Anda di halaman 1dari 4

WEB OF CAUSATION (WOC)

OLEH: Ni Luh Putu Shinta Devi & Eka Widiati


TETRALOGY OF FALLOT

Faktor Anak: memiliki saudara kandung yang mengalami defek jantung, memiliki orang tua yang
Faktor Risiko Faktor Prenatal: penyakit rubella maternal selama kehamilan, alkoholisme maternal, usia ibu menderita penyakit jantung kongenital, dilahirkan dengan anomali kongenital lain selain jantung,
lebih dari 40 tahun, penyakit diabetes maternal, konsumsi aasam retinoat, phenylketonuia aanomali kromososm (seperti trisomi 21, 18, 13)

menyebabkan

Abnormal bulbus cordis pada perkembangan fetus (usia 5-7 minggu)

menyebabkan

Kegagalan muskularisasi dalam Gangguan perkembangan infundibulum (daerah di Pergeseran aorta ke kanan
pembentukan sekat ventrikel bawah katup pulmonal) dan katup pulmonal

Dextroposition aorta di atas


Lubang pada sekat ventrikel Stenosis pulmonal ventricular septum

Kondisi ini disebut


Darah dari ventrikel kanan susah masuk ke dalam
Ventricular septal defect (VSD)
arteri pulmonalis
Overriding aorta

Peningkatan usaha ventrikel kanan

Hipertrofi ventrikel kanan

Tetralogy of Fallot (ToF) merupakan penyakit jantung


bawaan tipe sianotik yang paling sering terjadi dengan
adanya kombinasi dari empat permasalahan yang Tetralogy of Fallot (ToF)
meliputi: VSD, stenosis pulmonal, overriding aorta, dan
hipertrofi ventrikel kanan (Bowden & Greenberg, 2010;
Chai, Jacobs, & Quintessenza, 2013)

Tekanan ventrikel kanan meningkat Volume darah yang masuk ke arteri pulmonal menurun

Right to left shunt  darah dari ventrikel kanan Volume darah yang kembali ke ventrikel kiri
masuk ke ventrikel kiri melalui VSD menuju aorta berkurang

Darah yang masuk ke aorta menuju peredaran darah Volume darah kaya O2 yang masuk ke aorta untuk
sistemik adalah darah yang miskin O2 diedarkan secara sistemik berkurang

Penurunan PO2 dan peningkatan PCO2 dalam arteri


Penurunan PO2 dan peningkatan PCO2 dalam arteri

Saturasi O2 dalam hemoglobin menurun Mekanisme kompensasi tubuh  tubuh O2 yang masuk ke dalam sel menurun
Rendahnya level O2 dalam arteri memicu
berusaha mengeluarkan CO2 dan
produksi eritropoetin di ginjal
meningkatkan O2 dalam darah

Metabolisme sel terganggu 


Kompensasi sirkulasi dengan menurunkan oksigen
Peningkatan frekuensi pernapasan Menstimulasi bone marrow meningkatkan metabolisme anaerob
ke jaringan perifer
produksi sel darah merah

Perfusi ke jaringan perifer menurun Sesak nafas


Peningkatan jumlah sel darah merah
Penurunan produksi Gangguan pertumbuhan
ATP dan perkembangan sel
Sianosis sampai terjadi “tet spell atau hypercyanotic
spell”, akral dingin, CRT > 2 detik Ketidakefektifan pola nafas Polisitemia
Gagal tumbuh
Kelemahan dan tidak
bertoleransi terhadap
Pertumbuhan jaringan ikat dan penebalan periosteal aktivitas
bone pada junction antara kuku dan jaringan lunak Meningkatnya jumlah Hb  apabila tidak Membatasi ruang untuk platelet dan Hipervisikositas darah  Risiko pertumbuhan
pada jari diikuti oleh intake zat besi yang cukup faktor koagulasi dalam darah peningkatan hematokrit tidak proporsional
dapat menyebabkan terjadinya anemia
Intoleransi aktivitas
Clubbing finger Gangguan proses pembekuan darah Thrombogenesis
Anemia mikrositer defisiensi besi

Trombus pada otak


Risiko Perdarahan
Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer
PK: Anemia
Stroke

Risiko penurunan perfusi


jaringan serebral Gangguan perfusi ke otak

Gangguan metabolisme sel otak


 metabolisme anaerob

Berkurangnya produksi ATP


Penumpukan Peningkatan neuronal
asam laktat hyperexictability
Hiperosmotik Ca2+ mengaktivasi Memicu kegagalan neuron dan
PEMERIKSAAN PENUNJANG: kompartemen lipid peroxidase, glia untuk mempertahankan
intraselular protease, dan gradient ion yang tepat
Depolarisasi neuron
 Catheterisasi jantung  untuk melihat diameter left pulmonal phospolipase dalam pola yang tidak
arteri (LPA) dan right pulmonal arteri (RPA), arah dan jumlah Air masuk ke sinkron
shunting Na+/K+ + ATPase antipoter dimatikan
dalam sel Peningkatan
 Echocardiografi  untuk mengetahui jenis kelainan jantung dan
konsentrasi asam Kejang
menilai fungsi jantung
lemak bebas dan Tidak ada mekanisme yang adekuat
 Foto thorax  jantung berbentuk seperti sepatu boat  hipertrofi Edema sel
radikal bebas untuk memperbaiki passive efflux dari K+
ventrikel kanan menekan apeks ke atas
intraselular
(Bowden & Greenberg, 2010; Michal, Milan, & Pavel, 2015) Risiko Cedera
Lisis sel
Na+ dan Cl2+ masuk ke dalam sel

