Anda di halaman 1dari 15

ANALISA PENERAPAN

EVIDENCE BEST PRACTICE


GANGGUAN SYSTEM INTEGUMEN

“Pengaruh Slow Deep Reathing Terhadap Intensitas Penurunan Nyeri


Akut Pada Pasien Cedera Kepala Ringan”

Mata Kuliah “KMB I”

Disusun Oleh :

1) AZRUL FAIZ (122020030319)

2) ENDANG SETYOWATI (122020030318)

3) INDAH DWI ROMADIANTI (122020030321)

4) MIRZA APRILIYA (122020030316)

5) MAR ATI SOLICHA (122020030317)

6) ROHMAT ADITOMO (122020030320)

7) SUGIARTI (122020030322)

PROGRAM STUDI SARJANA ILMU KEPERAWATAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUDUS
TAHUN 2021
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL................................................................................................................ i

DAFTAR ISI............................................................................................................................ ii

BAB I. PENDAHULUAN
I. LATAR BELAKANG …..................................................................................... 1
II. TUJUAN………………………………………………………........................... 2

BAB II. ANALISA JURNAL


I. JURNAL UTAMA ….......................................................................................... 3
II. JURNAL PENDUKUNG..................................................................................... 5
III. JURNAL PEMBANDING................................................................................... 6

BAB IV. ANALISA PENERAPAN EBN......................................................................... 6

BAB IV. PENUTUP


A. KESIMPULAN ........................................................................................... 12
B. SARAN ........................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA ………………………....................................................... 15

i
Klp. 5 Kelas RSI PKU Muhammadiyah - Tegal
BAB I

PENDAHULUAN

I. LATAR BELAKANG
Cidera kepala meliputi trauma kulit kepaal, tengkorak, dan otak. Cidera kepala paling
sering dan penyakit neurologis yang paling serius diantara penyakit neurologi, dan
merupakan proposi epidemic sebagai hasil kecelakaan jalan raya. Diperkiran 100.000
orang meninggal setiap tahunnya akibat cidera kepala, dan lebih dari 700.000 mengalami
cukup berat yang memerlukan perawatan dirumah sakit. Pada kelompok ini, antara
50.000 dan 90.000 orang tiap tahun mengalami penurunan intektual atau tingkah laku
yang menghambat kembalinya mereka menuju kehidupan normal. Dua per tiga dari
kasusu ini berusia dibawah 30 tahun, dengan jumlah laki-laki lebih banyak dari wanita.
Adanya kadar alcohol dalam darah dideteksi lebih dari 50 % pasien cidera kepala yang
diterapi diruang darurat. Lebih dari setengah semua pasien cidera kepala berat
mempunyai signifikansi terhadap cidera bagian tubuh lainnya. Adanya syock
hipovolemia pada pasien cidera kepala biasanya karena cidera bagian tubuh lainnya.

Resiko utama pasien yang mengalami cidera kepala adalah kerusakan otak akibat
perdarah atau pembengkakan otak sebagai respon terhadap cidera dan menyebabkan
peningkatan tekanan intracranial. ( Suzanne C. Smletzer, 2001. Hal 2001 )

II. TUJUAN ANALISIS


1. Tujuan Umum
Tujuan penulisan EBN ini adalah untuk mengetahui pengaruh slow deep reathing
terhadap intensitas penurunan nyeri akut pada pasien Cedera Kepala Ringan.

1
Klp. 5 Kelas RSI PKU Muhammadiyah - Tegal
2

2. Tujuan khusus
Tujuan khusus dari makalah EBN ini adalah :
a. Penulis mampu melakukan asuhan keperawatan pada pasien nyeri akut
dengan Cidera kepala ringan :
1) Pengkajian
2) Merumuskan diagnosa keperawatan
3) Menyusun rencana asuhan keperawatan
4) Melakukan implementasi
5) Melakukan evaluasi

