sehari-hari (Ratnawati, 2017). Kedua pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa lansia
adalah seseorang yang telah berusia > 60 tahun, mengalami penurunan kemampuan
beradaptasi, dan tidak berdaya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari seorang diri.

Terapi Aktifitas Kelompok (TAK) merupakan bagian terpenting dari keterampilan


teraupetik dalam keperawatan yaitu sebagai metode efektif dan efisien untuk menyelesaikan
masalah. Keuntungan lain yaitu meningkatkan kemampuan memecahkan masalah,
mendapatkan dukungan/support, pendidikan/meningkatkan pengetahuan klien tentang
realitas, dan memberikan dampak positif dalam pencegahan, pengobatan, dan terapi
pemulihan melalui terapi aktivitas kelompok. Perawat sebagai pimpinan kelompok dapat
menggunakan kelompok untuk mendorong individu mengungkapkan masalah dan
pemecahan masalah dari kelompok, sehingga perawat menilai klien/pasien selama berada
dalam kelompok. Kelompok teraupetik tersebut member kesempatan untuk saling bertukar
(sharing) tujuan, umpanya membantu individu yang berperilaku destruktif dalam
berhubungan dengan orang lain, mengidentifikasi dan memberikan alternative untuk
membantu merubah perilaku destruktif menjadi konstruktif.

C. MANFAAT KEGIATAN
1. Memperlambat kepikunan
2. Menghilangkan stres
3. Meningkatkan konsentrasi
4. Membuat emosi lebih tenang

D. KRITERIA ANGGOTA KELOMPOK

Kriteria klien yang akan diikut sertakan dalam kegiatan adalah :


1. Klien lansia yang kooperatif
2. Klien yang menyepakati kontrak dengan terapis sebelumnya
3. Klien yang telah mengikuti TAK

E. PROSES SELEKSI
1. Mengobservasi klien yang masuk kriteria.  
2. Mengumpulkan klien yang masuk kriteria.
3. Membuat kontrak dengan klien yang setuju ikut TAK, meliputi: menjelaskan tujuan TAK
pada klien, rencana kegiatan kelompok dan aturan main dalam kelompok
4. Membuat perjanjian mengikuti peraturan dalam terapi aktivitas kelompok

F. URAIAN STRUKTUR KEGIATAN


 Hari/tanggal : Minggu/21 Maret 2021
 Tempat kegiatan : Di Rumah Klien
 Waktu kegiatan : 10.00 – 10.30
 Metode kegiatan : Diskusi dan Tanya jawab

G. MEDIA DAN ALAT


 Kertas yang ada gambarnya
 Music
 Bola kecil

H. SETTING TEMPAT

Keterangan :
: Leader

: Co Leader

: Fasilitator

: Observer

: Pasien
I. MEKANISME KEGIATAN TAK
N Waktu KegiatanTerapis KegiatanPeserta
o
1 6 menit Persiapan :
 Memilih klien sesuai dengan indikasi, yaitu
lansia yang bersedia menjadi peserta TAK
 Mengingatkan kontrak pada klien
 Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan

Pelaksanaan :
a) Orientasi
1) Salam terapeutik
 Salam dari terapis kepada klien.
 Terapis mengajak klien berkenalan  Mendengarkan dan
menjawab salam

2) Evaluasi/validasi
 Menanyakan perasaan pasien saat ini
 Mengungkapkan
perasaan

3) Kontrak
 Terapis menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu
menebak gambar  Mendengarkan dan
memperhatikan
 Terapis menjelaskan aturan main sebagai
berikut :  Mengikuti kegiatan

 Jika ada klien yang akan sesuai aturan main

meninggalkan kelompok, harus


meminta izin kepada terapis
 Lama kegiatan 30 menit
 Setiap klien mengikuti kegiatan dari
awal sampai akhir.
2 20 b) Tahapan Kerja
menit  Terapis menjelaskan kegiatan yang akan  Mendengarkan dan
dikerjakan. memperhatikan
 Terapis menjelaskan  Memperhatikan dan
 Beri pujian untuk tiap keberhasilan melakukan sesuai
anggota kelompok instruksi
 Memberi
reinforcement positif
kepada pasien
 Memperhatikan dan
bertepuk tangan
3 4 menit c) Terminasi
1) Evaluasi
 Terapis menanyakan perasaan pasien  Menjawab pertanyaan
setelah mengikuti TAK dan memberikan
 Terapis memberikan pujian atas pendapat
keberhasilan kelompok  Bertepuk tangan
 Terapis berpamitan pada klien

