Anda di halaman 1dari 7

TUGAS INDIVIDU

RESUME MATERI CONGENITAL HEART DISEASE (CHD)


MATA KULIAH KEPERAWATAN ANAK II
(ASKKKK3130)

OLEH:
Ni Kadek Sri Darmayanti
1802521053

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN DAN PROFESI NERS


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS UDAYANA
2020
RESUME MATERI

SIRKULASI FETAL DAN BAYI LAHIR


Saat fetus masih berada dalam kandungan, fetus mendapatkan O2 dari ibunya
melalui plasenta.

Proses Sirkulasi:
Darah kaya O2 dari Plasenta → vena umbilical (di tali pusat) → ductus venosus aranti →
vena cava inferior → atrium kanan (bercampur dengan darah kaya CO 2 dari vena cava
superior) → ventrikel kanan →arteri pulmonalis → ductus arteriosus (darah kaya O 2) →
seluruh tubuh janin untuk metabolism →vena umbilical plasenta (lalu terjadi sirkulasi
balik)
Sesaat setelah bayi lahir (plasenta dipotong), akan terjadi perubahan sirkulasi
karena penghentian mendadak aliran darah dari plasenta yang kemudian akan dimulai
melalui paru-paru bayi. Beberapa hal yang terjadi saat perubahan tersebut yaitu:
- Penurunan resistensi paru → katup pulmonal terbuka → aliran darah ke paru
meningkat → peningkatan PO2 dan saturasi O2 → paru-paru dilatasi → penutupan
foramen ovale.
- Penutupan ductus arteriosus oleh prostaglandin E2 Plasenta
- Penutupan ductus venosus, vena dan arteri umbilikalis
CONGENITAL HEART DISEASE (CHD)
Congenital Heart Disease (CHD) merupakan penyakit jantung bawaan yang terjadi
akibat malformasi anatomi jantung/peredaran darah yang terjadi selama perkembangan
intrauterine. Adapun beberapa faktor penyebab terjadi CHD yaitu faktor lingkungan:
infeksi virus, obat-obatan, alkohol, merokok, kokain, penyakit maternal kronis seperti
diabetes, phenikentonuria (PKU) dan defisiensi vitamin B, asam folat serta faktor genetik:
keturunan, mutase gen, dan terkait cacat lainnya seperti sindrom down, sindrom turner
dan lainya,
Congenital Heart Disease (CHD) dibedakan menjadi 2 yaitu;
1. Asianotik: penyakit jantung bawaam yang terjadi pada dinding atrium atau ventrikel jantung,
katup jantung serta pembuluh-pembuluh darah besar. Pada asianotik paru-paru tidak
mengalami gangguan sehingga tidak ada masalah pada aliran darah keparu-paru (difusi
lancar). Adapun beberapa kelainan yang termasuk asianotik yaitu ;
a. Kelainan Septum
- ASD (Atrial Septal Defect)
- VSD (Ventricular Septal Defect)
b. Kelainan Pembuluh Darah
- PDA (Paten Duktus Arteriosus)
- Coarktasio Aorta
c. Kelainan Katup
- Stenosis Aorta
- Stenosis Pulmonal
2. Sianotik: penyakit jantung bawaan yang ditandai dengan warna kebiruan pada area kulit dan
selaput lender, sianotik terjadi karena adanya penurunan aliran darah ke paru. Adapun
beberapa kelainan yang termasuk sianotik yaitu:
a. TOF (Teralogy of Fallot)
b. TGA (Transposition of the great arteries)
c. Truncus arteriosis
d. Triscupid Atresia
ASD (Atrial Septal Defect)
ASD (Atrial Septal Defect) adalah celah/lubang yang terdapat diantara atrium
kanan dan atrium kiri (foramen ovale tidak tertutup).

Patofisiologi :
Adanya celah yang sedang hingga sedang pada atrium kanan dan kiri

Aliran darah terus mengalir dari atrium kiri ke atrium kanan (shunt)