3. Manfaat Analisis
a. Manfaat Aplikatif
1) Analisis EBN ini diharapkan dapat digunakan bagi perawat untuk
menggunakan teknik latihan slow deep breathing sebagai
2) terapi alternatif dalam menurunkan nyeri kepala akut pada pasien cedera
kepala ringan.
3) Penggunaan teknik latihan slow deep breathing diharapkan dapat
diaplikasikan oleh pasien maupun keluarga pasien sebagai salah satu
alternatif awal respon nyeri pada tubuh yang dapat muncul
sewaktuwaktu akibat berbagai faktor.
b. Manfaat Teoritis
1) Analisis ini dapat menjadi dasar dalam mengembangkan pelayanan
Asuhan keperawatan yang berfokus terhadap terapi
2) alternatif / nonfarmakologis sebagai peningkatan kualitas pelayanan
keperawatan.
3) Analisis ini diharapkan mampu dijadikan acuan pembelajaran mengenai
respon fisiologis tubuh yang tidak seimbang sehingga dapat diberikan
tindakan keperawatan secara tepat dan efisien.

2
Klp. 2 KMB I, Kelas RSI PKU Muhammadiyah - Tegal
3

BAB II

ANALISA JURNAL

A. JURNAL UTAMA
1) Judul : pengaruh slow deep breathing terhadap skala nyeri akutbpada pasien
cidera kepala ringan di ruang igd rsud pandan arang boyolali
2) Peneliti : - Beny Susilo atmoko
- Anita istiningtyas
- Rufaida Nur fitriana
3) Populasi : Pasien dengan CKR
4) Sample : 30 orang
5) Tehnik sampling : Purposive sampling
6) Instrument penelitian : Pre Experimental design
7) Hasil :
Bab ini akan diuraikan hasil penelitian tentang pengaruh slow deep
breathing terhadap skala nyeri akut pada pasien cidera kepala ringan di
RSUD Pandan Arang Boyolali. Berdasarkan data yang di peroleh
selama 34 hari yaitu dari tanggal 1 Februari 2015 sampai 6 Maret 2015
di dapatkan 30 responden yang sesuai dengan kriteria inklusi dan
ekslusi sampel penelitian.
Hasil penelitian :
Karakteristik Responden Menurut Umur (n=30) menunjukan tahap
perkembangan dewasa muda merupakan tahap perkembangan
tertinggi terjadi kasus cidera kepala ringan yaitu sebanyak 46,6 %.
Karakteristik Responden Menurut Jenis Kelamin (n=30) menunjukan
Jenis kelamin responden laki - laki sebanyak 53,4% merupakan jenis
kelamin terbanyak yang mengalami cidera kepala ringan.

Hasil Pengukuran Skala Nyeri Akut Sebelum dan Sesudah Slow Deep
Breathing (N=30) Skala nyeri akut pasien cidera kepala ringan
sebelum tindakan adalah 3.5333 dengan nilai minimum 2 dan nilai

3
Klp. 2 KMB I, Kelas RSI PKU Muhammadiyah - Tegal
4

maksimum 5 sedangkan skala rata-rata skala nyeri akut pasien cidera


kepala ringan sesudah dilakukan tindakan adalah 1.9333 dengan nilai
minium 1 dan nilai maksimum 3.

Hasil uji test normalitas Shapiro-wilk P value (sebelum) = 0.002


sehingga P value < 0.05 maka data kelompok sebelum tidak normal
sedangkan P value (sesudah) = 0.000 sehingga P value < 0.05 maka
koelompok sesudah tiedak normal. Hasil normalitas menunjukan data
tidak normal sehingga uji analisa data menggunakan uji wilcoxon. Z
hitung menunjukan (-4.8002) terletak di daerah luar Z tabel (responden
<1000 = -1,96 - 1,96) atau di daerah Ho di tolak, maka keputusan
adalah menolak Ho. Tanda min (-) pada tabel hasil Z menunjukan arah
pengaruh slow deep breathing. Tanda (-) menunjukan arah berlawanan
yang berarti semakin sering dilakukan tindakan slow deep breathing
makan akan semakin menurun skala nyeri yang dirasakan oleh
responden. Melihat P value (Sig.) < 0.05 maka H0 ditolak dan H1
diterima, sedangkan apabila P value (Sig.) 0.05 maka H0 di terima dan
H1 ditolak.

