Anda di halaman 1dari 10

TUGAS ANALISA JURNAL PENGARUH BATUK EFEKTIF

TERHADAP PENGELUARAN SPUTUM PADA PASIEN


TUBERKULOSIS DI PUSKESMAS KAMPUNG BUGIS
TANJUNGPINANG

Diajukan untuk tugas KMB 1

Disusun Oleh:

Muhamad Safei

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI


ILMU KESEHATAN PERTAMEDIKA JAKARTA 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat allah yang telah melimpahkan segala
berkah,nikmat,serta, hidayah-nya, sehingga tulisan dengan judul” tugas analisa jurnal
pengaruh batuk efektif terhadap pengeluaran sputum pada pasien tuberkulosis di
puskesmas kampung bugis tanjungpinang” dapat diselesaikan.

Penulis menyadari tulisan ini tidak akan selesai tanpa bantuan dari berbagai pihak .oleh
karena itu ,penulis ingin menyampaikan terima kasih yang sebanyak banyaknya kepada
semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan tulisan.

Penulis menyadari bahwa tulisan ini jauh dari sempurna ,oleh karena itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan tulisan ini ,akhir
kata semoga allah SWT membalas semua kebaikan yang telah di berikan dan mudah
mudahan makalah ini dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan

Bogor 16 februari 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar....................................................................................................i
Daftar Isi............................................................................................................ii
BAB I Pendahuluan
A. Latar belakang........................................................................................1
B. Tujuan................................................................................................... 1
BAB II Tinjauan Teoritis
A. Jurnal Utama .........................................................................................2
B. Jurnal Pendukung...................................................................................2
C. Analisa PICO.........................................................................................3
BAB III Tinjauan Teori
A. Konsep penyakit............................................................................... .....5
B. Konsep intervensi yg diberikan.............................................. ...............5
BAB IV Penutup
A. Kesimpulan ...........................................................................................6
B. Saran ................................................................................. ....................6
Daftar Pustaka

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Pemeriksaan sputum sangat penting karena dengan ditemukan kuman BTA,
diagnosis TBC sudah dapat dipastikan tetapi tidak mudah mendapatkan sputum
terutama pada pasien yang tidak batuk atau batuk yang non produktif.
Pasien TB dengan melakukan batuk yang benar yaitu batuk efektif dapat
menghemat energi sehingga tidak mudah lelah dan dapat mengeluarkan dahak
secara maksimal dan dianjurkan satu hari sebelum pemeriksaan sputum.
B. Tujuan penelitian.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh batuk efektif terhadap
pengeluaran sputum pada pasien TB di Puskesmas Kampung Bugis Kota
Tanjungpinang

1
BAB II
ANALISA JURNAL
A. Jurnal utama :
1. Judul dari jurnal utama adalah Pengaruh Batuk Efektif Terhadap Pengeluaran
Sputum Pada Pasien Tuberkulosis Di Puskesmas Kampung Bugis
Tanjungpinan.
2. Peneliti,
Ns. Linda Widiastuti, M. Kep dan Ns. Yusnaini Siagian, M.Kep
3. Populasi, sampel dan tehnik sampling
Populasi penelitian ini adalah Semua pasien TB di Puskesmas Kampung Bugis
pada bulan Mei sampai Juli 2016 berjumlah 158 dengan rata-rata setiap bulan
26 orang. Sampling menggunakan teknik accidental sampling dengan jumlah
sampel 24 orang.
4. Desain penelitian,
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pra experiment
dengan Jenis penelitian yang digunakan adalah one group pre test-post test
design
5. Instrumen yg digunakan,
Dalam penelitian ini penggumpulan data dengan menggunakan alat ukur SAP
(Satuan acara penyuluhan) dan check lis
6. Uji statistik yg digunakan.
Analisa data dilakukan untuk menentukan ada tidaknya pengaruh batuk efektif
terhadap pengeluaran sputum pada pasien TB di Puskesmas Kampung Bugis
dengan mengunakan uji statistik chi square
B. Jurnal pendukung

Jurnal pendukung disini berjudul Batuk Efektif Dan Napas Dalam Untuk
Menurunkan Kolonisasi Staphylo- Coccus Aureus Dalam Sekret Pasien Pasca Operasi
Dengan Anastesi Umum Di Rsd Dr. Soebandi Jember.

2
C. Analisa PICO
1. Problem :
Pemeriksaan sputum sangat penting karena dengan ditemukan kuman BTA,
diagnosis TBC sudah dapat dipastikan tetapi tidak mudah mendapatkan sputum
terutama pada pasien yang tidak batuk atau batuk yang non produktif
2. Intervention :
Intervensi yang diberikan adalah SAP ( Satuan Acara Penyuluhan) tentang batuk
efektif dari bulan Mei sampai Juli 2016
3. Comparison :
Jurnal Pembanding berjudul Pengaruh Fisioterapi Dada Dalam Upaya
Peningkatan Pengeluaran Sekret Pada Penderita Tb Paru Di Balai Besar
Kesehatan Paru Masyarakat (Bbkpm) Makassar, yang di lakukan oleh :Indra
Dewi, Irmayani, Dan Hasanuddin, dengan hasil :
1) Jumlah pengeluaran sekret sebelum dilakukan fisioterapi dada pada penderita
TB Paru di Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat (BBKPM) Makassar
adalah rerata sebanyak 3.91 ml.
2) Jumlah pengeluaran sekret setelah dilakukan fisioterapi dada pada penderita
TB Paru di Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat (BBKPM) Makassar
adalah rerata sebanyak 4.08 ml.
3) Terdapat perbedaan jumlah pengeluaran sekret yang bermakna sebelum dan
sesudah dilakukan fisioterapi dada (jumlah sekret sebelum dilakukan
fisioterapi dada lebih kecil dibandingkan jumlah sekret sesudah tindakan
fisioterapi dada) pada penderita TB Paru di Balai Besar Kesehatan Paru
Masyarakat (BBKPM) Makassar, dengan mean selisih pengeluaran
sekret/sputum sebesar 0.16 ml.
4. Outcome :
Pengeluaran sputum sebelum dilatih batuk efektif pada pasien TB di Puskesmas
Kampung Bugis sebagian besar tidak dapat mengeluarkan sputum. Pengeluaran
sputum sesudah dilatih batuk efektif pada pasien TB di Puskesmas Kampung
Bugis hampir seluruhnya dapat mengeluarkan sputum. Analisa data