Atrium kanan dan ventrikel kanan dilatasi, mengalami overload

Aliran darah ke paru-paru terus meningkat

Arteri pulmonalis, kapiler dan vena
mengalami dilatasi

Biasanya gejala pada ASD bersifat asimptomatis (tanpa gejala) pada umur dekade
pertama dan kedua. Pada ASD dengan celah yang besar dapat menyebabkan gagal
jantung kongestif dengan gejala sesak napas, mudah lelah, dan pertumbuhan terganggu.
Namun pada pasien dewasa kadang menunjukkan gejala emboli paradoksikal, berdebar
karena aritmia supraventrikular,atau infeksi saluran pernapasan berulang.
VSD (Ventricular Septal Defect)
VSD (Ventricular Septal Defect) adalah celah yang terjadi pada septum
ventricularis, yaitu dinding yang memisahkan ventrikel kiri dan kanan sehingga ada
hubungan antara ventrikel kiri dan kanan. VSD muncul secara kongenital akibat selama
perkembangan embrio septum interventriculare tidak mampu menutup dengan sempurna.
Dengan adanya VSD menyebabkan aliran darah dari ventrikel kiri masuk ke ventrikel
kanan, sehingga darah yang kaya akan oksigen akan dipompa ke paru-paru yang
menyebabkan jantung bekerja lebih berat.

Patofisiologi :
Tekanan di ventrike kiri lebih besar

Aliran darah dari kiri ke kanan (Shunt)

Aliran darah ke paru-paru meningkat

Disfungsi vaskuler pulmonal dan disfungsi endotheliel paru

Peningkatan resistensi vaskuer pulmonal

Aliran darah terganggu, Shunt terbaik dari kanan ke kiri

Darah tercampur (kotor) dipompa ventrike kiri ke seluruh tubuh

Sianosis

Sindrom Eisemenger
Tetralogy of Fallot (TOF)
Tetralogy of Fallot (TOF) adalah gangguan pada bayi yang disebabkan oleh
kombinasi empat penyakit jantung bawaan saat lahir.

Kombinasi empat kelainan jantung bawaan tersebut meliputi:


1. Ventricular septal defect (VSD). Munculnya celah abnormal yang terbentuk di dinding yang
memisahkan ventrikel kanan dan kiri.
2. Pulmonary valve stenosis. Kondisi ketika katup pulmonal menyempit, sehingga darah
yang menuju paru-paru berkurang.
3. Posisi aorta yang abnormal, yaitu bergeser ke kanan mengikuti VSD yang terbentuk.
4. Hipertofi ventrike kanan (Right ventricular hypertrophy). Kondisi ini terjadi akibat
kerja jantung yang terlalu berat. Jika kondisi ini terus berlangsung, jantung bisa
melemah dan terjadi gagal jantung.

Paten Ductus Arteriosus (PDA)


Paten Ductus Arteriosus (PDA) merupakan kelainan jantung yang disebabkan
karena ada masalah dalam perkembangan jantung. Biasanya PDA ini sering terjadi pada
bayi denga keahiran premature. Pada kelahiran normal, ductus arteriosus biasanya sudah
menutup pada usia 15-30 hari setelah proses kelahiran. Pada PDA gejala yang terjadi
bergantung pada ukuran ductus arteriosus yang terbuka. Pada PDA dengan bukaan kecil
kadang bersifat asimtomatis (tanpa gejala) bahkan sampai dewasa. Sedangkan pada PDA
dengan terbuka lebar dapat menyebabkan gagal jantung pada bayi, bahkan tidak lama
setelah bayi lahir.
Congestif Heart Failure (CHF)
Congestif Heart Failure/Gagal jantung kongestif merupakan penyakit jantung
akibat kegagalan jantung dalam memompa pasukan darah yang dibutuhkan untuk
metabolisme tubuh. Pada anak ada beberapa manifestasi klinis awal yang sering terjadi,
meliputi : intoleransi aktivitas, dyspnea, sakit perut atau distensi dan edema perifer.
Kemudian manifestasi kinis lanjutan yang sering terjadi yaitu keebihan volume cairan
dan distensi vena juguaris.

Rheumatic Heart Disease


Rheumatic Heart Disease adalah sebuah penyakit infeksi pada jantung yang
disebakan oleh bakteri Streptococcus Beta Hemoitic Group A. Penyakit ini biasanya akan
mempengaruhi daerah persendian, otak, dan jaringan kulit. Adapun beberapa gejala yang
sering yaitu eritema (kulit kemerahan), karditis (infeksi yang ditandai demam dan nyeri
dada), polyarthritis (peradangan di beberapa sendi), dan chorea (gerakan tanpa disadari).
Patofisioogi :
Bakteri Streptococcus Beta Hemoitic Group A menginfeksi jantung

Infamasi katup jantung

Lapisan jantung dan katup meradang

Terjadi Regurgitasi (melebar, tidak dapat kembai) katup aorta dan
stenosis (menyempit) katup mitral

Kegagalan pompa darah

Gagal Jantung

Anda mungkin juga menyukai