Hasil analisa uji wilcoxon menunjukan nilai P value = 0.000 sehingga


P value < 0.05 maka H0 ditolak dan H1 diterima bahwa terdapat
pengaruh slow deep breathing terhadap skala nyeri akut pada pasien
cidera kepala ringan.

4
Klp. 2 KMB I, Kelas RSI PKU Muhammadiyah - Tegal
5

B. JURNAL PENDUKUNG
1) Judul : Pengaruh latihan slow deep breathing terhadap intensitas nyeri
kepala akut pada pasien cedera kepala ringan .
2) Peneliti : Tarwoto
3) Populasi : Pasien dengan CKR
4) Sample : 41 orang ( 21 orang dengan intervensi, 21 orang dengan group
kontrol )
5) Tehnik sampling : Pretest -posttest control group design
6) Instrument penelitian : Quasi Eksperimental
7) Hasil :

Hasil penelitian ini menunjukkan rata-rata umur pada kelompok


intervensi 30,43 tahun (SD=10,824), sedangkan pada kelompok
intervensi rata-rata usia sebesar 26,19 tahun (SD=8,424). Usia
responden minimal 18 tahun dan maksimal 47 tahun.

Karakteristik jenis kelamin laki-laki lebih banyak dari pada


perempuan (64,3 %), yaitu 14 orang (33,3%) pada kelompok
intervensi dan 13 orang (31,0%) untuk kelompok kontrol. Sebagian
besar responden beretnis Betawi (40,2%), namun demikian responden
pada kelompok intervensi lebih banyak beretnis Jawa (21,4%)
sedangkan pada kelompok kontrol responden lebih banyak beretnis
Betawi (23,8%).

Nilai rata-rata intensitas nyeri kepala sebelum dilakukan SDB pada


kelompok intervensi adalah 4,48 (SD=1,167). Dengan tingkat
kepercayaan 95%, rata-rata intensitas nyeri kepala sebelum SDB pada
kelompok intervensi diyakini antara 3,94 sampai dengan 5,01.
Sedangkan rata-rata intensitas nyeri setelah dilakukan SDB pada
kelompok intervensi sebesar 1,24 (SD=0,995). Dengan tingkat

5
Klp. 2 KMB I, Kelas RSI PKU Muhammadiyah - Tegal
6

kepercayaan 95%, rata-rata intensitas nyeri setelah SDB pada


kelompok intervensi diyakini antara 0,79 sampai dengan 1,69.

Pengaruh SDB terhadap intensitas nyeri kepala akut pada pasien


cedera ringan sebelum dan setelah intervensi pada kelompok
intervensi dan kelompok kontrol.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata intensitas nyeri kepala
sebelum intervensi SDB pada kelompok intervensi sebesar 4,48
(SD=1,167) dan setelah intervensi SDB didapatkan rata-rata intensitas
nyeri kepala sebesar 1,24 (SD=0,995). Dari hasil uji t berpasangan
(Dependent sample t-test) diperoleh nilai mean perbedaan antara rata-
rata intensitas nyeri kepala sebelum dan setelah intervensi SDB
sebesar 3,24 (SD= 0,831). Hasil uji statistik didapatkan nilai p= 0,000
(p<0,05), maka dapat disimpulkan ada perbedaan yang signifikan
antara intensitas nyeri kepala sebelum dan setelah intervensi SDB.

Pada kelompok kontrol dapat didapatkan rata-rata intensitas nyeri


kepala sebelum intervensi sebesar 5,0 (SD=1,049). Setelah intervensi
didapatkan rata-rata intensitas nyeri kepala sebesar 3,19 (SD=0,873).
Dari hasil uji t berpasangan diperoleh nilai mean selisih antara rata-
rata intensitas nyeri kepala sebelum dan setelah intervensi sebesar
1,81 (SD=0, 601). Hasil uji statistik didapatkan nilai p= 0,000
(p<0,05), maka dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan yang
signifikan antara rata-rata intensitas nyeri kepala sebelum dan setelah
intervensi pada kelompok kontrol.