Nekrosis sel otak Risiko gangguan


Gangguan fungsi otak Defisit neurologis
perkembangan
Tetralogy of Fallot (ToF)

PENATALAKSANAAN:

 Knee chest position (jongkok) untuk meningkatkan tekanan pada Repair Tetralogy of Fallot
aorta secara refleks, meningkatkan tekanan pada sisi kiri jantung, (ToF)
menurunkan tekanan pada kanan jantung ke left shunt (VSD) ,
menurunnya darah yang miskin oksigen masuk ke aliran sistemik
 Pemberian oksigen
 Kolaborasi pemberian subcutaneous morphin untuk menurunkan
katekolamin  relaksasi spasme infundibulum Gangguan hemodinamik Penutupan VSD  Trauma jaringan akibat pembedahan
Luka post pembedahan
 Mencegah dehidrasi untuk mencegah peningkatan visikositas darah akibat kehilangan berisiko mengenai AV
 Venasection dan tranfusi tukar sebagian untuk mengurangi sejumlah darah saat Node
polisitemia prosedur operasi Nociceptor serabut saraf bebas pada
 Batasi aktivitas untuk mengurangi penggunaan oksigen jaringan yang rusak berspon terhadap
Port the entry bagi
(Hunyady & Ahler, 2006; Bailliard & Anderson, 2009; Michal, Milan, & adanya injury
mikroorganisme
Pavel, 2015) Gangguan penghantaran
Risiko kekurangan impuls jantung
volume cairan Memberikan informasi pada serabut
saraf
Risiko infeksi
Gangguan kontraktilitas Pengeluaran mediator kimia (bradikinin,
jantung prostaglandin, leukotrienes, serotonin,
PENATALAKSANAAN: histamine, katekolamin, substansi P)

 Operasi Paliatif : Gangguan penghantaran


Aritmia
Dilakukan pemasangan shunting pada aorta untuk memperlancar impuls jantung
Membantu meneruskan impuls nyeri dari saraf
aliran darah yang masuk ke paru-paru yang terhambat dikarenakan bebas menuju sepanjang A-delta fiber dan C
stenosis pada aorta. fiber sehingga mencapai substansia gelatinosa
 Operasi Koreksi : Penurunan kontraktilitas dalam dorsal horn pada spinal cord
Operasi dilakukan saat anak berusia 1 tahun atau kurang, dengan jantung
tujuan untuk mengurangi stenosis pada aorta dengan melakukan
resksi otot, dan menutup VSD dengan Gore-Tex pacth atau Sinyal nyeri diteruskan ke thalamus pada otak
homograft. melalui jalur lateral spinothlamic tract dan
(Michal, Milan, & Pavel, 2015; Jacobs & Vricella, 2013) Volume darah yang reticulospinal dan spinomesoencephalic nerve
dipompa oleh ventrikel
kiri menurun
Sinyal nyeri diteruskan ke korteks serebral

Penurunan curah jantung Persepsi nyeri

Nyeri Akut
DAFTAR PUSTAKA

Baillard, F. & Anderson, R.H. (2009). Tetralogy of fallot. Orphanet Journal of Rare Diseases, 4(2). doi:10.1186/1750-1172-4-2
Ball, J.W., Bindler, R.C., & Cowen, K.J. (2010). Child health nursing: partnering with children and families (2nd ed.). New York, NY: Pearson
Bowden, V.R. & Greenberg, C.S. (2010). Children and their families (2nd ed.). Philadelphia: Lipincott William & Wilkims
Chai, P. J., Jacobs, J. P., & Quintessenza, J. A. (2013). Modern surgical management of patients with tetralogy of fallot. Cardiology in the Young, 23(6),
904-9. doi:http://dx.doi.org/10.1017/S1047951113001716
Decker, J. A., & Kim, J. J. (2013). Management of arrhythmias in patients with a tetralogy of fallot. Cardiology in the Young, 23(6), 887-95.
doi:http://dx.doi.org/10.1017/S1047951113001789
Factor, S. M., Lamberti-Abadi, M. A., and Abadi, J. (2001). Handbook of Pathology and Pathophysiology of Cardiovascular Disease. Hingham, US: Kluwer
Academic Publishers
Geva, T. (2011). Repaired tetralogy of fallot: The roles of cardiovascular magnetic resonance in evaluating pathophysiology and for pulmonary valve
replacement decision support. Journal of Cardiovascular Magnetic Resonance, 13, 9. doi:http://dx.doi.org/10.1186/1532-429X-13-9
Hunyady, A. I., & Ehlers, M. A. (2006). Severe polycythemia in an infant with uncorrected tetralogy of fallot presenting for noncardiac surgery. Journal of
Clinical Anesthesia, 18(3), 221-3. doi:http://dx.doi.org/10.1016/j.jclinane.2005.08.012
Semrád, M., Krajíček, M., & Šebesta, P. (2015). Cardiovascular Surgery. Prague, CZE: Charles University in Prague, Karolinum Press. Retrieved from
http://www.ebrary.com
Starr, J. P. (2010). Tetralogy of fallot: Yesterday and today. World Journal of Surgery, 34(4), 658-68. doi:http://dx.doi.org/10.1007/s00268-009-0296-8

Anda mungkin juga menyukai