J. PENGORGANISASIAN KELOMPOK
Leader : Oktora Fergitias Sagita Lestari
Co Leader : Herdiyanti Sandra Agustina
Fasilitator : 1. Iin Hesti Pratiwi
2. Putri Dwi Insani
3. Intan Auliya Dina Putri Amanah

Observer : Kinanti Hassin Khuluqi

K. Perilaku pemimpin/terapis yang diharapkan :


a. Perilaku yang ditampilkan oleh leader (peran leader) :
1. Memimpin kegiatan TAK dari awal sampai akhir
2. Mengatur jalannya kegiatan TAK sampai selesai
3. Memfasilitasi semua anggota untuk mengekspresikan perasaan, mengajukan
pendapat, dan umpan balik
4. Sebagai role model
5. Menutup kegiatan TAK
b. Perilaku yang ditampilkan oleh Co-leader (peran Co-Leader) :
1. Membantu leader untuk mengorganisasi anggota kelompok
2. Mengingatkan leader tentang waktu
3. Mengingatkan leader bila menyimpang dari topik
4. Menjadi role model bersama leader
c. Perilaku yang ditampilkan oleh observer (peran observer) :
1. Mampu mengobservasi jalannya kegiatan
2. Mengobservasi setiap respon klien (verbal/nonverbal)
3. Mencatat semua proses yang terjadi
4. Mencatat penyimpangan acara terapi aktifitas kelompok
d. Perilaku yang ditampilkan oleh fasilisator (peran fasilisator) :
1. Memfasilitasi media dan alat serta ansemsi
2. Memotivasi klien untuk berperan aktif selama kegiatan

L. PROSES EVALUASI
a. Evaluasi struktur
- Diharapkan peserta sesuai dengan yang direncanaan.
- Diharapkan media dan alat sesuai dengan perencanaan
- Diharapkan waktu dan tempat sesuai dengan perencanaan
- Diharapkan peran dan tugas mahasiswa sesuai dengan perencanaan
b. Evaluasi proses
- Diharapkan peserta tidak meninggalkan tempat, selama kegiatan berlangsung
- Diharapkan peserta dapat mengikuti peraturan yang di tetapkan
- Diharapkan peserta berperan aktif dalam kegiatan dan dapat memberikan
tanggapan tentang acara terapi aktivitas kelompok.
c. Evaluasi Hasil
 Diharapkan 100 % peserta mampu menebak gambar yang ditunjukkan

M. PENUTUP
Terapi aktivitas kelompok merupakan salah satu bentuk kegiatan terapi psikologik yang
dilakukan dalam sebuah aktivitas dan diselenggarakan secara kolektif dalam rangka
pencapaian penyesuaian psikologis, perilaku dan pencapaian adaptasi optimal pasien. Dalam
kegiatan aktivitas kelompok, tujuan ditetapkan berdasarkan akan kebutuhan dan masalah
yang dihadapi oleh sebagian besar peserta dan sedikit banyak dapat diatasi dengan
pendekatan terapi aktivitas kolektif.
Demikianlah proposal ini kami ajukan dalam rangka memenuhi tugas kelompok
praktek Profesi Ners Keperawatan Gerontik di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Pertamedika.
Atas perhatian dan kesempatan yang di berikan kami ucapkan terimakasih.
DAFTAR PUSTAKA

Constatinides. (2006). Teori proses menua, dalam R. Boedi-Darmojo (Penyuting)

Geriatri. Jakarta: Balai penerbit FKUI.

Buku : Brain Gym,Paul E. Dennison PhD,Gail E. Dennison, Penerbit PT. Grasindo.

Anda mungkin juga menyukai