Perbedaaan selisih mean rata-rata intensitas nyeri kepala akut setelah


intervensi SDB antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol.
Hasil penelitian ini didapatkan rata-rata selisih mean intensitas nyeri
kepala setelah intervensi SDB pada kelompok intervensi sebesar 3,24
(SD= 0,831), sedangkan rata-rata selisih mean intensitas nyeri kepala
setelah intervensi pada kelompok kontrol sebesar 1,081 (SD=0,602).

6
Klp. 2 KMB I, Kelas RSI PKU Muhammadiyah - Tegal
7

Dari hasil uji t tidak berpasangan (Independent sample t- test)


diperoleh nilai p= 0,000 (p<0,05), maka dapat disimpulkan ada
perbedaan yang signifikan rata-rata selisih intensitas nyeri kepala
setelah intervensi antara kelompok intervensi dengan kelompok
kontrol.

C. JURNAL PEMBANDING
1) Judul : kombinasi guided imagery and music (gim) dan relaksasi
autogenik terhadap nyeri pada cedera kepala ringan
2) Peneliti : - Yunita Wulandari, Zeni dwi setyowati, Nur rakhmawati
3) Populasi : Pasien dengan CKR
4) Sample : 30 orang
5) Tehnik sampling : Purpose sampling
6) Instrument penelitian : Quasi Eksperimental
7) Hasil :
Karakteristik responden berdasarkan usia diketahui bahwa mayoritas
responden dalam tahap perkembangan dewasa muda sebanyak 15
responden (50%), mayoritas responden berjenis kelamin laki-laki
sebanyak 17 responden (56,7%), dan menunjukkan skor Glasgow
Coma Scale (GCS) semua responden 14-15 sebanyak 30 responden
(100%).

Rerata mean skala nyeri akut pasien cedera kepala sebelum tindakan
adalah 4,11 dengan nilai minimum 2,3 dan nilai maksimum 6
sedangkan rerata mean skala nyeri akut pasien cedera kepala sesudah
dilakukan tindakan adalah 3,16 dengan nilai minimum 1,7 dan nilai
maksimum 4,7. Analisa bivariat dalam penelitian ini untuk
mengetahui pengaruh Guide Imagery and Music (GIM) dan relaksasi
autogenik terhadap nyeri pada cedera kepala di RSUD Karanganyar.
Analisis bivariat pada penelitian ini menggunakan uji wilxocon. Hasil
menunjukan Z hitung (-4,913) terletak di daerah luar Z tabel
(responden <1000 = -1,96 – 1,96) atau di daerah Ho di tolak, maka

7
Klp. 2 KMB I, Kelas RSI PKU Muhammadiyah - Tegal
8

keputusan adalah menolak Ho. Tanda min (-) pada tabel hasil Z
menunjukan arah pengaruh Guide Imagery and Music (GIM) dan
relaksasi autogenik. Tanda (-) menunjukan arah berlawanan yang
berarti semakin sering dilakukan tindakan Guide Imagery and Music
(GIM) dan relaksasi autogenik maka akan semakin menurun skala
nyeri yang dirasakan oleh responden. Melihat P value (Sig.) > 0,05
maka H0 diterima dan Ha ditolak sedangkan apabila P value (Sig.) <
0,05 maka H0 ditolak dan Ha di terima. Hasil analisa uji wilcoxon
menunjukan nilai P value = 0,000 sehingga P value < 0,05 maka H0
di tolak dan Ha di terima bahwa terdapat pengaruh kombinasi Guide
Imagery and Music (GIM) dan relaksasi autogenik terhadap nyeri
pada cedera kepala di RSUD Karanganyar.