3
menggunakan uji chi square diperoleh p = 0,021 < 0,05 berarti H0 ditolak dan
Ha diterima, yaitu ada pengaruh batuk efektif terhadap pengeluaran sputum
pada pasien TB dengan Interpretasi cukup.

4
BAB III
TINJAUAN TEORI

A. Konsep penyakit
Tuberkulosis (TB) adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri mycobacterium
Tuberculosis9. TB merupakan salah satu penyakit saluran pernafasan bagian bawah.
Saat ini, penyakit TB Paru masih menjadi masalah kesehatan dunia. TB paru
(Tuberkulosis) adalah suatu penyakit menular yang paling sering mengenai
parenkim paru, biasanya disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis. TB dapat
menyebar hampir ke setiap bagian tubuh, termasuk meninges, ginjal, tulang, dan
nodus limfe (Smeltzer, 2013)
B. Konsep intervensi yg diberikan
Batuk efektif yaitu merupakan latihan batuk untuk mengeluarkan secret,
Batuk efektif adalah merupakan suatu metode batuk dengan benar, dimana klien
dapat menghemat energi sehingga tidak mudah lelah dan dapat mengeluarkan
dahak secara maksimal
Cara melakukan batuk efektif posisi badan agak condong kedepan, kemudian
hirup napas dalam 2 kali secara perlahan-lahan melalui hidung dan hembuskan
melalui mulut hirup napas dalam ketiga kalinya ditahan 3 detik kemudian batukkan
dengan kuat 2 atau 3 kali secara berturut turut tanpa menghirup napas kembali
selama melakukan batuk kemudian napas ringan

5
BAB IV
PENUTUP
A. Simpulan :
Berdasarkan analisa data hasil penelitian dan pembahasan tentang pengaruh batuk
efektif terhadap pengeluaran sputum pada pasien TB di Puskesmas Kampung Bugis
dapat disimpulkan. Pengeluaran sputum sebelum dilatih batuk efektif pada pasien
TB di Puskesmas Kampung Bugis sebagian besar tidak dapat mengeluarkan sputum.
Pengeluaran sputum sesudah dilatih batuk efektif pada pasien TB di Puskesmas
Kampung Bugis hampir seluruhnya dapat mengeluarkan sputum. Analisa data
menggunakan uji chi square diperoleh p = 0,021 < 0,05 berarti H0 ditolak dan Ha
diterima, yaitu ada pengaruh batuk efektif terhadap pengeluaran sputum pada pasien
TB dengan Interpretasi cukup.
B. Saran :
1. Mahasiswa
Secara teoritis perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk mengevaluasi pengaruh
batuk efektif yaitu penelitian lanjutan dengan menggunakan sampel yang lebih
besar dengan penggunaan teknik probability sampling atau penggunaan
metode eksperimen lain, seperti pre post test design atau randomized control trial.
Penelitian lanjutan yang lebih mendalam juga dapat dilakukan untuk mengevaluasi
faktor-faktor resiko lain, seperti kebiasaan merokok, lama sakit dan jenis penyakit
sebelumnya.
2. Perawat
Secara praktis bahwa perawat yang merupakan salah satu dari petugas
pelayanan kesehatan yang selalu menemani pasien selama 24 jam, dapat
menggunakan hasil penelitian ini untuk semakin memperkuat evidence based
dalam praktek keperawatan. Selain itu, hasil penelitian ini juga dapat dijadikan
masukan sebagai perbaikan terhadap prosedur operasional standar (POS) dan
standar asuhan keperawatan (SAK) yang nantinya diharapkan dapat mengurangi
infeksi nosokomial, terutama pneu- monia nosokomial.

6
DAFTAR PUSTAKA
Aditama, T. Y., Kamso, S., Basri, C., dan Surya, A. et al. 2006. Pedoman
Nasional Penanggulangan Tuberkulosis. Jakarta: Departemen Kesehatan
Republik Indonesia.

Asti Werdhani, Retno. 2008. Patologi, Klasifikasi, dan Diagnosis


Tuberkulosis. Departemen Ilmu Kedokteran Komunitas, Okupasi, dan
Keluarga: FKUI.

Alsagoff, Hood dkk. (2005). Dasar- Dasar Ilmu Penyakit Paru. Surabaya :
Airlangga University Press

Kemenkes RI. (2016). Profil Kesehatan Indonesia Tahun

2015.

Muttaqin, Arif. (2012). Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien

dengan Gangguan Sistem Pernapasan. Jakarta: Salemba Medika.

Nizar, Muhammad. (2017). Pemberantasan dan Penanggulangan

Tuberkulosis, Edisi Revisi. Yogyakarta: Gosyen Publishing.

Notoatmodjo, Soekidjo. (2014). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta:

Rineka Cipta.

Nurarif, A.H. & Kusuma, H. (2015). Aplikasi Asuhan Keperawatan

Berdasarkan Diagnosa Medis dan Nanda Nic- Noc, Edisi Revisi

Jilid 3. Yogyakarta: Media

Anda mungkin juga menyukai