D. ANALISA PICO ( JURNAL UTAMA )


 Problem
Responden cidera kepala ringan pada bulan Februari 2015 terdapat 37 responden
yang dirawat di ruang IGD RSUD Pandan Arang Boyolali.
 Intervention
Tindakan yang dilakukan pada penelitian ini kepada pasien dengan cedera kepala
ringan yang diberikan intervensi slow deep breathing terhadap intensitas
penurunan nyeri selama 34 hari di dapatkan 60 responden yang sesuai dengan
kriteria inklusi dan ekslusi sampel penelitian.
 Comparation
Kelompok tindakan dalam penelitian ini adalah yaitu mengaplikasikan metode
slow deep breathing , dan grup control dimana tidak dilakukan tindakan apapun .
 Outcome
Dalam penelitian ini terlihat bahwa tindakan slow deep breathing mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap penurunan intensitas nyeri kepala akut pada
pasien cidera kepala ringan , skala nyeri akut pasien cidera kepala ringan sebelum
tindakan adalah 3.5333 dengan nilai minimum 2 dan nilai maksimum 5

8
Klp. 2 KMB I, Kelas RSI PKU Muhammadiyah - Tegal
9

sedangkan skala rata-rata skala nyeri akut pasien cidera kepala ringan sesudah
dilakukan tindakan adalah 1.9333 dengan nilai minium 1 dan nilai maksimum 3.

BAB III

ANALISA PENERAPAN EBN

 STRENGTH :
- Pada penelitian tersebut menggunakan desain quasi eksperimentaal
- Kelompok penelitian dibagi berdasarkan kelompok intervensi dan kelompok kontrol ,
selain itu juga dibagi mendapatkan kelompok umur
- Penelitian tidak memerlukan waktu yang lama kurang lebih dalam waktu 3 bulan
sudah didapatkan hasil

 WEAKNESS :
- Kelompok dibagi berdasarkan usia tapi dengan jumlah sampling yang tidak sama
- Kelompok kontrol dan kelompok intervensi waktu tidak sama

 OPPORTUNITIES :
- Penelitian ini dapat dilakukan di berbagai pelayanan kesehatan , mengingat mudah
dalam melakukan slow deep breathing dan tidak memerlukan biaya yang mahal

 THREATS :
- Perkembangan tekhnologi yang cepat dalam bidang penanganan nyeri dan tindakan
medis membuat intervensi mandiri keperawatan tidak dapat dilakukan dengan
maksimal
- Beban kerja keperawatan terkadang membuat perawat tidak mengembangkan
intervensi mandiri di layanan kesehatan

9
Klp. 2 KMB I, Kelas RSI PKU Muhammadiyah - Tegal
10

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Distribusi responden berdasarkan karakteristiknya meliputi: Rata-rata responden


berumur, jenis kelamin , dan kelompok intervensi serta kelompok kontrol .

Ada perbedaan yang bermakna rata-rata intensitas nyeri kepala sebelum dan setelah
intervensi SDB pada kelompok intervensi, dan juga ada perbedaan yang bermakna rata-
rata intensitas nyeri kepala sebelum dan setelah intervensi pada kelompok kontrol.
Penurunan intensitas nyeri kepala pada kedua kelompok tersebut tidak terlepas dari
pengaruh pemberian obat analgetik dan perbaikan jaringan serebral seperti adanya
pemulihan edema serebri. Namun demikian jika dilihat dari perbedaan selisih mean
kelompok intervensi dengan kelompok kontrol menunjukkan nilai yang signifikan. Hal
ini berarti terapi analgetik yang dikombinasi dengan teknik latihan SDB lebih efektif
menurunkan nyeri kepala akut pada pasien cedera kepala ringan dibandingkan dengan
hanya menggunakan terapi analgetik saja.

Ada perbedaan yang bermakna pada selisih mean rata-rata intensitas nyeri kepala
setelah intervensi SDB antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol.

Tidak ada hubungan antara umur dan suku/budaya dengan rata-rata intensitas nyeri
kepala pada pasien cedera kepala setelah intervensi SDB, tetapi ada hubungan antara
jenis kelamin dengan intensitas nyeri kepala.

10
Klp. 2 KMB I, Kelas RSI PKU Muhammadiyah - Tegal
11

B. SARAN

Diharapkan dapat menerapkan slow deep breathing dalam penatalaksanaan nyeri akut
pada pasien cidera kepala ringan dan didukung dengan pelayanan jasa konseling yang
terpadu sehingga dapat mengoptimalkan hasil yang diperoleh dari intervensi terapi slow
deep breathing dalam penatalaksanaan nyeri akut pada pasien ciderakepala ringan.
Diharapkan hasil penelitian ini menjadi bahan kajian, dan rujukan dalam melakukan
penelitian angka kejadian cidera kepala pada face perkembangan dewasa muda.
Penelitian ini juga dapat dilanjutkan dengan sampel yang lebih besar dan kriteria
inklusi yang lebih ketat. Karena penelitian ini bersifat aplikatif sehingga layak untuk
dikembangkan lagi untuk memperkaya khasanah keilmuan keperawatan. Hasil
penelitian ini juga diharapkan menjadi inspirasi para peneliti selanjutnya untuk meneliti
pada kasus-kasus lain selain pada nyeri kepala akut.

11
Klp. 2 KMB I, Kelas RSI PKU Muhammadiyah - Tegal
12

DAFTAR PUSTAKA

Black, M. J., & Hawks, H.J. (2009). Medical Surgical Nursing Clinical Management for
Positive Outcomes. 8th Edition. St Louis Missouri: Elsevier Saunders.

Downey, L.V. (2009). The Effects of Deep Breathing Training on Pain Management in
the Emergency Department. Southern Medical Journal, (102), 688-692.

Jerath, R., Edry, J.W., Barnes, V.A., Jerath, V. (2006). Physiology of long pranayamic
breathing : Neural respiratory elements may provide a mechanism that explains
how slow deep breathing shifts the autonomic nervous system, Medical
Hypothesis.

Lusiyawati (2009). Asuhan Keperawatan Pada Nn. S Dengan Cedera


Kepala Ringan Di Bangsal Flamboyan Rsud Pandan Arang Boyolali. Karya
Tulis Ilmiah.Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Andarmoyo Sulistyo. 2013. Konsep dan Proses Keperawatan Nyeri. Ar-Ruzz Media.
Jogjakarta

Ayudianningsih Novariski Galuh dan Maliya Arina. 2009. Pengaruh Teknik Relaksasi
Nafas Dalam Terhadap Penurunan Tingkat Nyeri pada Pasien Pasca Operasi
FrakturFemur di Rumah Sakit Karima Utama Surakarta.

12
Klp. 2 KMB I, Kelas RSI PKU Muhammadiyah - Tegal
13

http://publikasiilmiah.ums.ac.id/bitstream/handle/123456789/3607/NOVA
%20RIZKY%20-%20ARINA%20MALIYA%20FIX.pdf?sequence=1. 7 April
2014 (14.40).

Brunner & Suddart. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikan Bedah. Volume 2. Buku
Kedokteran EGC. Jakarta.

Desen Wan. 2008. Buku Ajar Onkologi Klinis. Edisi 2. FKUI. Jakarta

Grace Pierce A. & Borley Neil R. 2007. Ilmu Bedah. Edisi 3. Erlangga. Jakarta. Herman
Heather T. 2012. Diagnosis Keperawatan. Buku Kedokteran EGC. Jakarta.
Mansjoer Arif, Suprohaita, W.I Wardhani.W. Setiowulan. 2000. Kapita Selekta
Kedokteran. Jilid 2. Media Aesculapius. Jakarta.

Maryunani. 2013. Buku Perawatan Luka Modern (Modern Woundcare). Media Pustaka.
Jogjakarta.

Mubarak Wahit Iqbal & Chayatin Nurul. 2008. Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia,
Teori dan Aplikasi dalam Praktik. Buku Kedokteran EGC. Jakarta

13
Klp. 2 KMB I, Kelas RSI PKU Muhammadiyah - Tegal

Anda mungkin juga menyukai